OLAHRAGA KONTEMPORER
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena memberikan kami
kesempatan untuk melaksanakan tugas kuliah saya yaitu mini riset yang berjudul “Kekerasan
dalam Olahraga” dengan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yaitu Bapak Nurman
Hasibuan, S.Pd., M.Or yang sudah membimbing saya dalam proses pembelajaran tentang mata
kuliah sosiologi olahraga. Saya menyadari bahwa makalah saya ini masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari materi ataupun teknik pengkajiannya. Oleh karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat dibutuhkan oleh penulis. Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat
menambah wawasan kita tentang teks ulasan dan mampu menerapkannya dengan baik.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan sekiranya
makalah ini juga dapat berguna bagi diri saya sendiri maupun orang yang membutuhkannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatian pembaca dan mohon maaf jika ada kata-
kata yang kurang dimengerti, kami berharap pembaca dapat memakluminya. Terima kasih.
Marselina Br Barus
2
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Kekerasan...............................................................................................................................5
2.2 Jenis Tingkah laku Kekerasan................................................................................................5
2.3 Faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam olahraga........................................5
2.4 Contoh kasus kekerasan dalam olahraga...............................................................................6
2.5 Akibat dari Kekerasan dalam Olahraga.................................................................................9
2.6 Cara mencegah terjadinya kekerasan dalam olahraga...........................................................9
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah segala aktifitas fisik yang sistematis yang mendorong manusia
untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi jasmani,rohani,dan social
Olahraga juga sebagai alat pemersatu bangsa dan mampu mendorong manusia untuk
lebih bersikap positif. Sedangkan kekerasan sebenarnya adalah suatu bentuk tingkah
laku yang di tunjukan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.
Pada dasarnya kekerasan diperlukan untuk meraih suatu tujuan prestasi,namun di
zaman sekarang kekerasan lebih cenderung pada hal yang negatif seperti kekerasan
antar pemain,pemain dengan wasit,sampai kekerasan antar suprter
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kekerasan
Pada dasarnya kekerasan dalam olahraga diperlukan untuk meraih suatu tujuan
prestasi,namun di zaman sekarang kekerasan lebih cenderung pada hal yang negatif
seperti kekerasan antar pemain,pemain dengan wasit,sampai kekerasan antar supporter
Pada dasarnya suatu bentuk kekerasan di bedakan menjadi dua yaitu kekerasan
instrumental aggression dan hostile aggression :
1. Instrumental aggression
Tingkah laku kekerasan ini adalah suatu bentuk tingkah laku kekerasan yang
bersifat positif,dengan tujuan untuk memperoleh suatu kemenangan dan sesuai
dengan aturan yang di tetapkan pada suatu pertandingan,contoh dari kekerasan ini
seperti menendang pada cabang pencak silat atau memukul pada olahraga tinju
2. Hostile aggression
Tingkah lekerasan ini adalah kekerasan yang bersifat negatif,dan kekerasan yang
menyakiti orang lain dan tidak sesuai dengan aturan permainan. Kekerasan
inisangat bertentangan dengan azaz fair play yang selalu di usung dalam suatu
permainan contoh dalam jenis ini adalah memukul wasit,menciderai lawan serta
melakukan tindakan rasisme
Kekerasan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, dimana faktor-faktor tersebut
berkaitan erat dengan kondisi biologis, psikologis, dan sosio-kultural seseorang, dan faktor
kebiasaan menjadikan kekerasan sebagai cara menyelesaikan masalah, serta memudarnya
penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.Salah satu contohnya yaitu kerusuhan supporter
sepakbola dimana ada beberapa faktor yang menjadi penyebab anarkisme suporter. Yang paling
berpengaruh seperti :
5
1. Faktor pendidikan, Mengapa pendidikan? Karena suporter yang melakukan kekerasan
adalah orang-orang yang tidak punya latar pendidikan yang baik. Ini bukan sekedar
pendidikan formal, karena kadangkala pendidikan formal juga tidak menjamin.
Bisa jadi para pengelola seperti PSSI dan manajemen klub memang sengaja
membiarkan. Pasalnya supporter yang militan itu sama dengan ramainya tiket
penonton dan larisnya merchandise. Artinya mereka adalah potensi pemasukan
utama bagi klub. Semoga saja dugaan ini tidak benar.
1. Haringga Sirla
6
Pemuda berusia 23 tahun, tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat
akan menyaksikan pertandingan antara klub kesayangannya, Persija, dengan
Persib, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (23/9/2018)
kemarin. Keberadaannya sebagai JakMania diketahui sekelompok orang.
Haringga dikeroyok hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. Kepolisian
sudah menetapkan 8 orang sebagai tersangka dalam kasus in
2. Ricko Andrean Maulana Ricko (22)
Adalah salah seorang Bobotoh atau pendukung Persib Bandung yang
meninggal dunia karena sekelompok orang mengiranya seorang JakMania. Ia
dikeroyok oleh sekelompok Bobotoh, saat istirahat pasca babak pertama
pertandingan Persib melawan Persija di GBLA, Bandung, pada 22 Juli 2017.
Meski sudah membela diri dengan menunjukkan KTP Bandung, Ricko tetap
dikeroyok hingga sempat tidak sadarkan diri. Setelah dirawat 5 hari di RS Santo
Yusup, Kota Bandung, akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia.
3. Harun Al Rasyid Lestaluhu (30)
Menjadi korban kekerasan yang dilakukan sekelompok orang beratribut
Persib saat melintas di kawasan Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, pada 6
November 2016. Harun dan rombongan tengah melakukan perjalanan dari Solo
menuju Jakarta. Sehari sebelumnya, mereka baru saja menyaksikan laga antara
Persija dan Persib di Stadion Manahan, Surakata. Bus yang mereka tumpangi
dilempari batu oleh sekelompok orang berkaos biru. Untuk itu, rombongan
keluar dan melakukan pengejaran. Namun, Harun justru dikeroyok oleh massa
yang juga membawa senapan angin. Ia pun tewas dalam kejadian itu.
4. Andika Andika (15)
Yang merupakan pendukung Sriwijaya FC akhirnya tewas setelah
mengalami pendarahan akibat 3 tusukan di perut dan kepala saat terjadi bentrok
antarpendukung di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Kejadian naas itu
terjadi pada 18 Februari 2014 saat Sriwijaya FC melawan kesebelasan asal
Jepara, Persijap. Seusai pertandingan yang dimenangkan oleh Sriwijaya itu,
And ika dan teman-temannya keluar meninggalkan stadion. Sekelompok orang
berkaos hitam terlihat datang menyerang dengan menggunakan berbagai senjata
tajam. Teman-teman Andika berhasil menghindar, namun tidak dengan dirinya.
5. Erik Setiawan
Pengeroyokan terhadap Erik Setiawan (17) asal Gresik, terjadi saat ia
tengah menyaksikan pertandingan antara Persegres versus Arema di Stadion
Tridarma, Gresik. Ia dikeroyok hingga tewas pada 26 Maret 2013. Kericuhan ini
bermula saat rombongan Aremania melintas di Ruas Tol Surabaya-Gresik
dilempari batu oleh massa yang diduga salah satu kelompok suporter sepak
bola. Kericuhan itu melumpuhkan jalan tol dan memunculkan sejumlah
kerugian akibat kerusakan yang dihasilkan. Pasca kejadian tersebut, ijin tanding
kesebelasan Persebaya di Surabaya dicabut sampai waktu yang belum
ditentukan.
7
8
2.5 Akibat dari Kekerasan dalam Olahraga
a) Timbulnya banyak korban luka-luka bahkan kematian bagi kedua belah pihak suporter
yang berseteru, penonton umum, dan masyarakat umum
b) Kerusakan yang terjadi pada fasilitas-fasilitas yang berada di dalam stadion. Jika
kerusuhan terjadi di luar stadion, dapat merusak fasilitas umum di jalanan, kendaraan,
serta bangunan gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.
c) Trauma yang dialami masyarakat umum terhadap pertandingan yang digelar. Penonton
umum yang tidak terlalu fanatik menjadi cemas dan takut untuk menyaksikan
pertandingan lagi.
d) Hilangnya nilai sportivitas.
Langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalah tersebut ada dua yaitu upaya
represif dan upaya preventif. Upaya represif yang dilakukan secara garis besar adalah
menerapkan sanksi hukuman sesuai dengan pedoman masing-masing sesuai dengan golongan
pelanggaran yang dilakukan oleh suporter, Upaya preventif yang dilakukan secara garis besar
adalah melakukan sosialisasi untuk meminimalisir aksi kekerasan di dalam maupun di luar
stadion.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kekerasan dalam bentuk kekerasan fisik yang berlebihan yang menyebabkan atau
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kehancuran bukanlah hal yang baru untuk olahraga.
Dampak yang paling penting dari kekerasan dalam olahraga mungkin bagaimana orang
menggunakannya untuk menegaskan kembali ideologi dari "superioritas alami manusia"
berdasarkan pada keyakinan bahwa kemampuan untuk terlibat dalam kekerasan adalah menjadi
bagian dari esensi laki-laki.
10
DAFTAR PUSTAKA
Rumpoko, Satrio Sakti. "Kekerasan dalam sepakbola." Jurnal Ilmiah Penjas (Penelitian,
Pendidikan Dan Pengajaran) 4.3 (2018).
Abduh, I. (2020). Tindakan Kekerasan Suporter Sepak Bola Dalam Perspektif Sosiologi
Olahraga. Jurnal Penjaskesrek, 7(2), 289-300.
Sulistiyono, Sulistiyono. "Mencegah Dan Mengurangi Kekerasan Sepakbola Melalui
Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan." Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia 6.2 (2009).
Diakses tanggal 25 November 2023 jam 16.30 wib. http://olah-
ragaindonesia.blogspot.com/2012/04/olahraga-dan-kekerasan.html
11