Anda di halaman 1dari 6

Nama: stefandry michael bella

Nim: F0271231022
No urut presentasi: 22
Matkul: kewarganegaraan

Jawaban:
1. Menurut pendapat saya selaku mahasiswa sebagai warga negara Indonesia, kasus Pulau
Rempang atas relokasi masyarakat setempat adalah sebuah konflik antara kepentingan
pembangunan dan pelestarian budaya. Saya mengerti bahwa proyek Rempang Eco City adalah
salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan investasi,
industri, jasa, dan pariwisata di Pulau Rempang. Namun, saya juga menghargai bahwa
masyarakat adat di Pulau Rempang memiliki hak untuk menentukan nasib tanah leluhur mereka
yang sudah dihuni sejak lama.

Saya berpikir bahwa pemerintah sebagai negara harus berperan sebagai penengah yang adil dan
bijaksana dalam menyelesaikan konflik ini. Pemerintah harus menghormati hak asasi manusia
dan hak-hak masyarakat adat yang dijamin oleh konstitusi dan undang-undang. Pemerintah juga
harus memastikan bahwa proses relokasi dilakukan secara transparan, partisipatif, dan humanis.
Pemerintah harus memberikan kompensasi yang layak dan alternatif tempat tinggal yang sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat adat. Pemerintah juga harus melibatkan masyarakat
adat dalam pengembangan proyek Rempang Eco City, baik sebagai tenaga kerja, mitra, maupun
penerima manfaat.

Saya berharap bahwa konflik ini dapat diselesaikan dengan damai dan dialogis, tanpa ada
kekerasan atau pelanggaran hak-hak masyarakat adat. Saya berpendapat bahwa pembangunan
tidak harus mengorbankan budaya, tetapi harus menghargai dan melestarikannya. Saya percaya
bahwa Pulau Rempang dapat menjadi contoh harmoni antara pembangunan dan pelestarian
budaya, jika semua pihak bersedia bekerja sama dan saling menghormati

2. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya bersifat


kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Artinya, Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya
bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kewarganegaraan, tetapi juga untuk membentuk sikap, nilai, dan perilaku yang sesuai dengan
identitas nasional Indonesia. Identitas nasional Indonesia adalah kesadaran dan kebanggaan
sebagai bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang memiliki keberagaman suku,
agama, budaya, dan wilayah, yang hidup dalam persatuan dan kesatuan. Identitas nasional
Indonesia juga mencerminkan ciri-ciri bangsa yang ramah, sopan, dan beradab, yang
menghormati hak-hak asasi manusia, demokrasi, hukum, dan lingkungan.

Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat sebagai warga negara yang "taat", "'baik" dan berkarakter sebagaimana
mestinya. Warga negara yang taat adalah warga negara yang mematuhi peraturan-peraturan yang
berlaku di negara ini, baik yang bersifat formal maupun informal. Warga negara yang baik
adalah warga negara yang berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara, baik secara
individu maupun kolektif. Warga negara yang berkarakter adalah warga negara yang memiliki
integritas, tanggung jawab, kreativitas, inovasi, kolaborasi, dan komunikasi. Dengan demikian,
Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu menciptakan generasi penerus bangsa yang
unggul dan bermartabat.

3. Menurut analisis saya sebagai generasi muda dan berstatus mahasiswa, pentingnya
mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

- Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian saya sebagai


warga negara terhadap isu-isu yang berkaitan dengan tanah air, bangsa, dan negara. Isu-isu
tersebut meliputi politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, lingkungan, pertahanan, dan
keamanan. Dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, saya dapat memahami kondisi,
tantangan, dan peluang yang dihadapi oleh Indonesia di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 .
Saya juga dapat mengetahui hak dan kewajiban saya sebagai warga negara yang diatur oleh
konstitusi dan undang-undang .

- Pendidikan Kewarganegaraan dapat membekali saya dengan pengetahuan, keterampilan, dan


sikap yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif, kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif. Dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, saya dapat mengembangkan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, dan holistik dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan kewarganegaraan . Saya juga dapat mengasah kemampuan berkomunikasi,
bernegosiasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki
kepentingan dan pandangan yang berbeda . Saya juga dapat membentuk sikap toleran,
demokratis, nasionalis, patriotis, dan humanis dalam berinteraksi dengan masyarakat yang
majemuk .

- Pendidikan Kewarganegaraan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi saya untuk
berkontribusi positif bagi kemajuan tanah air, bangsa, dan negara. Dengan mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan, saya dapat meneladani nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh para
pahlawan dan tokoh bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia .
Saya juga dapat mengidentifikasi potensi dan minat saya dalam bidang-bidang yang sesuai
dengan visi dan misi Indonesia . Saya juga dapat merancang dan melaksanakan aksi-aksi nyata
yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat luas .

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kuliah yang
sangat penting bagi saya sebagai mahasiswa. Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan jiwa bangsa. Pendidikan
Kewarganegaraan juga tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis dan aplikatif. Pendidikan
Kewarganegaraan juga tidak hanya bersifat individual, tetapi juga kolektif dan partisipatif.
Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu saya menjadi warga negara
yang unggul dan bermartabat.

4. Menurut pengamatan saya sebagai mahasiswa saat ini, bangsa Indonesia belum sepenuhnya
mencapai cita-cita nya sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Berikut
adalah argumentasi saya:

- Cita-cita bangsa Indonesia yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Namun, kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia
yang mengalami diskriminasi, kekerasan, kemiskinan, dan ketidakadilan. Misalnya, kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan, seperti kasus Trisakti, Semanggi,
Talangsari, Tanjung Priok, dan lain-lain. Juga masih ada konflik antara pemerintah pusat dan
daerah, seperti kasus Papua.

- Cita-cita bangsa Indonesia yang kedua adalah memajukan kesejahteraan umum. Namun,
kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan,
mengalami kesenjangan sosial dan ekonomi, serta kurang mendapatkan akses pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur yang layak. Misalnya, angka kemiskinan di Indonesia pada Maret
2021 mencapai 10,14 persen atau sekitar 27,54 juta jiwa. Juga masih ada perbedaan kualitas
layanan publik antara daerah perkotaan dan pedesaan .

- Cita-cita bangsa Indonesia yang ketiga adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun,
kenyataannya masih banyak warga negara Indonesia yang memiliki tingkat literasi rendah,
kurang berdaya saing di era globalisasi, serta mudah terpengaruh oleh informasi palsu dan
radikalisme. Misalnya, indeks literasi keuangan Indonesia pada tahun 2019 hanya mencapai
38,03 persen . Juga masih ada fenomena hoax, hate speech, dan intoleransi yang meresahkan
masyarakat .

- Cita-cita bangsa Indonesia yang keempat adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Namun, kenyataannya masih
banyak warga negara Indonesia yang tidak memiliki kesadaran global, tidak menghormati nilai-
nilai demokrasi dan hak asasi manusia, serta tidak berkontribusi positif bagi perdamaian dan
kerjasama internasional. Misalnya, kasus-kasus pelanggaran hak perempuan, anak-anak,
minoritas, dan lingkungan hidup . Juga masih ada sikap apatis dan egois terhadap isu-isu global
seperti perubahan iklim, pandemi COVID-19 , dan terorisme .

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa bangsa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan
rumah untuk mewujudkan cita-cita nya sesuai dengan Pembukaan UUD 1945. Saya berharap
bahwa sebagai generasi muda dan mahasiswa, saya dapat berperan aktif dalam membawa
perubahan positif bagi bangsa dan negara ini. Saya juga berharap bahwa pemerintah dan seluruh
elemen masyarakat dapat bersinergi dalam mendorong pembangunan yang inklusif,
berkelanjutan, dan berkeadilan.
5. Menurut analisis saya sebagai mahasiswa, negara dan bangsa Indonesia yang sudah merdeka
78 tahun saat ini dalam percaturan dunia internasional dengan negara-negara lain secara global
memiliki peran yang cukup penting dan strategis. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek
berikut:

- Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari
270 juta jiwa. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam, manusia, dan budaya yang
sangat besar dan beragam. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
lebih dari 17 ribu pulau. Hal ini memberikan Indonesia keunggulan geopolitik dan geostrategik
dalam menghubungkan benua Asia, Australia, dan Afrika, serta Samudra Pasifik dan Hindia.

- Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Amerika Serikat.
Indonesia juga merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan
lebih dari 200 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjalankan sistem
pemerintahan yang demokratis, pluralis, dan toleran, serta menghormati hak asasi manusia dan
kebebasan beragama. Indonesia juga menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin
mengembangkan demokrasi dan moderasi Islam.

- Indonesia adalah salah satu pendiri dan anggota aktif dari berbagai organisasi dan kerja sama
internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok (GNB), Konferensi
Asia-Afrika (KAA), Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Kerja Sama Ekonomi
Asia Pasifik (APEC), Forum Kerja Sama Islam (OKI), Kelompok 20 (G20), dan lain-lain ⁵.
Indonesia juga sering menjadi inisiator dan mediator dalam menyelesaikan berbagai isu dan
konflik internasional, seperti Palestina-Israel, Myanmar-Rohingya, Afghanistan-Taliban, Korea
Utara-Korea Selatan, Iran-Nuklir, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
komitmen dan kontribusi yang tinggi dalam mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama
dunia.

- Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik dan stabil, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan dampak dari krisis global.
Menurut data Bank Dunia, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2020 mencapai
1.088 triliun dolar AS, dengan pertumbuhan minus 2 persen akibat pandemi COVID-19. Namun,
diproyeksikan pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat menjadi 4,4
persen. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya tahan dan adaptasi yang baik
dalam menghadapi krisis. Indonesia juga memiliki potensi untuk menjadi salah satu kekuatan
ekonomi dunia di masa depan.

Dari aspek-aspek di atas, dapat disimpulkan bahwa negara dan bangsa Indonesia yang sudah
merdeka 78 tahun saat ini dalam percaturan dunia internasional dengan negara-negara lain secara
global memiliki peran yang cukup penting dan strategis. Indonesia tidak hanya menjadi objek,
tetapi juga subjek dalam hubungan internasional. Indonesia tidak hanya menjadi pengikut, tetapi
juga pemimpin dalam kerja sama internasional. Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi
juga pelaku dalam percaturan internasional. Oleh karena itu, sebagai generasi muda dan
mahasiswa, saya harus bangga dan bertanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan peran
Indonesia dalam percaturan internasional.

Anda mungkin juga menyukai