Anda di halaman 1dari 4

MENILIK KE BELAKANG: HUKUM INTERNASIONAL

Azkia Sofie Wulandari – Hubungan Internasional 2023 (F1F023022)

“Ubi Societas Ibi ius.” Sebuah ungkapan yang pertama kali dituturkan oleh Marcus
Tullius Cicero (106-43 SM) sang cendekiawan hukum, filsuf, dan politikus asal Roma, Italia.
Ungkapan latin tersebut memilik arti “dimana ada masyrakat, disitulah ada hukum.” Sebuah
kalimat yang mencerminkan bahwa masyarakat dan hukum adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan, sebuah komunitas masyarakat tidak akan berjalan sistematis jika tidak adanya
hukum. Hukum menjadikan kehidupan bermasyarkat menjadi teratur karena hukum berisikan
regulasi dan pengaturan, hukum juga berperan dalam perlindungan hak individu tentunya
menjadikan kehidupan memiliki stabilitas dan keamanan. Beralih kepada lingkup yang lebih
luas, hukum bukan hanya menjadikan antar individu sebagai subjek, tetapi juga cakupan
internasional.
Melihat dari Perspektif global, Hukum dalam ruang internasional hadir untuk mengatur
hubungan antara berbagai entitas politik di ranah internasional. Mochtar Kusumaatmadja
memaparkan Hukum Internasional memiliki arti Seluruh norma dan prinsip yang mengatur
interaksi atau isu yang melibatkan batas-batas antar negara, baik negara dengan negara, negara
dengan subjek hukum lain yang bukan negara, ataupun subjek hukum yang bukan negara satu
sama lain. Pendapat Mochtar didukung oleh pendapat dari J.G Starke yaitu prinsip-prinsip
hukum umum yang menjadi dasar dalam hukum internasional. Prinsip yang melibatkan prinsip
umum yang dapat diterima oleh masyarakat internasional seperti Pacta Sunt Servada
(kewajiban mematuhi perjanjian) dan prinsip non-intervensi. J.G Starke juga memaparkan
subjek hukum tidak terbatas pada negara saja tetapi juga aturan hukum yang terkait dengan
operasi lembaga atau organisasi internasional, interaksi antar mereka, dan interaksi organisasi
internasional dengan negara dan individu, serta aturan hukum spesifik yang terkait dengan
individu dan subjek bukan negara.Maka dapat disimpulkan bahasan Hukum Internasional akan
mencakup luas segala hal yang berkaitan.
Hukum Internasional tentunya memiliki prinsip-prinsip antara lain prinsip kedaulatan
negara, prinsip ini menegaskan bahwa setiap negara memiliki kekuasaan mutlak dan otonomi
untuk setiap kebijakan negaranya masing-masing tanpa campur tangan negara diluarnya,
prinsip ini meliputi kewenangan untuk membuat undang-undang, kebijakan, ataupun institusi
yang sesuai dengan keputusan negara tersebut. Mendukung prinsip kedaulatan negara, prinsip
non-intervensi juga sejalan, prinsip ini menyatakan bahwa Hukum Internasional tidak memiliki
hak untuk mencampuri secara paksa permasalahan negara-negara, kecuali jika intervensi
dilakukan dalam penyelesaian masalah di suatu negara yang berdampak bagi Hak Asasi
Manusia banyak orang yang berpotensi menjadi ancaman kesejahteraan dan keamanan
internasional. Dalam cangkupan Hukum Internasional, tidak bisa terlepas dari adanya prinsip
kerjasama internasional yang mendukung banyak negara untuk bekerjasama satu sama lainnya
untuk menyelesaikan isu-isu yang terjadi. Prinsip Hukum Internasional juga memuat tentang
tanggung jawab hukum dalam melindungi Hak Asasi Manusia Universal dari ancaman
kekuasaan negara yang bertindak tidak menguntungkan untuk masyarakat dunia. Pengaturan
konflik menjadi prinsip Hukum Internasional dalam menyelesaikan sebuah konflik, mulai dari
menggunakan cara negosiasi atau tawar menawar, mediasi, arbitrase atau sampai ke pengadilan
internasional.
Menilik mundur pada Pra-Romawi sampai kehancuran kekaisaran Romawi, praktik-
praktik Hukum Internasional sudah mulai bermunculan dan menjadi batu awal dalam
berkembangnya Ilmu Hukum Internasional pada hari ini. Diawali dari zaman pra-Romawi,
dalam peradaban Mesopotamia peraturan dan praktek untuk mengatur aktivitas jual-beli serta
diplomasi antar kota kuno. Pada peradaban berikutnya, tepatnya di Mesir Kuno juga memiliki
hal yang sama, di peradaban Mesir Kuno memiliki peraturan yang berfungsi untuk mengatur
relasi antar negra terdekat, terlebih pada sektor perdagangan dan perdamaian antar negara. Pada
periode Pra-Romawi ini terdapat salah satu dokumen antik dari peradaban Babilonia kuno yang
disebut dengan Kode Hammarubi, dalam dokumen ini termaktub banyak hukum serta
peraturan yang mengatur kehidupan pada zaman itu seperti hubungan internasional,
pelaksanaan perjanjian, ataupun perdagangan. Selain hukum Hammurabi atau Kode
Hammurabi, terdapat pula Hukum Yunani Kuno yang dikemukakan oleh filsuf terkemuka
seperti Aristotle dan Plato yang membahas hukum alam dengan sifat universal serta
menghubungkan ide-ide tersebut dengan hubungan antar subjek. Dalam kehidupan masa Pra-
Romawi, praktek diplomasi sudah dilakukan, berbagai kerajaan maupun kota di zaman kuno
melaksanakan hubungan politik dan perjanjian perdamaian untuk mengatur kehidupan antar
sesama mereka. Walaupun pada era Pra-Romawi belum terbentuk suatu sistem untuk mengatur
Hukum Internasional, kehidupan dimasa tersebut memberi pola tentang adanya praktik untuk
mengatur interaksi yang menjadi cikal bakal perkembangan awal norma serta prinsip yang
menjadi dasar dari hukum internasional modern seperti saat ini.
Beralih dari periode Pra-Romawi ke periode Republik Romawi, Hukum Internasional
baik secara sistem maupun praktik sudah mulai mengalami perkembangan dari periode
sebelumnya, tentunya disertai dengan perkembangan norma-norma yang membentuk landasan
hukum internasional. Terdapat beberapa aspek sejarah hukum internasional pada awal
Republik Romawi seperti perjanjian dan aliansi dengan negara kota di Italia, fasilitas
diplomatik yaitu duta-duta Romawi yang dikirim ke negara lain untuk menjalankan tugas
diplomatik, penerapan hukum perang dalam konflik dengan wilayah lain seperti adanya
kebijakan tentang perlakuan kepada tahanan perang, tercetusnya konsep “Pacta Et Foedera”
memiliki arti perjanjian dan aliansi yang menekankan bahwa pentingnya perjanjian dalam
hubungan internasional dengan negara lain, prinsip lainnya adalah prinsip kepercayaan (Fides)
yang menganut pada kepercayaan dan keteguhan dalam menjalankan Pacta Et Foedera.
Terjadi evolusi yang signifikan terhadap perkembangan hukum internasional pada
periode Kekaisaran Romawi. Pengaruh hukum Romawi contohnya, Ekspansi hukum mereka
membawa Jus Civile (sistem hukum Romawi) untuk disebarkan di berbagai wilayah yang
dikuasai oleh mereka, Jus Civile berbentuk perjanjian, hukum perdata, dan hukum pidana.
Selama masa penguasaan wilayah baru oleh Kekaisaran Romawi, ada upaya untuk meleburkan
adat istiadat dengan hukum Romawi. Pada masa itu, Romawi tetap menghormati adat istiadat
dan hukum setempat, akan tetapi Romawi menetapkan hukumnya dibeberapa aspek saja. Tidak
jauh berbeda dalam penetapan hukum perang pada periode sebelumnya, periode Kekaisaran
Romawi semakin mengembangkan hukum perang, hukum laut dan perdagangan, serta hukum
dalam hubungan internasional.
Terlepas dari bangsa Romawi, Yunani juga menjadi salah satu yang menyumbangkan
pegaruh besar terhadap perkembangan hukum internasional. Meskipun tidak sebesar pengaruh
Romawi, filsuf-filsuf Yunani mengemukakan beberapa konsep dan elemen pemikiran yang
memengaruhi pandangan mengenai hukum internasional. Pemikiran Filosofis yang terkenal
hingga saat ini seperti pandangan Plato dan Aristoteles berkontribusi dalam pembentukan
gagasan tentang hukum internasional, konsep hukum alam universal yang berkembang hingga
masa sekarang. Plato dan Aristoteles juga membahas tentang konsep keadilan yang
menyatakan pentingnya menghormati prinsip-prinsip moral dalam berhubungan dengan subjek
lain. Liga Delos dan Liga Aetolia menjadi dua liga pada masa peradaban Yunani Kuno yang
menjadi permulaan dari kerjasama yang memiliki aspek politik dan diplomatik antar negara.
DAFTAR PUSTAKA

Adminuniv. (2023). Hukum Internasional. https://fahum.umsu.ac.id/8385/. Diakses 19


Agustus 2023.
Arsensius, (2009). Sejarah Perkembangan Hukum Internasional Dari Masa Klasik Hingga
Masa Moderen. Jurnal Varia Bina Civika, 2-5. Diakses 19 Agustus 2023 dari
https://jurnal.untan.ac.id/
Hukumonline.com. (2023). Pengertian Hukum Internasional dan 6 Subjek Hukumnya.
https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-internasional. Diakses 19
Agustus 2023.
Putri, Rizky Amalia. (2022). Menelusur Singkat Perkembangan Hukum Internasional.
https://kawanhukum.id/menelusur-singkat-perkembangan-hukum-internasional/.
Diakses 19 Agustus 2023.

Anda mungkin juga menyukai