Disusun Oleh:
0
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 2007230009
Telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing dan dinyatakan dapat dilanjutkan untuk
mengikuti seminar proposal penelitian pada Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
i
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia dan nikmat yang tiada ganti untuk kita semua. Salah satu dari nikmat
tersebut adalah keberhasilan penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini
dengan judul “Pengaruh Sudut Kemiringan Fiell Terhadap Kinerja WTC (Wet
Cooling Tower) Mengunakan Perforated Splash Fill”.
Banyak pihak telah membantu dalam menyelesaikan Proposal Tugas Akhir
ini, untuk itu penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus dan dalam kepada:
1. Bapak Khairul Umurani, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing atas
bimbingan,saran,waktu, dan motivasi yang diberikan.
2. Bapak Chandra A Siregar, S.T., M.T. Sebagai Ketua Program Studi Teknik
Mesin,Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Bapak Ahmad Marabdi Siregar, ST., M.T. Sebagai Sekretaris Program Studi
Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
ii
penulis berharap kritik dan masukan yang konstruktif dan memberikan manfaat
bagi bidang pendidikan di masa depan.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR DIAGRAM.........................................................................................viii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Masalah Rumusan...................................................................................................3
1.3 Ruang lingkup..........................................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................................4
BAB2.......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1. Sistem pendingin....................................................................................................5
2.1.1. Definisi Sistem Pendingin.................................................................................5
2.1.2. jenis-jenis sistem pendingin.............................................................................5
2.2 menara pendingin...................................................................................................6
2.2.1.definisi menara pendingin.................................................................................6
2.2.2 jenis-jenis menara pendingin ...........................................................................7
2.3 prinsip kerja cooling tower......................................................................................9
2.3.1 kotruksi dan komponen menara pendingin.....................................................10
2.4 fill material............................................................................................................14
2.3.3 pembuatan variasi lobang pada fill..................................................................15
2.3.4 variasi sudut pada fill.......................................................................................15
BAB 3....................................................................................................................17
METODE PENELITIAN....................................................................................17
iv
3.1 Tempat dan Waktu................................................................................................17
3.1.1 Tempat Penelitian...........................................................................................17
3.1.2 Waktu Penelitian.............................................................................................17
3.2 Bahan dan Alat......................................................................................................18
3.2.1 Bahan Penelitian Bahan...................................................................................18
3.2.2 Alat Penelitian.................................................................................................22
3.3 pembuatan Alat Penelitian....................................................................................23
3.4 Prosedur Penelitian...............................................................................................23
3.5 Bagan Alir Penelitian.............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
v
Lampiran 1. SK Pembimbing
Lampiran 2. Lembar Asistensi
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR DIAGRAM
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
cooling tower sehingga terjadinya pertukaran panas antara air dengan udara.Cooling
tower, merupakan alat bantu pendukng dalam hal untuk mendinginkan air yaitu
dengan memanfaatkan udara lingkungan sekitar sebagai media untuk mendinginkan
air.(Rahman and Mursadin 2022)
Cooling tower, merupakan alat bantu pendukng dalam hal untuk mendinginkan air
yaitu dengan memanfaatkan udara lingkungan sekitar sebagai media untuk
mendinginkan air.
Menara pendingin pada PLTU tidak sepenuhnya mendinginkan air secara efektiv 100
%, hal itu disebabkan karena beberapa faktor yaitu adanya penumpukan kerak atau
lumut pada bagian-bagian cooling tower serta temperatur lingkungan yang bisa
berubah sewaktu-waktu.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode untuk
menganalisis kinerja cooling tower apakah masih mampu mendinginkan air secara
optimal atau pendinginanya menurun, sehingga penulis berinisiatif untuk membuat
judul dengan metod yang sekiranya mampu dalam mendeteksi kinerja cooling tower
yaitu dengan judul “Pengaruh Sudut Kemiringan Fiell Terhadap Kinerja WTC (Wet
Cooling Tower) Mengunakan Perforated Splash” Untuk mengetahui apakah kinerja
cooling tower pada saat itu masih mampu mendinginkan air secara optimal atau
kinerjanya menurun. Menara pendingin atau cooling tower adalah salah satu sistem
yang baik untuk ekstraksi tenaga angin.(Ardani, Qiram, and Rubiono 2018)
Udara sekitar ditarik ke menara pendingin dan udara panas dipaksa keluar dari outlet
menara pendingin dengan bantuan fan. Sistem pembuangan udara ini cocok untuk
pembangkit listrik karena dapat menghasilkan kecepatan angin hingga 18 m /s pada
jarak 0.3 m di atas outlet cooling tower.(Lestari 2017)
Menara pendingin atau cooling tower adalah alat bantu pendukung yang sifat
pendinginanya merupakan sistem pendingin terbuka, yaitu proses pendinginan air
dengan udara sebagai media pendingin. Air panas yang bersentuhan dengan udara
yang ditarik oleh fan cooling tower menyebabkan terjadinya pertukaran panas antara
2
air dengan udara, air yang jatuh tadi secara perlahan akan menurun temperaturnya
hingga batas normal, sedangkan temperatur udara akan meningkat dan naik ke atas
hingga keluar melalui bagian cerobong cooling tower. Pada bagian penampung air
(water basin) biasanya terdapat kerak dan lumut yang menempel pada dinding-
dinding cooling tower, yang disebabkan karena zat-zat seperti mineral yang terdapat
pada air. Sebelum air tersebut digunakan untuk pendinginan, biasanya akan di
treatment terlebih dahulu pada bagian WTP (Water Treatment Plant) agar kandungan
mineral pada air benar-benar menghilang untuk mencegah timbulnya kerusakan pada
mesin akibat korosi, sehingga air tersebut dapat digunakan untuk pendinginan pada
mesin tanpa khawatir terjadinya korosi. (Rahman and Mursadin 2022)
Sistem pendinginan air pada cooling tower lebih efektiv dibandingkan alat
pendukung pendinginan air lainnya, hal itu dikarenakan cooling tower hanya
menggunakan udara lingkungan sekitar sebagai media untuk mendinginkan air, tanpa
memerlukan media pendingin lain, selain itu uap panas yang keluar melalui cerobong
cooling tower tidak menyebabkan kerusakan bagi lingkungan sekitar, sehingga
bersifat ramah lingkungan .(Jassim 2006)
3
-Pengaruh lobang dan Sudut Kemiringan Fiell Terhadap Kinerja WTC (Wet Cooling
Tower) Mengunakan Perforated Splash Fill
- Pengaruh Sudut 180 °Kemiringan Fiell Terhadap Kinerja WTC (Wet Cooling
Tower) Mengunakan Perforated Splash Fill
-membandingkan splash fill dengan ukuran dan sudut yg berbeda.
pihak lain yang ingin meneliti dengan lebih dalam mengenai proses atau
Cooling Tower.
4
BAB2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sistem pendingin
6
panas, seperti radiator di mobil, dan karena itu lebih hemat biaya dan hemat energi.
(FAHMI 2021)
Menurur menara pendingin dirancang dan diproduksi dalam beberapa jenis, dengan
berbagai ukuran (model) tersedia di setiap tipe. Tidak semua tipe cocok untuk
diterapkan pada setiap konfigurasi beban panas.Pengertian Macam-macam Jenisnya,
Beserta Ciri-cirinya kelebihan dan keterbatasan, dapat menjadi sangat penting bagi
calon pengguna, dan sangat penting untuk pemahaman penuh.(Cooling Tower
Fundamentals 2003)
7
1.Cooling Tower Aliran Natural
Cooling tower aliran natural atau cooling tower hiperbolik memanfaatkan perbedaan
suhu antara udara lingkungan dan panas udara di dalam menara. Seperti udara panas
bergerak ke atas melalui menara (karena udara panas naik), udara dingin masuk ke
menara melalui saluran masuk (inlet) di bagian bawah. Karena tata letak menara,
maka tidak memerlukan kipas dan hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang dapat
mempengaruhi kinerja. Beton digunakan pada dinding menara dengan ketinggian
hingga 200 m. Menara pendingin jenis ini sebagian besar hanya digunakan untuk
proses pendinginan skala besar, karena struktur beton yang mahal. (Sumarjianto,
Rubiono, and Qiram 2020)
2. Cooling Tower mekanik Rancangan cooling tower aliran mekanis memiliki fan
yang besar digunakan untuk memaksa atau menarik udara dari air yang disirkulasi.
Air yang jatuh ke bawah dan kemudian melewati fill yang membantu meningkatkan
waktu kontak antara air dan udara, ini membantu memaksimalkan perpindahan panas
antara keduanya. Tingkat pendinginan rancangan cooling tower mekanik tergantung
pada berbagai parameter seperti diameter fan dan kecepatan operasi, fill untuk
ketahanan sistem dan lain sebagainya.(Tutuko 2007)
8
Gambar 2. 5. Cooling Tower mekanik
mengalami kontak langsung dengan udara yang bergerak secara paksa disebabkan
oleh pengaruh dari fan, ini yang disebut sebagai perubahan paksa. Menurut (Towers
2016) Cooling toweradalah sebuah alat pelepas kalor yang membuang panas ke
atmosfer dengan mendinginkan aliran air sehingga mencapai (Irawan 2022)
9
Gambar 2. 6 prinsip kerja cooling tower
1.Kipas (Fan)
Merupakan bagian terpenting dari sebuah menara pendingin karena berfungsi
untuk menarik udara dingin dan mensirkulasikan udara tersebut di dalam menara
untuk mendinginkan air. Jika kipas rusak atau tidak berfungsi maka kinerja menara
pendingin tidak maksimal. Kipas digerakkan oleh motor listrik dan di kopel
langsung oleh poros kipas.
10
Gambar 2. 7 Kipas (Fan)
11
Gambar 2. 9 Rumah menara pendingin (casing)
4. Pipa sprinkler
Merupakan pipa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air secara merata pada
menara pendingin, sehingga perpindahan kalor air dapat efektif dan efisien. Pipa
sprinkler dilengkapi lubang-lubang kecil untuk menyalurkan air.
Water basin berfungsi untuk pengumpul air sementara yang jatuh dari filling
material sebelum disirkulasikan kemabali ke kondenser. Water basin terbuat dari
seng.
12
Gambar 2. 11 Penampung air (water basin)
13
kalor dengan udara segar dari atmosfer yang suhunya. Oleh sebab itu, filling
material harus dapat menimbulkan kontak yang baik antara air dan udara agar
terjadi laju perpindahan kalor yang baik. Filling material harus kuat, ringan dan
tahan lapuk. Filling material ini mempunyai fungsi memecah air menjadi butiran-
butiran tetes air dengan maksud memperluas permukaan pendinginan sehingga
proses perpindahan panas dapat dilakukan seefisiensi mungkin
14
2.3.3 Pembuatan variasi lobang pada fill
Filling material (Filler) merupakan bagian paling berpengaruh dari menara pendingin
yang berfungsi untuk mencampurkan air yang jatuh dengan udara yang bergerak naik.
Air masuk yang mempunyai suhu yang cukup tinggi (33°C) akan disemprotkan ke
filling material. Pada filling material inilah air yang mengalir turun ke water basin
akan bertukar kalor dengan udara segar dari atmosfer yang suhnya (28°C). Oleh
sebab itu, filling material harus dapat menimbulkan kontak langsung yang baik antara
air dan udara..(Kohrs 2020)
15
Untuk melakukann percoban ini fill diatur dengan mengunakan alat bantu
ukur berupa busur untuk menentukan Pengaruh sudut 40º Fiell Terhadap
Kinerja WTC (Wet Cooling Tower). Lalu mesin dinyalakan.
Untuk melakukann percoban ini fill diatur dengan mengunakan alat bantu
ukur berupa busur untuk menentukan Pengaruh sudut 60º. Fiell Terhadap
Kinerja WTC (Wet Cooling Tower). Lalu mesin dinyalakan.
16
BAB 3
METODE PENELITIAN
No Bulan
Kegiatan Penelitian 1 2 3 4 5 6
1. Pengajuan Judul
2. Studi Literatur
5. Penyelesaian Tulisan
6. Seminar Hasil
7. Sidang
17
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan Penelitian Bahan
1. Viber
Viber digunakan sebagai bahan utama splash fiil berlubang pada cooling
tower. dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 3. 1 Viber
18
3. Bor tangan
4. Tang ripet
Digunakan untuk merekatkan viber dengann rangka plat besi strip.
Dapat dilihat pada gambar dibawah.
19
5. Meteran
Materan digunakan untuk mengukur plat besi strip dan viber agar sesuai
dengan ukuran yang diinginkan. Dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 3. 5 Meteran
20
7. Gerinda tangan
Digunakan memotong plat besi atau menghaluskan bekas lasan.
Dapat dilihat pada gambar dibawah.
8. Mesin las
Digunakan untuk menyatukan besi-besi pembentuk rangka cooling tower.
Dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gambar 3. 9 Siku
22
6.Belower untuk mengalirkan udara kedalam Menara Pendingin
23
3.5 Bagan Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Bahan
YA
variasi
Pengambilan Data
Selesai
24
DAFTAR PUSTAKA
Ardani, A., I. Qiram, and G. Rubiono. 2018. “Pengaruh Sudut Alur Sekat Terhadap
Unjuk Kerja Menara Pendingin (Cooling Tower).” Dinamika Teknik Mesin 8(1):
21.
FAHMI, Ahmad. 2021. “Analisa Numerik APK Shell Helical Coil Bersirip Pada
Aplikasi ACWH.” Skripsi: 1–104.
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14966.
Hardanto, Cahyo, and Bambang Yunianto. 2015. “Uji Prestasi Pendinginan Evaporasi
Kontak Tidak Langsung (Indirect Evaporative Cooling) Dengan Variasi
Temperatur Media Pendingin Air.” Jurnal Teknik Mesin S-1 3(3): 239–44.
Lestari, Wiji. 2017. “Analisa Pengaruh Sistem Pendingin Terhadap Mesin Bensin
Xenia Type Xi 1300 Cc 4 Silinder 16 Valve ( K3 – De Dohc ).” Jurnal Kajian
Teknik Mesin 2(1): 52–60.
Patel, Anand, and Article Info. 2023. “TheEffect of Moisture Recovery System on
Performance of Cooling Tower.” 9(07): 78–83.
25
Rahman, Rahman, and Aqli Mursadin. 2022. “ANALISIS KINERJA COOLING
TOWER MENGGUNAKAN METODE RANGE DAN APPROACH DI PLTU
ASAM-ASAM.” JTAM ROTARY 4(2): 129.
Suhardi Putra, Raden. 2015. “Analisa Perhitungan Beban Cooling Tower Pada Fluida
Di Mesin Injeksi Plastik.” Jurnal Teknik Mesin 4(2): 19.
Sumarjianto, Gatut Rubiono, and Ikhwanul Qiram. 2020. “Pengaruh Jumlah Sekat
Aliran Lapisan Pengisi Terhadap Unjuk Kerja Menara Pendingin (Cooling
Tower).” V-MAC (Virtual of Mechanical Engineering Article) 5(1): 1–4.
Tutuko, Said Widya. 2007. “Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta 2007.”
Wiiiiihahahahaha……………………
26