Nim : 194348051005
Tugas Meringkas
Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran dalam muamalah ada 3 yaitu:
1. Al ashl fi al muamalah al ibahah, illa idza ma dalla al dalil ala khilafihi (Semua bentuk
muamalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya)
2. An taradin minkum (Suka sama suka)
3. La tazhlimunawa la tuzhlamun (Tidak saling menzalimi)
Transaksi Telarang
Transaksi dalam islam dilarang jika:
1. Haram li dzati (Haram karenazatnya)
2. Haram li dzati (Haram karenazatnya)
3. Tidak sah akadanya
Jenis-jenis Transaksi Terlarang dalam Islam
NO Transaksi Definisi Sumber Larangan
1. Maysir/Judi Mengambil harta dengan cara QS. Al-Maidah ayat 90 “Wahai
permainan yang menzalimi pihak orang-orang yang beriman!
lain. Contoh: Main kartu dengan Sesungguhnyaminuman keras,
uang/harta lainnya, Tebak skor berjudi, (berkurban untuk)
dengan taruhan uang/harta lainnya. berhala, dan mengundinasib
dengananak panah adalah
perbuaran keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka Jauhilah
(Perbuatan-perbuatan) itu agar
kamu beruntung.
2. Gharar Keidakjelasan informasi tidak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
dijamin. Contoh: Beli anak kambing sallam melarang jual beli al-
dalam kandungan hashah( dengan melempar batu )
dan jual beli gharar.” (HR Muslim)
3. Riba Tambahan harta secara bathil. Al Baqarah, Ayat : 276 Allah
Contoh: Pinjam duit 10 ribu, tapi memusnahkan riba dan
peminjam minta diganti 12 ribu menyuburkan sedekah. Dan dalil
lainnya Al Baqarah, Ayat : 275-279
Ali 'Imran, Ayat : 130 An Nisa',
Ayat : 161 Ar Rum, Ayat : 39
4. Bai’ Al Mudtar Harga dimainkan akibat emergency QS. Hud ayat 18: Ingatlah, laknat
(eksploitasi). Allah (ditimpakan) atas orang-
orang yang zalim.
5. Ikroh Tekanan dan pemaksaan untuk QS. Hud ayat 18
melakukan suatu akad.
6. Ghabn Harga diatas rata-rata harga pasar QS. Hud ayat 18
7. Najash Berpura-pura menawar barang QS. Hud ayat 18
dipasar dengan tujuan untuk
menjebak orang lain agar ikut dalam
proses tawar menawar tersebut
sehingga orang ketiga ini akhirnya
membeli barang dengan harga yang
jauh lebih mahal dari harga
sebenarnya.
8. Ihtikar Menumpuk/menimbun barang dan QS. Hud ayat 18
menjualnya dengan harga mahal.
9 Ghish Menyembunyikan fakta-fakta yang QS. Hud ayat 18
seharusnya.
10. Tadlis Menyampur barang yang berkualitas QS. Hud ayat 18
baik dengan barang yang sama
berkualitas buruk.
Tujuan
Tujuan ekonomi islam yaitu untuk yaitu kesuksesan yang hakiki berupa tercapainya
kebahagiaan dalam segi material dan spiritual serta tercapainya kesejahteraan di dunia dan
akhirat.
Tiga Pilar Ekonomi Syariah
Tiga pilar ekonomi syariah adalah Keadilan, Keseimbangan dan Kemaslahatan yang
tercermin dari aktivitas ekonomi yang menghindari riba, maysir, gharar, dzalim dan haram,
adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan risk-return, aktivitas
bisnis-sosial, aspek spiritual-material dan azas manfaat-kelestarian lingkungan, serta
melindungi keselamatan kehidupan beragama, proses regenarasi, perlindungan jiwa, harta
daan akal.
Prinsip Ekonomi Syariah
1. Kerja (resource utilization)
2. Kompensasi (compensation)
3. Efisiensi (efficiency)
4. Professional (professionalism)
5. Kecukupan (efficiency)
6. Pemerataan kesempatan (equal opportunity)
7. Kebebasan (freedom)
8. Kerja sama (cooperation)
9. Persaingan (competition)
10. Keseimbangan (equilibrium)
11. Solidaritas (solidarity)
12. Information simetri (Symmetris information)
13. Hidup hemat/tidak bermewahmewah (abstain from wasteful and luxurious living)
Nilai Dasar Sistem Ekonomi
Pondasi
1. Ukhuwwah : yang meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks persaudaraan
universal untuk mencapai kesuksesan bersama.
2. Syariah : yang membimbing aktivitas ekonomi sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah
syariah.
3. Akhlaq : yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan moralitas
sebagai cara mencapai tujuan.
4. Aqidah : membentuk integritas yang membentuk good governance dan market
discipline yang baik.
Perspektif Ekonomi Islam (Level Individu)
Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi mulai dari tingkat mikro-
ekonomi dalam hal pembentukan preferensi pelaku sbb:
1. Fathanah : mendorong terbentuknya perilaku profesional dan kompeten untuk
mempertahankan kualitas dan efisiensi operasi yang tinggi.
2. Amanah : menciptakan disiplin dan komitmen yang akan meningkatkan akuntabilitas
dan tingkat keandalan lembaga keuangan.
3. Shidiq : menciptakan integritas dan konsistensi yang diharapkan dapat meningkatkan
keamanan transaksi keuangan yang akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan
masyarakat yang tinggi.
4. Tabligh : mewujudkan perilaku transparan dan komunikatif yang secara konstruktif akan
mengurangi intensitas agency problem yang ada akibat asymmetric information.
Perspektif Ekonomi Islam (Level Makro)
Kerangka umum syariah dalam kegiatan ekonomi yang ditopang oleh tiga pilar utama
memberikan implikasi sbb:
1. Harta dalam ekonomi syariah memiliki peran yang efektif dalam memfasilitasi kegiatan
investasi, perdagangan, dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.
2. Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing
economics).
3. Esensi pembatasan bentuk transaksi yang mengandung maysir melarang lembaga untuk
terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak memiliki kaitan yang jelas dengan sektor
riil.
4. Orientasi kegiatan perdagangan dan investasi ditujukan pada hal-hal yang halal dan
thayyib.
5. Produk-produk keuangan/perbankan yang disusun mencitrakan tujuan ekonomi syariah
yang telah ditetapkan.
6. Arah pengembangan perbankan syariah didasarkan pada tujuan yang lebih luas dimana
perbankan syariah dapat memiliki akses ke arah sinergi yang lebih luas dengan lembaga-
lembaga keuangan syariah non bank lainnya.
Tantangan Ekonomi Syariah
1. Seberapa jauhkesadaran ummat
2. Ketersediaan SDM secara kuantitas dan kualitaspengetahuan dan manajerial.
3. Dukungan sistem yang tidak kondusif
4. Globalisasi sebagai eufemisme kapitalis meglobal
5. Mempelajari perilaku aktual individu, kelompok, peusahaan, pasar dan pemerintah
6. Menunjukkan jenis perilaku yang dibutuhkan dalam merealisasikan tujuan
7. Menjelaskan terjadinya perilaku menyimpang Memberi anjuran perilaku yang benar
mendekati ideal.