UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DEPARTEMEN PERIODONSIA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Mrs.
Tempat/ Tanggal Lahir/ Umur : Georgia, 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Georgia
Ras : Kaukasoid
Alamat : Peachtree Street, Georgia
Pekerjaan : -
Agama : Kristen
Status Perkawinan : tidak disebutkan
Berat / Tinggi Badan : tidak disebutkan
Golongan Darah : tidak disebutkan
KELUHAN UTAMA :
Pasien wanita berusia 24 tahun datang ke RSKGM Georgia Departemen
Restorative mengeluhkan bahwa ia tidak senang dengan penampilan pada gigi
depannya yang berwarna putih kapur dan kecoklatan. Pasien merasakan tidak
nyaman saat tersenyum lebar. Pasien tidak memiliki riwayat medis. Menurutnya,
tempat tinggal masa kecilnya dipasok oleh air sumur yang memiliki kadar fluoride
alami yang berlebihan sehingga menyebabkan perubahan warna gigi pada dirinya.
PENGAMATAN DATA PERIODONTIK :
1. Riwayat perawatan gigi yang lalu
a. Tanggal terakhir :-
b. Jenis perawatan terakhir :-
c. Dirawat oleh ahli/ bukan :-
d. Tempat perawatan :-
e. Frekuensi perawatan rutin :-
- Konsistensi
❖ kenyal : sektan : -
❖ lunak : sektan : -
- Pitting test
❖ (+) :-
- Stippling
❖ (-) : sektan : -
- Permukaan
❖ Licin : sektan : -
- Resesi : Tidak ada
- Interdental papil :
❖ Membulat : sektan : Tidak ada
- Stillman cleft :
- Mc Call’s festoon :Tidak ada
• Frenulum : labialis superior :dan labialis inferior : -
• Eksudat sulkus :Tidak ada
• Perkusi : tidak disebutkan
• Mobiliti : tidak disebutkan
• Gigi karies : Tidak ada
9. Oklusi
a. Kontak prematur : Tidak ada
b. Faset permukaan
• Atrisi : Tidak ada
• Abrasi : Tidak ada
• Erosi : Tidak ada
c. Geligi tidak beraturan :-
d. Gambaran Radiografik
a. Bentuk resorbsi tulang alveolar
• Vertikal : sektan -
• Horizontal :sektan -
• Kawah :-
b. Luas resorbsi :-
c. Banyaknya resorbsi :-
• Hebat :-
• Sedang :-
• Sedikit :-
d. Keterlibatan daerah furkasi :-
e. Perbandingan abnormal mahkota dengan akar :
• 1:1 :-
• 1:2 :-
• 2:1 :-
• 3:1 :-
• 4:1 :-
• Lain-lain :-
f. Karies :-
g. Kelainan periapikal :-
h. Lain-lain :-
i. Prognosis : Baik
10. Evaluasi oral hygiene
a. Nilai plak :-
b. Kalkulus :-
d. Prognosis
a. Individual :
• Sangat baik (excellent) :-
• Baik (good) : Seluruh gigi
• Sedang (fair) :-
• Jelek (poor) :-
• Tanda tanya (questionable) : -
• Tidak ada harapan (hopeless) : -
b. Menyeluruh : Bonam (baik)
Sebelum perawatan
FLOUROSIS GIGI
Fluorosis gigi merupakan gangguan perkembangan akibat paparan pada tooth bud
terhadap konsentrasi fluoride yang tinggi selama perkembangannya. Jenis fluorosis
ringan, garis-garis putih kecil atau bintik terlihat pada email, tetapi berubah warna dan
berlubang pada jenis yang parah. Bintik-bintik dan noda yang ditinggalkan oleh
fluorosis bersifat permanen dan dapat menjadi gelap seiring waktu. Fluorosis gigi atau
mottled enamel memiliki tampilan bintik-bintik putih atau kuning atau bintik-bintik
atau area kecoklatan,tersebartidak beraturan atau bergaris-garis di permukaan gigi.
DESENSITISASI
A. Definisi
Desensitisasi merupakan perawatan untuk mengatasi kondisi dentin yang
hipersensitif akibat terbukanya tubuli dentin. Menurut Giancio (2000), terdapat dua
mekanisme dari desensitisasi, yaitu.
1. Menyumbat atau memperkecil diameter tubulus dentin
Mekanisme penyumbatan atau pengecilan tubulus dentin dikarenakan
pembentukan dentin sekunder disepanjang dinding tubulus dentin,
pengendapan protein pada dinding tubulus dentin dan pembentukan kristal-
kristal pada tubulus dentin. Penyumbatan atau pengecilan tubulus dentin akan
membuat terhambatnya gerakan cairan tubulus dentin yang diakibatkan
rangsangan.
2. Mengurangi eksitabilitas saraf-saraf interdentin
Pengurangan eksitabilitas saraf interdentin, kepekaan saraf tersebut terhadap
perangsang akan berkurang. Bahan desensitisasi dengan kerja yang demikian
mempengaruhi saraf- saraf interdentin secara langsung maupun tidak langsung.
B. Bahan Desensitisasi
Bahan yang digunakan sebagai desensitisasi dibagi menjadi dua yaitu.
1. Bahan desensitisasi di klinik
a. Fluorida: bahan desensitisasi berbentuk pasta dengan campuran natrium
fluorida, kaolin dan gliserin. Cara kerja nya dengan menyumbat tubulus
dentin.
b. Duraphat: bahan desensitisasi berbentuk pernis yang mengandung 50mg
natrium fluoride.
c. Fluocal: bahan desensitisasi berbentuk cairan yang mengandung 1 gr
sodium fluorida.
d. Kalsium hidroksida: bahan desensitisasi yang mempunyai efek mengurangi
eksitabilitas saraf.
2. Bahan desensitisasi untuk dipakai pasien di rumah
a. Pasta gigi dengan aksi kerja menyumbat tubulus dentin
Bahan desensitisasi yang terkandung dalam pasta tersebut ada yang berupa
stronsium klorida (Sensodyne), natrium monofluoroposfat (Colgate) dan
formaldehid (Thermodent).
b. Pasta gigi dengan aksi kerja mengurangi ekstabilitas saraf Pasta gigi
mengandung kalium nitrat (Senguel)
c. Pasta gigi dengan aksi ganda
Sensodyne-F mengandung kalium nitrat dan natrium monofluropospat.