Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD REGIONAL LA MAPPAPENNING
Jln. H. M. Jusuf, Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kode Pos 92765

Lampiran Peraturan Direktur RSUDRLM


Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REGIONAL LA MAPPAPENNING

1. PASIEN RISIKO TINGGI


Yang termasuk pasien risiko tinggi adalah :
a. Pasien dengan kasus emergensi (gawat darurat)
b. Pasien dengan tindakan resusitasi jantung paru.
c. Pasien dengan penanganan, penggunaan, pemberian darah dan produk darah.
d. Pasien koma dan terpasang alat bantuan hidup dasar
e. Pasien penyakit menular dan imunosupresi/daya tahan tubuh menurun.
f. Pasien dengan penggunaan alat penghalang/restraint
g. Pasien lanjut usia, cacat, anak-anak dan populasi yang berisiko disiksa.

2. PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI


Untuk kelompok pasien risiko tinggi atau pelayanan yang berisiko tinggi, agar tepat dan
efektif dalam mengurangi risiko terkait maka diatur :
a. Pembuatan perencanaan pelayanan termasuk identifikasi perbedaan pasien
dewasa dan anak-anak atau keadaan khusus lain.
b. Dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan
berkomunikasi secara efektif.
c. Pertimbangkan persetujuan khusus bila diperlukan
d. Persyaratan pemantauan pasien.
e. Kompetensi atau keterampilan khusus untuk staf yang terlibat dalam proses
asuhan.
f. Ketersedian dan penggunaan peralatan khusus.

3. ASUHAN KASUS EMERGENSI


a. Kasus emergensi adalah pasien individu, keluarga ,atau masyarakat yang
diperkirakan sedang mengalami keadaan mengancam kehidupan dan terjadi
secara mendadak dalam suatu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan dan
membutuhkan penanganan segera.
b. Kasus kedaruratan dapat terjadi secara internal rumah sakit seperti kasus henti
jantung/henti nafas dan syok apapun penyebabnya,maupun eksternal luar rumah
sakit, baik kecelakaan massal, bencana alam dan wabah.
1
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD REGIONAL LA MAPPAPENNING
Jln. H. M. Jusuf, Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kode Pos 92765

Lampiran Peraturan Direktur RSUDRLM


Nomor :
Tanggal :

c. Sebagai identifikasi kasus kedaruratan digunakan symbol kode warna yang terdiri
dari:
1) Kode Biru (Code blue) sebagai kode kedaruratan medis (henti nafas dan henti
jantung)
2) Kode Merah (Code red) sebagai kode terjadinya kebakaran
3) Kode Pink (Code Pink) sebagai kode terjadinya penculikan bayi
4) Kode Hitam (Code Black) sebagai kode terjadinya ancaman bom.
5) Kode Hijau (Code Green) sebagai kode terjadinya gempa bumi.
6) Kode Kuning (Code Yellow) sebagai kode terjadinya kedaruratan internal
seperti kebocoran gas medis, tumpahan B3 dll.
d. RSUD Regional La Mappapenning dalam menghadapi musibah massal/ bencana
menyusun disaster plan yang diberlakukan di seluruh unit pelayanan di rumah
sakit.
e. Disaster plan disosialisasikan kepada seluruh pekerja sehingga masing-masing
pekerja memahami tugas dan tanggung jawabnya.
f. Dalam hal terjadinya kedaruratan massal eksternal, maka Instalasi Gawat Darurat
melakukan pemilahan katagori kegawatan berdasarkan sistem TRIAGE.
g. Dalam penanggulangan kedaruratan mengacu kepada standar prosedur
operasional yang berlaku.

4. ASUHAN PELAYANAN RESUSITASI


a. Pasien Kritis/Gawat pasien yang mengalami proses penyakit yang bersifat
mendadak/akut yang apabila tidak dilakukan pengobatan yang cepat dan tepat
akan mengakibatkan kematian, kecacatan, dan ketidakmampuan.
b. Resusitasi adalah, peredaran darah dan saraf, yang terhenti atau terganggu
sedemikain rupa sehingga fungsinya dapat berhenti sewaktu-waktu, agar kembali
menjadi normal seperti semula.
c. Setiap pasien yang mengalami henti jantung dan atau henti nafas harus
mendapatkan pertolongan segera baik resusitasi dasar ataupun resusitasi
lanjutan.
d. Setiap pekerja RSUD Regional La Mappapenning (PWT, PWTT, Outsourching)
dan Tenant harus dapat memberikan pelayanan resusitasi dasar (Bantuan Hidup
Dasar)
e. Dalam memberikan pelayanan bantuan hidup lanjutan baik di Rawat Jalan
maupun Rawat Inap maka dibentuk team Code blue dibawah tanggung jawab
dokter anastesi
f. RSUD Regional La Mappapenning mempunyai team Code blue yang terdiri dari
tim IGD, rawat inap, rawat jalan, apotik, sucurity.

2
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD REGIONAL LA MAPPAPENNING
Jln. H. M. Jusuf, Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kode Pos 92765

Lampiran Peraturan Direktur RSUDRLM


Nomor :
Tanggal :

g. Bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjutan yang diberikan mengacu kepada
standar yang dikeluarkan oleh American Heart Ascociation 2021.
h. Pelaksanaan resusitasi dasar dan resusitasi lanjutan sesuai dengan standar
prosedur operasional yang berlaku.

5. ASUHAN PENANGANAN, PENGGUNAAN, PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK


DARAH
a. Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang meliputi
perencanaan, pengerahan, penyediaan darah, pendistribusian darah, dan tindakan
medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
b. Dalam pemenuhan kebutuhan pemberian darah kepada pasien, RSUD Regional
La Mappapenning bekerjasama dengan PMI kota Bone yang diatur dalam
perjanjian antara RSUD Regional La Mappapenning dengan PMI kota Bone.
c. Setiap pemberian darah dan produk darah harus mendapat persetujuan dari
pasien/keluarga berupa informed consent.
d. Peyelenggaraan pemberian darah dan produk darah sesuai dengan standar
prosedur operasional yang berlaku.

6. ASUHAN PASIEN KOMA DAN TERPASANG ALAT BANTUAN HIDUP DASAR


a. Pasien koma adalah suatu keadaan dimana pasien tidak dapat dibangunkan dan
tidak memberi respon terhadap semua rangsangan baik dari dalam maupun dari
luar.
b. Dalam menentukan pasien koma digunakan standar GCS (Glasgow Coma Scale)
yang diberlakukan di seluruh ruang rawat.
c. Penentuan GCS dilakukan oleh dokter atau perawat.
d. RSUD Regional La Mappapenning dirawat di ruang intensif dengan persetujuan
keluarga.
e. Pasien dengan GCS 3/koma dan memerlukan perawatan intensif akan dirujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan intensif
f. Perawatan pasien koma mengacu pada standar prosedur operasional yang
berlaku.

7. ASUHAN PASIEN PENYAKIT MENULAR DAN PENURUNAN DAYA TAHAN TUBUH


a. Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari
orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun dengan perantara).
Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang
hidup dan dapat berpindah serta menyerang host atau inang (penderita).

3
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD REGIONAL LA MAPPAPENNING
Jln. H. M. Jusuf, Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kode Pos 92765

Lampiran Peraturan Direktur RSUDRLM


Nomor :
Tanggal :

b. Penurunan daya tahan tubuh adalah penurunan kemampuan tubuh untuk


membentengi diri dari masuknya kuman penyebab penyakit.
c. Setiap pasien masuk rawat dilakukan identifikasi apakah berpotensi menular atau
tidak, bila dicurigai mengidap penyakit menular maka harus dilakukan isolasi.
d. Pasien ditempatkan dengan cara pengelompokan penyakit yang diderita
pasien/system cluster atau disendirikan/kohorting.
e. Perawatan pasien penderita penyakit menular dan penurunan daya tahan tubuh
mengacu pada standar prosedur operasional yang berlaku.

8. ASUHAN PASIEN DENGAN ALAT PENGHALANG (PENGIKATAN/RESTRAINT)


a. Restraint adalah pembatasan yang dilakukan kepada pasien baik dengan cara
mengikat, memasang penghalang/handrail, pembatasan gerak (kursi roda dan
brankar) dan pembatasan perilaku pasien melalui kata-kata atau nasehat dengan
tujuan mencegah terjadinya cedera/ komplikasi yang lebih buruk.
b. Sebelum dilakukan restraint harus dilakukan pengkajian bahwa benar pasien
tersebut harus dilakukan restraint.
c. Restraint dengan cara mengikat hanya dilakukan pada pasien dalam kondisi
gaduh, gelisah dan kecenderungan bunuh diri yang membahayakan keselamatan
dirinya dan lingkungannya
d. Pasien atau keluarga pasien diberikan penjelasan oleh DPJP mengenai tujuan
restraint, berapa lama akan dilakukan restraint dan dibuktikan dengan informed
consent.
e. Pelaksanaan tindakan restraint mengacu pada standar prosedur operasional yang
berlaku.

9. ASUHAN PASIEN LANJUT USIA, ANAK-ANAK DAN PASIEN RISIKO KEKERASAN


a. Pada saat pasien masuk rawat diidentifikasi terhadap kelompok pasien lanjut
usia, anak-anak dan pasien risiko kekerasan.
b. Pasien lanjut usia, anak-anak dan pasien dengan risiko kekerasan harus dijaga
oleh keluarganya.
c. Petugas harus memberikan penjelasan kepada keluarga hal-hal yang harus
dilakukan dan tidak boleh dilakukan terhadap pasien kelompok ini.
d. Rumah sakit harus memfasilitasi kesulitan komunikasi pada kelompok pasien ini.
e. Area pelayanan yang jarang atau jauh dari pengawasan perawat atau petugas lain
harus dalam kondisi terang atau ditempatkan petugas keamanan, bila perlu
terpantau oleh CCTV.
f. Pelayanan pada kelompok pasien ini mengacu pada standar prosedur operasional
yang berlaku.

4
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD RSUD REGIONAL LA MAPPAPENNING
Jln. H. M. Jusuf, Desa Mappesangka Kecamatan Ponre Kode Pos 92765

Lampiran Peraturan Direktur RSUDRLM


Nomor :
Tanggal :

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Direktur,
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LA
MAPPAPENNING

dr. Erwan Tri Sulistyo, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai