Anda di halaman 1dari 19

PARADIGMA EKONOMI ISLAM

FALAH SEBAGAI TUJUAN :


 Falah Duniawi
 Falah Ukhrawi

FONDASI SEBAGAI FALSAFAH SISTEM:


 Tauhid
 Syariah
 Akhlak
 Khilafah
 Nubuwwah
 Ukhuwah

PILAR-PILAR SEBAGAI NILAI DASAR SISTEM:


 Keadilan
 Keseimbangan
 kemaslahatan

7/4/2007 1
PARADIGMA EKONOMI ISLAM (lanjutan)

PILAR KEADILAN:
Menghindari:
 Riba

 Dzulm

 Gharar

 Maysir

 Haram

2
PRINSIP HUKUM MUAMALAT

1. Pada Dasarnya Segala bentuk Muamalat adalah Boleh


Kecuali yang dilarang oleh Nash.

A. Menetapkan Kebolehan Tdk Perlu Mencari


Dasar Hukum Syar’i
PRINSIP B. Nash Tdk Dimaksudkan Sebagai pembatasan
HUKUM
MUAMALAT C. Menciptakan Bentuk Muamalah Baru Tidak Perlu
Mencari padananya (qiyas) Dalam Nash

D. Menetapkan Kebolehan Tdk Perlu Menganalogkan


Atau mentakhrij hasil Ijtihad Para Ulama

E. Tidak Melanggar Nash Yang mengharamkan


2. Muamalat Dilakukan Atas Pertimbangan Maslahah

3. Muamalat Dilaksanakan Untuk memelihara Nilai


Keadilan
3
ASAS-ASAS KONTRAK

Kebebasan (Al-Hurriyah) x Pembatasan (At-taqyid))

Kesetaraan (Al-Musawah) x Diskriminasi

ASAS-ASAS Keadilan (Al-Adalah) x Penganiayaan(Al-Dhulm)


KONTRAK
Kerelaan (Al-Ridha) x Pemaksaan (Al-Ikrah)

Kejujuran (As-Shidq) x Penipuan (Al-Ghasy)

7/4/2007 4 4
RIBA

Setiap tambahan pada jumlah piutang yang


dipersyaratkan dalam transaksi pinjam meminjam
Riba Fadll dan Riba Nasi’a
Sistem Bunga sama dengan Riba, dan hukumnya
haram

5
Pengambilan tambahan dari
RIBA harta pokok secara batil
yaitu tanpa satu transaksi
pengganti atau penyeimbang
yg dibenarkan syariah.

FADL=BUYU’ NASIAH=DUYUN JAHILIYAH

Pertukaran barang Hutang-piutang yg tdk


Hutang yang dibayar
sejenis yg tidak memenuhi kriteria untung melebihi dari pokok
memenuhi kriteria muncul bersama risiko pinjaman, karena
sama kualitas, dan hasil usaha muncul sipeminjam tidak
kuantitas, bersama biaya. mampu mengembalikan
waktu penyerahan. Adanya perbedaan, perubahan, dana pinjaman pada
Sebabnya karena atau tambahan antara barang waktu yg telah ditetapkan
yg diserahkan hari ini
ada unsur gharar
dg brg yg diserahkan
kemudian. 6
Dzulm

Mengambil sesuatu yang bukan haknya


Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya
Memperlakukan sesuatu tidak sesuai posisinya
Kezaliman dapat menimbulkan kemadaratan

7
GHARAR

Mengandung unsur ketidak jelasan, manipulasi,


eksploitasi informasi
Tidak ada kepastian pelaksanaan akad
Diantara bentuk gharar adalah:
- Tidak ada kepastian penjual untuk menyerahkan
objek akad
- Menjual sesuatu yang belum berada di bawah
penguasaan penjual
- Tidak ada kepastian kuantitas dan kualitas barang, dll

8
TAGHRIR/
GHARAR

 Situasi dimana terjadi incomplete information karena


adanya uncertainty to both parties.
 Kedua belah pihak sama-sama tidak memiliki kepastian
mengenai sesuatu yang ditransaksikan.
 Gharar terjadi bila sesuatu yang harusnya bersifat pasti
(certain) menjadi tidak pasti (uncertain

Gharar dapat terjadi dalam 4 hal, yakni:


Kuantitas = kasus ijon
Kualitas = menjual sapi masih dalam perut induknya
Harga = pengambilan margin 20 % untuk 1 tahun
atau 40 % untuk 2 tahun
Waktu Penyerahan = menjual barang hilang seharga Rp X
7/4/2007 dan disetujui oleh pembelinya 9
TADLIS

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip


arridhaiyyah. Mereka harus memiliki informasi yg sama shg
tidak ada pihak yang dicurangi/ditipu karena ada suatu yang
Unknown to one party = assymetric information.
Unknown to one party dalam fiqh disebut dengan Tadlis

Tadlis ini dapat terjadi dalam 4 hal yaitu dalam:


Kuantitas : pengurangan timbangan
Kualitas : penyembunyian kecacatan obyek
Harga : memanfaatkan ketidatahuan harga pasar
Penyerahan: penjual tdk mengetahui scr pasti penyerahan brg
7/4/2007 10
IHTIKAR

Rekayasa pasar dalam supply = Produsen/penjual


mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dg cara
mengurangi supply agar harga produk yg dijual naik.

Ihtikar = entry barrier = menjadi pemain tunggal di pasar


(monopoli). Ihtikar = monopoli = penimbunan.

a.mengupayakan adanya kelangkaan barang


b.menjual lebih tinggi dibanding harga sblm kelangkaan
c.mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding sblm a dan b
11
BAI’ NAJASY

Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/


pembeli menciptakan permintaan palsu, seoalah-olah banyak
permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk
itu akan naik.

Rekayasan demand ini dalam fikih disebut dg Bai al-najsy.

7/4/2007 12
MAYSIR

Bersifat Spekulatif
Tidak berkaitan dengan produktivitas
Bersifat perjudian

13
MAYSIR

Transaksi yang mengandung unsur perjudian, untung-untungan


atau spekulatif yang tinggi.

Maysir atau perjudian adalah suatu permainan yang menempatkan


Salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat
Permainan tersebut.

Setiap game of change, game of skill ataupun natural events harus


Menghindari terjadinya zero sum game.

7/4/2007 14
PARADIGMA EKONOMI ISLAM (lanjutan)

PILAR KESEIMBANGAN:
Antara:
 Riil – Financial

 Risk – Return

 Bisnis – Sosial

 Materila – Spiritual

 Individu – Kolektif

 Pemanfaatan – Pelestarian

15
PARADIGMA EKONOMI ISLAM

PILAR KEMASLAHATAN:
 Agama/Takwa

 Jiwa

 Keturunan

 Akal

 Harta

16
PENYEBAB
DILARANGNYA
TRANSAKSI

Haram zatnya Haram selain zatnya Tidak Sah Akad

1. Rukun tdk terpenuhi


1. Tadlis
2. Ihtikar 2. Syarat tdk terpenuhi
3. Bai’ Najasy 3. Terjadi Ta’alluq/
4. Taghrir/Gharar bai’ al-’inah
5. Riba 4. Terjadi “2 in 1”/
6. Risywah bai’atain/shafqatain
7/4/2007
7. Maysir 17
RISYWAH

Tindakan suap dalam bentuk uang, fasilitas, atau bentuk lainnya


yang melanggar hukum sebagai upaya mendapatkan fasilitas atau
kemudahan dalam suatu transaksi.

7/4/2007 18
PARADIGMA EKONOMI ISLAM

FALAH
TUJUAN SISTEM
Kesejahteraan Dunia & Akhirat

Keadilan Keseimbangan Kemaslahatan


(adalah) (tawazun) (maslahah)
Menghindari: • Riil-Financial
•Iman/takwa NILAI DASAR
• Riba •Risk – return SISTEM = PILAR
• Gharar •Bisnis – Sosial •Regenerasi
• Maysir •Material-Spiritual •Jiwa
• Dzalim •Individu – Kolektif •Harta
• Haram •Pemanfaatan - Pelastarian •akal

KHILAFAH + NUBUWWAH + UKHUWAH


SYARIAH + AKHLAK FILSAFAT SISTEM =
FONDASI

TAUHID/AQIDAH
19

Anda mungkin juga menyukai