Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM I

REVIEW MATA KULIAH ETIKA PEMBANGUNAN SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING:

Zakiah Hasan Gaffar, S.S, M.A., Ph.D.


NIP. 197412092006042001

Disusun Oleh :

Riski Aditya Herwandi


E1021211093

PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

TA. 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM 1

REVIEW MATA KULIAH ETIKA PEMBANGUNAN SOSIAL

Disusun Oleh :

Riski Aditya Herwandi


E1021211093

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Praktikum 1 Ketua Laboratorium Sosiologi

Zakiah Hasan Gaffar, S.S, M.A., Ph.D. Dr. Dahniar Th. Musa, M.Hum.
NIP. 197412092006042001 NIP. 196404011993032002

PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang, atas kehadiran-Nya yang telah memberikan

rahmat, arahan, dan inayah kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan

Pelatihan Praktikum Mata Kuliah Etika Pembangunan Soial. Untuk mempercepat

lahirnya Praktikum 1, saya bersungguh-sungguh mempersiapkannya dan meminta

bantuan dari berbagai sumber. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam mewujudkan Praktikum 1.

Meskipun demikian, saya menyadari bahwa masih terdapat kesalahan

tata bahasa, konstruksi kalimat, dan penulisan. Oleh karena itu, demi kemajuan

saya mengapresiasi segala masukan dan kritik terhadap hasil praktikum saya.

Akhir kata saya berharap semoga praktikum ini dapat menambah

wawasan pembaca serta memberikan manfaat bagi pembacanya. Terimakasih.

Pontianak, 26 november 2023

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM 1..........................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Gambaran Umum..........................................................................................1

BAB II TEORI DAN KONSEP...............................................................................3

A. Teori dan Konsep Etika Pembangunan.........................................................3

B. Teori dan Konsep Pembangunan Sosial........................................................7

BAB III APLIKASI TEORI DAN KONSEP........................................................13

A. Aplikasi Teori dan Konsep Etika Pembangunan Sosial dalam CSR..........13

B. Aplikasi Teori dan Konsep Etika Pembangunan dalam Pembangunan

Berkelanjutan......................................................................................................14

BAB IV PENUTUP...............................................................................................17

A. Kesimpulan.................................................................................................17

B. Saran............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum
Mata kuliah Etika Pembangunan sosial adalah mata kuliah yang

mengeksplorasi keterkaitan antara nilai-nilai etika dan proses Pembangunan

sosial. Mata kuliah ini mancakup sejumlah topik yang melibatkan analisis

kritis terhadap aspek-aspek etika yang muncul dalam konteks Pembangunan

sosial, seperti isu-isu sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan.

Etika adalah akal sehat dan visi rasional mengenai nilai dan standar

yang menentukan dan mencerminkan sikap dan pola perilaku dalam

kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif (Salam, 2002:01).

Etika berupaya membantu orang bertindak dengan kebebasan dan tanggung

jawab. Karena segala Tindakan merupakan hasil keputusan individu, dan

karena ada alasan serta niat yang baik, maka masyarakat selalu bersedia

mempertanggungjawabkan setiap tindakannya.

Menurut Hans Kung etika adalah suatu kesepakatan, kesepakatan

mengenai nilai, standar, dan sikap tertentu yang akan menjadi landasan

masyarakat dunia di masa depan. Etika global diperlukan karena kondisi yang

menindas, kondisi kesenjangan antar manusia yang semakin besar, banyaknya

kesenjangan sosial dalam kehidupan manusia, sehingga etika global

diperlukan untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih harmonis dan

1
manusiawi bagi masyarakat serta sejalan dengan tujuan Pembangunan untuk

meningkatkan moral dan kesejahteraan nasional.

Etika hendaknya menetapkan status Pembangunan untuk membangun

masyarakat yang lebih baik dan sekaligus menjadi ujung tombak/landasan

Pembangunan. Istilah etika dalam Pembangunan harus menjadi sarana utama

Tindakan teknis, sosial dan politik, pengembangan etika Pembangunan

menganut prinsip interdisipliner, dengan memperhatikan aspek ekonomi,

politik, budaya, kelembagaan, ideologi, spiritual, dan etika individu dan

masyarakat, serta mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial, filsafat, dan humaniora

antar ilmu pengetahuan. Misalnya, dalam setiap tindakan atau kebijakan

sosial, pertimbangan praktis harus diberikan mengenai apakah kebijakan

tersebut etis, dengan mempertimbangkan kehidupan, lingkungan, dan aspek

lainnya.

Ada tiga tujuan utama yang menjadi tujuan setiap Pembangunan

dengan memperhatikan Pembangunan yang beretika, yaitu: Pertama,

Pembangunan memberikan manfaat yang lebih banyak dan sekaligus lebih

baik untuk menopang kehidupan semua orang diantaranya adalah

ketersediaan pangan, kadar oksigen yang cukup melalui pemeliharaan

ekosistem hutan, ketersediaan air bersih, dan bekal hidup manusia lainnya.

Kedua,Pembangunan harus mampu menciptakan dan memperbaiki kondisi

yang dapat meningkatkan harga diri individu dan masyarakat. Artinya

Pembangunan tidak boleh mengorbankan apapun demi alasan tertentu,

mengorbankan moralitas individu dan masyarakat. Ketiga, Pembangunan

2
diharapkan dapat membebaskan masyarakat dari ketergantungan dan

penghambaan, baik terhadap institusi maupun terhadap orang lain.

Etika sosial mengacu pada hubungan antar manusia di masyarakat.

Etika sosial dipahami sebagai etika yang berkaitan dengan masyarakat, dan

secara khusus mengacu pada pengaturan normatif hubungan sosial dalam

kerangka tatanan kehidupan bersama, apa yang dibahas dalam etika sosial

tidak ada bedanya dengan kajian etika itu sendiri sebagai suatu bidang

filsafat. Mata kuliah etika Pembangunan sosial ini berguna khususnya untuk

memahami secara obyektif fenomena hubungan sosial dalam ranah sosial dan

mengajukan evaluasi normatifnya. Kajian etika sosial ditambahkan pada

kajian filsafat sosial dan bidang etika lainnya dan berfungsi untuk membentuk

visi sosialitas manusia yang lebih komprehensif.

Adapun pengertian pembangunan ialah suatu usaha sadar manusia

untuk melakukan perubahan secara terencana guna menata keadaan yang

dianggap belum baik kearah yang dianggap lebih baik. Pembangunan tersebut

meliputi aspek fisik maupun non-fisik, atau pembangunan mental spiritual

dan fisik. Keduanya harus berjalan secara seimbang, berkelanjutan, dan saling

menopang sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keserasian dalam

hidup bermasyarakat.

Mata kuliah Etika Pembangunan Sosial diberikan kepada mahasiswa

agar mahasiswa menyadari bahwa pembangunan sebagai bentuk dari

perubahan terencana yang bertujuan untuk merubah keadaan agar menjadi

3
lebih baik dari keadaan sebelumnya dalam berbagai aspek kehidupan, baik

aspek fisik, mental, maupun kehidupan sosial, yang meliputi aspek ekonomi,

politik, hukum, kebudayaan, keamanan dan lain sebagainya. Agar

pembangunan tersebut tidak menyimpang dari tujuan negara, melanggar

aturan norma, nilai dan moral yang hidup di dalam masyarakat, maka

pembangunan tersebut harus dikendalikan oleh etika, dalam hal ini disebut

dengan etika pembangunan. Tujuan dari etika pembangunan tersebut adalah

agar apa yang direncanakan, dilaksanakan, dan tujuan yang ingin dicapai

tidak bertentangan dengan etika pembangunan itu sendiri.

Status mata kuliah Etika Pembangunan Sosial di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik di Universitas Tanjungpura Pontianak ialah berstatus wajib

program studi (SPP). Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan

pemahaman kepada mahasiswa tentang etika yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan pembangunan sosial sehingga mahasiswa menyadari bahwa

pembangunan itu adalah suatu program perubahan terencana guna menuju

kepada suatu kondisi yang lebih baik dari kondisi yang sebelumnya. Dengan

mempelajari mata kuliah tersebut diharapkan mahasiswa dapat memahami

etika sosial maupun etika pembangunan yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan program pembangunan sosial.

4
BAB II
TEORI DAN KONSEP

A. Teori dan Konsep Etika Pembangunan


(Crocker, 1991;1998;2001 dalam Astroulakis, 2010: 4) Etika

Pembangunan memiliki tujuan untuk perubahan sosiol-ekonomi di negara-

negara dan wilayah miskin, dengan focus utama pada elemen kemiskinan

dan kesenjangan antara si miskin dan si kaya di bawah isu moral. Etika

Pembangunan ini berkaitan dengan konsep Pembangunan yang benar-benar

meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan social melalui nilai-nilai yang

diungkapkan dalam berbagai budaya masyarakat. Meskipun Pembangunan

dapat dipelajari dalam berbagai bidang interdisipliner, namun tujuan utama

Pembangunan itu sendiri yang menjadi master key adalah : memberikan

kesempatan kepada semua orang untuk menjalani kehidupan seutuhnya.

Aspek normatif, Pembangunan inilah yang mendasari munculnya etika

Pembangunan.

Etika Pembangunan cenderung memandang Pembangunan sebagai

bidang multidisiplin di mana unsur-unsur teoritis dan praktis saling terkait

dalam berbagai cara. Jadi, meskipun paradigm ini terus berkembang,

kemungkinan adanya alternatif tidak akan pernah sama. Ketimpangan ini

muncul karena nilai-nilai yang dimiliki para pengambil kebijakan berbeda-

beda dan yang lebih penting lagi keadaan yang dihadapi masing-masing elit

politik juga berbeda.

Jelas bahwa paradigma baru Pembangunan telah siap menjadi aktor

utama dalam Pembangunan manusia dan Pembangunan ekonomi sebagai

5
sarana siap untuk menjadi pusat perhatian. Gagasan tentang lingkungan

hidup, perdamaian, keamanan, demografi, perpindahan penduduk, dan isu-

isu lainnya merupakan hal yang sangat penting sebagai isu strategi

Pembangunan yang etis, dan gagasan-gagasan tersebut perlu dianalisis,

didiagnosis, dan dicari solusinya. Etika adalah tentang kekuatan kritis

penilaian nilai dan Tindakan berdasarkan nilai-nilai tertentu.

Menurut Gasper dan Truong (Winarno, 2013:28), etika

Pembangunan adalah analisis dan evaluasi yang berkaitan dengan

Pembangunan masyarakat, dengan rujukan khusus pada penderitaan,

ketidakadilan dan pengucilan di dalam dan antar komunitas di tingkat

global. Etika Pembangunan adalah studi tentang nilai-nilai etika dalam teori

perencanaan dan praktik Pembangunan dengan tujuan untuk mendiagnosis

nilai-nilai yang bertentangan, menganalisis kebijakan (yang ada dan

potensial), dan mengevaluasi praktik pelaksanaan Pembangunan (Goulet,

1977:11668 dalam St. Clair, 2011:6). Sederhananya, penelitian etika

Pembangunan bertujuan untuk memasukkan nilai-nilai etika sebagai

pertimbangan dalam praktik Pembangunan.

Etika Pembangunan membahas persoalan Pembangunan yang tidak

etis (berfokus pada satu aspek kehidupan saja), tujuannya agar tidak

mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak yang terlibat dan

meminimalisir distribusi hasil dan dampak Pembangunan yang tidak merata.

Tugas utama etika Pembangunan adalah “menjaga harapan tetap

hidup” untuk menciptakan berbagai kemungkinan kesejahteraan. Lebret

6
mengatakan “Pembangunan sebagai revolusi menuju solidaritas universal”,

Pembangunan sebagai revolusi menuju solidaritas universal.

Tiga tugas utama etika Pembangunan adalah:

1. Mengangkat nilai-nilai sebagai suatu kebutuhan, bukan sekedar keinginan;

berdasarkan keadilan, bukan sekedar amal; sebuah hak yang tidak bersifat

individual atau perilaku, melainkan terstruktur dan terlembaga; tidak

hanya manipulasi sumber daya (kekayaan, kekuasaan, pengetahuan, dan

pengaruh).

2. Merumuskan strategi etis untuk mengatasi masalah Pembangunan.

3. Menemukan jalur yang mewakili alternatif proses yang layak (secara

teknis, politis, dan etis).

Maka ingatlah bahwa dalam etika kita sudah menunjukan kriteria

baik (etis) dan buruk (tidak etis), sehingga kita terpaksa memahaminya dan

menerapkannya dalam Tindakan nyata. Kita harus ingat bahwa standar

etika seringkali berbeda antara kelompok orang yang berbeda, kenyataan

ini seringkali membuat kita menghadapi dilemma etika.

B. Teori dan Konsep Pembangunan Sosial


Pembangunan menurut Effendi (2002:2) adalah upaya untuk

meningkatkan seluruh sumber daya terencana, berkelanjutan, berdasarkan

gagasan penggunaan yang adil dan setara. Dalam hal ini, dapat dikatakan

bahwa pembangunan difokuskan pada pengembangan masyarakat, dengan

pendidikan menjadi prioritas utama dalam upaya memperluas perspektif

7
masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka akan jalan dan nilai-nilai

yang lebih baik.

Secara umum pembangunan diketahui sebagai usaha sadar manusia

untuk melakukan perubahan secara terencana guna menata keadaan yang

dianggap belum baik ke arah yang dianggap lebih baik. Pembangunan

tersebut meliputi aspek fisik dan non-fisik, atau pembangunan mental

spiritual dan fisik.

Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), pengertian pembangunan

adalah suatu jenis perubahan social di mana berbagai gagasan baru

dimasukkan ke dalam suatu sistem social dengan tujuan menghasilkan per

kapita dan standard hidup yang lebih baik dengan menggunakan metode

produksi yang lebih maju dan organisasi social yang lebih fokus. Namun

Pembangunan dengan tambahan kata “social” (social development) berarti

lebih menekankan aspek kemanusiaan daripada aspek fisik berupa benda atau

barang.

Menurut Soetomo (2013:312) menjelaskan makna Pembangunan sosial

yang dimaksud dengan Pembangunan sosial adalah keseluruhan

Pembangunan yang berkaitan dengan hubungan sosial, sistem sosial, dan

nilai-nilai yang terkait dengannya. Lebih lanjut dijelaskna bahwa

Pembangunan sosial memperhatikan keseimbangan kehidupan masyarakat

sekaligus memperbaiki atau melengkapi kondisi sosialnya. Seperti pendapat

Midgley (dalam Isbandi Rukminto Adi, 2001) yang dikutip kembali oleh

Soetomo (2013:314) yang menyebutkan bahwa pembangunan sosial adalah

8
suatu proses perubahan sosial yang terencana dan dirancang untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pada dasarnya pembangunan yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang

lebih baik yang kemudian menimbulkan banyak perspektif mengenai istilah

“pembangunan” itu sendiri. Hal yang menjadi menarik ialah pembangunan

juga dikaitkan dengan kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang berbeda yang

ditemukan di berbagai konteks perkotaan dan pedesaan di seluruh dunia. Ini

penting karena pembangunan tersebut akan memperlihatkan juga mengenai

konsumsi barang dan jasa. Pernyataan ini, kemudian, akan merujuk pada

kondisi ketika ada banyak jutaan orang hidup pada kondisi miskin dan

kekurangan sumberdaya, yang akhirnya dengan pembangunan itu sendiri,

dalam kondisi tersebut bisa ditanggulangi dengan berbagai solusi, seperti

penyediaan air, pemukiman yang memadai, dan fasilitas lainnya.

Kali ini saya mempelajari teori medorenisasi pada praktikum 1 yang

meliputi mata kuliah etika pembangunan sosial. Teori yang dikenal sebagai

modernisasi lazim terjadi di negara-negara berkembang dan telah embentuk

arah studi pembangunan. Teori evolusi memberikan ide dan metafora yang

menjadi landasaran teori modernisasi.

Menurut teori modernisasi, faktor internal suatu masyarakat atau negara

(seperti masyarakat, nilai-nilai budaya, struktur sosial, dan lain-lain) adalah

yang menyebabkan timbulnya persoalan kemiskinan dan keterbelakangan.

Baik unsur pendorong maupun penghambat berasal dari dalam negeri;

marginalisasi dapat diperburuk oleh rendahnya tingkat pendidikan dan

9
norma-norma budaya yang tidak terlalu menghargai waktu. Oleh karena itu,

ia berencana mengubah nilai-nilai budaya yang menghambat kemajuan,

meningkatkan pendidikan, dan memperbaiki kondisi dalam negeri.

Tiga nilai utama pembangunan adalah:

1. Pendapatan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (pangan,

perumahan, Kesehatan, dan keselamatan). Jika hal ini tidak tercapai maka

dapat dikatakan terjadi keterbelakangan mutlak.

2. Harga diri, menjadi “manusia”, memiliki harga diri, jati diri, dan

eksploitasi orang/pihak lain.

3. Kebebasan, yaitu kesempatan untuk memilih dan berpartisipasi dalam

kegiatan ekonomi, social, dan politik.

Pembangunan sosial yang sasaran utamanya adalah pembangunan sikap

mental manusia sebagai warga masyarakat yang memiliki sasaran, antara lain:

- Menyegarkan, merevitalisasi, atau merevolusi pemikiran manusia

- Menigkatkan, membimbing, atau memberikan bimbingan dalam cara

orang beroperasi

- Menyajikan, menyajikan dan menemukan proyek-proyek baru, dan

sebagainya (Salam, 2002:99).

Perbedaan batasan pengertian pembangunan sosial dengan pengertian

pembangunan secara umum maupun pembangunan ekonomi dapat pula

dilihat dari karakteristik pembangunan sosial. Karakteristik unsur-unsur dari

10
strategi pembangunan sosial meliputi orientasi, ruang lingkup, dan

pendekatan dalam pelaksanaan (dalam Soetomo, 2013:324-337).

- Orientasi, strategi pembangunan sosial adalah pencapaian kesejahteraan

dan hak asasi manusia dengan memenuhi berbagai tuntutan masyarakat.

- Ruang lingkup, pembangunan sosial adalah bagian dari proses

pembangunan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat,

termasuk bidang sosial, prioritasnya pada pelayanan pendidikan dan

kesehatan yang akan berdampak bagi perkembangan sumber daya

manusia.

- Pendekatan dalam pelaksanaan, strategi pendekatan dalam

pembangunan sosial adalah delivery approach yaitu menjanjikan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama lapisan yang hidup di

bawah garis kemiskinan secara cepar melalui penyaluran program yang

sesegeran mungkin dan selangsung mungkin sampai kepada kelompok

sasaran.

Adapun berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri pembangunan antara lain :

- Pembangunan adalah suatu usaha yang secara sadar memutuskan untuk

melaksanakannya. Dengan kata lain, Ketika ada aktivitas dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka hal itu

bersifat pembangunan.

- Kegiatan Pembangunan dilakukakn secara sistematis dalam jangka

Panjang, menengah, dan pendek. Pertumbuhan dan perubahan penting

dalam rencana pembangunan.

11
- Tujuan pertumbuhan adalah untuk meningkatkan kapasitas Pembangunan

negara-bangsa, tidak hanya untuk mempertahankan kemerdekaan,

kedaulatan eksistensi.

- Pembangunan mengarah pada modernitas. Modernitas yang dimaksud

disini antara lain adalah cara hidup yang baru dan lebih baik, cara

berpikir yang rasional, dan sistem budaya yang kuat.

- Modernitas yang dapat dicapai melalui berbagai inisiatif Pembangunan,

pada hakekatnya bersifat multidimensi, artinya modernitas mencakup

seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk memahami makna wacana Pembangunan yang sesungguhnya,

maka perlu dihadirkan standar moral dan cita-cita selama proses

pembangunan. Anda sadar bahwa etika tanpa kemajuan tidak ada artinya dan

pembangunan tanpa etika adalah buta. Oleh karena itu, untuk memperbaiki

kondisi kehidupan ,etika dan pembangunan harus berjalan bersamaan.

Oleh karena itu, pentingnya partisipasi etika dalam proses pertumbuhan

harus digaris bawahi. Karena pembangunan yang berlandaskan moral dapat

menjamin keadilan sosial, keselarasan, dan keseimbangan dalam skala global.

Lebih jauh lagi, etika pembangunan menjamin terciptanya lingkungan yang

adil dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia selain alam dan lingkungan

hidup. Karena nilai-nilai dasar etika secara teori selalu mengutamakan

keadilan, kebebasan. Otonomi, kekuasaan, dan demokrasi.

Selain memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan etis secara

bertahap dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin dalam

12
masyarakat yang sama sekali tidak berorientasi pada kepuasan dan

kesenangan individua tau kelompok. Dan yang terpenting, kehadiran etika

dalam proses pambangunan sangat dikompromikan agar dapat memperkecil

kerusakan lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang

BAB III
APLIKASI TEORI DAN KONSEP

A. Aplikasi Teori dan Konsep Etika Pembangunan Sosial dalam CSR


CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu mekanisme

yang memungkinkan Perusahaan secara sadar mengintegrasikan perhatiannya

terhadap lingkungan social ke dalam aktivitasnya, yang melampaui tanggung

jawab social dan komunikasi dengan pemangku kepentingan, khususnya di

bidang hukum. Secara sederhana CSR merupakan sebuah konsep dan

Tindakan yang dilaksanakan suatu Perusahaan sebagai wujud tanggung jawab

perusahaan terhadap lingkungan social dan lingkungan dimana Perusahaan itu

berada. Misalnya saja melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat atau warga setempat, menjaga lingkungan sekitar,

menyalurkan beasiswa Pendidikan kepada masyarakat kurang mampu,

membangun ruang public dan memberikan bantuan berupa sumber daya

keuangan dan kebutuhan pokok untuk berpromosi, perkembangan kehidupan

sosial, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

13
Perusahaan wajib bertanggung jawab atas lingkungan dan masyarakat

sekitar termasuk ke dalam etika pembangunan sosial yang baik, karena

memang sudah menjadi kewajiban setiap perusahaan untuk memperdulikan

keadaan sekitar baik lingkungan atau masyarakatnya yang terkena dampak

dari perusahaan yang ada.

Secara umum, perhatian yang diberikan para pengambil keputusan

politik terhadap tanggung jawab sosial Perusahaan saat ini telah menunjukan

kesadaran bahwa aktivitas bisnis dapat memberikan dampak negative. Tentu

saja dampak buruk tersebut harus dikurangi agar tidak mengancam

kepentingan masyarakat dan tetap menguntungkan dari sudut pandanng

lingkungan bisnis. Konsep dan praktik tanggung jawab sosial telah

menunjukan gejala baru sebagai kebutuhan nyata untuk diterapkan, pemilik

modal tidak lagi memndang tanggung jawab sosial Perusahaan sebagai suatu

pemborosan, masyarakat juga perlu memandang kaitannya dengan kesadaran

sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

Penerapan teori modernisasi dalam Corporate Social Responsibility

(CSR) dapat melibatkan sejumlah Langkah dan strategi yang terkait dengan

perkembangan ekonomi dan sosial dalam suatu masyarakat. Csr dapat

berfokus pada proyek infrastruktur dan teknologi yang membantu

meningkatkan kualitas hidup dan mendukung Pembangunan contohnya,

seperti membangun jalan, menyediakan air bersih, dan mempermudah

masyarakat dalam mengakses teknologi informasi. Csr juga bergerak di

bidang Kesehatan dan kesejahteraan dimana csr berinvestasi pada program

14
Kesehatan masyarakat, seperti fasilitas Kesehatan, kampanye Kesehatan, atau

penyediaan layanan Kesehatan yang terjangkau, konsisten dengan prinsip

teori modernisasi yang menekankan pada peningkatan kesejahteraan umum.

Upaya ini sering disebut dengan tanggung jawab sosial Perusahaan

(CSR) atau kewarganegaraan Perusahaan, dan bertujuan untuk mendorong

dunia usaha bertindak lebih etis agar tidak mempengaruhi atau memberikan

dampak negatif terhadap maskarakat dan lingkungan sehingga dunia usaha

pada akhirnya dapat bertahan secara bekerlanjutan untuk memperoleh

keuntungan finansial, itulah tujuan didirikannya dunia usaha.

B. Aplikasi Teori dan Konsep Etika Pembangunan dalam Pembangunan


Berkelanjutan
Secara umu, pembangunan yang berkelanjutan merupakan

pembangunan untuk memperlancar dan memenuhi kebutuhan masyarakat saat

ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang, bukan hanya

berfokus pada satu bidang pembangunan, melainkan dibanyak bidang seperti

pembangunan berkelanjutan dibidang sosial, ekonomi, pendidikan,

lingkungan dan lain-lainnya.

Pengertian pembangunan berkelanjutan ialah suatu poses

Pembangunan (negara bagian kota, bisnis, ekonomi, masyarakat, sosial, dll)

yang prinsipnya adalah memenuhi kebutuhan masa kini tanpa merugikan

kebutuhan generasi mendatang (menurut laporan Brundtland). Perserikatan

bangsa-bangsa (1987). Keberlanjutan diterjemahkan dari Bahasa Indonesia

sebagai keberlanjutan, dengan bantuan konsep eco-development dan etika

Pembangunan berkelanjutan diaharapkan dapat mengintegrasikan paradigma

15
Pembangunan dengan aspek lingkungan hidup yang sadar ekologi dan

berkelanjutan. Singkatnya, tidak ada prinsip yang jelas dalam

memprioritaskan Pembangunan saat ini tanpa meninggalkan kesejahteraan

generasi mendatang.

Salah satu hal yang harus dilakukan untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan adalah mengatasi degradasi lingkungan tanpa mengorbankan

pembangunan ekonomi dan keutuhan sosial. Pembangunan berkelanjutan

yang berwawasan lingkungan adalah suatu proses dimana lingkungan hidup

dan sumber dayanya diintegrasikan dalam proses pembangunan guna

menjamin kapasitas dan kesejahteraan, dan kualitas hidup generasi sekarang

dan mendatang (Sugahandy, Hakim 2009). Agar tidak memberikan dampak

yang buruk bagi generasi ke depan maka dari itu pembangunan berkelanjutan

harus didasari etika pembangunan yang benar agar saat proses pembangunan

tersebut tidak menimbulkan hal-hal negatif yang menimbulkan kerugian

maupun kerusakan bagi setiap generasi terutama generasi penerus.

Dalam teori modernisasi seperti yang diangkat dalam penelitian ini

teori tersebut menekankan pada analisis nilai dan norma, modernisasi bisa

disebut juga sebagai proses evolusioner dalam Pembangunan, kemudian

institusi Pembangunan, perubahan struktural, partisipasi masyarakat,

globalisasi dan etika merupakan hal yang berkesinambungan dalam teori

modernisasi ini. Teori modernisasi dan Pembangunan berkelanjutan

merupakan dua konsep yang saling terkait dalam konteks Pembangunan

masyarakat dan nasional. Namun teori modernisasi lebih bersifat historis dan

16
berkaitan dengan Pembangunan sosial, sedangkan Pembangunan

berkelanjutan menjaga keseimbangan antara pertumbumbuhan ekonomi,

kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Teori modernisasi

menekankan perubahan sosial sebagai bagian dari Pembangunan sosial, teori

modernisasi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan tahapan

penting dalam perkembangan suatu masyarakat

Adapun Pembangunan dilakukan tidak untuk mengurangi kemampuan

generasi muda mendatang, walaupun cadangan sumber daya alam semakin

berkurang dan lingkungan hidup memburuk, namun dapat digantikan dengan

sumber daya lain, seperti SDM. Oleh karena itu, dari sudut pandang

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kita perlu menemukan kesetaraan

antara kebijakan Pembangunan dan kebijakan lingkungan hidup, sehingga

memungkinkan tercapainya kebijakan Pembangunan ekonomi yang

menjamin kehidupan masyarakat yang lebih baik dalam jangka panjang.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika pembangunan menurut Gasper dan Truong (dalam Winarno,

2013:28) berpendapatbahwa etika pembangunan adalah ruan untuk analisis,

evaluasi, dan tindakan terkait dengan pembangunan masyarakat, terutama

yang berkaitan dengan penderitaan, ketidakadilan, dan pengucilan di dalam

dan di antar komunitas tingkat global. Etika pembangunan ini berkaitan

dengan konsep pembangunan yang sejatinya adalah peningkatan kualitas

hidup dan kemajuan masyarakat melalui nilai-nilai yang diekspresikan dalam

berbagai budaya dalam masyarakat tersebut.

Konteks pembangunan dalam bahasan etika pembangunan pada

hakikatnya adalah menciptakan hidup yang baik. Hidup yang baik bisa

dicapai melalui pemenuhan kebutuhan dan menjadi baik, meletakkan fondasi

kokoh dalam hidup, dan bagaimana sikap seharusnya dari kelompok manusia

dalam mengadopsi alam. Hal ini juga sejalan dengan tujuan dari

pembangunan hakiki, yaitu kehidupan yang lebih baik dan pengaturan

18
masyarakat yang mampu memberikan kesempatan kepada setiap insan untuk

meraih kebutuhan mereka masing-masing.

Dalam perkuliahan apalagi untuk jurusan sosiologi prodi

Pembangunan Sosial, Etika Pembangunan Sosial merupakan mata kuliah

yang berguna karena dengan mempelari ini mahasiswa semua diharapkan bisa

menjaga etika yang baik dalam proses pembangunan guna sebagai agent of

change yaitu agen perubahan untuk merubah dan memperbaiki hidup ke arah

yang lebih baik. Mata kuliah ini mengajarkan bagaimana cara beretika yang

harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemabangunan sosial sesuai nilai-nilai

dan norma-norma yang berlaku agar tidak menimbulkan kerusakan di dalam

proses pembangunan sosial tersebut.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah di paparkan diatas maka

diharapkan dengan adanya mata kuliah Etika Pembangunan Sosial ini dapat

menyadarkan mahasiswa bahwa pembangunan itu adalah suatu program

perubahan perencana guna menuju kepada suatu kondisi yang lebih baik dari

kondisi sebelumnya. Untuk itu mahasiswa harus dituntut mampu memahami

etika sosial maupun etika pembangunan yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan program pembangunan sosial.

19
DAFTAR PUSTAKA

Soetomo, 2008. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Salam, Burhanuddin. 2002. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia,

Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Sunyoto. 1998. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winarno, Budi. 2013. Etika Pembangunan, Yogyakarta: Caps.

Safudin, Endrik. 2019. Urgensi Sustainable Development Sebagai Etika

Pembangunan Di Indonesia. 1 (2). 171-172.

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-pembangunan-menurut-para-ahli/,

(diakses pada 1 November 2023)

https://www.academia.edu/1884449/artikel_etika_pembangunan, (diakses pada

tanggal 4 November 2023)

https://slideplayer.info/slide/12696645/, (diakses pada tanggal 5 November 2023)

20

Anda mungkin juga menyukai