Anda di halaman 1dari 6

Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.

Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

PELINGKUPAN
(SCOPING)

i
Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

PRAKTIKUM I

PROSES ‘PELINGKUPAN (SCOPING)’ DALAM AMDAL

1.1 Dasar Teori

Istilah Scoping dapat diartikan sebagai pemusatan pandangan atau Pelingkupan


Pelingkupan dalam AMDAL dapat diartikan sebagai proses untuk menemukan atau
menetapkan dampak penting atau sering disebut pula sebagai masalah utama (main
issue) dari suatu proyek terhadap lingkungannya.
Pelaksanaan Pelingkupan sangat ditentukan keahlian dan pengalaman yang
cukup dalam bidang masing-masing anggota tim. Apabila dampak penting atau dampak
utama telah ditetapkan dari hasil Pelingkupan maka perhatian selanjutnya baik dalam
penelitian dan pendugaan dampak yang akan terjadi dipusatkan pada hasil Pelingkupan
tersebut.
Tujuan dilakukannya Pelingkupan adalah: 1) Mengidentifikasi masalah penting
atau masalah utama dari suatu proyek, 2) Menetapkan komponen-komponen yang akan
terkena dampak nyata, 3) Menetapkan strategi penelitian pada komponen lingkungan
yang akan terkena dampak, dan 4) Menetapkan parameter atau indikator dari komponen
lingkungan yang akan diukur.
Adapun manfdaat dari kegiatan Pelingkupan dalam AMDAl adalah: 1) Efisiensi
waktu studi AMDAL, 2) Efisiensi biaya studi AMDAL, 3) Komponen-komponen
lingkungan yang ditetapkan sedikit atau sama sekali tidak akan terkena dampak tidak
akan dievaluasi lagi. Dengan demikian dengan dilakukannya proses Pelingjupan maka
dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga agar studi AMDAL lebih efisien, tanpa
banyak terbuang untuk komponen lingkungan yang hanya sedikit atau tidak akan terkena
dampak.
Pelingkupan dilakukan terhadap wilayah Studi Analisisi Dampak lingkungan
yang meliputi:
1) Batas Proyek, yaitu ruang di mana suatu Rencana kegiatan akan melakukan
kegitan Pra Konstruksi, Konstruksi dan Operasional (Peta Batas Proyek)

1
Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

2) Batas Administratif, yaitu: Ruang di mana masyarakat dapat secara leluasa


melakukan kegiatan sosial dan budaya sesuai peraturan perundangan yang
berlaku (Peta Batas Administratif).
3) Batas Sosial, ruang di sekitar rencana kegiatan tempat berlangungnya berbagai
interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai yang sudah mapan (Sistem
Nilai Sosial, struktur dan dinamika sosial) (Peta Batas Sosial).

1.2 Tujuan Praktikum:


Tujuan Praktikum ini adalah praktikan (mahasiswa) mampu untuk melakukan
Proses Pelingkupan dengan baik, yang meliputi: 1) Identifikasi dampak potensial, 2)
Evaluasi Dampak Potensial, dan 3) Pemusatan Dampak Penting

1.3 Instrumen Pendukung Praktikum


Instrumen pendukung praktikum meliputi alat tulis menulis, dan Pedoman
Pelingkupan yang meliputi: 1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006
tentang “Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang wajib Dilengkapi Dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”, atau dapat diganti dengan Contoh
Dokumen AMDAL dari Suatu Rencana Proyek, dan 2) Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang “Perlindungan san Pengelolaan Lingkungan
Hidup”.

1.4 Metode Praktikum


Praktikum proses Pelingkupan meliputi tiga tahap, yaitu: 1) Identifikasi Dampak
Potensial, 2) Evaluasi Dampak Potensial Hipotetik (dari hasil Identifikasi Dampak
Potensial), dan 3) Penetapan Isu Pokok, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.4.1 Identifikasi Dampak Potensial


Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial akan timbul tanpa
memperhatikan besar/kecil dampak, positif/negatif dampak dan penting tidaknya
dampak. Berbagai metode identifikasi dampak potensial : 1) Metode penelaahan melalui

2
Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

kajian kepustakaan, 2) Metode analisis isi (content analysis), 3) Metode Interaksi


kelompok (rapat, lokakarya, curah pendapat/brainstorming), termasuk konsultasi publik,
3) Metode daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif), 4) Metode matriks interaksi
sederhana, 5) Metode kajian bagan alir (flow chart), 6) Metode pengamatan lapangan
(observasi), 7) Metode penilaian secara cepat (rapid assessment). Hasil dari proses
Identifikasi Dampak adalah Daftar komponen lingkungan yang potential terkena dampak
dari rencana proyek yang akan dibangun.
Untuk Simulasi Pelingkupan dalam Praktikum ini bisa dilakukan dengan dua
metode yaitu: 1) kajian kepustkaan dengan mempelajari petaturan perundang-undangan
maupun buku referensi tentang AMDAL, dan 2) Metode Interaksi kelompok (diskusi,
curah pendapat/brainstorming antar anggota kelompok)

1.4.2 Evaluasi Dampak Potensial


Meniadakan dari daftar dampak potensial komponen lingkungan yang tidak
tergolong terkena dampak penting atau tidak mengalami perubahan mendasar
(berdasarkan Identifikasi Dampak Potensial). Rujukannya pada 6 dari 7 kriteria dampak
penting menurut UU No.32 Thn 2009 tentang “Perlindungn dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 22 Ayat 2, yaitu: 1) besarnya jumlah penduduk yang akan
terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;, 2) luas wilayah penyebaran dampak,
3) intensitas dan lamanya dampak berlangsung, 4) Banyaknya komponen lingkungan
hidup lain yang akan terkena dampak, 5) Sifat kumulatif dampak, 6) Berbalik atau tidak
berbaliknya dampak. Adapun hasil dari Tahapan Evaluasi Dampak Potensial adalah
berupa daftar komponen lingkungan yang potensial terkena dampak penting hipotetis.

1.4.3 Pemusatan Dampak Penting (Isu Pokok)


Pengelompokkan dampak penting hipotetis atas beberapa isu pokok. Pada
tahapan ini menggunakan Metode Interaksi kelompok (curah pendapat/brainstorming).
Adapun tahapannya meliputi: a) Dampak penting dikelompokkan berdasarkan kedekatan
keterkaitannya satu sama lain. Hasilnya adalah 2 – 3 Isu Pokok lingkungan yang
merupakan hasil pengelompokan dampak penting, dan b) Membuat urutan Isu Pokok

3
Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

menurut kepentingan ekonomi, sosial maupun ekologi. Hasilnya adalah berupa urutan
Isu Pokok lingkungan.
Adapun Proses Pelingkupan dalam AMDAL seperti yang ditampilkan pada
Gambar 1.

Gambar 1. Proses Pelingkupan yang meliputi tiga tahapan

Sebagai contoh Proses Pelingkupan sebagaimana yanfg ditampilkan pada


Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Proses Pelingkupan dalam Proyek yang Wajib AMDAL

4
Dosen : Dr. Husain Latuconsina,S.Pi.,M.Si Penuntun Praktikum AMDAL - Pelingkupan

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 Tentang


Jenis Rencana Usaha dan / atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi
Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang


Perlindungan san Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Fandeli, C. 2011. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan


Pelabuhan. Penerebit UGM Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai