Anda di halaman 1dari 12

OLAHRAGA KONTEMPORER

“ KEKERASAN DALAM OLAHRAGA ”

Disusun Oleh :

1. Fahmi Indra (18603144006)


2. Dita Faradilla (18603141006)
3. Muchammad Annafiu R (18603144015)
4. Frendika Aditya Putra P (18603144013)
5. Vava Yudha Carvalho (18603141025)
6. Gildan Ramadhan (18603144008)
7. Nestty Gema C (18603141004)

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTa

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Makalah Olahraga
Kontemporer ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya ucapkan terimakasih
atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah yang berjudul “Kekerasan dalam
Olahraga”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata
kuliah Olahraga kontemporer dan kepada pihak-pihak yang telah membantu ikut serta
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga hadirnya makalah yang sederhana ini memberi
manfaat untuk pembaca dan terutama untuk penulis.

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................4


1. LATAR BELAKANG .........................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................4
3. TUJUAN MASALAH .........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................5

A. PENGERTIAN KEKERASAN ...........................................................................................5


B. JENIS TINGKAH LAKU KEKERASAN...........................................................................5
C. BEBERAPA TEORI KEKERASAN…………………………………………………...
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKERASAN DALAM OLAHRAGA ...............7
E. CONTOH KASUS KEKERASAN DALAM OLAHRAGA ..............................................9
F. AKIBAT KEKERASAN OLAHRAGA ..............................................................................9
G. CARA MENCEGAH KEKERASAN DALAM OLAHRAGA ........................................10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................11
1. KESIMPULAN ..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Olahraga adalah segala aktifitas fisik yang sistematis yang mendorong


manusia untuk mendorong, membina dan mengembangkan potensi
jasmani,rohani,dan social Olahraga juga sebagai alat pemersatu bangsa dan mampu
mendorong manusia untuk lebih bersikap positif. Sedangkan kekerasan sebenarnya
adalah suatu bentuk tingkah laku yang di tunjukan untuk menyakiti orang lain baik
secara fisik maupun mental.
Pada dasarnya kekerasan diperlukan untuk meraih suatu tujuan prestasi,namun
di zaman sekarang kekerasan lebih cenderung pada hal yang negatif seperti
kekerasan antar pemain,pemain dengan wasit,sampai kekerasan antar suproter.
Laporan tentang kekerasan dalam olahraga sering membingungkan karena mereka
begitu bertentangan. Beberapa orang mengatakan bahwa kekerasan adalah bagian
yang melekat dari banyak permainan, sedangkan yang lain mengatakan bahwa
kekerasan dalam bentuk apapun menghancurkan dinamika permainan
Masalah kekrasan dalam olahraga terutama sepakbola olahraga yang sering
terjadi sekarang dinegara-negara Eropa termasuk Amerika latin sudah merupakan
masalah sosial ysng harus ditangani secara serius terutama yang melibatkan
kerumunan untuk perilaku buruk yang ditunjukkan oleh penonton ini sering
menyebabkan gangguan dan keresahan dimasyarakat, meskipun sangat sulit untuk
menggambarkan pola sistematis, tetapi lebih banyak data menunjukkan bahwa
aktivitas olahraga yang mengarah ke tindakan kekerasan yang cukup serius.
Mengubah aturan, pelaksanaan aturan yang tidak konsisten dan banyak fakta bahwa
olahraga dianggap resmi melanggar aturan, tidak tercatat secara resmi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Kekerasan dalam olahraga ?


2. Apa saja jenis kekerasan ?
3. Apa saja contoh peristiwa yang merupakan kekerasan dalam olahraga?
4. Mengapa kekerasan dalam olahraga bisa terjadi ?
5. Bagaimana cara mengatasi kekerasan dalam olahraga ?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian kekerasa dalam olahraga


2. Untuk mengetahui jenis-jenis kekerasan
3. Untuk mengetahui contoh peristiwa kekerasan dalam olahraga
4. Untuk mengetahui sebab terjadinya kekerasan dalam olahraga
5. Untuk mengetahui cara mengatasi kekerasan dalam olahraga

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kekerasan

Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik yang berlebihan, yang


menyebabkan atau tenaga besar untuk menimbulkan kerusakan atau kehancuran.
Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan,
pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk
menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan tergantung pada situasi dan
nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman.

Pada dasarnya kekerasan dalam olahraga diperlukan untuk meraih suatu


tujuan prestasi,namun di zaman sekarang kekerasan lebih cenderung pada hal yang
negatif seperti kekerasan antar pemain,pemain dengan wasit,sampai kekerasan antar
supporter

B. Jenis Tingkah laku Kekerasan


Pada dasarnya suatu bentuk kekerasan di bedakan menjadi dua yaitu kekerasan
instrumental aggression dan hostile aggression :

1. Instrumental aggression
Tingkah laku kekerasan ini adalah suatu bentuk tingkah laku kekerasan yang
bersifat positif,dengan tujuan untuk memperoleh suatu kemenangan dan sesuai
dengan aturan yang di tetapkan pada suatu pertandingan,
Misalnya seorang petarung yang menghindari serangan lawan kemudian
menyerang kembali dengan tendangan lingkar dalam yang cepat kearah muka,
sehingga mengakibatkan lawan terjatuh. Tindakan tegas petarung tersebut
dengan terpaksa dilakukannya dalam rangka mempertahankan poinnya.

2. Hostile aggression
Tingkah lekerasan ini adalah kekerasan yang bersifat negatif,dan kekerasan
yang menyakiti orang lain dan tidak sesuai dengan aturan permainan.
Kekerasan inisangat bertentangan dengan azaz fair play yang selalu di usung
dalam suatu permainan contoh dalam jenis ini adalah memukul
wasit,menciderai lawan serta melakukan tindakan rasisme

5
C. Beberapa Teori Kekerasan

Dari berbagai tingkah laku kekerasan terdapat sejumlah teori yang dapat
digunakan untuk menjelaskan suatu tingkah laku kekerasan,tetapi tidak semua
masalah dapat dijelaskan melalui teori,dari bermacam teori,teori yang biasa di
gunakan yaitu teori instink (instinct theory),teori belajar sosial (social learning
theory),teori frustasi-agresi(Dollard,dkk),teori konflik-realistik(sheriff),dan teori
identitas sosial(Tajfel)

1.Teori instink(instinct theory)


Teori ini adalah suatu teori yang menganggap bahwa kekerasan adalah
suatu bentuk dari naluri manusia yang memerlukan suatu penyaluran,salah satu
penyaluran menusia adalah olah raga,penyaluran ini merupakan salah satu
bentuk penyaluran yang bersikap positif namun biasanya manusia lebih
cenderung menyalurkan kepada hal-hal yang bersifat negative seperti
tawuran,berkelahi ataupun menganiaya dengan tujuan untuk memuaskan diri.

2.Teori belajar sosial(social learning theory)


Teori ini menyatakan bahwa seseorang melakukan suatu kekerasan
karena meniru perilaku seseorang,ataupun sesuai dengan didikan seseorang
,maka apablia seseorang melakukan suatu tindakan kepada orang lain atau pada
dirinya maka orang itu juga akan meniru kepada seseorang juga. Kekerasan ini
biasanya disebabkan oleh bebeapa factor,diantaranya adalah
a. Tingkah laku si model mendapat konsekuensi positif
b. Tingkahlaku kekerasan si model yang seharusnya di hukum tidak dihuku
c. Tingkahlaku si model mendapat pembenaran secara sosial sebaliknya bila
tingkahlaku kekerasan si model mendapat punishment(penolakan)maka
individu tidak akanmeniru tingkah laku tersebut

3. Teori Frustasi-Agesi (Dollard,dkk)


Maksudnya adalah suatu kekerasan terjadi karena orang tersebut tidak
dapat mencapai tujuan yang diinginkan,atau suatu bentuk dari sikap frustasi
seseorang, frustasi bisa dikarenakankarena suatu kekalahan di dalam suatu
pertandingan,merasa di curangi dan merasa di perlakukan tidak fair

4. Teori Konflik- Realistik (sheriff)


Perilaku ini di sebabkan karena perebutan suatu sumber yang terbatas
seperti ekonomi,kekuasaan,uang,yang mengakibatkan terjadinya persaingan
yang bersifat menang dan kalah(win-lose orientation). Kekerasan ini biasanya
terjadi karena satu sama lain memiliki presepsi yang negative dan kemudian
menjadi prasangka.konfik ini biasanya bukan hanya dilakukan bukan hanya
perorangan tetapi juga oleh para pendukung. Menurut Schwartz(1994) terdapat

6
56 nilai motivasi yang dapat menggerakan perilaku manusia,ke 56 perilaku
tersebut di kelompokan ke dalam sepuluh kategoriyang berpola dua dimensi
yang saling bertentangan. Aplikasi teori ini dalam konteks olahraga tidak
begitu Nampak,kecuali pada kasus dimana olahraga di jadikan alat untuk merih
kekuasaan atau sumber pendapatan

5. Teori Identitas sosial(Tajfel)


Teori ini pertama kali di kemukakan oleh henry tajfel(1982) teori ini
mencangkup tentang prasangka,diskriminasi konflik antar kelompok,dan
perubahan sosial. Prasangka merupakan suatu evaluasi negative kepada
kelompok atau orang lain yang berbeda,di dalam teori ini juga mengatakan
bahwa konflik antar kelompokdi sebabkan karena adanya kebanggaan atas
identitas kelompokyang berlebihan. Menurut tajfel(1982)hal yang biasa di
lakukan individu dalam menentukan identitas sosialnya
yaitu kategorisasiidentifiasai dan komparasi. Dalam kategorisasi bias any
individu menggolong golongkan seseorang yang mempunyai karakteristik yang
sama ke dalam kelompok tertentu,atau pun mengidentifikasikan dirinya ke
dalam kelompok yang telah di imajinasikan sendiri dan merasa dirinya atau
kelompok mereka lebih baik dari orang lain atau kelompok lain.konflik
biasanya terjadi karena hal-hal positif dari dorang lain atau kelompok lain di
anggap sebagai ancaman,sehingga perlu untuk disaingi,berusaha memiliki,atau
bahkan harus di musnahkan.proses seperti ini di sebut dengan stereotype yaitu
menggenerelisasikan yang dilakukan hanya berdasarkan keanggotaan dalam
kategori kelompok tertentu.

D. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam olahraga

Kekerasan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, dimana faktor-faktor


tersebut berkaitan erat dengan kondisi biologis, psikologis, dan sosio-kultural
seseorang, dan faktor kebiasaan menjadikan kekerasan sebagai cara menyelesaikan
masalah, serta memudarnya penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.Salah satu
contohnya yaitu kerusuhan supporter sepakbola dimana ada beberapa faktor yang
menjadi penyebab anarkisme suporter. Yang paling berpengaruh seperti :

1. Faktor pendidikan,
Mengapa pendidikan? Karena suporter yang melakukan kekerasan adalah
orang-orang yang tidak punya latar pendidikan yang baik. Ini bukan sekedar
pendidikan formal, karena kadangkala pendidikan formal juga tidak
menjamin.

Yang paling penting adalah pendidikan agama, pendidikan moral, juga


pendidikan tentang kebangsaan. Kalau sudah dibekali tiga hal itu, mustahil
mereka masih mau berbuat anarkis saat menjadi suporter. Maka benar

7
pendapat orang bahwa kedewasaan suporter di suatu masyarakat tergantung
bagaimana tingkat pendidikan di masyarakat tersebut.

2. Kemiskinan,
Selain pendidikan, kemiskinan juga diyakini sebagai pemicu tindak
kekerasan. Para suporter yang sering melakukan kekerasan, mereka adalah
orang-orang yang berlatar ekonomi lemah.

Apa hubungannya? Itu karena tindak kekerasan lebih mudah dilakukan oleh
miskin sebagai bentuk pengalihan terhadap tekanan ekonomi. Mereka
gampang tersulut, tidak berpikir panjang tentang masa depannya karena
merasa sudah nasibnya untuk jadi orang susah.

3.Fanatisme
Fanatisme yang tertanam pada supporter anarkis tentu sudah kelewat batas
dan tidak proporsional. Kecintaan yang terlalu dalam bahkan melebih
kecintaan pada diri sendiri. Akibatnya mereka akan lebih mudah untuk
membenci pihak yang berlawanan.

4.Premanisme,
Budaya premanisme juga satu fenonema sendiri yang turut menjadi
penyebab. Semua bentuk perkelahian massal, tawuran atau pengroyokan,
baik dilakukan pelajar, supporter, ataupun warga biasa adalah manifestasi
dari budaya premanisme.

5.Pengelola yang permisif.


Terakhir, pengelola sepakbola yang tidak profesional punya andil yang
paling besar. Jika ada korban jiwa akibat bentrokan, para pengelola sepak
bola baru ramai-ramai untuk turun tangan. Ibaratnya hanya menangani
masalah permukaannya saja, mereka tidak berpikir bagaimana
menyelesaikan akar masalah dari supporter itu. Bisa jadi para pengelola
seperti PSSI dan manajemen klub memang sengaja membiarkan. Pasalnya
supporter yang militan itu sama dengan ramainya tiket penonton dan
larisnya merchandise. Artinya mereka adalah potensi pemasukan utama bagi
klub. Semoga saja dugaan ini tidak benar.

8
E. Contoh kasus kekerasan dalam olahraga

1. Haringga Sirla
Pemuda berusia 23 tahun, tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat
akan menyaksikan pertandingan antara klub kesayangannya, Persija,
dengan Persib, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung,
Minggu (23/9/2018) kemarin. Keberadaannya sebagai JakMania
diketahui sekelompok orang. Haringga dikeroyok hingga meninggal
dunia di lokasi kejadian. Kepolisian sudah menetapkan 8 orang
sebagai tersangka dalam kasus ini. Persija dan Persib di Stadion
Manahan, Surakata. Bus yang mereka tumpangi dilempari batu oleh
sekelompok orang berkaos biru. Untuk itu, rombongan keluar dan
melakukan pengejaran. Namun, Harun justru dikeroyok oleh massa
yang juga membawa senapan angin. Ia pun tewas dalam kejadian itu.
2. Kekerasan dalam pertandingan bulutangkis yang terjadi antara pemain
dengan musuh, pemain dengan teman se-timnya , ada juga perkelahian
antar official ini bisa terjadi karena kurang bisa meredam emosi saat
bermain dan mudah terprovokasi dengan tim lawan.
3. Petinju kroasia , Vido Loncar dijatuhi sanksi seumur hidup karena
memukul wasit sampai tergeletak di Kanvas menyusul kekalahannya
dari petinju Aljazair, Beniulis

F. Akibat dari Kekerasan dalam Olahraga

1. Timbulnya banyak korban luka-luka bahkan bisa terjadi kematian bagi kedua
belah pihak suporter yang berseteru, penonton umum, dan masyarakat umum
2. Kerusakan yang terjadi pada fasilitas-fasilitas yang berada di dalam stadion.
Jika kerusuhan terjadi di luar stadion, dapat merusak fasilitas umum di jalanan,
kendaraan, serta bangunan gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.
3. Trauma yang dialami masyarakat umum terhadap pertandingan yang digelar.
Penonton umum yang tidak terlalu fanatik menjadi cemas dan takut untuk
menyaksikan pertandingan lagi.
4. Hilangnya nilai sportivitas.
5. Timbulnya dendam antara kedua belah pihak
6. Seseorang yang telah melakukan kekerasan maka emosinya sangat sulit untuk
dikendalikan.

9
G. Cara mencegah terjadinya kekerasan dalam olahraga

Langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalah tersebut ada dua yaitu
upaya represif dan upaya preventif. Upaya represif yang dilakukan secara garis besar
adalah menerapkan sanksi hukuman sesuai dengan pedoman masing-masing sesuai
dengan golongan pelanggaran yang dilakukan oleh suporter, Upaya preventif yang
dilakukan secara garis besar adalah melakukan sosialisasi untuk meminimalisir aksi
kekerasan di

Cara Mencegah Tingkahlaku Kekerasan


- Pelatih,wasit,dan official lainnya jangan pernah mentoleransi tindakan kekerasan
- Perlu penerapan atuaran secara konsisten di setiap tingkatan baik pada individu
maupun institusi.
- Sesegera mungkin menghukum siapa saja yang melakukan kekerasan.
- Atlet yang melakukan kekerasan segera di isolasi atau di keluarkan dari pertandingn
- Mereka yang mempunyai potensi untuk melakukan kekerasan di arahkan ke hal yang
bersifat positif, seperti ke olahraga tinju silat ataupun karate
- Etika fair play perlu di ajarkan kepada pemain yang terlibat dalam olahraga
- Media massa perlu informasi yang seimbang dan actual dalam maupun di luar
stadion.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada dasarnya kekerasan dalam olahraga diperlukan untuk meraih suatu tujuan
prestasi,namun di zaman sekarang kekerasan lebih cenderung pada hal yang negatif yg
menyebabkan atau berpotensi menimbulkan kerusakan atau kehancuran bahkan
kematian bukanlah hal yang baru untuk olahraga.

Kekerasan dalam olahraga mempengaruhi kehidupan kita, kondisi sosial di


masyarakat, sehingga perlu diadakanya upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi
kekerasan dalam olahraga

11
DAFTAR PUSTAKA

1. http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/olahraga-dan-kekerasan.html
2. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/55379
3. http://mengoreksi.blogspot.com/2016/10/mengoreksi-penyebab-supporter-
sepakbola.html
4. https://nasional.kompas.com/read/2018/09/24/18521271/sederet-kasus-kekerasan-
suporter-sepak-bola-yang-merenggut-nyawa?page=all
5. http://getargaluh.blogspot.com/2012/10/definisi-agresif-dalam-arti-yang.html

12

Anda mungkin juga menyukai