Anda di halaman 1dari 13

PENETAPAN TEKSTUR, STRUKTUR DAN KONSISTENSI TANAH

METODE MERASA DENGAN TANGAN

OLEH

REKSA IBRAHIM

2004290074

AGROTEKNOLOGI 2

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
PENETAPAN TEKSTUR, STRUKTUR DAN KONSISTENSI TANAH

METODE MERASA DENGAN TANGAN

OLEH

REKSA IBRAHIM

2004290074

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Pada Mata Kuliah
Praktikum Dasar Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara

Dikoreksi Oleh

Iman Hartono Bangun, S.P.,M.P

Asisten

Diketahui Oleh

Assoc. Prof. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P

Dosen

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Penetapan Tekstur, Struktur Dan Konsistensi
Tanah Metode Merasa Dengan Tangan”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah mendukung secara moral maupun material.

2. Ibu Assoc. Prof. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P Selaku dosen penanggung jawab

Praktikum Dasar Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara.

3. Abang Imam Hartono Bangun S.P, M.Agr Selaku asisten Praktikum Dasar Ilmu

Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

4. Abang Donny Putra Pratama Selaku asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah di Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

5. Abang M. Ricky Zulkarnain Siregar Selaku asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah di

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera utara.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat di harapkan penulis.

Binjai, 22 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………............ i
DAFTAR ISI……………………………………………………………................ ii
PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
Latar Belakang …………………………………………………………….. 1
Tujuan Praktikum ………………………………………………………….. 2
Kegunaan Praktikum ………………………………………………………. 2
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….. 3
METODE PRAKTIKUM……………………………………………………….. 5
Tempat dan Waktu…………..……………………………………............... 5
Bahan dan Alat …………………………………………………..………… 5
Pelaksanaan Praktik………………………………………………………... 5

HASIL PRAKTIKUM ……………..…………………………………………….. 6


PEMBAHASAN ……………………………...…………………………………... 7
KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………… 8
Kesimpulan …………………………………………………………………. 8
Saran ………………………………………………………………………... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 9
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanah merupakan hasil evolusi alam yang bersifat dinamis sepanjang masa. Dinamika
dan evolusi alam ini terhimpun dalam definisi bahwa tanah adalah “bahan mineral yang tidak
padat terletak di permukaan bumi, yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan dan
dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan ligkungan yang meliputi bahan induk, iklim, waktu,
organisme dan topografi pada suatu periode tertentu” (Hanafiah, 2014).

Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-
unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhannya. Tanah yang terbentuk dari bahan-
bahan berupa bahan mineral dan organik, air serta udara tersusun didalam ruangan yang
membentuk tubuh tanah. Akibat berlangsungnya proses pembentukan tanah, maka terbentuklah
perbedaan sifat kimia, fisis, biologi dan morfologi dari tanah yang berbeda-beda pula. Penelitian
tanah dimulai dengan pengamatan profil tanah di lapang (Rino Purba, P.C. 2014).

Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan
lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari batuan induknya karna
interaksi antara, hidrosfer, atmosfer, litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen
mineral dan organik yang dalam keadaan padat, gas, dan cair (Susanto 2015).

Dalam bidang pertanian, tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai
media tumbuh tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa
bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di dalamnya
(Hardjowigeno, 2015).

Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses pembentukan
tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses
pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan
bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah
dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali
lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan
biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral
anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut profil tanah (Hanafiah 2014).

Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagai lapisan
permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan uadara.secara
kimiawi berfungsi sebagai gudang atau penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsu-unsur hara esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B,
Cl, dan lai-lain). Secara biologis tanah berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktifitas tanah untuk
menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan,
maupun kehutanan (Hanafiah, 2013).

Tujuan Praktikum
Untuk menentukan tekstur tanah pada suatu contoh tanah di lapangan.

Kegunaan Praktikum
1. Sebagai salah satu syarat mengikuti praktikal test pada Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
2. Sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Menambah pengetahuan tentang tanah yang ada di lapangan.
TINJAUAN PUSTAKA

Profil Tanah

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas ke batuan induk
tanah, yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang
masih di pengaruhi cuaca disebut solum tanah. Horizon O-A disebut horizon tanah atas dan
horizon E-B disebut lapisan tanah bawah (Hanafiah 2014).

Definisi lain dari profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni lapisan-lapisan
tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan tanah. Profil tanah dipelajari dengan mengenali
tanah dengan lubang vertikal ke lapisan paling bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan
kedalaman solum, sifat perakaran atau konkresi merupakan sifat-sifat penting tanah yang
selanjutnya menjadi parameter pengukuran profil tanah (Tim Asisten dan Dosen, 2015).

Sifat Kimia Tanah Tanah merupakan sistem multi komponen yang tersusun atas fase
padatan, cairan, gas, dan organisme hidup. Semua fase ini akan saling mempengaruhi reaksi-
reaksi yang terjadi pada fase padatan mempengaruhi kualitas udara dan air, udara dan air akan
melapukkan padatan, mikroba mengkatalis banyak reaksi, dan lain-lain. Kimia tanah terutama
membahas fase padatan dan fase cairan serta interaksi keduanya. Oleh karena itu, kimia tanah
sangat erat kaitannya dengan kimia (permukaan) koloid, geokimia, kesuburan tanah, mineralogi
tanah dan mikrobiologi atau biokimia tanah (Syaiful Anwar, 2013).

Tekstur Tanah

Berdasarkan teksturnya maka tanah digolongkan menjadi: Tanah bertekstur kasar atau
tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir
berlempung. Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal
37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebuhatau liat berpasir. Tanah bertekstur sedang terdiri
dari tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar. Tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur
lempung berpasir sangat halus dan lempung, lempung berdebuh. Tanah bertekstur sedang tetapi
agak halus (Hanafiah 2014).
Sifat fisik tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah yang dapat menyebabkan kesuburan
tanaman. Sifat fisik tanah bertanggung jawab terhadap pengangkutan udara, panas, air dan bahan
terlarut dalam tanah (Pardosi et al., 2013).

Warna Tanah

Warnah tanah merupakan salasatu ciri tanah yang jelas dan paling menonjol sehingga
muda terlihat dan sering digunakan dalam memerikan dari pada ciri tanah lain, kususnya orang
awam. Warna tanah tidak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tetapi tak
langsung melalui daya pengaruhnya atas suhu dan legas tanah (Susanto 2015).

Klasifikasi Tanah

Klasifikasi tanah adalah pengelompokan berbagai jenis tanah ke dalam kelompok yang
sesuai dengan karakteristiknya. Sistem klasifikasi ini menjelaskan secara singkat sifat-sifat
umum tanah yang sangat bervariasi namun tidak ada yang benar-benar memberikan penjelasan
yang tegas mengenai kemungkinan pemakainya (Das, 1995). Tujuan klasifikasi tanah adalah
untuk menentukan kesesuaian terhadap pemakaian tertentu, serta untuk menginformasikan
tentang keadaan tanah dari suatu daerah kepada daerah lainnya dalam bentuk berupa data dasar.
seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah, berat isi, dan sebagainya (Bowles, 1989 dalam
Adha 2014).

Faktor-Faktor Pembentuk Tanah

Dapat diamati pada satu profil tanah. Proses-proses ini melibatkan penambahan,
penghilangan, transformasi dan translokasi dari material yang menyusun tanah. Mineral berasal
dari hasil pelapukan batuan yang mengalami perubahan membentuk mineral-mineral sekunder
dan komponen lainnya yang terlarut didalam air, komponen-komponen tersebut kemudian
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya melalui aktivitas air ataupun aktivitas binatang.
Perubahan dan perpindahan material yang terdapat di dalam tanah yang menyebabkan
terbentuknya lapisan-lapisan tanah yang jelas (Djauhari Noor, 2014).
METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Kel. Nangka, Kec. Binjai Utara Kota Binjai, melalui grup
WA dan Google Meet.

Praktikum Ini dilaksanakan pada hari selasa, 18 Oktober 2021 pada pukul 14.00 wib
sampai selesai.

Bahan dan Alat

Bahan

- Contoh tanah agregat utuh 10cm x 10 cm

- Air

Alat

- Penggaris

- Pisau

- Alat tulis

Pelaksanaan Praktikum

1. Belah menjadi 2 tanah agregat utuh tersebut menjadi 2, bisa menggunakan jari telunjuk
atau pisau

2. Tempatkan di antara ibu jari dan telunjuk, kemudian dipirid atau buat gerakan maju
mundur pada ibu jari dan telunjuk

3. Kemudian rasakan rasa dominan dari tanah tersebut


HASIL PRAKTIKUM

1. Apakah rasa dominan dari tanah tersebut

- Kasar, berpasir

2. Coba buat bola tanah dengan cara menggulungnya di kedua telapak tangan, hasilnya

- Dapat dibuat tetapi dengan susah payah

3. Coba ratakan tanah tersebut dengan cara menekannya diantar ibu jari dan telunjuk

- Bola hancur

4. Bagi dua bola tersebut kemudian bentuk kawat

- kawat patah/ merekah saat dibentuk

5. Pirik tanah diantar ibu jari dan telunjuk, tetapkan rasanya

- Tanah terasa kasar dan berpasir

6. Basahi tanah bila perlu, buat kawat yang lebih halus, dan lekukkan menjadi bentuk

cincin

- Tidak dapat dibuat cincin

7. Bentuk tanah kembali menjadi bola dan pirik diantara jari dan tetapkan rasanya:

- Tanah terasa kasar

8. Bentuk struktur tanah

- Struktur tiang
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini membahas tentang penetapan tekstur, struktur dan konsistensi tanah.
Untuk melakukan pengamatan beberapa sifat fisik tanah yang dapat diamati dengan indera
manusia antara lain ialah struktur tanah, tekstur tanah, dan konsistensi tanah diperlukan cara dan
metode merasa dengan tangan.

Struktur tanah adalah salah satu sifat dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah
yang lain serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman.
Tekstur tanah, biasa juga disebut besar butir tanah, termasuk salah satu sifat tanah yang paling
sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan
air dan zat terlarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik
(specific surface), kemudahan tanah memadat (compressibility), dan lain-lain.

Perkiraan atau penentuan tekstur tanah diperlukan pada saat menyelidiki tanah-tanah
dilapangan. Dalam menentukan tekstur tanah dapat digunakan beberapa metode. Metode yang
digunakan dilapangan untuk menentukan tekstur tanah yaitu metode feeling.

Menentukan konsistensi tanah di lapangan ialah dengan cara memijit-mijit tanah, dalam
berbagai keadaan kandungan air seperti keadaan basah (wet), lembab (moisture) atau kering
(dry), biasanya dengan menggunakan ibu jari dengan telunjuk. Cara penetapan konsistensi untuk
kondisi lembab dan kering ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Apabila gumpalan
tersebut mudah hancur, maka tanah dinyatakan berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab atau
lunak untuk kondisi kering. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan tersebut
maka tanah dinyatakan berkonsistensi teguh untuk kondisi lembab atau keras untuk kondisi
kering.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Tanah merupakan kumpulan butiran (agregat) mineral alami yang bisa dipisahkan oleh suatu
cara mekanik bila agregat tersebut diaduk dalam air atau kumpulan mineral

2. Tanah agregat utuh merupakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam
keadaan tidak terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai kondisi di lapangan.

3. Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah.

4. Struktur tanah merupakan partikel-partikel tanah seperti pasir, debu, dan liat yang membentuk
agregat tanah antara suatu agregat dengan agregat yang lainnya.

5. Konsistensi tanah adalah daya kohesi dan adhesi diantara partikel- partikel tanah dan
ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau
berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi.

Saran

Semoga para mahasiswa dapat memahami tentang laporan yang dikerjakan ini, dan semoga
semua majasiswa lancar dalam praktikum Dasar Ilmu Tanah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syaiful., Sudadi, U. 2013. Kimia Tanah. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan

Budi Utama Purba, Rino, P.C., dkk. 2014. Kajian Kesuburan Tanah di Desa Sihiong, Sinar
Sabungan dan Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir.

Djauhari. 2014. Geomorfologi. Yogyakarta: CV. Budi Utama Purba, Rino, P.C.,

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.

Sutanto, Rachman. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai