Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENGARUH GADGET TERHADAP PANCASILA

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :

Rifqi Ahmad Fauzi

Desinta Nurohman Husen

Alifia Fauziah

Revalina Mulyani Putri

Nazwa Nurfaziah Helma

Karina Budi Arti

Maesaroh

UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA

PRODI S1 FARMASI

TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi maha penyayang ,
kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesikan
makalah tentang pengaruh gadget terhadap pancasila.

Adapun makalah tentang pengaruh gadget terhadap pancasila ini telah kami
usahakan semkasimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah pengaruh gadget terhadap pancasila
ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah pengaruh gadget


terhadap pancasila ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembacanya.

Tasikmalaya, 20 Oktober 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gadget
B. Sejarah Gadget
C. Dampak Positif dan Dampak Negatif Gadget
D. Cara Mengatasi Penyalahgunaan Gadget
E. Peran Pancasila dalam Era Teknologi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi adalah suatu hal yang tidak dapat kita hindari.
Karena seiring perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi akan selalu muncul. inovasi-inovasi teknologi pun diciptakan
dalam kehidupan sehari-hari manusia yang sekarang menjadi keharusan
untuk mempunyai atau menguasai teknologi, dengan teknologi semua
aktivitas manusia yang rumit menjadi mudah.
Akan tetapi dengan perkembangan media dan teknologi menjadi
tantangan tersendiri dalam kemajuan teknologi pada saat ini. Banyak
teknologi canggih yang telah diciptakan membuat perubahan begitu besar
dalam kehidupan manusia diberbagai bidang. Seperti gadget, gadget dapat
memberikan dampak yang begitu besar pada para remaja. Sekarang ini
yang menggunakan gadget hampir dari semua kalangan, dari anak anak,
remaja dan dewasa.
Hampir setiap kegiatan kita dipermudah dengan teknologi,
misalnya memesan makanan dan membeli pakaian secara online, bahkan
pada saat pandemi, kegiatan pembelajaran berbasis teknologi. Tidak dapat
dipungkiri bahwa teknologi memberikan pengaruh positif, namun disisi
lain dengan adanya teknologi dapat berdampak negatif bagi masyarakat
yang tidak benar-benar dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-
baiknya. Dampak negatif dari kemajuan teknologi yang sangat terlihat
yaitu mulai lunturnya moral generasi muda Indonesia. Perilaku moral pada
sekarang ini menjadi masalah yang cukup penting sehingga memerlukan
perhatian dan harus dilakukan pengawasan terhadap berbagai aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya teknologi dan media
elektronik saat ini mampu menjadikan masalah pada anak sehingga sangat
sulit dipahami seperti, pergaulan yang tidak baik, mengkonsumsi sabu atau
narkoba lainnya dan pornografi serta masalah sosial yang sangat
mengkhawatirkan. Tindak kriminal yang terjadi pada akhirnya melibatkan
peran anak saat ini tidak terlepas dari permasalahan sosial sebagai akibat

1
adanya kebebasan dalam pola perilaku serta dekadensi masalah moral
didalam masyarakat kita. Untuk itu peran pendidikan moral sangat
dibutuhkan sebagai pengontrol diri terhadap segala perubahan yang
mungkin bisa terjadi. Pendidikan moral tidak hanya merupakan teori
semata melainkan adanya kesadaran dari diri sendiri untuk mampu
membentuk kepribadian, perilaku dan akhlak pada diri kita. Pendidikan
moral mampu untuk bisa menumbuhkan perilaku dalam kehidupan dengan
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila. Perilaku moral
sejatinya adalah perilaku yang sesuaikan dengan norma serta aturan yang
berlaku didalam masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
kebersamaan serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Bagi bangsa
Indonesia, pemikiran Pancasila merupakan acuan untuk membina warga
negara yang baik, bermartabat dan bertanggungjawab. (Dewantara et al.
dalam (Fitriyani, Afifah, and ... 2021) Negara dan Pancasila adalah
lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Rohmatilahi, Dewi,
dan Furnamasari 2021). Undang-Undang Dasar 1945 memuat konsep-
konsep dasar bangsa Indonesia, salah satunya yang terkait dengan
Pancasila karena dasar negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan sublimasi dari UUD
1945. Nilai budaya mempersatukan bangsa Indonesia yang banyak suku
dan ras, bahasa, agama, pulau, dalam pedesaan. Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila telah menjadi jiwa individu dan gaya hidup
penduduk pulau sejak lama. Sejarah telah membuktikan bahwa harga
materi pancasila adalah sumber kekuatan perjuangan bangsa indonesia
(Laksono 2008). Nilai-nilai Pancasila ternyata menjadi perekat sekaligus
tekanan dalam upaya mempertahankan dan memperjuangkan
kemerdekaan. Uraian ini memberikan bukti bahwa nilai-nilai materialistis
Pancasila sesuai dengan laki-laki atau perempuan dan keinginan negara
Indonesia. Pada dasarnya pancasila bukan sekedar ideologi tetapi pancasila
memiliki nilai-nilai yang sangat penting yang terdiri dari nilai budaya,
nilai spiritual, nilai tradisi, dan nilai kritis yang berbeda, nilai yang
dikandungnya. Pancasila inilah yang menjadikan Pancasila sebagai

2
pandangan eksistensi kerajaan. Pancasila sebagai pandangan hidup
nasional terdiri dari dalam dirinya pemikiran utama dari kehidupan yang
dicita-citakan karena pancasila merupakan pandangan hidup seluruh
negara yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai keberadaan dalam
masyarakat Indonesia, pandangan tentang keberadaan ini didukung dengan
bantuan manusia. Sebab, pandangan hidup Pancasila sudah mengakar
dalam budaya dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Maka penghayatan
hidup dan penjiwaan Pancasila bagi masyarakat Indonesia, khususnya
Bhinneka Tunggal Ika, harus menjadi prinsip persatuan bangsa agar tidak
lagi mematikan keragaman. Sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia,
Pancasila adalah keyakinan etis bangsa, anjuran dan energi keagamaan
bagi bangsa untuk bertindak secara fantastik dalam gaya hidup sehari-hari
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Friska Tilasanti 2019).

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud pancasila dan gadget ?
b. Bagaimana sejarah gadget?
c. Apa dampak positif dan negatif dari gadget ?
d. Cara mengatasi penyalahgunaan gadget ?
e. Bagaimana peran pancasila dalam era teknologi ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang Pancasila dan gadget.
b. Untuk mengetahui sejarah gadget.
c. Untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif dari gadget.
d. Untuk mengetahui cara mengatasi penyalahgunaan gadget.
e. Untuk mengetahui peranan Pancasila dalam era teknologi.
D. Manfaat
Agar lebih mengetahui dan memahami tentang pengaruh gadget terhadap
pancasila, dan bisa menerapkannya pada kehidupan sehari hari agar nilai
nilai pancasila tidak luntur akibat pengaruh gadget.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gadget
Secara bahasa, “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
“Panca” yang berarti lima, dan “Sila” yang berarti dasar. Sehingga
Pancasila merupakan lima dasar. Pancasila didirikan oleh pendiri bangsa
Indonesia dengan tujuan agar kita memiliki pondasi yang kuat dalam
melaksanakan pemerintahan. Suatu dasar negara bangsa Indonesia yang
menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia merupakan pergertian dari pancasila.
Dengan hal ini berarti Pancasila diciptakan agar bangsa Indonesia menjadi
negara yang mempunyai pondasi, dasar yang kuat dan sulit untuk
dipengaruhi bahkan sampai dijajah oleh bangsa lain. Pancasila memiliki 5
nilai -nilai didalamnya yaitu, nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam
bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai "acang". Salah satu hal yang
membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur
"kebaruan". Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan
menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih
praktis.
Secara umum, pengertian gadget adalah suatu perangkat atau alat
elektronik yang berukuran relatif kecil serta memiliki fungsi khusus dan
praktis dalam penggunaannya. Pendapat lain mengatakan pengertian
gadget adalah suatu benda elektronik yang berukuran kecil yang dapat
dibawa kemana-mana dengan mudah. Gadget adalah perangkat elektronik
portable karena dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan stop
kontak beraliran listrik. Gadget merupakan salah satu bagian dari
perkembangan teknologi yang selalu menghadirkan teknologi terbaru yang
dapat membantu aktivitas manusia menjadi lebih mudah.

4
Gadget memiliki perbedaan dengan benda elektronik. Perbedaannya
terdapat pada pembaharuan. Saat ini, gadget terus diperbarui untuk
berbagai kebutuhan manusia. Gadget juga berfungsi sebagai sarana bisnis,
sumber informasi, penyimpanan data, dokumentasi, mendengarkan musik,
edukasi, dan lain sebagainya. Gadget juga digunakan sebagai sarana
belajar secara daring.
Salah satu contoh gadget ialah handphone, handphone akan terus
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, fitur fitur di dalamnya
semakin banyak dan memiliki fungsi yang beragam, pada awalnya
handphone hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi sekarang
sudah banyak manfaat lainnya, salah satunya yaitu memuat berbagai
aplikasi, seperti aplikasi belanja online yang semakin
banyak dan beragam.
B. Sejarah Gadget
Penemuan gadget diawali dengan penemuan telepon nirkabel, penemu
telepon nirkabel pertama di dunia adalah seorang pria jenius bernama
Nathan Stubblefield. Ia diakui sebagai bapak teknologi telepon seluler
tepat 100 tahun setelah ia mempatenkan desain tersebut untuk sebuah
"telepon nirkabel". Nathan Stubblefield sebenarnya hanyalah petani melon
biasa yang sangat menyukai IPTEK bahkan ia telah menemukan radio
sebelum Nikola Tesla atau Guglielmo Marconi tetapi radio yang ia
temukan menggunakan frekuensi audio induksi, dikarenakan radio induksi
menyebabkan gangguan pada wilayah sekitarnya sehingga kalah populer
dengan radio transmisi yang di temukan oleh Nikola Tesla atau Guglielmo
Marconi.
Pada tahun 1902 ia datang dengan penemuannya, yaitu membuat
jaringan telekomunikasi di kampung halamannya Murray, Kentucky.
Nathan Stubblefield menunjukan penemuannya. Ia membangun 120 kaki
tiang di kebun, yang dapat mentransfer percakapan dari satu telepon ke
telepon yang lain dengan menggunakan medan magnet. Ia
mendemonstrasikan temuannya di alun-alun kota pada hari tahun baru
1902. Pada tahun 1908 Ia mematenkan telepon nirkabel versi baru untuk

5
berkomunikasi dengan kendaraan bergerak. Telepon nirkabel tidak sukses
dalam masa hidupnya, ia meninggal dengan keadaan miskin pada tahun
1928. Tapi sekarang ia telah diakui sebagai "Father of The Modern Mobile
Phone" bahkan Virgin Mobile membuat page khusus untuk menandai
ulang tahun temuan Nathan Stubblefield di website resminya.
Selanjutnya pada tahun 1973, pertama kali ditemukan handphone atau
telepon genggam yaitu oleh Martin Cooper, bahkan dirinya sendiri pun tak
pernah membayangkan kalau bisa membuat telepon seluler berukuran
kecil tanpa kabel yang bisa dibawa kemana saja. Martin Cooper memiliki
nama lengkap, yaitu Martin Marty Cooper dan ia lahir di Chicago, Illinois,
Amerika Serikat pada tanggal 26 Desember 1928.
Pada generasi pertama ini telepon genggam sering disebut juga
dengan generasi 1G dan dikenal juga dengan istilah AMPS (frekuensi
antara 825 Mhz hingga 894 Mhz). Oleh karena itu, telepon genggam
generasi ini bisa dibilang bersifat analog. Berbicara tentang bobot atau
berat dari telepon genggam generasi pertama, maka beratnya sekitar 2,5
pon atau 1,1 kg. Maka dari itu, handphone generasi pertama merupakan
telepon seluler yang cukup berat.
Sedangkan, panjang dari handphone sekitar 10 inci atau 25 cm,
sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam kantong baju atau celana.
Baterai yang ada pada handphone generasi pertama hanya mampu
bertahan selama 20 menit saja, sehingga tidak bisa menggunakannya
terlalu lama. Telepon genggam yang diciptakan oleh Martin Cooper ini
dikenal dengan nama DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage).
C. Dampak Positif dan Dampak Negatif Gadget
1. Dampak Positif

Manfaat dari gadget bermacam-macam, diantaranya : untuk menghitung,


mengakses internet, mengirim pesan, bermain games, dan jejaring sosial
seperti Facebook atau Twitter. Tapi banyak yang menggunakan gadget
pada saat yang kurang tepat, contohnya mengaksesnya saat proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Dan dampak positif dari gadget
diantaranya :

6
a. Akses informasi

Gadget dan akses internet memungkinkan kita untuk memperoleh


informasi secara cepat dan mudah. Kita dapat mencari informasi tentang
topik apa pun, membaca berita terkini, menelusuri riset, dan memperoleh
pengetahuan baru dengan mudah. Ini dapat membantu dalam
pembelajaran, penelitian, dan pengembangan pribadi.

b. Komunikasi yang lebih efisien

Gadget memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang di


seluruh dunia melalui panggilan suara, panggilan video, pesan teks, dan
media sosial. Ini memfasilitasi komunikasi yang efisien dan instan dengan
keluarga, teman, dan rekan kerja, terlepas dari jarak geografis.

c. Kolaborasi dan produktivitas

Gadget dapat digunakan untuk kolaborasi dalam lingkungan kerja atau


pendidikan. Melalui aplikasi dan platform kolaborasi online, seperti
email, aplikasi produktivitas, dan platform pengelolaan proyek, kita dapat
bekerja sama dengan tim, berbagi ide, dan meningkatkan produktivitas.

d. Kreativitas dan ekspresi diri

Gadget menyediakan alat yang kuat untuk mengekspresikan


kreativitas dan bakat pribadi. Dengan kamera dan aplikasi pengeditan
foto/video, kita dapat mengambil foto dan video, mengeditnya, dan
berbagi dengan orang lain. Selain itu, dengan platform media sosial dan
blog, kita dapat berbagi karya seni, tulisan, dan konten kreatif lainnya.

e. Pembelajaran dan pendidikan online

Gadget dan internet telah mengubah cara kita belajar. Ada banyak
platform pembelajaran online yang menyediakan kursus, pelajaran, dan
materi pendidikan interaktif. Ini memberikan kesempatan untuk belajar
secara mandiri, mendapatkan kualifikasi tambahan, atau bahkan
mendapatkan gelar secara online.

7
f. Akses hiburan dan relaksasi

Gadget memungkinkan kita untuk mengakses berbagai sumber


hiburan. Kita dapat menonton film dan acara TV, mendengarkan musik,
membaca buku elektronik, bermain game, dan menonton video di
platform seperti YouTube. Ini memberikan kesempatan untuk bersantai,
menghibur diri, dan menikmati hiburan di waktu luang.

g. Pemantauan kesehatan dan kebugaran

Gadget juga dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan


kebugaran kita. Aplikasi dan perangkat tentang kesehatan dapat
membantu melacak aktivitas fisik, denyut jantung, kualitas tidur, dan pola
makan. Ini dapat membantu kita menjaga gaya hidup sehat dan membuat
pilihan yang lebih baik untuk kesejahteraan kita.

h. Kemudahan dalam kehidupan sehari-hari

Gadget juga memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari.


Misalnya, dengan menggunakan aplikasi perbankan, kita dapat melakukan
transaksi keuangan, mentransfer uang dan lain sebagainya

2. Dampak Negatif
Tanda-tanda seorang remaja sudah kecanduan gadget yaitu penggunan
gadget dalam sehari bisa lebih dari 6-8 jam bahkan lebih dalam. Dampak
lain dapat mengubah perilaku anak menjadi individualisme yaitu lebih
senang bermain dengan ponsel daripada bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar. Kecanduan gadget juga dapat berdampak pada kesehatan yang
membuat aktivitas fisik mulai menurun sebab kurang banyak bergerak.
Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan:
a. Dampak negatif sila pertama (Ketuhanan yang maha esa)
1. Lupa akan kewajiban ibadah
Semakin majunya era gadget membuat seseorang lebih asik pada gadget
mereka. Salah satu dampak negatif gadget yaitu menunda ibadah
misalnya terlalu asik main game sampai lupa waktu bahwa waktu

8
ibadah terlewat atau menunda menunda ibadah karena nanggung yang
membuat kita sering meniggalkan ibadah
2. Melawan orang tua
Gadget membawa pengaruh buruk yaitu membantah orang tua karena
pengaruh gadget yang memperlihatkan globalisasi yang dimana sikap
buruk yang diambilnya salah satu nya melawan orang tua karena
melihat dunia luar.
b. Dampak negatif sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
1. Semena mena mengutarakan kebencian di media sosial
Mengutarakan kebencian di media sosial (Instagram, facebook, twitter
dan lainya) dengan bahasa atau ketikan yang kurang bermoral contoh
nya “ kok anak nya item ya” “ kok gemuk” ini salah satu contoh
komentar negatif yang membuat luntur nya nilai kepancasilaan kedua
yaitu beradab.
2. Membela orang yang salah
Yang dimaksud membela orang yang salah itu yaitu, terkadang dalam
media sosial pengguna social media hanya mendengar, dan melihat
suatu kejadian yang membuat penonton membelanya, padahal belum
tahu kejadian yang sebenarnya seperti apa. Apakah yang kita bela itu
benar apa salah. dan biasanya terjadi pada public figure akan tetapi
untuk generasi sekarang tidak hanya public figure saja yang
mengekspos kehidupan orang orang biasa pun bisa karena majunya
teknologi gadget yang membuat siapa saja mudah untuk mengekspos
sesuatu.
3. Kurangnya kegiatan kemanusiaan
Kurangnya kegiatan kemanusiaan yang dimana kegiatan sedekah,
gotong royong, bakti sosial dan lainnya semakin berkurang karena
semakin kurangnya minat. Kurangnya minat di kegiatan kemanusiaan
karena mereka terlalu asik dengan dunia sediri yaitu media sosial.
c. Dampak negatif sila ke tiga (Persatuan dan Kesatuan Indonesia)
1. Berkurangnya atau menurunnya kemampuan sosial

9
Berkurangnya atau menurunnya kemampuan sosial yang umum
dirasakan seperti semakin kurangnya rasa berempati, rasa tolong
monolong atau tidak tahu cara komunikasi yang baik dengan orang. Hal
ini disebabkan bisa terjadi karena kita lebih sering melakukan
komunikasi lewat media sosial dibandingkan dengan komunikasi lewat
tatap muka.
2. Cyberbullying
Cyberbullying yaitu perundungan yang dilakukan di media sosial yang
biasanya dilakukan di sebuah komentar atau sebuah artikel. Dari
komentar komentar tersebut akan memicu adanya perdebatan yang akan
berujung pada aksi perundungan daring yang pada akhirnya akan
berpeluang membuat korban mengalami gangguan kesehatan mental
seperti depresi yang memicu pemikiran bunuh diri.
3. Bocornya informasi personal
Bocornya informasi personal yang dimaksud yaitu kurangnya
pembatasan informasi dari pemakainya atau oversharing, terutama yang
berkaitan dengan dengan informasi pribadi yang dapat memicu orang
orang tidak bertanggung jawab menyalahgunakannya. Misalnya:
bocornya informasi tempat tinggal, nomor telepon, data pribadi yang
dimana informasi informasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk
kejahatan.
4. Membandingkan diri dengan orang lain
Melihat gaya hidup seseorang yang di unggah di media sosial dari
melihat pakaian, makanan, dan poto/video liburan yang tak jarang
membuat orang orang merasakan rasa minder, rendah diri, dan tidak
puas dengan yang dimiliki oleh diri sendiri. Dan rasa itu yang bisa
membuat sebagian orang berbondong bondong ingin semerti mereka
dan sebagian orang ada yang memilih tidak berinteraksi yang dimana
itu membuat kesatuan dan persatuan luntur atau kurangnya jiwa sosial.
5. Mengurangi hubungan tatap muka
Ada istilah “mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat “
dari istilah tersebut dapat digambarkan semakin kita sering bermain

10
media sosial maka akan semakin berkurang waktu kita untuk
berkomunikasi dengan orang orang terdekat
6. Timbulnya perpecahan karena salah informasi
Yang berawal dari media sosial berita hoax, yang dapat lebih banyak
melemahkan nilai Pancasila. Nilai Pancasila yang lemah atau bahkan
hilang yaitu rasa persatuan dan kesatuan sebagai sesama warga
Indonesia atau sesama manusia.
d. Dampak negatif sila ke empat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
1. Semakin tingginya sikap ego
Tinggi nya ego yang dimaksud yaitu karena kita kurangnya interaksi
sosial dengan sesama manusia yang hanya interaksi di media sosial jadi
kurangnya kita memahami sesama manusia yang dimana kita ingin
menang sendiri yaitu ego.
2. Melemahnya sikap kemusyawarahan
Musyawarah yaitu sikap rendah hati untuk memecahkan suatu masalah.
Musyawarah melatih kita mengemukakan pendapat, kurangnya
interaksi yang membuat kita tidak memiliki sikap rendah hati karena
kita terlalu sibuk dengan dunia sendiri yang menimbulkan sikap
individual .
e. Dampak negatif sila ke lima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia)
1. Jabatan yang tinggi membuat tidak ada keadilan bagi masyarakat
Yang dimaksud dengan jabatan tinggi tidak ada keadilan bagi
masyarakat yaitu jabatan tinggi yang penuh dengan kemewahan yang di
upload di sosial media dengan kemewahan yang dimana diliat oleh
seluruh pengguna sosial media yang dapat menimbulkan rasa
ketidakadilan.
2. Sikap boros
Kemajuan teknologi yang dimana semakin canggih aplikasi aplikasinya
salah satu nya aplikasi berbelanja seperti Shopee, Lazada, Tokopedia
dan aplikasi lainnya yang dimana anak zaman sekarang banyak

11
berbelanja lewat online yang lebih simple daripada belanja offline.
Belanja online yang selalu ada diskon dan hal yang menarik yang
membuat orang orang kalap berbelanja dengan tidak melihat harga.

Beberapa dampak negatif lainnya yaitu

1). Menjadi pemalas dan lupa waktu.

Ketika remaja sudah kecanduan gadget, mereka tidak mengenal waktu


seakan dunia milik sendiri. Sehingga banyak aktivitas penting yang tidak
dilakukan, seperti waktu yang seharusnya belajar tetapi dipakai untuk
menghabiskan waktu hanya untuk bermain gadget.
2). Pelecehan dan perundungan atau bully
Ini adalah risiko online yang paling umum untuk semua anak dan remaja.
Meskipun pelecehan secara online sering digunakan bergantian dengan
istilah cyberbullying, sebenarnya merupakan entitas yang berbeda. Data
saat ini menunjukkan bahwa pelecehan online tidak seperti pelecehan
offline (dunia nyata). Bullying di media sosial sangat cepat menyebarnya
tanpa bisa dikendalikan siapa saja yang menerima kiriman yang bersifat
pelecehan tersebut. Beberapa kasus tindakan bullying bahkan
menyebabkan korbannya melakukan tindakan nekat dengan mengakhiri
hidupnya.
3). Sexting
Sexting dapat didefinisikan sebagai “pengiriman, penerimaan, atau
meneruskan pesan seksual eksplisit, foto, atau gambar melalui ponsel,
komputer, atau perangkat digital lainnya.” Banyak gambar ini menjadi
didistribusikan dengan cepat melalui telepon seluler atau internet. Survei
terbaru mengungkapkan bahwa 20 persen remaja telah mengirim atau
diposting foto atau video porno oleh orang yang tak dikenal atau iklan
terselubung. Jika gadget telah melakukan registrasi layanan aplikasi yang
menyediakan konten dewasa, maka secara otomatis dan berkali pihak
penyelenggara akan mengirimkan gambar (foto) atau video bahkan artikel
dewasa tanpa kita minta. Untuk itu orang tua harus memastikan gadget

12
anak bersih dari aplikasi atau bahkan games yang diperuntukkan bagi
pengguna dewasa.
4). Mengganggu kesehatan
Penggunaan gadget yang tidak bijak atau berlebihan bisa berdampak buruk
bagi kesehatan psikis dan jasmani. Dengan penggunaan gadget secara
berlebihan seseorang dapat mengalami berbagai macam gangguan,
diantaranya :
a. Merusak mata

Contohnya mata lelah dan perih saat melihat ponsel. Karena ketika mata
diajak terus-menerus fokus pada benda kecil, maka mata akan kering dan
di tingkat paling ekstrim bisa menderita infeksi.

b. Mengubah postur tubuh


Kirsten Lord seorang ahli fisioterapi mengungkapkan bahwa tubuh
bereaksi akan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Ketika kerap melihat
ponsel leher dan pundak turut terkena efeknya.
c. Kulit wajah kendur
Dr. Sam Bunting seorang ahli dermatologi mengungkapkan banyak
perempuan di usia 30 tahun yang mengalami masalah kulit di bagian
wajah khususnya rahang yang mulai menurun. Seiring usia elastisitas kulit
menurun ditambah lagi dengan kebiasaan melihat ke bawah saat bersama
ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit menurun
kualitasnya.
d. Mengganggu pendengaran
Hampir setiap pengguna ponsel atau tablet tampak mengenakan
headphone untuk mendengarkan musik. Namun ini tidak baik jika terus-
menerus dilakukan. Apalagi dengan volume yang terlalu besar.
e. Mengganggu saat istirahat
Komputer, laptop, tablet, dan ponsel mengganggu hormon melatonin yang
akan turut membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo Clinic di
Arizona menganjurkan agar setiap orang menurunkan kadar cahaya di
ponsel lebih rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala malam hari.

13
Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent, atau jauhkan
dari tempat tidur.
f. Obesitas (kegemukan)
Semakin maraknya penggunaan smartphone, banyak pengguna yang
menjadi malas untuk melakukan aktivitas yang membakar kalori. Hal
tersebut akan berdampak pada naiknya tingkat penderita obesitas. Banyak
sekali orang yang lebih memilih untuk bermain gadget daripada
berolahraga.
g. Nyeri punggung
Para pengguna gadget memiliki kebiasaan buruk yang berhubungan
dengan postur tubuh. Kebanyakan dari mereka cenderung menunduk saat
menggunakan gadget dan juga terbiasa untuk duduk dalam jangka waktu
yang tidak sebentar. Kepala seorang dewasa memiliki berat sekitar 5 Kg
hingga 6 Kg dan ditopang oleh leher saat dalam posisi tegak. Namun, saat
menunduk, beban bisa menjadi berkali lipat bertambah dan bahkan dapat
mencapai 30 Kg. Beban berlebih ini harus ditanggung leher dan dalam
jangka panjang, yang menyebabkan rasa nyeri bahkan secara permanen
merusak otot dan tulang leher.
h. Gangguan stres
Pakar Psikologi Klinis, Henddy Ginting menilai, depresi atau stres dari
penggunaan gadget terjadi karena komunikasi dari pengguna nya
cenderung satu arah. Di mana pengguna gadget hanya menerima konten di
media sosial yang ditampilkan.
1) Memori bermasalah Jika remaja gemar menggunakan ponsel untuk
menelepon dalam jangka waktu lama, bahayanya bukan hanya pada mata,
namun pada otak. Seperti yang dilansir oleh Science News for Students,
radiasi pada ponsel ternyata mampu mengurangi kemampuan remaja
dalam mengingat bentuk abstrak. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
remaja di Swiss selama setahun.
2). Berkurangnya aktivitas fisik. Studi yang dimuat dalam The Journal of
the American Medical Association 23 April 2019 menunjukkan bahwa
remaja dan orang dewasa di Amerika Serikat menghabiskan rata-rata 8 jam

14
sehari untuk duduk, yang salah satunya disebabkan oleh meningkatnya
screen time mereka, baik itu untuk menonton TV, menggunakan komputer,
atau ponsel. Terlalu banyak duduk otomatis mengurangi aktivitas fisik,
yang kemudian berhubungan dengan meningkatnya angka diabetes,
kanker, dan masalah kesehatan mental seperti depresi.
3). Dampak kognitif perilaku yang muncul yang diakibatkan karena
gadget, yakni malas berpikir, penurunan konsentrasi, tidak bisa fokus,
hiperaktif, dan kesulitan belajar.
4). Efek radiasi bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang anak adalah
radiasi dari penggunaan gadget yang tergolong gelombang RF. Radiasi RF
pada level tinggi serta dengan intensitas yang intensif dapat merusak
jaringan tubuh. Radiasi RF memiliki kemampuan untuk memanaskan
jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi
tersebut dapat merusak jaringan tubuh karena tubuh kita tidak dilengkapi
sistem ketahanan untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat
radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk
gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang. Penyakit yang
berpotensi timbul karena radiasi gadget adalah kanker, tumor otak,
alzheimer, parkinson, sakit kepala. Di banding orang dewasa, anak-anak
zaman sekarang sudah mengenal teknologi nirkabel sejak kecil sehingga
waktu 'bersentuhan' dengan radiasi lebih panjang. Hal ini disebabkan
karena di usia 12-15 tahun. Anak mengalami proses bangkitnya akal, nalar
dan kesadaran diri. Dalam masa ini terdapat energi dan kekuatan fisik serta
tumbuh keinginan tahu dan keinginan coba-coba. Data memperlihatkan
bahwa ketika radiasi dari gadget memasuki kepala. orang dewasa
menyerapnya sebanyak 25%, anak usia 12 tahun sebanyak 50%, dan
tertinggi pada anak usia 5 tahun yaitu 75%. Oleh karena itu, risiko radiasi
ini akan lebih besar pada anak yang dengan gadget di usia kurang dari 16
tahun.
D. Cara Mengatasi Penyalahgunaan Gadget
Didalam gadget memang terdapat banyak hal positif, tetapi tidak
hanya hal positif saja yang ditimbulkan dari gadget melainkan ada hal

15
negatif juga yang ditimbulkan. Maka dari itu diperlukan cara untuk
mengatasi hal tersebut, diantaranya :
1. Memperbanyak literasi
Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak literasi buku edukatif agar
masyarakat lebih tau cara agar terhindar dari penyalahgunaan gadget.
2. Melakukan pendekatan lebih
Terutama pada anak dibawah umur, hal ini sangat diperlukan, karena anak
dibawah umur terkadang hanya suka menekan sesuatu yang tidak ia
ketahuinya. Jadi peran orang tua untuk mengatasi penyalahgunaan gadget
yaitu dengan mengawasi anaknya saat sedang bermain gadget.
3. Membuat peringatan
Peringatan yang dimaksud disini ialah peringatan sesuai dengan batasan
umur, banyak sekali situs ataupun aplikasi yang sudah tidak memakai
peringatan, sehingga banyak website yang seharusnya bisa diakses oleh
orang orang tertentu yang saat ini sudah bisa diakses oleh berbagai
kalangan, hal ini dapat merusak generasi bangsa secara perlahan.
4. Melakukan dan ikut serta dalam seminar
Saat ini banyak sekali seminar yang sering diadakan untuk mencegah
penyalahgunaan gadget, hal ini sangat berguna untuk masyarakat yang
kurang menyukai literasi tetapi ingin tahu tentang segala hal.
E. Peran pancasila dalam era teknologi
Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan teknologi memiliki
tujuan dalam memberi jaminan kesejahteraan masyarakat dan melindungi
bangsa dari pengaruh yang buruk. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan teknologi .
Perkembangan teknologi hingga masa yang akan datang akan berjalan
sangat cepat. Disini, letak tantangan bagi Indonesia adalah
mengembangkan kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa
kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila).
Berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan, bahkan
diperkuat. Nilai-nilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan
yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia adalah mutlak. Dalam

16
perkembangan IPTEK peranan Pancasila sangatlah penting guna menjaga
nama baik dan integritas bangsa. Adapun peran Pancasila antara lain :
a. Sebagai filtrasi
Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya budaya asing ke Indonesia,
sehingga Indonesia masih mempertahankan ciri khas atau integritas bangsa
tanpa ketinggalan zaman di era globalisasi.
b. Sebagai tolak ukur
Dalam pengembangan teknologi tidak selalu bernilai positif namun dapat
juga bernilai negatif. Oleh karena itu, Pancasila disini berperan untuk
mengukur baik buruknya perkembangan IPTEK tersebut.
c. Sebagai alat kontrol
Kemajuan teknologi yang tidak terkontrol akan menimbulkan
penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan. Dengan adanya
nilai-nilai Pancasila maka perkembangan IPTEK dapat terkontrol.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai