DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LUMPATAN
Jl. Palembang-Sekayu No 72 Dusun Bagan DesaLumpatanKec. Sekayu 30711
Telp. 0813 7975 8401 email: uptdpuskesmaslumpatan86@gmail.com fb:PuskesmasLumpatan
KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUSKESMAS LUMPATAN
Nomor : 800/6027PKM-LPT/VIII/2023
TENTANG
PANDUAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Lumpatan
Pada tanggal 26 Agustus 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS LUMPATAN
KECAMATAN SEKAYU,
LISMAWATI
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUSKESMAS LUMPATAN
TANGGAL : 26 Agustus 2023
NOMOR : 800/6027/PKM-LPT/VIII/2023
I. DEFINISI
A. Asuhan Pasien
Semua proses Asuhan pasien oleh Profesional Pemberi Asuhan ( PPA }
harus di catat dalam formulir Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi ( CPPT) yang di simpan di berkas rekam medis pasien
secara runtut sesuai dengan perjalanan asuhan yang di alami pasien
di rumah sakit mulai dari Assesmen Awal sampai resume pasien
pulang. PPA menuliskan dalam CPPT dengan ciri penulisan dan
identitas masing - masing.
Dokter, Perawat, Ahli Gizi/Dietisien, apoteker dan PPA yang lain wajib
menuliskan semua kondisi dan perkembangan serta kegiatan dan
tindakan yang di berikan kepada pasien dalam catatan
perkembangan Terintegrasi.
C. Prosedur Pencatatan
a. Assesmen ulang di catat di CPPT dengan metode SOAP/ADIME.
b. Dokter, bidan, Farmasi mencatat dengan metode SOAP tentang
progres atau perkembangan pasien sedangkan catatan
keperawatan di catat dalam form lain.
c. Ahli Gizi/ Dietisien mencatat dengan metode ADIME, Assesmen
Diagnosis Intervention (+Goals) Monitoring, Evaluation.
D. Metode Pencatatan
Pencatatan dalam berkas medis mengikuti kaidah Problem Oriented
Medical Record (POMR) yaitu dengan pola: S (Subjektif), keterangan/
keluhan pasien), O (Objektif, fakta yang ditemukan pada pasien
melalui pemeriksaan fisik dan penunjang), A (Analisis, merupakan
kesimpulan/ diagnose yang dibuat berdasarkan S dan O) dan P (Plan,
rencana asuhan yang akan diterapkan pada pasien).
Cara menulis metode S-O-A-P adalah sebagai berikut:
1. Subjective (S)
Lakukan anamneses untuk mendapatkan keluhan pasien yang
saat ini, Anamnese berpedoman empat pokok pikiran (The
Fundamental Four) dan tujuh butir Mutiara Anamnese (The
Sacred Seven), yaitu:
2. Objective (O)
Objective meliputi yang ada dari hasil pengamatan atau
pemeriksaan, mulai dari tanda vital, tinggi badan berat
badan, pemeriksaan fisik, hasil dari pemeriksaan
laboratorium atau penunjang diagnostic yang lain. Tulis
hasil pemeriksaan pada kolom “O”.
Contoh: O : Ku gelisah, Tensi…, Nadi…, Ronkhi -/-:
Wheezeng +/+
3. Analisis (A)
Hasil evaluasi dari informasi yang didapatkan dari
anamneses dan pemeriksaan dibuat kesimpulan dalam
bentuk suatu diagnosis kerja. Diagnosis differensial, atau
suatu penilaian keadaan berdasarkan hasil S dan O diisi di
kolom “A”.
Contoh: A : WD/ Status Asmatikus, DD/ALO…
4. Plan (P)
Tuliskan rencana diagnostic, rencana terapi/ diagnostic,
rencana terapi/ tindakan, rencana monitoring dan rencana
edukasi.
Contoh:
Rencana diagnostik (D) : lakukan USG, periksa GD.
Rencana Tindakan (TX) : Pasang infus.
Rencana Monitoring (M) : Pasang EKG, catat tanda-tanda
vital tiap 4 jam.
Rencana Edukasi (E) : Posisi harus…, kegiatan fisik
terbatas…
SOAP ditulis di kolom ketiga dari kiri, sedangkan kolom
kedua dari kanan yang berupa instruksi, ditulis perintah
dari DPJP atau PPA lain.
Cara penulisan Alhi Gizi/ Dietisien menggunakan metode
ADIME, yaitu:
1. Assessment Gizi (A)
Semua data yang berkasan dengan pengambilan
keputusan antara lain riwayat gizi, antropometri,
laboratorium dan hasil pemeriksaan fisik klinis yang
terkait masalah gizi, asupan makan, perkiraan
kebutuhan zat gizi dan data lain yang terkait gizi.
2. Daignosis Gizi (D)
Pernyataan Diagnosis Gizi berdasar data pengkajian
dengan format PES (Problem (masalah gizi), Etiologi
(penyebab), Sign/ Symptoms (gejala atau tanda))
3. Intervensi Gizi. (I)
a. Rekomendasi Diet atau rencana yangakan
dilakukan sehubungan dengan diagnose gizi
b. Rekomendasi makanan atau suplemen atau
perubahan diet yang diberikan.
c. Edukasi gizi.
d. Konseling gizi.
e. Koordinasi asuhan gizi.
4. Monitoring dan evaluasi gizi
a. Indikator yang akan di monitor untuk menentukan
keberhasilan intervensi.
b. Umunya berdasarkan gejala dan tanda dari diagnosis
gizi antara lain: berat badan, asupan makanan, hasil
laboratorium terkait gizi dan gejala klinis yang
berkaitan.
Monitoring:
Pada kunjungan ulang mengkaji:
- Asupan total energi, prosentase asupan
karbohidrat, protein, lemak dari total energi, dan
asupan zat gizi mikro terkait diagnosis gizi pasien.
- Perubahan BB/ status gizi.
- Identifikasi hasil laboratorium terkait misalnya:
kadar gula darah, ureum, lipid darah, elektrolit,
Hb, Albumin, Ureum, Creatinin dll.
- Keptuhan pasien terhadap anjuran gizi.
- Memilih makanan dan pola makan.
Evaluasi
IV. DOKUMENTASI
Ditetapkan di Lumpatan
Pada tanggal 26 Agustus 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS LUMPATAN
KECAMATAN SEKAYU,
LISMAWATI