Keywords ABSTRACT
Act East Policy, In 2014, the Indian government under Narendra Modi decided to
Asia-Pacific, launch the Act East Policy as one of the country's main foreign policy
Foreign Policy, India, Narendra orientations. This policy aims to strengthen India's bilateral and
Modi multilateral relations with Asia-Pacific countries, both politically,
economically, culturally, and strategically. This study aims to analyze
one of India's foreign policies, namely the Act East Policy through
Kalevi J. Holsti's perspective which analyzes foreign policy based on
internal and external factors of a country. This descriptive qualitative
research uses data obtained from relevant primary and secondary
sources. This study found that the reasons for the Indian government's
launch of the Act East Policy were the rise of a new dominant power
such as China, the United States' Pivot to Asia strategy, and also the
Indian government's desire to accelerate development in India's
relatively isolated northeastern region.
36
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
37
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
kebijakan luar negeri dapat diimplemtasikan masing tingkat dalam teori tingkat analisis,
dengan cara yang berbeda-beda, tergantung menurut Holsti, dapat digunakan tergantung
pada pemikiran yang dipakai. Pemikiran konteks permasalahan yang dianalisis.
realisme menganggap bahwa nilai-nilai Meskipun begitu, Holsti juga menyatakan
keamanan nasional seperti penyeimbangan bahwa lingkungan luar negara tidak kalah
kekuatan maupun penguatan peran militer pentingnya dengan lingkungan dalam negara,
nasional sangatlah penting bagi kebijakan luar di mana pernyataan ini kemudian melahirkan
negeri suatu negara, karena mereka analisis berdasarkan faktor internal dan faktor
menganggap jika sistem di dunia internasional external dari suatu negara.
ini bersifat anarki (Jackson & Sørensen, 2013: Terkait dengan faktor internal, Holsti
252-253). Sedangkan pemikiran liberalisme menjelaskan ada beberapa hal yang dapat
sendiri menganggap bahwa demokrasi dan mempengaruhi suatu negara dalam
kebebasan merupakan nilai yang paling merumuskan kebijakan luar negerinya. Di
penting, di mana dalam hubungan antaranya adalah nilai, kebutuhan, dan tradisi
internasional, mereka lebih mengutamakan birokratis yang melandasi suatu negara untuk
hubungan multilateral seperti adanya organisasi meluncurkan kebijakan luar negerinya
internasional yang digunakan sebagai berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh negara
instrumen untuk meredam konflik dan tersebut (Holsti, 1992: 331). Selain itu, faktor
meningkatkan kerja sama. Selain teori-teori berbagai kebutuhan sosial dan atribut-atribut
hubungan internasional, teori-teori dari bidang nasional juga turut mempengaruhi
lainnya juga dipakai, karena memang analisis pembentukan kebijakan luar negeri di suatu
ini dapat bersifat multidisiplin. negara, di mana tujuan, keputusan, maupun
Kenneth Waltz dalam bukunya yang tindakan dari beberapa kebijakan luar negeri
berjudul Man, The State, and War (1959), disusun untuk memenuhi kebutuhan sosial
menjelaskan bahwa analisis kebijakan luar secara umum, dan juga bertujuan untuk
negeri dapat dibagi menjadi tiga tingkat memajukan kepentingan tertentu dari beberapa
analisis, antara lain tingkat individu, tingkat pihak lainnya seperti kelompok domestik,
negara, dan tingkat sistem internasional. partai politik, dan juga perusahaan swasta
Sedangkan menurut Kalevi J. Holsti dalam (Holsti, 1992: 335-336). Ketidakstabilan
bukunya yang berjudul A Framework of domestik juga turut mempengaruhi para
Analysis (1992), tiga tingkat analisis yang penguasa dalam mengambil kebijakan luar
diajukan oleh Kenneth Waltz, meskipun negeri suatu negara, di mana ketidakstabilan
memberikan kontribusi yang besar, tidak cukup tersebut dapat memicu kebijakan luar negeri
untuk menjawab beberapa hal, seperti yang bersifat ekspansif dan juga agresif (Holsti,
mengetahui kebijakan luar negeri suatu negara 1992: 337). Jenis rezim yang berkuasa di suatu
hanya dengan mempelajari sikap maupun nilai- negara, baik dari segi politik maupun segi
nilai yang dianut oleh seorang menteri luar ekonomi, juga turut mempengaruhi kebijakan
negeri dari negara tersebut (Holsti, 1992: 15- luar negeri dari negara tersebut, dikarenakan
16). Holsti berpendapat bahwa perbedaan transparansi dari suatu rezim dapat mudah atau
antara ketiga tingkat analisis tersebut harus tidaknya upaya untuk dapat memanipulasi opini
diperhatikan, karena masing-masing tingkat publik (Holsti, 1992: 338).
analisis dapat melihat suatu permasalahan Besarnya populasi dari suatu negara juga
dengan hasil yang berbeda-beda juga. Holsti dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri dari
juga berpendapat bahwa kita harus memiliki negara tersebut, di mana negara-negara yang
pengetahuan mengenai pertimbangan berpopulasi lebih besar cenderung lebih rentan
ideologis, serta konfigurasi umum mengenai terhadap perang daripada negara-negara
pengaruh, kekuatan, dominasi, dan subordinasi berpopulasi lebih kecil (Holsti, 1992: 340-341).
dari negara yang dianalisis tersebut. Masing- Tingkat pembangunan di suatu negara juga
38
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
turut mempengaruhi kebijakan luar negerinya, yang dianut oleh sebuah negara dapat berubah
di mana kebijakan luar negeri antara negara- seiring dengan perubahan di luar negara atau di
negara berpenghasilan tinggi dan negara- tingkat internasional (Holsti, 1992: 351).
negara berpenghasilan rendah dapat berbeda
(Holsti, 1992: 341-342). Faktor opini publik ini METODE RISET
mungkin merupakan faktor yang rumit yang Penelitian ini menggunakan metode penelitian
dapat menentukan kebijakan luar negeri suatu kualitatif, di mana menurut John W. Creswell,
negara. Terlebih lagi, karakteristik dari sistem- penelitian kualitatif cenderung bergantung pada
sistem politik di setiap negara juga berbeda- data teks dan gambaran yang beragam dalam
beda, sehingga upaya menggenerealisasi faktor upaya analisis datanya (Creswell, 2014: 183).
opini publik ini agak sulit, karena ada negara Metode ini dipilih karena kebijakan luar negeri
yang memiliki pemerintahan demokratis dari suatu negara seringkali dirumuskan
maupun otoriter, yang tentu saja berbeda berdasarkan banyaknya faktor, termasuk faktor
(Holsti, 1992: 342). Namun menurut Alden & yang bersifat dinamis. Penelitian ini akan
Aran, opini publik secara umum adalah sebuah menjelaskan secara runut mengenai Act East
istilah yang mencakup berbagai kelompok Policy beserta latar belakangnya.
kepentingan, lobi, maupun masyarakat umum Penelitian ini menggunakan satu teknik
yang peduli (Alden & Aran, 2017: 72). pengumpulan data, yaitu pengumpulan
Interaksi antara tekanan publik dan keputusan dokumen. Alasan pemilihan teknik tersebut
resmi juga turut mempengaruhi kebijakan luar adalah adanya relevansi terhadap tema yang
negeri di suatu negara (Holsti, 1992: 346-347). dipilih oleh peneliti, di mana sumber-sumber
Terkait dengan faktor eksternal, Holsti juga primer seperti dokumen-dokumen terkait objek
menjelaskan ada beberapa hal yang dapat penelitian sangat diperlukan untuk
mempengaruhi suatu negara dalam mendapatkan hasil analisisnya. Dalam proses
merumuskan kebijakan luar negerinya. pengumpulan datanya, peneliti melakukan studi
Diantaranya adalah tujuan dan tindakan negara literatur dokumen tersebut. Jenis-jenis
lain, di mana situasi yang ada di luar negara dokumen yang akan digunakan dalam
turut mempengaruhi kebijakan luar negeri di penelitian ini adalah sumber-sumber primer,
suatu negara, yang kemudian dapat seperti blueprint maupun dokumen-dokumen
menentukan menentukan upaya perumusan resmi yang masih berkaitan dengan kerangka
kebijakan luar negeri antara dua pemerintahan Act East Policy-nya India ini. Sumber-sumber
negara atau lebih (Holsti, 1992: 345-346). Tren yang bersifat sekunder juga digunakan oleh
dan struktur sistem juga ikut mempengaruhi peneliti untuk melengkapi data-data yang tidak
kebijakan luar negeri di suatu negara, di mana didapatkan dari sumber-sumber primer yang
di dunia yang semakin global dan saling telah digunakan dalam penelitian ini.
bergantung satu sama lain ini, berbagai
pemerintahan negara di dunia ini harus saling HASIL DAN PEMBAHASAN
bekerja sama dalam beberapa hal (Holsti, 1992: Karakteristik Kebijakan Luar Negeri India
349). Struktur kekuasaan dan pengaruh dalam secara Umum
sistem juga menyediakan sekumpulan biaya, Sejak India meraih kemerdekaannya dari
risiko, dan juga peluang, di mana struktur Inggris pada tahun 1947, kebijakan luar negeri
dalam sistem internasional ini membatasi India cenderung bersifat non-blok. Orientasi
kemampuan yang dimiliki oleh komponen- kebijakan luar negeri tersebut yang dimulai
komponen dalam sistem tersebut (Holsti, 1992: sejak Perdana Menteri India yang pertama,
350). Efek nilai sistemik juga turut Jawaharlal Nehru, pertama kali terlihat pada
mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu upaya beliau dalam menyelenggarakan Asian
negara, di mana nilai-nilai lokal atau nasional Relations Conference pada tahun 1947, yang
kemudian menjadi wadah bagi para pejuang
39
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
40
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
perlucutan senjata (Haokip, 2011: 249). Luar Negeri India, Syed Akbaruddin,
Keanggotaan ARF tersebut sangat berarti, mengatakan bahwa kunjungan dari Menteri
karena India akhirnya dapat memiliki daya Swaraj tersebut merupakan bagian dari
tawar yang sejajar di kawasan Asia-Pasifik penerapan Act East Policy, dan beliau
dengan segelintir kekuatan adidaya seperti menambahkan bahwa pemerintahan Modi akan
Amerika Serikat, China, dan Rusia (Desai, 18 memperluas cakupan dari kebijakan tersebut
November 2017). Pemerintah India pun sangat hingga jauh ke timur, di mana kawasan ASEAN
memanfaatkan keanggotaannya di ARF ini, di menjadi fokus utamanya.
mana mereka dapat menyakinkan negara- Act East Policy sendiri menekankan kerja
negara ASEAN untuk mempertahankan sama India-ASEAN di bidang infrastruktur,
hubungannya dengan India setelah hubungan manufaktur, perdagangan, tata kota,
antara India dengan komunitas internasional keterampilan, program Make in India, Smart
secara umum dan negara-negara ASEAN Cities, dan program lainnya yang mendukung
secara khusus sempat memburuk, karena India kebijakan domestik India. Beliau juga
melakukan uji coba senjata nuklirnya pada menjelaskan, bahwa tujuan dari Act East Policy
tahun 1998. ini adalah mendorong kerja sama ekonomi,
menjalin ikatan antar kebudayaan, dan
Act East Policy mengembangkan hubungan strategis dengan
Pada tahun 2014, Perdana Menteri India, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik secara
Narendra Modi mengumumkan dalam KTT berkelanjutan, baik di tingkat bilateral,
India-ASEAN ke-12 yang diadakan di regional, maupun multilateral, di mana hal
Myanmar pada 12 November 2014, bahwa tersebut dapat dimanfaatkan untuk
pemerintah India telah meningkatkan Look East meningkatkan konektivitas di kawasan timur
Policy menjadi Act East Policy (Ministry of laut India, salah satu kawasan yang menjadi
External Affairs of India, 12 November 2014). prioritas dalam Act East Policy. Peningkatan
Keesokan harinya, pada KTT Asia Timur ke-9 konektivitas kawasan timur laut India dengan
yang juga diselenggarakan di Myanmar, ASEAN, baik dari segi kebudayaan,
Narendra Modi kembali menyinggung Act East perdagangan, infrastruktur fisik, hubungan
Policy dalam pidatonya, di mana beliau antar masyarakat, dan lain sebagainya, sudah
mengatakan bahwa selama enam bulan masa direncanakan, baik di tingkat multilateral
pemerintahannya, beliau sudah maupun regional. Pemerintah India di bawah
memprioritaskan pemerintahannya untuk kekuasaan Narendra Modi juga sudah meminta
mentransformasi kebijakan Look East Policy para diplomat senior India untuk menjadikan
menjadi Act East Policy secara cepat, dan India sebagai aktor utama ketimbang sebagai
dalam kesempatan yang sama juga beliau kekuatan penyeimbang saja (Muni & Mishra,
menyinggung bahwa KTT Asia Timur 2019: 108).
merupakan salah satu pilar yang penting dalam Sejak Act East Policy diumumkan secara
kebijakan ini (Ministry of External Affairs of resmi pada tahun 2014, sudah banyak kemajuan
India, 13 November 2014). Sebelumnya, Act yang dilakukan oleh pemerintah India terkait
East Policy sudah pernah disinggung oleh dengan kebijakan luar negerinya. Seperti yang
Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj, sudah dijelaskan oleh V. K. Singh di Lok Sabha
dalam kunjungannya ke Vietnam pada bulan pada 23 Desember 2015, pemerintah India
Agustus 2014, di mana beliau mengatakan sudah memperat hubungannya dengan negara-
bahwa pemerintahan Modi akan mengeluarkan negara di kawasan Asia-Pasifik, serta berupaya
kebijakan Act East Policy, karena “Look East” untuk menjalin lebih erat dan meningkatkan
saja tidak cukup (The Economic Times, 26 kemitraan strategisnya dengan negara-negara
Agustus 2014). Juru bicara dari Kementerian seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Jepang,
41
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
Australia, Singapura, Korea Selatan, dan juga India ini diupayakan dapat sesuai dengan
organisasi internasional seperti ASEAN hukum internasional maupun hukum,
(Ministry of External Affairs of India, 23 peraturan, dan kebijakan domestik dari negara-
Desember 2015). Pemerintah India juga negara yang terlibat, di mana kebijakan ini
semakin aktif terlibat dalam forum-forum dijalankan berdasarkan tujuh pilar yang sudah
regional seperti East Asia Summit, ASEAN ditentukan dalam Rencana Aksi, diantaranya
Regional Forum (ARF), Bay of Bengal adalah Kerja Sama Politik-Keamanan, Kerja
Initiative for Multi-Sectoral Technical and Sama Ekonomi, Kerja Sama Sosio-
Economic Cooperation (BIMSTEC), Asia Kebudayaan, Inisiatif untuk Integrasi ASEAN
Cooperation Dialogue (ACD), Mekong Ganga dan Upaya Memperkecil Kesenjangan
Cooperation (MGC), dan Indian Ocean Rim Pembangunan, Konektivitas, Penguatan
Association (IORA). Upaya pemerintah India Sekretariat ASEAN, dan Mekanisme
dalam meningkatkan konektivitas di kawasan Implementasi.
timur laut India yang meliputi sektor Demi memuluskan pelaksanaan Act East
perdagangan, kebudayaan, hubungan antar Policy, sudah banyak upaya yang dilakukan
masyarakat, dan infrastruktur fisik (bandara, oleh pemerintah India, seperti misi diplomatik
jalan, listrik, telekomunikasi, dll.) juga semakin penuh India untuk ASEAN beserta duta
aktif, seperti Kaladan Multi-Modal Transit besarnya tersendiri yang didirikan pada tahun
Transport Project, Proyek Jalan Raya Trilateral 2013 di Jakarta (Indonesia), yang bertujuan
India-Myanmar-Thailand, Proyek Jalan Rhi- untuk mengoordinasikan kegiatan diplomatik
Tiddim, Border Haats (pasar di kawasan India di kawasan tersebut (Muni & Mishra,
perbatasan), dan lain-lain. 2019: 210). Selain itu, pemerintah India juga
Hubungan antara pemerintah India dengan turut mengadakan Forum for India-Pacific
ASEAN menjadi lebih jelas setelah Islands Cooperation (FIPIC) yang sudah
diadopsinya ASEAN-India Plan of Action untuk diadakan di Suva (Fiji) pada November 2014
periode tahun 2016-2020 pada 5 Agustus 2015, dan Jaipur (India) pada 21 Agustus 2015, di
di mana rencana aksi ini menjelaskan soal mana forum ini dihadiri oleh 14 negara di
prioritas maupun langkah-langkah yang akan kawasan Pasifik. Indo-Cambodian
diambil oleh pemerintah India maupun ASEAN (Kampuchea) Joint Commision juga kembali
dalam upaya untuk meningkatkan dan diadakan di New Delhi (India) pada Juli 2016,
memperdalam hubungan di bidang politik- setelah sepuluh tahun tidak diadakan.
keamanan, ekonomi, maupun sosial budaya Pemerintah India juga semakin banyak
dari kedua belah pihak, demi mewujudkan mengadakan kunjungan kerja ke negara-negara
berbagai potensi dari kemitraan strategis antara di kawasan Asia-Pasifik, di mana Narendra
India dan ASEAN di bidang-bidang yang Modi sendiri sudah mengunjungi 12 negara di
memiliki persamaan kepentingan (Association kawasan tersebut sebanyak 25 kali pada tahun
of Southeast Asian Nations, 5 Agustus 2015). 2014-2018 (Muni & Mishra, 2019: 209).
Rencana aksi ini juga menjelaskan soal upaya Selain upaya-upaya diplomatis, pemerintah
India-ASEAN dalam kerjasamanya untuk India juga memberikan bantuan langsung
mendukung proses pembangunan dan integrasi kepada proyek-proyek pembangunan di
Komunitas ASEAN setelah tahun 2015, demi beberapa negara ASEAN, seperti penawaran
terwujudnya kohesi politik, perekonomian yang kredit sebesar 1 miliar USD untuk
terintegrasi, pengurangan kesenjangan meningkatkan konektivitas fisik dan digital
pembangunan, peningkatan konektivitas di antara India dengan ASEAN (Ministry of
kawasan ASEAN, serta terwujudnya ASEAN External Affairs of India, 2 Februari 2017).
yang berbasis pada aturan, berorientasi pada Pemerintah India dan ASEAN juga merintis
rakyat, bertanggung jawab secara sosial, dan beberapa proyek unggulan, diantaranya adalah
berpusat pada rakyat. Kerja sama ASEAN dan didirikannya Pusat Pelacakan, Telemetri dan
42
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
43
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
1
Hillary Clinton menjabat sebagai Sekretaris
Negara AS pada tahun 2009-2013
44
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
kebijakan luar negeri India terkait dengan negara yang berpopulasi lebih besar cenderung
kebijakan Look East Policy ini. Beberapa tahun lebih rentan terhadap perang daripada negara-
kemudian, beliau menjadi salah satu pihak negara berpopulasi lebih kecil (Holsti, 1992:
pertama di kabinet Modi yang menyinggung 340-341). Terkait dengan faktor ini, baik
soal kebijakan Act East Policy. Upaya untuk besarnya penduduk India maupun China juga
mengklaim kebijakan Act East Policy ini juga turut mempengaruhi pembentukan Act East
dilakukan oleh PM Modi, di mana beliau Policy ini, di mana faktor dari berbagai
mengklaim dalam pidatonya di Singapura pada tindakan pemerintah China akan dibahas di
23 November 2015, bahwa dalam 18 bulan faktor eksternal dari kebijakan Act East Policy.
terakhir, pemerintahannya telah berinteraksi India sendiri memiliki penduduk sebesar 1,41
lebih banyak di kawasan Asia-Pasifik miliar jiwa pada tahun 2021, dan China
ketimbang wilayah-wilayah lainnya di dunia memiliki penduduk sebesar 1,43 juta jiwa pada
(Ministry of External Affairs of India, 23 tahun 2021 (Our World in Data, 4 Oktober
November 2015). 2022). Faktor besarnya populasi dari suatu
Ketidakstabilan domestik India, terutama di negara juga disinggung oleh PM Narendra
sekitar kawasan timur lautnya, juga sedikit Modi dalam pidatonya di Shangri La Dialogue
banyak mempengaruhi perumusan Act East yang diadakan di Singapura pada 1 Juni 2018,
Policy, di mana berbagai aktivitas di mana beliau mengatakan bahwa bangsa India
pemberontakan yang di kawasan tersebut sudah yang memiliki lebih dari 800 juta pemuda tahu
berlangsung sejak beberapa dekade belakangan bahwa masa depan mereka dijamin oleh
(Muni & Mishra, 2019: 212-213). Selain itu, besarnya ekonomi India maupun kedalaman
kawasan timur laut India juga dekat dengan India dalam keterlibatan mereka di tingkat
kawasan “Segitiga Emas” di sekitar perbatasan global (Ministry of External Affairs of India, 1
Myanmar, Kamboja, Thailand, dan Laos, yang Juni 2018). Faktor-faktor besarnya populasi
menjadi basis produksi opium dan itulah yang barangkali turut mempengaruhi
menyeludupkan senjata (Haokip, 2011: 241- pembentukan Act East Policy.
242). Faktor-faktor tersebut serta korupsi yang Faktor tingkat pembangunan suatu negara
menjamur di kawasan tersebut juga juga disebut juga oleh Holsti, di mana kebijakan
menghambat proses pembangunan di berbagai luar negeri antara negara-negara
bidang. Oleh karena itu, dalam kesempatan berpenghasilan tinggi dan negara-negara
tanya jawab di Lok Sabha pada 23 Desember berpenghasilan rendah bisa berbeda (Holsti,
2015, V. K. Singh menjelaskan bahwa di dalam 1992: 341-342). Dalam konteks Act East Policy
Act East Policy, peningkatan konektivitas ini, tingkat pembangunan India, terutama
kawasan timur laut India dengan wilayah perekonomiannya, cukup mempengaruhi
ASEAN menjadi prioritas utama, di mana pembentukan dari kebijakan ini, di mana
peningkatan konektivitas tersebut mencakup perekonomian India pada saat diluncurkannya
segi kebudayaan, perdagangan, infrastruktur Look East Policy pada tahun 1992-1993 lalu
fisik, hubungan antar masyarakat, dan lain baru saja pulih setelah dilanda krisis ekonomi
sebagainya, baik dalam tingkat multilateral pasca Perang Teluk yang terjadi pada tahun
maupun regional (Ministry of External Affairs 1990-1991, runtuhnya Uni Soviet pada tahun
of India, 23 Desember 2015). 1991, dan pertumbuhan ekonomi India yang
Jika kita mengingat kembali dengan salah stagnan karena penerapan kebijakan ekonomi
satu teori analisis kebijakan luar negeri yang sosialis sejak kemerdekaan India pada tahun
dirumuskan oleh Holsti, maka faktor besarnya 1947, sehingga pada akhirnya mendorong
populasi dari suatu negara juga turut pemerintah India untuk melakukan reformasi di
mempengaruhi perumusan kebijakan luar bidang perekonomian secara besar-besaran,
negeri di negara tersebut, di mana negara- seperti mempermudah izin bisnis di India serta
45
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
46
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
memang belakangan ini semakin gencar dalam resolutions of disputes, in accordance with
menjalankan salah satu kebijakan luar universally recognised principles of
international law, including the 1982 United
negerinya seperti One Belt One Road (OBOR)
Nations Convention on the Law of the Sea
yang kemudian berganti nama menjadi Belt and (UNCLOS), and the relevant standards and
Road Initiative (BRI), di mana kebijakan yang recommended practices by the International
diluncurkan pada tahun 2013 ini berusaha untuk Civil Aviation Organization (ICAO) and the
melakukan ekspansi menuju wilayah barat International Maritime Organization (IMO).
China, termasuk kawasan Samudera Hindia, In this regard, we support the full and
effective implementation of the Declaration
dengan melakukan kerja sama, investasi,
on the Conduct of the Parties in the South
memberikan pinjaman, dan juga memberi China Sea (DOC) and look forward to an
bantuan kepada negara-negara yang terlibat, early conclusion of the Code of Conduct in
berupa pembangunan infrastruktur yang the South China Sea (COC).” (Ministry of
bertujuan untuk mempermudah konektivitas, External Affairs of India, 25 Januari 2018).
mengentaskan kemiskinan, meningkatkan Isu mengenai bangkitnya pengaruh China
perdagangan, dan lain sebagainya (The World ini kembali disinggung dalam sesi tanya jawab
Bank, 29 Maret 2018). Aktivitas militer China di Rajya Sabha2 pada 13 Desember 2018, di
di kawasan Laut China Selatan juga semakin mana V. K. Singh selaku Menteri Negara di
meningkat, di mana upaya klaim wilayah Kementerian Luar Negeri India, menjawab
beserta pelanggaran batas perairan teritorial pertanyaan dari salah satu anggota parlemen,
dari China ini telah mendapatkan tanggapan Shri Jose K. Mani, mengenai gagasan dari para
yang semakin vokal dari pemerintah India diplomat China di India mengenai sinergi
dalam beberapa tahun belakangan. Diantaranya antara OBOR dengan Act East Policy, maupun
adalah pidato yang dibacakan oleh Narendra rencana pemerintah India dalam menanggapi
Modi di KTT India-ASEAN ke-12 yang gagasan tersebut. V. K. Singh kemudian
diadakan di Myanmar pada 12 November 2014, mengatakan:
di mana beliau mengingatkan bahwa setiap
pihak yang terlibat di persengketaan wilayah “Government has seen such reports. With
Laut China Selatan harus mengikuti norma dan regard to China’s ‘One Belt One Road’
hukum internasional, seperti menaati Konvensi (OBOR) initiative, Government has
publically articulated its firm belief that
PBB 1982 tentang Hukum Laut (UNCLOS), connectivity initiatives must be based on
mengimplementasikan Pedoman Deklarasi universally recognized international norms,
Perilaku 2002 dan Kode Etik di Laut China good governance, rule of law, openness,
Selatan, serta menyelesaikan masalah sengketa transparency and financial responsibility,
tersebut berdasarkan konsensus (Ministry of and must be pursued in a manner that
respects sovereignty, equality and territorial
External Affairs of India, 12 November 2014b).
integrity of nations. The inclusion of the so-
Hal itu kemudian kembali ditegaskan dalam called ‘China-Pakistan Economic Corridor’
Deklarasi Delhi pada 25 Januari 2018, yang (CPEC), which passes through parts of the
bertuliskan: Indian state of Jammu & Kashmir under
illegal occupation of Pakistan, as a flagship
“6. Reaffirm the importance of maintaining project of ‘OBOR’ reflects lack of
and promoting peace, stability, maritime appreciation of India’s concerns on the issue
safety and security, freedom of navigation of sovereignty and territorial integrity.
and overflight in the region, and other lawful Government has conveyed to the Chinese
uses of the seas and unimpeded lawful side, including at the highest level, its
maritime commerce and to promote peaceful concerns about their activities in Pakistan
2
Rajya Sabha adalah salah satu lembaga legislatif
di India, serupa dengan Dewan Perwakilan Daerah
di Indonesia
47
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
Occupied Jammu & Kashmir and asked perdagangan dan investasi, meningkatkan
them to cease these activities.” (Ministry of aktivitas militer di kawasan, serta memajukan
External Affairs of India, 13 Desember
demokrasi dan hak asasi manusia.
2018).
Oleh karena adanya dorongan untuk dapat
Terkait dengan strategi Pivot to Asia yang terlibat lebih aktif di kawasan Asia-Pasifik,
diusung oleh Amerika Serikat, Barack Obama pada 8 November 2010, Presiden Obama
yang menjabat sebagai Presiden Amerika sebagai Presiden Amerika Serikat saat itu
Serikat pada tahun 2009-2017 ini mendorong mengatakan dalam pidatonya di hadapan para
terwujudnya Pivot to Asia, di mana kebijakan anggota parlemen India, bahwa:
ini merupakan upaya pemerintah Amerka
“India and the United States can partner in
Serikat untuk menghadapi bangkitnya China
Asia. Today, the United States is once again
sebagai kekuatan adidaya. Presiden Obama playing a leadership role in Asia—
percaya bahwa bangkitnya China beserta strengthening old alliances; deepening
pengaruhnya memerlukan perlakuan khusus, relationships, as we are doing with China;
and we’re reengaging with regional
dan beliau juga merasa bahwa kawasan Asia
organizations like ASEAN and joining the
dapat menjadi masa depan ekonomi Amerika East Asia Summit—organizations in which
Serikat, karena pesatnya pertumbuhan ekonomi India is also a partner. Like your neighbors
di kawasan tersebut (Goldberg, 10 Maret 2016). in Southeast Asia, we want India not only to
‘look East’, we want India to ‘engage
Hillary Clinton yang menjabat sebagai East’—because it will increase the security
Sekretaris Negara Amerika Serikat pada tahun and prosperity of all our nations.” (Obama,
2009-2013 mengatakan bahwa kawasan Asia- 8 November 2010).
Pasifik yang menampung hampir separuh dari Presiden Obama juga kemudian
jumlah populasi di dunia ini sudah menjadi menyinggung situasi di Myanmar pada saat itu
pemain utama dalam perpolitikan global terkait dengan keinginannya, di mana beliau
belakangan ini, di mana negara-negara di mengatakan bahwa sebagai kekuatan
kawasan tersebut juga turut serta dalam demokrasi terbesar di dunia, sudah seharusnya
menggerakan perekonomian dunia, dan juga pemerintah Amerika Serikat dan India
turut berkontribusi pada besarnya gas rumah bertindak dalam menanggapi upaya represi
kaca (Clinton, 11 Oktober 2011). Menurut yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar
beliau, faktor-faktor tersebut beserta pasar kepada kelompok pro-demokrasi di negara
terbuka di Asia, memberikan peluang bagi tersebut, dan juga pelanggaran hak asasi
Amerika Serikat untuk melakukan investasi, manusia lainnya yang dilakukan oleh
perdagangan, maupun akses ke teknologi pemerintah Myanmar. Terkait dengan
canggih di kawasan Asia-Pasifik, di mana keinginan Presiden Obama supaya India dapat
kemampuan perusahaan-perusahaan asal berperan lebih aktif dalam Look East Policy-
Amerika Serikat dalam memanfaatkan basis nya, Sekretaris Negara Clinton menegaskan
konsumen yang luas dan berkembang di Asia- kembali dalam pidatonya di Anna Centenary
Pasifik dapat membantu upaya pemulihan Library, yang terletak di Chennai (India) pada
ekonomi Amerika Serikat yang sedang dilanda 20 Juli 2011, di mana beliau mengatakan:
Resesi Besar pada saat itu. Dalam menjalankan
kebijakan Pivot to Asia, Clinton mengatakan “India’s leadership will help to shape
bahwa ada enam tindakan yang dapat positively the future of the Asia Pacific.
That’s why the United States supports
dijalankan, diantaranya adalah memperkuat India’s Look East policy, and we encourage
aliansi keamanan secara bilateral, India not just to look East, but to engage
memperdalam hubungan Amerika Serikat East and act East as well, because after all,
dengan negara-negara yang bangkit seperti India, like the United States, where we look
to the Atlantic and to the Pacific, also looks
China, terlibat dalam lembaga-lembaga both east and west. And its leadership in
multilateral di tingkat regional, memperluas
48
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
49
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
50
Padjadjaran Journal of International Relations
e-ISSN:2684-8082 Vol. 5 No.1, Januari 2023 (36-52) doi: 10.24198/padjirv5i1. 44697
51
ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDIA DALAM ACT EAST POLICY
Meizaro Tifira Akbar, Nuraeni
52