Anda di halaman 1dari 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD N UBT Tarakan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VI/1
Alikasi waktu : 2 x 35 menit
Hari, Tanggal : Senin, 04 Desember 2023

I. Standar Kompetensi
1. Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan.
III. Indikator Pembelajaran
1.1.1 Menentukan ide pokok/gagasan pokok tiap paragraf.
1.1.2 Menyampaikan kembali isi teks/paragraf yang dibaca.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Melalui membaca, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai isi
pargraf dengan baik.
B. Melalui penjelasan dari guru dan diskusi, siswa dapat menentukan ide
pokok/gagasan pokok tiap paragraf dengan benar.
C. Melalui membaca dan diskusi, siswa dapat menyampaikan kembali
secara tertulis isi teks/paragraf yang dibaca dengan baik.
Karakter yang ingin dicapai:
1. Kerja sama
2. Teliti
3. Berani
V. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
VI. Materi Pokok
Ide pokok/gagasan tiap paragraf
VII. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5 menit
Pembuka berdoa, menanyakan kabar dan
melakukan presensi.
2. Guru memotivasi siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi sebagai
awal komunikasi guru sebelum
melaksanakan pembelajaran inti
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru tentang kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan penjelasan dari 50 menit
guru tentang ido pokok/gagasan
pokok.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru contoh ide pokok/gagasan pokok
tiap paragraf.
3. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang isi paragraf yang dicontohkan.
4. Siswa diminta menyampaikan kembali
isi paragraf yang dibaca.
5. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang materi yang belum dipahami.
6. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.
7. Setiap kelompok mendapat lembar
kerja (LKS) dari guru.
8. Setiap kelompok berdiskusi
mengerjakan lembar kerja yang sudah
diberikan guru.
9. Perwakilan kelompok membacakan
hasil diskusi di depan kelas.
10. Guru memberi konfirmasi jawaban
siswa dan memberikan penguatan.
Kegiatan 1. Siswa didampingi guru membuat 15 menit
Penutup kesimpulan hasil belajar.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa.
VIII. Media dan Sumber Belajar
A. Media : teks paragraf
B. Sumber Belajar:
- Hamidah, Ida dkk. 2008. Ayo Berbahasa Indonesia untuk SD/MI
Kelas 6. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan
Nasional.
- Kusmayadi, Ismail dkk. 2008. Belajar Bahasa Indonesia itu
Menyengangkan untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
- Santosa, Tri dkk. 2008. Mantap Berbahasa Indonesia untuk Kelas
VI SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan
Nasional.

MENGETAHUI GURU KELAS VI


KEPALA SEKOLAH

Rismawati
............................. .............................
IX. Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Obeservasi (sikap)
2. Unjuk Kerja
3. Penilaian Hasil Belajar (evaluasi)
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Sikap
No. Nama Kerja sama Teliti Berani
SB B C KB SB B C KB SB B C KB
1. .....
2. .....
3. .....
4. .....
Catatan : beri tanda centang (√) pada kolom yang sesuai
Keterangan:
SB : Sangat Baik (4)
B : Baik (3)
C : Cukup (2)
KB : Kurang Baik (1)
2. Penilaian Keterampilan
Menyampaiak contoh hidup rukun di sekolah
Aspek yang Perlu
Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup
dinilai Bimbingan
(2)
(1)
Menentuk an ide Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat Siswa
pokok menentukan ide menentukan ide menentukan belum dapat
pokok pokok ide pokok, menetukan
sesuai paragraf sesuai dengan tetapi belum ide pokok
yang dibaca paragraf yang sesuai dengan dari suatu
dibaca namun isi paragraf paragraf
masih belum
tepat

Pemilihan kata Semua kata Sebagian besar Sebagian Semua kata


yang digunakan kata kecil kata yang
menggunakan yang digunakan yang digunakan
kata baku menggunaka n digunakan tidak
kata baku menggunaka menggunak
n kata baku an kata
baku

3. Penilaian Pengetahuan
No soal Skor
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Keterangan :
Skor maksimal = 10
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛g 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Lampiran 1
Ringkasan materi

1. Menentukan ide pokok/gagasan pokok tiap paragraf


Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok itu? Gagasan pokok atau ide
pokok atau pikiran utama adalah gagasan yang menjiwai tiap paragraf atau
alinea. Jadi dapat dikatakan gagasan pokok itu sama dengan tema sebuah
paragraf. Gagasan pokok biasanya terdapat dalam kalimat utama suatu paragraf.
Gagasan pokok dijelaskan oleh kalimat pendukung yang disebut kalimat
penjelas. Sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok dan beberapa
gagasan penjelas atau kalimat penjelas.
Sebagai contoh perhatikan teks berikut!
(1) Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan.
(2) Kalkan/Kalka adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan
Utara yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. (3)
Keberadaan Kerajaan Tidung Kuno ini diawali kira-kira sejak tahun 1076 s.d
1557 Masehi, dibawah pengaruh Kesultanan Sulu. (4) Dinasti Tenggara bermula
pada tahun 1557 s.d 1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril
Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe
Adil. (5) Dinasti Tenggara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah.
Coba perhatikan paragraf tersebut. Hal yang dibicarakan pada paragfraf
tersebut adalah Kerajaan tidung yang dikenal dengan nama Kerajaan Tarakan.
Jadi ide pokok dari paragraf tersebut adalah Kerajaan tidung yang dikenal
dengan nama Kerajaan Tarakan.

2. Menyampaikan kembali isi paragraf yang dibaca


Setelah menemukan gagasan pokok suatu paragraf, selanjutnya ceritakan
kembali isi berita secara tertulis. Caranya dengan mengembangkan gagasan
pokok tersebut menjadi paragraf yang baru dengan kalimat sendiri. Berilah kata
penghubung atau kata keterangan sehingga menjadi padu dan jelas.
Contoh:
Kerajaan Tidung atau Kerajaan Tarakan atau disebut juga dengan nama
Kalkan/Kalka adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan
Utara yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu.
Keberadaan Kerajaan Tidung Kuno ini diawali kira-kira sejak tahun 1076 s.d
1557 Masehi, dibawah pengaruh Kesultanan Sulu. Sedangkan Dinasti Tenggara
bermula pada tahun 1557 s.d 1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin
oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet dan berakhir pada saat dipimpin
oleh Datoe Adil dan Dinasti Tenggara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan
Tengah.
Contoh
Teks paragraf
(1) Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan. (2)
Kalkan/Kalka adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara
yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. (3) Keberadaan
Kerajaan Tidung Kuno ini diawali kira-kira sejak tahun 1076 s.d 1557 Masehi,
dibawah pengaruh Kesultanan Sulu. (4) Dinasti Tenggara bermula pada tahun 1557
s.d 1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe
Radja Laoet dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil. (5) Dinasti Tenggara
berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah.

Kerajaan Tidung atau Kerajaan Tarakan atau disebut juga dengan nama
Kalkan/Kalka adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara
yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Keberadaan
Kerajaan Tidung Kuno ini diawali kira-kira sejak tahun 1076 s.d 1557 Masehi,
dibawah pengaruh Kesultanan Sulu. Sedangkan Dinasti Tenggara bermula pada
tahun 1557 s.d 1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd
Gelar Datoe Radja Laoet dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil dan
Dinasti Tenggara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah.
Lampiran
Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Bacalah teks berita berikut, kemudian tentukan ide pokok tiap paragraf!

Kota Tarakan

Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi


termuda di Indonesia yaitu Provinsi Kalimantan Utara. Karena pembangunan
kota yang cukup pesat dan bahkan dinobatkan sebagai kota terkaya ke-17 se
Indonesia, Kota Tarakan menjadi salah satu pintu gerbang pembangunan di
Kalimantan Utara. Kota ini terletak terpisah dari pulau induk Kalimantan dan
memiliki luas wilayah sebesar 657 km2 dengan 38,2% dari luas wilayahnya
atau 250,8 km2 berupa daratan dan sisanya sebesar 61,8% atau 406,53 km2
berupa lautan. Secara administratif, Kota Tarakan terbagi menjadi 4 wilayah
kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat
dan Tarakan Utara dengan total jumlah penduduk pada tahun 2019 sebanyak
246,720 penduduk.
Secara umum Kota Tarakan dikenal sebagai kota penghasil minyak
dan gas di Indonesia, bahkan sebelum Indonesia mengumumkan
kemerdekaannya. Kini, Kota Tarakan tidak hanya berfokus pada sektor
minyak dan gas saja, namun juga mulai membangun potensi pariwisata,
industri bahkan mengarah pada konsep smart city. Melalui konsep smart city
yang mulai diterapkan pada 2019, bertepatan dengan perayaan dirgahayu
Kota Tarakan ke 22 tahun, kota Tarakan bertekad menuju kota yang lebih
maju dan sejahtera.

2. Tulis kembali teks yang sudah dibaca dengan bahasa sendiri!


Soal Evaluasi
Kerjaknalah soal di bawah ini dengan benar!
1. Tarakan merupakan satu-satunya kota yang berada di ujung utara Pulau
Kalimantan tepatnya di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Kata Tarakan
berasal dari Bahasa Tidung yang artinya tempat singgah (tarak) dan makan
(ngakan). Oleh karena itu, Tarakan memiliki makna sebagai tempat
persinggahan, istirahat, dan melakukan barter bagi Nelayan dari Kerajaan
Tidung.
2. Dikenal sebagai Bumi Paguntaka, Kota Tarakan saat ini memiliki
semboyan “BAIS” yang berarti Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera.
Dengan wilayah seluas 250,80 km2 dan jumlah penduduk mencapai 280.215
jiwa pada tahun 2020, Tarakan menjadi daerah dengan mobilitas tertinggi
diantara daerah-daerah lain di wilayah Kalimantan Utara.

3. Jika ditilik lebih jauh ke belakang, Kota Tarakan memiliki jejak sejarah
Budaya yang cukup panjang, bermula dari tahun 1076 sampai dengan 1557
Masehi, pemerintahan Kerajaan Tidung yang menjadi cikal bakal peradaban di
Wilayah Kalimantan Utara. Dipimpin oleh Amiril Rasyd dan berakhir pada saat
dipimpin oleh Datoe Adil. Hingga saat ini nama Datu Adil digunakan sebagai
nama bangunan Stadion yang merupakan salah satu ikon di Kota Tarakan

4. Bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Suku Tidung pun hingga kini


masih berdiri tegak. Bangunan yang dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata
populer yaitu Balai Adat dan Budaya Tidung serta Baloy Adat Mayo. Keduanya
menawarkan daya tarik yang sama bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Dan lokasi kedua bangunan tersebut berbeda dimana Balai Adat
dan Budaya Tidung berada di Kampung Enam, Tarakan Timur sedangkan Baloy
Adat Mayo berada di Karang Harapan, Tarakan Barat.

Anda mungkin juga menyukai