Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“KURVA PERTUMBUHAN TANAMAN”

Disusun Oleh :
Nama : Dwi Putri Rachma Yuni
NPM : A1D019052
Dosen Pengampu : Dra. Yennita, M.si
Asisten Dosen : 1. Repani Anggraini (A1D017005)
2. Mustika Elmi Dayana (A1D017047)
3. Anggun Diyan Nurhasanah (A1D018009)
4. Pingkan Luthfiyyah Miftahussalimah (A1D018021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Disekitar lingkungan kita banyak ditemukannya tumbuhan. Tumbuhan tersebut ada yang
termasuk tumbuhan perennial atau hidup yang menahun seperti kelapa, bunga asoka
kemudian adanya tumbuhan annual atau tanaman semusim atau setahun contohnya seperti
jagung, padi, tomat dan lainnya. Selanjutnya adanya tumbuhan biennial atau tanaman dua
tahunan contohnya seperti tanaman bayam, seledri, bawang putih dan bawang merah serta
tumbuhan lainnya.
Besarnya pertumbuhan persatuan waktu disebut laju tumbuh. Laju tumbuhsuatu tumbuhan
atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila lajutumbuh digambarkan dalam
suatu grafik, dengan laju tumbuh pada ordinat danwaktu pada absisi, maka grafik itu
merupakan suatu kurva.
Untuk melihat pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, dan lebar
daun serta menerapkan kemampuan kaidah- kaidah ilmiah secara komprehensif dalam
memecahkan masalah fisiologi tumbuhan maka dilakukannya percobaan ini.
B. Tijauan Pustaka
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam
ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan
volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan
akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel
(Kaufman, dkk., 1975).
Tulang daun dan helaian daun menguning yang terjadi secara sporadis dan kemudian daun
menjadi gugur (Febbiyanti dan fairuza, 2019)
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian
diri antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan juga penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, tetapi
juga banyak faktor seperti cahaya, temperatur,kelembaban dan faktor nutrisi mempengaruhi
akhir morfologi dari tanaman.Cahaya meliputi pada lekukan dari batang morfogenesis.
Temperatur, kelembabandan nutrisi mempunyai efek yang lebih halus, tetapi juga
mempengaruhi perubahan morfologi (Ting, 1987).
Puring merupakan tanaman menahun berupa perdu, tinggi antara 1- 3 m. Batang
bercabang banyak, bulat, berkayu, berkulit tipis, kehijauan pada waktu muda kemudian coklat
setelah tua, daun tunggal berseling, tangkai daun membulat, panjang 1- 4 cm, bentuk daun
beragam yaitu membundar, membulat telur, mengipas, menjari, keriting, permukaan
mengkilap, licin, ukuran 2- 10 cm x 5- 38 cm ( Suci dan Heddy, 2018).
Puring memiliki banyak varietas dan sekitar 260 varietas yang terdapat di wilayah
Indonesia. Selain mempunyai banyak varietas, tanaman yang termasuk suku Euphorbiaceae
(tumbuhan bergetah) ini memiliki warna dan bentuk daun yang beragam. Kombinasi warna
daun seperti hijau, kuning, merah, dan jingga, dengan permukaan daun yang licin dan
mengkilap menjadi menarik untuk dikoleksi dan diteliti ( Songke, dkk. 2019).
Proses pertumbuhan merupakan hal yang mencirikan suatu perkembangan bagi makhluk
hidup; baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan terjadi
penambahan dan perubahan volume sel secara signifikan seiring dengan berjalannya waktu
dan bertambahnya umur tanaman. Proses pertumbuhan menunjukkan suatu perubahan dan
dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan (Tjitrosoepomo, 1999).
Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva
sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi
penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir,
rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan
lingkungan (Tjitrosoepomo, 1999).
Selain pertumbuhan daun, juga dapat diamati pertumbuhan panjang dan diameter batang.
Diferensiasi sel kambium vaskuler merupakan faktor yang menentukan pertambahan diameter
batang ( Junaidi, 2021).
II. Tujuan Praktikum

Untuk melihat pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, dan lebar
daun serta menerapkan kemampuan kaidah- kaidah ilmiah secara komprehensif dalam
memecahkan masalah fisiologi tumbuhan
III. Alat dan bahan kerja

Alat :
1. Penggaris
2. Alat tulis untuk mencatat data

Bahan:
1. Tanaman puring atau puding hias (Codiaeum variegatum L.)
IV. Cara Kerja
 Mengukur tinggi tanaman
1. Disiapkan tanaman puring beserta penggaris.
2. Diletakkan penggaris bersebelahan dengan batang, diukur dari pankal hingga ujung
tertinggi.
3. Dicatat hasil pengukuran.
4. Dilakukan pengulangan selama 4 minggu setiap 2 hari sekali.
 Mengukur diameter tanaman
1. Disiapkan meteran atau tali dan tanaman.
2. Diukur lingkaran batang dengan menggunakan tali atau meteran.
3. Dicatat hasil pengukuran.
4. Dilakukan pengulangan selama 4 minggu setiap 2 hari sekali.
 Mengukur panjang dan lebar daun
1. Disiapkan penggaris dan tanaman puring.
2. Dipilih daun yang akan diukur, pilih 1 atau 2 tanaman guna agar tidak kehilangan data
ketika ada pengguguran daun .
3. Diukur daun dari pangkal hingga ujung daun dan lebar daun dari sisi kanan hingga sisi
kiri menggunakan penggaris.
4. Dicatat hasil pengukuran.
5. Dilakukan pengulangan selama 4 minggu setiap 2 hari sekali.
V. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
Parameter Pengamatan
Pengamatan Tinggi Diameter Panjang Lebar
ke- Hari/ Tanggal (cm) batang (cm) daun (cm) daun
(cm)
1 Kamis, 20 Mei 2021 36 cm 1,27 cm 15 cm 6 cm
2 Sabtu, 22 Mei 2021 36 cm 1,27 cm 15 cm 6 cm
3 Senin, 24 Mei 2021 36 cm 1,27 cm 15 cm 6 cm
4 Rabu, 26 Mei 2021 36 cm 1,27 cm 15 cm 6 cm
5 Jumat, 28 Mei 2021 36 cm 1,30 cm 15 cm 6 cm
6 Minggu, 30 Mei 2021 36 cm 1,30 cm 15 cm 6 cm
7 Selasa, 1 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,1 cm 6,1 cm
8 Kamis, 3 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,1 cm 6,1 cm
9 Sabtu, 5 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,1 cm 6,1 cm
10 Senin, 7 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,1 cm 6,1 cm
11 Rabu, 9 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,2 cm 6,1 cm
12 Jumat, 11 Juni 2021 36 cm 1,30 cm 15,2 cm 6,1 cm
13 Minggu, 13 Juni 2021 36,5 cm 1,30 cm 15,2 cm 6,1 cm
14 Selasa, 15 Juni 2021 36,5 cm 1,30 cm 15,2 cm 6,1 cm
15 Kamis, 17 Juni 2021 36,5 cm 1,30 cm 15,2 cm 6,1 cm

2. Kurva hasil pertumbuhan


a. Kurva tinggi

Kurva Tinggi
36.6

36.5

36.4
kurva tinggi batang

36.3

36.2

36.1

36

35.9

35.8

35.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kurva Tinggi 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36.5 36.5 36.5 36.5

b. Kurva diameter batang

Diameter Batang
1.305
1.3
1.295
Kurva diameter batang

1.29
1.285
1.28
1.275
1.27
1.265
1.26
1.255
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Diameter Batang 1.271.271.271.27 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3
c. Kurva panjang daun

Panjang Daun
15.25

15.2

15.15
Kurva panjang daun

15.1

15.05

15

14.95

14.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pannjang Daun 15 15 15 15 15 15 15.1 15.1 15.1 15.1 15.2 15.2 15.2 15.2 15.2

d. Kurva lebar daun

Lebar daun
6.12
6.1
6.08
Kurva Lebar Daun

6.06
6.04
6.02
6
5.98
5.96
5.94
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Lebar daun 6 6 6 6 6 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1

VI. Pembahasan
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam
ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan
volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan
akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel
(Kaufman, dkk., 1975).
Proses pertumbuhan merupakan hal yang mencirikan suatu perkembangan bagi makhluk
hidup; baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan terjadi
penambahan dan perubahan volume sel secara signifikan seiring dengan berjalannya waktu
dan bertambahnya umur tanaman. Proses pertumbuhan menunjukkan suatu perubahan dan
dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan (Tjitrosoepomo, 1999).
Pada percobaan yang sudah dilakukan ini mengenai kurva pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang digunakan ialah tanaman perennial atau tanaman menahun seperti tanaman
puring atau pudding atau Codiaeum variegatum L. Tanaman ini memiliki batang berkayu,
memiliki kulit batang tipis, batangnya berbentuk bulat dan berwarna coklat jika sudah tua.
Memiliki daun berwarna hijau bercorak kuning sedikit, tangkai daunnya pajang, dan
batangnya memiliki cabang yang banyak. Seperti yang dikatakan dalam literatur bahwa
Puring merupakan tanaman menahun berupa perdu, tinggi antara 1- 3 m. Batang bercabang
banyak, bulat, berkayu, berkulit tipis, kehijauan pada waktu muda kemudian coklat setelah
tua, daun tunggal berseling, tangkai daun membulat, panjang 1- 4 cm, bentuk daun beragam
yaitu membundar, membulat telur, mengipas, menjari, keriting, permukaan mengkilap, licin,
ukuran 2- 10 cm x 5- 38 cm ( Suci dan Heddy, 2018). Kemudian ada literatur lain yang
mengatakan puring memiliki banyak varietas dan sekitar 260 varietas yang terdapat di
wilayah Indonesia. Selain mempunyai banyak varietas, tanaman yang termasuk suku
Euphorbiaceae (tumbuhan bergetah) ini memiliki warna dan bentuk daun yang beragam.
Kombinasi warna daun seperti hijau, kuning, merah, dan jingga, dengan permukaan daun
yang licin dan mengkilap menjadi menarik untuk dikoleksi dan diteliti ( Songke, dkk. 2019).
Pada tabel hasil pengamatan yang sudah dilakukan selama 4 minggu setiap 2 hari sekali
ini didapatkan hasil bahwa dari tanggal 20 Mei 2021 sampai dengan 28 Mei 2021 tidak
terjadinya perubahan atau tampak perubahan pada pertambahan tinggi, diameter batang,
panjang daun maupun lebar daun. Kemudian pada tanggal 30 Mei 2021, adanya pertambahan
diameter pada tanaman dari 1,27 cm menjadi 1,30 cm. Selain pertumbuhan daun, juga dapat
diamati pertumbuhan panjang dan diameter batang. Diferensiasi sel kambium vaskuler
merupakan faktor yang menentukan pertambahan diameter batang ( Junaidi, 2021).
Pada 2 hari selanjutnya pada tanggal 1 Juni 2021, panjang dan lebar daun mulai
bertambah dari panjang daun 15 cm menjadi 15,1 cm sedangkan untuk lebar daun dari 6 cm
menadi 6,1 cm. Pertambahan ukuran tinggi, diameter, panjang daun, dan lebar daun ini tidak
ada perubahan sampai dengan tanggal 7 juni, setelah 2 hari selanjutnya pada tanggal 9 Juni
2021, adanya perubahan pada panjang daun dari 15,1 cm menjadi 15,2 cm. Dan dari tanggal 9
Juni sampai dengan hari terakhir 17 Juni tidak ada perubahan lagi pada tanaman tersebut dan
pada tanggal 17 Juni 2021 dengan tinggi batang 36 cm, diameter batang 1,30 cm, panjang
daun 15,2 cm, dan lebar daun 6,1 cm.
Pada percobaan ini, untuk pengamatan panjang dan lebar daun disini menggunakan 1 atau
2 daun untuk menghindari terjadinya daun gugur sehingga nantinnya tidak akan kehilangan
data. Setelah hampir selesai pengamatan, kedua daun yang diamati ternyata ada disalah satu
dari daun tersebut gugur, dikarenakan daunnya menguning. Seperti yang dikatan dalam
literatur tulang daun dan helaian daun menguning yang terjadi secara sporadis dan kemudian
daun menjadi gugur (Febbiyanti dan fairuza, 2019). Pengguguran daun ini dikarenakan
tanaman sering dipindah- pindahkan dari tempat yang terang ke tempat yang lembab atau
teduh. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian
diri antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan juga penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, tetapi
juga banyak faktor seperti cahaya, temperatur,kelembaban dan faktor nutrisi mempengaruhi
akhir morfologi dari tanaman.Cahaya meliputi pada lekukan dari batang morfogenesis.
Temperatur, kelembabandan nutrisi mempunyai efek yang lebih halus, tetapi juga
mempengaruhi perubahan morfologi (Ting, 1987). Setelah buat menjadi dalam bentuk kurva
atau grafik, dari data yag sudah diamati bentuk grafik yang ada hampir mendekati bentuk
kurva S. Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva
sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi
penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir,
rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan
lingkungan (Tjitrosoepomo, 1999). Bentuk kurva pada pengamatan ini bisa terjadi karena
adanya penyimpangan akibat variasi- variasi di dalam lingkungan ataupun adanya faktor
keturunan dan lingkungan tanaman tersebut sehingga tidak berbentuk seperti kurva bentuk S.
VII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil pengamatan ini adalah pada tanaman yang diamati yaitu
puring atau pudding hias adanya pertambahan diameter, panjang daun, dan lebar daun. Untuk
pertumbuhan tinggi tidak terjadinya pertambahan mungkin dikarenakan adanya faktor
lingkungan ataupun faktor dari tanaman itu sendiri. Setelah dijadikan dalam bentuk kurva,
data yang didapatkan hampir mendekati kurva S.
VIII. Daftar Pustaka
Febbiyanti dan Fairuza. 2019. Identifikasi Penyebab Kejadian Luar Biasa Penyakit Gugur
Daun Karet Di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 2019, 37 (2) : 193- 206.
Http://ejournal.puslitkaret.co.id. (Diakses pada 22 Juni 2021).
Junaidi, J., Atminingsih, A., Febrianto, E. B., & Maharany, R. M. (2021). Pertumbuhan
Batang Bawah Karet pada Beberapa Komposisi Media Tanam dalam Root
Trainer. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 26(1), 69-77. https://jurnal.ipb.ac.id.
(Diakses pada 22 Juni 2021)
Kaufman, P. B., J. Labavitch, A. A. Prouty, dan N.S Ghosheh. 1975. Laboratory Experiment
in Plant Physiology. New York : Macmillan Publishing Corporation.Inc
Songke, Siahaan, dan Song Ai. Kandungan Klorofil Total Daun Puring (Codiaeum
variegatum L.) Yang Mengalami Cekaman Kekeringan. Jurnal MIPA, 8(2) : 55- 58.
Http://ejournal.unsrat.ac.id. (Diakses pada 22 Juni 2021).
Ting, I.P. 1987. Plant Physiology. Addision- Wesley Publishing Company.California.
Tjitrosomo, G. 1999. Botani umum 2. Angkasa : Bandung

Anda mungkin juga menyukai