Anda di halaman 1dari 3

PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Isu kesehatan mental adalah salah stau perhatian utama dalam masyarakat saat ini.
Menurut Fakhriyani (2017) kesehatan mental merujuk pada kesehatan seluruh aspek
perkembangan seseorang, baik fisik maupun psikis. Kesehatan mental juga meliputi upaya-upaya
dalam mengatasi stress, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, bagaimana berhubungan
dengan orang lain, serta berkaitan dengan pengambilan keputusan. Kesehatan mental tiap
individu berbeda dan mengalami dinamisasi dalam perkembangannya. Karena pada hakitkatnya
manusia dihadapkan pada kondisi dimana ia harus menyelesaikannya dengan beragam alternatif
pemecahannya. Adakalanya, tidak sedikit orang yang pada waktu tertentu mengalami masalah-
masalah kesehatan mental dalam kehidupannya.

Kesehatan mental siswa di lingkungan sekolah merupakan aspek kritis yang memegang
peranan penting dalam membentuk masa depan mereka. Kesehatan mental di lingkungan sekolah
merupakan suasana atau kondisi yang mempengaruhi kesehatan mental siswa di sekolah.
kesehatan mental di kelas meruaka kondisi kelas yang meliputi bebas dalam berkespresi,
penerimaan yang baik, penghargaan yang baik, pernghargaan diri dan rasa terlindungi di sekolah.
Seiring dengan peningkatan kesadaran akan kesejahteraan mental, perhatian terhadap kondisi
psikologis siswa menjadi semakin mendesak. Lingkungan sekolah, sebagai tempat di mana
pembelajaran dan pengembangan pribadi terjadi, memiliki peran yang signifikan dalam
mempengaruhi kesehatan mental siswa.

Kesehatan mental siswa telah menjadi fokus perhatian yang semakin meningkat dalam
pendidikan modern. Seiring dengan tuntutan akademik yang semakin tinggi dan dinamika sosial
yang berkembang pesat, perlunya memahami dan mendukung kesehatan mental siswa di
lingkungan sekolah menjadi suatu keharusan.

1. Pengaruh terhadap prestasi akademik. Kesehatan mental yang baik memiliki korelasi
positif dengan prestasi akademik. Siswa yang merasa sehat secara emosional dan psikologis
cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik, daya ingat yang kuat, dan kemampuan
belajar yang optimal.
2. Meningkatkan kesejahteraan emosional. Lingkungan sekolah yang peduli terhadap
kesehatan mental dapat menciptakan suasana yang mendukung kesejahteraan emosional
siswa. Ini mencakup rasa aman, dukungan, dan kebijakan yang meminimalkan tekanan yang
tidak perlu.
3. Mencegah perliaku destruktif. Siswa dengan kesehatan mental yang buruk dapat
cenderung terlibat dalam perilaku destruktif seperti kenakalan remaja, kekerasan, atau
penyalahgunaan zat. Dengan memfokuskan perhatian pada kesehatan mental, sekolah dapat
berperan dalam mencegah perilaku merugikan ini.
4. Pengembangan hubungan sosial yang positif. Kesehatan mental yang baik membantu
siswa untuk lebih mudah berinteraksi dengan teman sekelas dan guru. Hubungan sosial yang
positif memainkan peran kunci dalam perkembangan sosial dan emosional siswa.
5. Mengajarkan keterampilan menghadapi tantangan hidup. Melalui pendekatan holistik
terhadap pendidikan, siswa dapat diajarkan keterampilan mengelola stres, mengatasi
kegagalan, dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik
6. Pencegahan bullying. Lingkungan sekolah yang memperhatikan kesehatan mental dapat
menciptakan budaya yang menentang bullying. Siswa yang merasa didukung emosional
cenderung lebih berdaya untuk menghadapi dan melaporkan kejadian bullying.
7. Mendukung pendidikan holistik. Pendidikan yang baik tidak hanya mencakup aspek
akademis, tetapi juga kesehatan mental. Fokus pada kesehatan mental siswa memastikan
bahwa pendidikan bersifat holistik dan mendukung perkembangan menyeluruh.

Kesehatan mental siswa di lingkungan sekolah bukan hanya tentang meningkatkan


kinerja akademik, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana siswa dapat tumbuh secara
menyeluruh. Dengan memberikan perhatian yang benar dan memahami kebutuhan individu,
sekolah dapat berperan besar dalam membentuk generasi yang sehat secara mental dan siap
menghadapi tantangan kehidupan. Dengan memprioritaskan kesehatan mental siswa, kita
berinvestasi dalam masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Fakhriyani, D. V. 2019. Kesehatan mental. Pamekasan: Duta Media publishing.

Badaruddin, A., Erlamsyah, E., & Said, A. (2016). Hubungan kesehatan mental dengan motivasi
belajar siswa. Konselor, 5(1), 50-65.

Fitria, P. A., & Saputra, D. Y. (2020). Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Kesehatan
Mental Mahasiswa Semester Awal. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 4(2), 60-66.
Febria, D., Christian, M., Erika, E., Fitriana, N., Cinthya, L., & Teresa, A. (2021, October).
Edukasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Bagi Siswa Selama Pandemi.
In National Conference for Community Service Project (NaCosPro) (Vol. 3, No. 1, pp.
689-699).

Anda mungkin juga menyukai