Tugas peta konsep dan ringkasan materi hakiakat pendidikan
A. Term al-Tarbiyah dan al-Ta’lim dalam Al-Qur’an
Dalam perspektif pendidikan Islam, term-term yang digunakan untuk menunjuk kepada arti pendidikan adalah al-tarbiyah, al-ta’lîm, al-ta’dîb.1 Masing-masing term ini mempunyai makna yang berbeda karena perbedaan teks dan konteks kalimatnya, walaupun dalam hal-hal tertentu, term-term tersebut mempunyai kesamaan makna. Para pakar pendidikan pun mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam hal pengunaan ketiga term tersebut. Abd al-Rahmân al-Nahlâwi misalnya lebih cenderung menggunakan kata tarbiyah untuk kata pendidikan. Lebih lanjut ia menguraikan bahwa kata al- tarbiyah berakar dari tiga kata, yaitu; pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar, karena pendidikan mengandung misi untuk membesarkan jiwa dan memperluas wawasan seseorang, dan ketiga, rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun dan menjaga.2 B. Ayat-ayat Al-Qur’ân yang Mengandung Implikasi Kependidikan Melihat urutan ayat sesuai dengan masa turunnya, maka ayat yang pertama- tama diturunkan Allah, yaitu surah al-‘Alaq ayat 1-5 sudah berkaitan langsung dengan aspek penciptaan manusia dan implikasi kependidikan. Hal ini dapat dianalisa dari Firman Allah dalam QS al- ‘Alaq [96] ayat 1-5 sebagai berikut: Menurut pandangan beberapa mufassir, makna yang terkandung di dalam awal ayat-ayat pertama diturunkan Allah kepada nabi Muhammad, (iqra’) antara lain sebagai berikut. 1. Shir qari’ân; jadilah pembaca. Ahmad Musthafa al-Marâgiy menambahkan; ba’da in lam takun kazâlik; setelah sebelumnya Anda tidak dapat demikian. Walaupun sebelumnya bukanlah Anda pembaca atau penulis, namun setelah diturunkan sebuah kitab yang akan dibacanya, maka Anda harus menjadi seorang pembaca.46 2. Iqra’ awwalan linafsik, watsani li al-tablîg, artinya bacalah, pertama untuk dirimu sendiri dan kedua untuk disampaikan kepada orang lain. Selanjutnya, bacalah pertama untuk taallum (belajar), dan kedua untuk ta’lim (mengajarkan). Kalimat lâ ta’lamûna syaian dalam ayat tersebut para ulama berbeda dalam memberikan interpretasi. Sebagian dari mereka memberikan penafsiran bahwa kalimat tersebut mengandung pengertian: a. tidak tahu perjanjian antara Allah dan keturunan Adam; b. tidak tahu nasib masa depan manusia di akhirat; c. tidak tahu pristiwa yang bakal terjadi dalam hidupnya C. Metode Pendidikan dalam Al-Qur’ân Dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan dengan berbagai kata. Terkadang digunakan kata al-tarîqah, manhaj dan al-wasîlah. Al-tarîqah berarti cara, jalan, sarana. Manhaj berarti sistem atau pendekatan dan al-wasîlah berarti perantara. Dengan demikian, kata Arab yang dekat artinya dengan metode adalah al-tariqah. Kata al-tariqah dijumpai sebanyak 9 kali di dalam Al-Qur’ân.95 Kata ini terkadang digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan kepada suatu tujuan, sifat dari jalan yang harus ditempuh dan kadang pula berarti suatu tempat. Dalam kaidah ushul pun dikatakan: Al-Amr bi al-Syai amrun bi wasâilih. Wa li al-wasâil hukmu al-maqâsid. Artinya bahwa perintah pada sesuatu hal, maka perintah pula mencari madiumnya (metode). Dan bagi metode itu, hukumnya sama dengan apa yang menjadi tujuan. Dalam QS Al-Mâ’idah [5] ayat 35 disebutkan:
.وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله
Dan carilah metode (jalan) yang dapat mendekatkan diri kepadanya dan bersungguh- sungguhlah pada jalannya.96