Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Pustaka

Penelitian ini akan mengangkat mengenai eksistensi Hukum Adat dalam sistem hukum
Indonesia. Mengenai hal tersebut, kita perlu melihat kembali sejarah Hukum Adat di Indonesia.
Berdasarkan pada sejarahnya, saat bangsa Eropa melakukan “ekspansi” ke benua Afrika dan Asia,
mereka menemukan beragam hukum yang dianut oleh warga “primitif” (pribumi), terlebih ketika
mereka melangsungkan kolonisasi pada benua tersebut.1 Hukum Adat merupakan dua kata yang
diberikan oleh koloni lawan untuk mendeskripsikan tentang hukum asli dan kebiasaan yang
berlaku di masyarakat Indonesia pada masa itu. Hukum Adat sendiri telah diakui dari lama
keberadaannya oleh pemerintah Belanda dan institusi pendidikan pada saat itu ikut mempengaruhi
terhadap pengakuan dari eksistensi Hukum Adat. Selain itu, Hukum Adat pun pada masa itu telah
dipadukam dengan sistem hukum lainnya dalam persidangan.2
Pada masa orde baru, secara implisit mengatakan bahwa Hukum Adat yang merupakan
hukum yang tumbuh dan juga berkembang berdasarkan kondisi masyarakat yang ada di Indonesia
merupakan suatu penghambat bagi laju pembangunan nasional sehingga membutuhkan suatu
upaya dalam melakukan modernisasi pada hukum tersebut. Maka dari itu, hukum yang lebih
modern dipaksakan untuk diterapkan agar membuka peluang industrialisasi dan bisnis.3 Selain itu,
pada masa reformasi hukum nasional yang mengikat seluruh lapisan Masyarakat di Indonesia
sudah diterapkan dan berjalan. Sementara itu, hukum nasional tersebut dirasa kurang memenuhi
rasa keadilan bagi masyarakat hukum adat sehingga terjadilah Kongres Masyarakat Adat yang
menginginkan adanya tata ulang bagi posisi masyarakat adat terhadap negara dan menghasilkan
Keputusan Kongres Masyarakat Adat Nomor 02/KMAN/1999 pada tanggal 21 Maret 1999.4 Pada
era modern, Hukum Adat diakui pada Pasal 18B Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang
menyatakan bahwa negara mengakui keberadaan masyarakat Hukum Adat dan hak-hak
tradisionalnya. Selain itu, Hukum Adat keberadaannya semakin kuat ketika Persatuan Bangsa-
Bangsa (PBB) mendeklarasikan tentang adanya hak-hak masyarakat adat, yakni “Mengakui dan
menegaskan kembali bahwa warga-warga masyarakat adat diakui, tanpa perbedaan dalam semua
hak-hak asasi manusia yang diakui dalam Hukum Internasional dan masyarakat memiliki hak
kolektif yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan keberadaan mereka.”5
Hukum Adat yang merupakan kebudayaan dari bangsa Indonesia karena merupakan
hukum yang berasal dari perkembangan hidup masyarakat asli Indonesia. Maka dari itu, Ketetapan
MPRS No.II/MPRS/1960, menetapkan Hukum Adat sebagai asas-asas dalam pembentukan
Hukum Nasional. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa pentingnya Hukum Adat dalam
pembentukan Hukum Nasional karena pembentukan Hukum Nasional akan baik selama tidak

1
Max Gluckman, “Adat Law in Indonesia,” Journal of Comparative Legislation and International Law, Vol. 31, No.
3/4 (1949), Hal. 60.
2
Ibid, Hal. 61.
3
Sulaiman, “Mereposisi Cara Pandang Hukum Negara Terhadap Hukum Adat di Indonesia,” Jurnal Kajian Ilmu
Hukum dan Syariah, Vol. 2, No. 1 (2017), Hal. 26.
4
Abduk Mukmin, “Kedudukan Hukum Adat dalam Era Reformasi,” Yuriska Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2, No. 2 (2020),
Hal. 8.
5
Achmad Asfi Burhannudin, “Eksistensi Hukum Adat di Era Modernisasi,” SALIMIYA: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan
Islam, Vol. 2, No. 4 (2021), Hal. 107.
menghambat perkembangan masyarakat, sehingga adil dan makmur merupakan landasannya. 6
Namun, perlu diketahui bahwa Hukum Adat yang dimaksud pada Ketetapan MPRS diatas bukanah
Hukum Adat yang masih pure bentuknya tetapi Hukum Adat yang telah direkonstruksi sedemikian
rupa.7 Maka dari itu, mengenai pengakuan Hukum Adat itu diperlukan karena Hukum Adat yang
lahir dari kebiasaan, tata laku, dan cerminan dari masyarakat Indonesia itu sendiri perlu diakui
keberadaannya terlebih ketika membuat Hukum Nasional yang dimana akan menyangkut hak-hak
dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Hukum Adat diperlukan agar Hukum Nasional memberikan
rasa keadilan yang cukup dan juga kesesuaian terhadap kehidupan masyarakat yang ada di Negara
Indonesia.

6
Sri Sudaryatmi, “Peranan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Globalisasi,” MMH, Jilid. 41,
No. 4 (2012), Hal. 574.
7
Marco Manarisip, “Eksistensi Pidana Adat dalam Hukum Nasional,” Lex Crimen, Vol. 1, No. 4 (2012), Hal. 32.

Anda mungkin juga menyukai