Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WANAYASA 1
Jalan Raya Wanayasa-Karangkobar Km.2 Wanayasa Banjarnegara 53457
Email : pusk.wanayasa1@gmail.com

LAPORAN

Tanggal : 20 November 2023 – 25 November 2023


Nomor :
Sifat : Biasa
Lampiran :-
Hal : Pelatihan Entomologi Malaria Bagi Petugas Puskesmas Angkatan XI
Tahun 2023

Pelatihan dilaksanakan dari hari Senin, 20 November 2023 sampai hari Sabtu, 25
November 2023 di Bapelkes Wonosobo
Hari Ke- 1 Senin, 20 November 2023
Pre Test
Pembukaan oleh Kepala Bapelkes Jawa Tengah dan Kepala DInas Kesehatan
Banjarnegara
Materi ke 1 oleh Kepala DInas Kesehatan Banjarnegara Tentang Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2PTVZ)
Dasar Hukum
UU Nomor 17 tahun 2023 : Kesehatan
• Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat menjamin
ketersediaan lingkungan yang sehat melalui penyelenggaraan Kesehatan
lingkungan
• Intervensi melalui upaya penyehatan, pengamanan, dan pengendalian
• Upaya Kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat
PP No.66 Tahun 2014 : Kesehatan Lingkungan
Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit meliputi kegiatan :
1. Pengamatan dan penyelidikan bioekologi,
2. Status kevektoran,
3. Status resistensi,
4. Efikasi,
5. Pemeriksaan specimen
6. Pengendalian vektor dengan metode fisik, biologi, kimia, dan pengelolaan
lingkungan,
7. Pengendalian vektor terpadu terhadap vektor dan binatang pembawa penyakit
Peraturan Menteri Kes No 2 tahun 2023 Peraturan Pelaksana PP Nomor 66
tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
Pengelola, penyelenggara, dan penanggung jawab lingkungan Permukiman,
Tempat Kerja, Tempat Rekreasi, serta Tempat dan Fasilitas Umum wajib
mewujudkan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit yang memenuhi Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) dan Persyaratan Kesehatan
Pelaksanaan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit, dapat bekerja
sama dengan atau menggunakan jasa pihak lain yang bergerak di bidang
Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
PENGENDALIAN VEKTOR
INDIKATOR SASARAN STRATEGI
Capaian Komposit, irisan Kab/Kota dari 3 indikator sbb :
1. SKDR
2. Pemetaan Risiko Infem
3. Surveilans/ Pengendalian Vektor
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Persentase kab/kota yang minimal 50% puskesmasnya dan seluruh KKP (bagi
kab/kota yang memiliki KKP) yang melaksanakan pengendalian vektor dan/atau
Binatang pembawa penyakit. Persentase kab/kota yang melaksanakan
pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
Surveilans Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (BP2)
Surveilans vektor dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data keberagaman
dan perilaku vektor sebagai dasar pengendalian Surveilans dapat dilaksanakan
secara:
● Rutin → dilakukan rutin (minimal 1x/bulan) di seluruh wilayah kerja
Puskesmas dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan).
● Sentinel → dilakukan secara terus menerus pada wilayah kerja tertentu
(Laboratorium Kesehatan).
Contoh penyakit yang ditularkan oleh vektor:
• Dengue
• Malaria
• Chikungunya
• Japanesse encephalitis
• Filariasis
Contoh penyakit yang ditularkan oleh binatang pembawa penyakit:
• Hanta
• Pes
• Leptospirosis
• Schistosomiasis

Materi Ke – 2 Selasa, 21 November 2023 Oleh Fasilitator Bapelkes Lejar Pribadi,


S.Si Tentang BIONOMIK ANOPHELES SP.

Bionomi adalah penelaahan hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.


Bionomi Vektor Malaria yaitu, hubungan kehidupan vektor malaria (nyamuk
Anopheles) dengan lingkungannya
baik lingkungan abiotik (benda tidak hidup) dan biotik (benda hidup).
SIKLUS HIDUP

Nyamuk mengalami metamor-fosa sempurna. Yaitu dari Telur, Larva (Instar 1, 2, 3,


4), Pupa dan Nyamuk dewasa.Siklus hidup nyamuk terbagi menjadi fase di dalam air
(Telur, Larva, Pupa) dan fase di luar air (Nyamuk).

(10-14 hari)

Telur

 Memiliki pelampung di kedua sisi


 Telur diletakkan satu per satu di atas permukaan air
 Jumlah sekali bertelur  100-300
 Tidak tahan dalam kondisi kering

Larva

 Larva mengalami pergantian kulit sebanyak 4 kali


 Pada waktu beristirahat, larva berada pada posisi sejajar dengan permukaan air
Pupa

 Stadium istirahat dan tidak makan


 Pupa mempunyai tabung pernapasan yang berbentuk lebar dan pendek yang
digunakan untuk pengambilan oksigen dari udara
 Nyamuk jantan akan muncul dari pupa kira-kira satu hari lebih awal daripada
nyamuk betina

Nyamuk

 Nyamuk Anopheles betina mengisap darah manusia dan binatang pada malam
hari
 Nyamuk betina membutuhkan protein (darah) untuk mematangkan telur
 Nyamuk betina kawin satu kali dalam hidupnya, biasanya terjadi 24-48 jam
setelah keluar dari pupa. Setelah kawin, nyamuk jantan mati.
 Umur nyamuk jantan ( 1 minggu). Nyamuk betina umurnya rata-rata 1-2 bulan.

Hari Ke-2 Oleh Fasilitator Bapelkes Lejar Pribadi, S.Si Tentang identifikasi nyamuk
Anopheles sp.

Sejarah Taksonomi Anopheles


• Christopher (1915) membagi Anopheles menjadi 3 subdivisi (kini dikenal sebagai
subgenus):
- Anopheles
- Myzomyia (=Cellia)
- Nyssorhynchus
• Edwards (1932) menambahkan subgenus Stethomyia.
• Komp (1937) menaikkan Kerteszia menjadi subgenus, sebelumnya ada
dalam Nyssorhynchus.
• Antunes (1937) memperkenalkan subgenus Lophopodomyia.
• Harbach & Kithching (2015) memperkenalkan subgenus Baimaia dan
membangkitkan subgenus Christya yang beranggotakan 2 spesies yang
sebelumnya anggota subgenus Anopheles.
Klasifikasi

Filum : Arthropoda
Subfilum : Hexapoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Subfamili : Anophelinae
Genus : Anopheles
Subgenus : Cellia
Spesies : Anopheles sp.

Ciri Khas Ordo Diptera

Diptera memiliki sepasang sayap depan (fore wings) yang berkembang baik dan
sepasang sayap vestigial yang pendek dan seperti knob disebut halter.

Ciri Khas Familia Culicidae


Ciri khas nyamuk memiliki proboscis yang lebih panjang daripada thoraks Selain itu
terdapat sisik pada vena sayap (plume) dan tepi sayapnya (fringe/jumbai)

MORFOLOGI LARVA

MORFOLOGI NYAMUK

Secara umum tubuh nyamuk terbagi menjadi 3 (tiga) bagian:


• Kepala / head
• Dada / thorax
• Perut / abdomen

Hari Ke-3 Rabu, 22 November 2023 Oleh Fasilitator Bapelkes Winarti Dinkes PPKB
Kebumen Tentang SURVEI VEKTOR MALARIA

Survei vector malaria adalah kegiatan pengumpulan data yang dihasilkan untuk
dokumentasi dan bahan pertimbangan menetapkan kebijakan operasional
pengendalian vector malaria

Tujuan Suver Vektor


Untuk mengetahui:
a. Hubungan vektor dengan parasite, mencakup:
 Dimana terjadinya penularan
 Bagaimana
 Lamanya pertumbuhan parasite ditubuh vector
 Kerentanan vector terhadap parasit
b. Hubungan vektor dengan lingk, mencakup pengaruh:
 Suhu thd penyebaran vector
 Angin thd penyebaran vector
 Curah hujan thd vektor
 Kelembapan thd umur vektor
 Genangan thd TP
 Penggunaan tanah thd vector
 Insektisida thd vektor
c. Hubungan vektor dengan lingkungan biologic, mencakup:
 Patogen parasite dan predator thd vector/ umur vector
 Hewan liar dan hewan ternak thd kebiasaan menggigit vector
 Tumbuhan thd perindukan dan tempat peristirahatan vector
 Patogen, parasite, predator, hewan dan tumbuhan dlm pemberantasan
vektor

SURVEI PENDAHULUAN (preliminary survey)

Survei yang dilakukan pada permulaan sebelum diadakan pengendalian vektor.


Tujuan : mengumpulkan data dasar keadaan vektor secara cermat, guna
menyusun perencanaan pengendalian vektor. Data dasar adalah semua data yang
ada kaitannya dengan vektor, tujuannya untuk memutuskan rantai penularan.
Dengan adanya data dasar dapat disusun perencanaan pengendalian vektor yang
tepat dan dapat digunakan untuk evaluasi.
Data meliputi spesies Anopheles, MBR/MHD, kepadatan larva, indeks habitat,
‘infection rate’, peta persebaran vektor, kerentanan vektor terhadap insektisida dan
efikasi insektisida terhadap vektor.

SURVEI LONGITUDINAL(longitudinal survey)

Survei dilakukan dengan rentang waktu yang panjang secara berkala, yaitu per dua
minggu, per bulan, per setengah tahun atau per musim/cuaca.
Tujuan : monitoring permasalahan operasional dan teknis yang terjadi pada
kegiatan pengendalian yang telah dilaksanakan.
Data yang akan di dapat antara lain : fluktuasi kepadatan vektor, fluktuasi tempat
perindukan, perubahan bionomik vektor, umur vektor, indeks sporozoit, angka
infeksi, perilaku dan kerentanan vektor terhadap insektisida.

SURVEI SEWAKTU (spot survey)

Survei ini dilakukan di wilayah terpilih sebagai pendukung survei rutin atau untuk
mendapatkan indikator yang jelas terkait dampak pengendalian vektor yang telah
dilakukan.
Survei sewaktu mencakup kegiatan survei2 antara lain :
a. Penentuan daerah potensial KLB
b. Penentuan penghentian penyemprotan
c. Pemetaan tempat perindukan
d. Pemetaan bionomik vektor

SURVEI INTENSIF (intensive survey)


Survei ini dilakukan di wilayah terpilih sebagai pendukung survei rutin atau untuk
mendapatkan indikator yang jelas terkait dampak pengendalian vektor yang telah
dilakukan.
Survei sewaktu mencakup kegiatan survei2 antara lain :
a. Penentuan daerah potensial KLB
b. Penentuan penghentian penyemprotan
c. Pemetaan tempat perindukan
d. Pemetaan bionomik vektor

FOCUS INVESTIGASI (investigasi focal)

Survei ini dilakukan di wilayah baru atau daerah dg penularan malaria yg


berlangsung terus menerus untuk mengetahui mengapa terjadi penularan di daerah
tersebut, atau mengapa pengendalian malaria tidak berhasil dilakukan, serta untuk
mengidentifikasi pendekatan terbaik dalam pengendalian.
Tujuan investigasi fokus adalah mengetahui mengapa intervensi yang dilakukan
tidak berhasil atau tidak memberi dampak signifikan dalam penurunan kejadian
penularan malaria (WHO, 2018).

SURVEI tempat perindukan

melakukan survei ke tempat2 yang diduga sebagai tempat perindukan Nyamuk


Anopheles sp. Tujuan dari survei TP ini adalah untuk mengetahui (1) kepadatan
larva, (2) jenis larva Anopheles sp, (3) jenis TP, dan (4) lokasi/jarak TP dengan
pemukiman

Survei Nyamuk

Melakukan survei di lokasi feeding Nyamuk Anopheles sp. Yaitu di sekitar


pemukiman yg memiliki kandang ternak di dekatnya. Tujuan dari survei ini adalah
untuk mengetahui (1) kepadatan larva, (2) jenis larva Anopheles sp, (3) jenis TP,
dan (4) lokasi/jarak TP dengan pemukiman

Hari Ke-4 Kamis, 23 November 2023 Oleh Fasilitator Bapelkes Winarti Dinkes
PPKB Kebumen Tentang SISTEM PELAPORAN SURVEILANS DAN PENGENDALIAN
VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT

DEFINISI SURVEILANS VEKTOR


Pengamatan dan analisis kepadatan vektor dan Binatang pembawa penyakit secara
terus menerus untuk menghasilkan data dan informasi dalam rangka pengambilan
keputusan untuk Upaya Pengendalian

Dasar Hukum :
• UU Nomor 17 tahun 2023 ttg Kesehatan
• Permenkes No 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
• Permenkes no 2 Tahun 2023 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan (SBMKL)
RUANG LINGKUP

Surveilans Vektor : Surveilans nyamuk Anopheles, Aedes, Culex, Tikus, dan keong
Oncomelania
Surveilans Vektor Malaria (Anopheles sp) :
• Surveilans kepadatan nyamuk Anopheles sp
• Surveilans indeks Habitat larva Anopheles sp

Siapa yg melaksanakan surveilans/pengendalian di Puskesmas?

• Jabfung Entokes di Puskesmas, atau


• Pengelola program vektor/ DBD/ malaria di Puskesmas, atau
• Tenaga Kesling di Puskesmas, atau
• Tenaga Surveilans di Puskesmas, atau
• Jumantik/ Kader

Siapa yg menginput data Silantor/Pengendalian di Puskesmas?


Yang mendapatkan tugas oleh Pimpinan Puskesmas
• Jabfung Entokes di Puskesmas, atau
• Pengelola program vektor/ DBD/ malaria di Puskesmas, atau
• Tenaga Kesling di Puskesmas, atau
• Tenaga Surveilans di Puskesmas

Pelaporan Data Pengendalian Vektor dan Bintang Pembawa Penyakit


Link form input puskesmas:
https://link.kemkes.go.id/FormPengendalianVektorPuskesmas
Link rekap data yg terinput per-kab/kota:
https://link.kemkes.go.id/rekapikkvbpp
SIlantor
https://silantor.kemkes.go.id/

Jam 13.00 WIB – 23.00 WIB PKL di Desa Bendungan, Kecamatan Kaliwiro,
Kabupaten Wonosobo

Kegiatan
1. Survei jentik
2. Survei nyamuk dewasa
3. Identifikasi nyamuk dewasa
4. Pemetaan
5. Penyusunan laporan PKL
6. Presentasi hasil PKL + video
Hari Ke-5 Jum’at, 24 November 2023 Oleh Fasilitator Bapelkes

Presentasi Kasus + Pemutaran Video

Hari Ke-6 Sabtu, 25 November 2023

RTL
Penutup

Pelaksana Kegiatan

Teguh Sukendar
NIP. 19810609 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai