ABSTRACT
Effective and efficient learning is the substance of the learning process. This is useful
for developing moral intelligence for students. The presence of prophetic education as a form
of liberation for humans so that they do not experience oppression. In this case the Prophet
Muhammad set an example regarding teaching and learning. Therefore, Prophet-style
learning needs to be integrated into instructional content so that students can develop their
attitudes well. One of them is implementing monotheism education, especially in early
childhood. In essence, monotheism education is education that must be taught, in fact it is
education that must be continuously given, especially to children of the world's age, making
children love Allah SWT more. feared except by Allah SWT, Stressing in worshiping Him,
Guiding children to always be grateful for all the blessings that Allah SWT has given.
Pembelajaran yang efektif dan efesien merupakan substansi dari proses pembelajaran.
Hal ini berguna untuk mengembangkan kecerdasan moral bagi peserta didik. Hadirnya
pendidikan prophetic sebagai bentuk pembebasan bagi manusia agar tidak mengalami
ketertindasan. Dalam hal ini nabi muhammad memberikan teladan terkait belajar mengajar.
Oleh karena itu pembelajaran ala Nabi perlu diintregasikan ke dalam konten-konten
instruksional sehingga siswa dapat mengembangkan sikap mereka dengan baik. Salah
satunya adalah menerapkan pendidikan tauhid terutama pada anak usia dini, pada hakikatnya
pendidikan tauhid adalah pendidikan yang wajib diajarkan, bahkan merupakan pendidikan
yang secara terus-menerus harus diberikan terutama pada anak usia dunia, Menjadikan anak
agar lebih mencintai Allah SWT, Tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah SWT,
Mengesakan dalam hal beribadah kepadanya, Membimbing anak untuk senantiasa
mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
methodos, yang terdiri atas dua ُاْد ِاىٰل ِب ِل ِّبَك ِباِحْلْك ِة
kata, yaitu metha yang berarti َم ُع َس ْي َر
اْلَمْو ِعَظِة اَحْل َنِة َج اِدُهْلْم ِباَّل
melalui atau melewati dan hodos ْيِت َس َو َو
ُۗن ِا ِه
َي َاْح َس َّن َر َّبَك ُه َو َاْع َلُم
yang berarti jalan atau cara.
Dengan demikian, secara bahasa, ِب ِل
metode adalah suatu jalan yang َمِبْن َض َّل َعْن َس ْي ه َو ُه َو َاْع َلُم
ِب ِد
dilalui untuk mencapai tujuan اْلُم ْه َت ْيَن
(Ismail SM, 2008: 7). Secara
terminologis, metode adalah jalan Artinya : “Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhan-mu dengan
yang ditempuh oleh seseorang hikmah dan pelajaran yang baik
supaya sampai pada tujuan dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya
tertentu, baik dalam lingkungan, Tuhanmu Dialah yang lebih
ilmu pengetahuan maupun yang mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan
lainnya. Sementara metode Dialah yang lebih mengetahui
pembelajaran adalah suatu cara orang-orang yang mendapat
petunjuk” (QS. An-Nahl [16] :
atau jalan yang ditempuh yang 125)
sesuai dan serasi untuk
2. Metode pembelajaran ala
menyajikan suatu hal sehingga
Rasulullah (Prophetic Teaching
akan tercapai suatu tujuan
and Learning)
pembelajaran yang efektif dan
Prophetic berasal dari
efisien sesuai dengan yang
bahasa inggris yang berarti
diharapkan (Ismail SM, 2008: 8).
kenabian atau berkenaan dengan
Metode pembelajaran merupakan
nabi. Kata tersebut pada dasarnya
hal yang terpenting khususnya
berasal dari bahasa Yunani
bagi seorang pendidik. Karena,
“prophetes” sebuah kata benda
penetapan metode pengajaran
untuk menyebut orang yang
yang benar juga akan menjadikan
berbicara awal, orang yang
memproklamasikan diri dan juga pendidikan prophetic (Utama et
orang yang berbicara masa depan al., n.d.).
(Hacer ÂŞIK EV, n.d.). Prophetic Pendidikan Prophetic
atau kenabian disini merujuk pada merupakan suatu metode
dua misi yaitu seseorang yang pendidikan yang selalu
menerima wahyu, diberi agama mengambil inspirasi dari ajaran
baru, dan diperintahkan untuk Nabi Muhammad SAW. Prinsip
berdakwah kepada umat, dalam dalam pendidikan prophetic yaitu
hal ini disebut rasul (messenger), mengutamakan integrasi.
sedangkan seseorang yang Mengaitkan suatu materi dengan
menerima wahyu berdasarkan materi lainnya yang bersumber
agama yang ada dan tidak kepada al-Qur’an dan as-sunnah.
diperintahkan untuk Sehingga tujuan baik duniawi
mendakwahkannya disebut nabi maupun akhirat dapat tercapai.
(Masrifatin, n.d.). Dalam proses pembelajaran
Nabi Muhammad adalah model pendidikan prophetic ini
contoh yang sempurna bagi umat sangat cocok digunakan karena
muslim dalam segala hal, baik itu dapat menjamin daya saing
sebagai pemimpin, sebagai kepala nasional dapat tercapai (M.
rumah tangga, sebagai suami, Khusni Mubarok, Ajat Sudrajat,
bahkan sebagai seorang pendidik 2020).
atau guru. Sebagai pendidik Metode pembelajaran
Rasulullah SAW menerapkan Pendidikan prophetic sejatinya
berbagai metode dalam merupakan sebuah misi utama
menyampaikan ilmu kepada umat dalam membebaskan umat
dan sahabatnya, metode yang manusia dari segala bentuk
beliau terapkan sangat efektif dan ketertindasan, karena nabi adalah
efisien, hal ini dapat dibuktikan sosok pembebas bagi umatnya.
dengan keberhasilan beliau dalam Menyelamatkan kondisi yang
menanamkan nilai-nilai Islam buruk dalam kegelapan dan
kepada umatnya hingga saat ini. kebodohan menuju kondisi yang
Pendidikan yang diajarkan oleh baik melalui cahaya ilmu. Nabi
rasulullah dalam hal ini adalah muhammad dengan segala
keistimewaan yang melekat
padanya mampu mengentaskan 3. Pengertian Pendidikan Tauhid
masyarakat Mekkah dari masa Kata tauhid berasal dari
jahiliyah yang penuh dengan kata-kata wahhada, yuwahhidu,
keburukan menuju masa yang tauhidan yang artinya
penuh kedamaian dalam balutan mengesakan, menyatukan. Terkait
keimanan kepada Allah SWT. hal ini yang dimaksud dengan
Senada dengan hal tersebut, mengesakan Allah Swt adalah
terdapat beberapa metode meyakini bahwa Allah Swt adalah
pembelajaran ala nabi yang patut tuhan satu-satunya yang patut
kita teladani dan implemantasikan disembah dan bahwa Allah Swt
pada proses belajar mengajar, adalah pencipta dari alam
diantaranya: semesta. Sedangkan pendidikan
a. Mendidik dengan Tauhid adalah proses pengajaran,
memberikan teladan (teacher pembelajaran, dan pembinaan
as a model) potensi diri manusia
b. Mendidik melalui tanya menggunakan strategi, metode
jawab (Stimulus dan media syar’i sesuai dengan
Response/Questioning) bakat, kadar kemampuan dan
c. Story telling keahlian masing-masing yang
d. Penggunaan setting bersumber kepada Allah Swt.
perumpamaan Kemudian keahlian dan ilmu yang
(analogy/logical order) dimiliki dapat diaplikasikan
e. Praktek aplikatif dalam kehidupan sehari-sehari
f. Mendidik melalui pelajaran sebagai wujud pengabdian dan
diterapkan (applied materials) kepatuhan kepada Allah Swt.
g. Pendidikan melalui Terlepas dari hal tersebut maka
pendampingan (teacher as upaya awal dimulai dari
facilitator) menanamkan nilai-nilai akhlaq al-
h. Memberikan pesan dan karimah, budi pekerti, dan
saran/nasehat (giving advice) tatakrama (AlFajar, n.d.).
i. Memberikan ceramah singkat
Pengertian Pendidikan
dan seperlunya (closing
tauhid lainnya adalah bahwa suatu
statement)
pendidikan yang pertama dan
utama yang harus diberikan Sisdiknas tahun 2003 (Akhmad,
kepada setiap insan, bahkan n.d.). Masa usia dini merupakan
pendidikan tauhid ini harus secara masa keemasan sekaligus masa
berkesinambungan dan terus kritis dalam tahapan kehidupan,
menerus diberikan kepada setiap yang akan menentukan
manusia, agar konsistensi perkembangan, pembentukan
keimanan dalam diri dapat terus karakter dan kepribadian anak di
terjaga. Karena itu, pendidikan masa selanjutnya (Fahrina
tauhid sangat dibutuhkan, bahkan Yustisari Liriwati, n.d.). Oleh
dalam mengajarkan ilmu-ilmu karena itu, pendidikan dalam
lain hendaknya diintegrasikan keluarga adalah madrasah yang
dengannya. Dengan demikian pertama dan utama bagi
pendidikan tauhid merupakan perkembangan seorang anak,
bimbingan, pengajaran, dan sebab keluarga merupakan
latihan yang di dalamnya wahana yang pertama untuk
bertujuan untuk menanamkan seorang anak dalam memperoleh
nilai-nilai tauhid, yang diberikan keyakinan agama, nilai, moral,
oleh orang dewasa sebagai proses pengetahuan dan keterampilan,
perubahan baik sikap maupun yang dapat dijadikan patokan bagi
tingkah laku pada diri seseorang anak dalam berinteraksi dengan
ataupun kelompok orang, agar lingkungannya (Salafudin, n.d.).
nantinya memiliki keyakinan Pendidikan yang sangat
yang kuat dan kokoh terhadap penting diajarkan pada anak-anak
keberadaan Allah swt sebagai usia dini adalah pendidikan
satu-satunya zat yang layak tauhid, karena pendidikan tauhid
disembah dan dipuji (setiawan merupakan salah satu pondasi
Rudi, 2019). dalam pendidikan. Diantara
alasan diharuskan mengajarkan
4. Relevensi pembelajaran ala nabi
pendidikan tauhid pada anak usia
dalam penerapan pendidikan
dini karena pendidikan yang
tauhid pada anak usia dini
dimulai sejak dini akan berbeda,
Anak usia dini adalah anak
pada usia ini anak dengan mudah
yang berada pada rentan usia 0-6
lebih serta cepat mempelajari,
tahun menurut Undang-Undang
mengingat dan menguasai segala
sesuatu baik hafalan, hitungan mereka. Penggunaan cerita dan
atau apapun. Oleh sebab itu masa contoh nyata membantu mereka
ini harus dipergunakan dengan mengaitkan konsep itu dengan
sebaik-baiknya guna terwujudnya situasi dan kejadian sehari-hari.
pembinaan dan pendidikan 3. Penerapan Konsep dalam
dengan baik (Aniqoh, n.d.). Kehidupan: Metode pembelajaran
Mengenai hal ini metode ini mengajarkan kepada anak-
pembelajaran ala Rasulullah anak cara menerapkan konsep
memiliki relevensi yang tauhid dalam kehidupan sehari-
signifikan dalam pendidikan hari mereka. Mereka belajar
tauhid pada anak usia dini. bahwa iman kepada Allah tidak
Mengajarkan tauhid pada usia hanya berhubungan dengan
dini membangun kesadaran ibadah, tetapi juga mempengaruhi
spiritual dan fondasi iman yang perilaku, akhlak, dan hubungan
kuat. Beberapa relevensi metode sosial mereka (Salamuddin, n.d.).
pembelajaran ala Rasulullah 4. Hubungan Kasih Sayang dengan
dalam pendidikan tauhid pada Pendidik: Interaksi yang penuh
anak usia dini antara lain: kasih sayang antara pendidik dan
1. Merangsang Rasa Keheranan dan anak didik adalah nilai penting
Keajaiban: Metode pembelajaran dalam metode pembelajaran ala
ala Rasulullah mendorong anak- Rasulullah (Saring Marsudi, n.d.).
anak untuk merasa kagum dan
KESIMPULAN
terpesona dengan keagungan dan
keindahan ciptaan Allah. Hal ini Melalui studi ini, diharapkan
dan keajaiban terhadap Allah, dan menjadi acuan dan inspirasi bagi pendidik