Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN, IMAN, DAN TEKNOLOGI

Disusun oleh:

Wulan. Wlary

Mince. Jaolath

Anastasya.E. Letelay

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES MALUKU HUSADA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Hubungan Ilmu Pengetahuan,
Iman, dan Teknologi" tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen mata
kuliah Agama Kristen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Pada kesempatan ini, penulis Menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu, semua saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya, dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Ambon, Oktober 20223

Tertanda

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB 1.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................6
TIPOLOGI HUBUNGAN IMAN, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI................................6
a. Dominasi iman terhadap ilmu pengetahuan/sains....................................................................6
b. Dominasi ilmu terhadap Agama.................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................8
TEKNOLOGI DAN RESPON KEKRISTENAN TERHADAP TEKNOLOGI MODERN........................8
A. Pengertian Teknologi Modern.......................................................................................................8
b. Respon kekristenan terhadap teknologi modern...........................................................................9
1. Teknologi sebagai Pembebas (Liberator)........................................................................................9
2. Teknologi sebagai ancaman.........................................................................................................11
3. Teknologi sebagai instrument kekuasaan.....................................................................................12
BAB IV..............................................................................................................................14
HUBUNGAN TEKNOLOGI DAN KEKUASAAN POLITIS, DAN SIKAP KRISTEN TERHADAP
TEKNOLOGI......................................................................................................................14
BAB V...............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
Kesimpulan......................................................................................................................................18
Saran................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

Dewasa ini teknologi semakin menguasai dunia. Hampir seluruh umat manusia di dunia
memanfaatkan teknologi dan terus berusaha memperdalam ilmu pengetahuan. Padahal tak jarang
orang yang berpikir berdasar ilmu pengetahuan kurang memperhatikan nilai-nilai kepercayaan. Dan
sebaliknya, orang-orang yang menganggap dirinya beriman terkadang cenderung mengabaikan
temuan ilmu pengetahuan. Sesungguhnya iman dan pengetahuan tidak dapat disatukan begitu saja
karena kedua unsur tersebut telah sama-sama ada sejak lama dan berusaha untuk saling
mendominasi. Hal tersebut dapat dilihat dari dominasi penghukuman Galileo Galilei ketika ia
mengemukakan bahwa Bumi berputar mengitari matahari. Sebenarnya hal tersebut benar, tetapi
menurut ahli-ahli Taurat saat itu, pendapat Galileo Galilei salah. Ahli-ahli taurat beranggapan bahwa
matahari-lah yang mengitari Bumi. Sehingga Galileo Galilei dihukum mati. Contoh tersebut
membuktikan bahwa dominasi iman dan pengetahuan telah terjadi sejak lama.

Sehingga dalam hal ini diharapkan agama dapat menjadi pendorong perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memberi landasan moral untuk pemanfaatannya
bagi kemasyarakatan.
BAB II
TIPOLOGI HUBUNGAN IMAN, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

a. Dominasi iman terhadap ilmu pengetahuan/sains

Sains didefinisikan sebagai “observasi, identifikasi, deskripsi, penyelidikan melalui


eksperimen dan penjelasan teoritis mengenai suatu fenomena.”

Sains merupakan metode yang digunakan manusia untuk mendapatkan pengertian yang
lebih dalam dan akurat mengenai alam semesta. Sains merupakan usaha untuk
mendapatkan pengetahuan melalui observasi dan dugaan. Kemajuan dalam dunia sains
memperlihatkan daya jangkau logika dan imajinasi manusia. Walaupun demikian,
kepercayaan orang Kristen terhadap sains tidaklah serupa dengan kepercayaan kita terhadap
Allah.
Sains dimaksudkan sebagai suatu disiplin ilmu yang sama sekali netral, hanya berusaha
menemukan kebenaran, bukan untuk membuktikan agenda kelompok tertentu. Apalagi,
Allah selalu menghendaki kita datang kepadaNya dengan iman, bukan dengan logika.

Seorang Kristen dapat beriman kepada Allah dan menghormati sains, selama kita mengingat
mana yang sempurna dan mana yang tidak.

1. Kepercayaan kita kepada Allah merupakan kepercayaan berdasarkan iman. Kita


beriman kepada AnakNya untuk keselamatan, beriman kepada FirmanNya untuk
pengajaran, dan beriman kepada Roh Kudus untuk bimbingan. Iman kita kepada
Allah haruslah bersifat mutlak. Karena ketika kita beriman kepada Allah, kita
bergantung kepada Pencipta yang sempurna, Mahakuasa dan Mahatahu.

2. Kepercayaan kita kepada sains cukup bersifat intelektual – tidak perlu lebih dari itu.
Kita dapat mengandalkan sains untuk melakukan banyak hal yang besar. Namun
harus selalu diingat, sains juga berbuat kesalahan.

3. Jika kita beriman kepada sains, kita bergantung pada orang-orang yang tidak
sempurna, berdosa dan terbatas. Sepanjang sejarah sains, sudah terbukti bisa salah
dalam banyak hal. Misalnya bentuk bumi, penerbangan, vaksin, transfusi darah,
bahkan reproduksi. Allah tidak pernah salah.

4. Kebenaran bukanlah sesuatu yang ditakuti orang Kristen, karena itu tidak ada alasan
bagi orang Kristen untuk membenci sains yang bertanggungjawab. Belajar mengenai
cara Allah membangun alam raya ini menolong umat manusia untuk menghargai
keajaiban ciptaan.

5. Memperluas pengetahuan kita menolong kita untuk mengatasi penyakit,


meningkatkan tingkat kepedulian kita dan mengatasi kesalahpengertian. Sekalipun
demikian, ada bahayanya ketika para ilmuwan menempatkan kepercayaan mereka
pada logika manusia melampaui iman kepada Pencipta. Mereka-mereka ini tidak
berbeda dari orang-orang yang menganut agama tertentu – mereka memilih
beriman kepada manusia dan selalu berusaha mencari fakta-fakta untuk
mempertahankannya.

Sekalipun demikian, para ilmuwan yang paling rasional, termasuk mereka yang menolak
adanya Allah, mengakui keterbatasan mereka dalam memahami alam semesta. Mereka
mengakui baik Allah maupun Alkitab, tidak dapat dibuktikan ataupun disangkal oleh sains;
sama halnya dengan kebanyakan teori yang mereka pegang, yang sebenarnya tidak dapat
dibuktikan atau disangkal juga.

Banyak penemuan sains yang mendukung keberadaan dan karya Allah. Mazmur 19:2
mengatakan, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan
tangan-Nya.”

Ilmu pengetahuan modern menjelaskan kepada kita mengenai alam semesta. Kita
menemukan banyak bukti keberadaan Allah dalam ciptaanNya. Kompleksitas dan replikasi
DNA yang mengagumkan, hukum-hukum fisika yang rumit dan saling menunjang, kondisi dan
sistem kimia yang begitu harmonis dan sempurna di bumi ini; semua mendukung kebenaran
Alkitab.

Orang Kristen sepatutnya mendukung sains yang mencari kebenaran, namun harus tegas
menolak para “imam sains” yang menempatkan pengetahuan manusia di atas Allah.

b. Dominasi ilmu terhadap Agama

Sejak zaman Pencerahan, dominasi iman atas ilmu mulai dipertanyakan, malahan
berkembang menjadi dominasi ilmu atas iman. Tantangan utama atas agama atau iman
dalam abad ilmu pengetahuan adalah keberhasilan metode ilmu pengetahuan. Tampaknya
ilmu pengetahuan memberikan satu-satunya jalan yang dapat dipercaya menuju kepada
pengetahuan (knowledge).

Banyak orang menganggap sains (ilmu pengetahuan) bersifat objektif, universal, rasional, di
dasarkan pada bukti observasi/pengamatan yang kuat. Sedangkan agama pada sisi yang lain,
bersifat sangat subjektif, lokal (sempit skopnya), emosional, dan didasarkan pada tradisi atau
sumber kewibawaan yang saling bertentangan satu sama lain. Lama-kelamaan, orang lebih
yakin akan metode ilmu pengetahuan, mulai meragukan keyakinannya, dan bahkan
meninggalkannya sebagai suatu yang tidak berdasar. Rasio manusia menjadi ukuran atas
segala-galanya bukan hanya dalam bidang sains (ilmu pengetahuan) tetapi juga dalam hal-hal
yang bersifat imaniah dan kepercayaan.

Sebagai akibatnya, para teolog ada juga yang mencoba menyesuaikan pernyataan Alkitab
dengan temuan ilmu pengetahuan, dan dengan demikian iman tunduk kepada ilmu
pengetahuan. Inilah dominasi ilmu atas iman.
a. Contoh konkrit dominasi ilmu terhadap agama, misalnya :

1. Agama dan melarang adanya aborsi karena dianggap tidak baik, melakukan aborsi berarti
sama halnya dengan menghentikan sebuah kehidupan pemberian dari Tuhan.
Tapi berdasarkan ilmu pengetahuan aborsi di perbolehkan dalam dunia medis, jelas pada
UUD pasal 75 ayat 2
BAB III
TEKNOLOGI DAN RESPON KEKRISTENAN TERHADAP TEKNOLOGI MODERN

A. Pengertian Teknologi Modern

Teknologi modern adalah teknologi terbaru yang dihasilkan dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi masa kini. Teknologi ini sering kali dianggap sebagai teknologi yang lebih canggih dan
baru dibandingkan dengan teknologi sebelumnya.

 Kelebihan Teknologi Modern

Teknologi modern memiliki beberapa kelebihan yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia. Salah
satu kelebihan utama dari teknologi modern adalah memudahkan dan meningkatkan efisiensi dalam
melakukan tugas-tugas sehari-hari. Dengan adanya teknologi modern, manusia dapat menghemat
waktu dan tenaga dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan.

Contoh Kelebihan Teknologi Modern dalam Berbagai Bidang yang memberikan dampak
positif, seperti:

1. Pendidikan
Teknologi modern telah mengubah cara penyampaian informasi dan pembelajaran. Dengan
adanya teknologi seperti komputer dan internet, siswa dapat mengakses informasi secara
mudah dan cepat. Selain itu, teknologi modern juga memungkinkan penggunaan media yang
interaktif dan menarik dalam proses pembelajaran.

2. Komunikasi
Dalam bidang komunikasi, teknologi modern seperti telepon genggam dan internet telah
mengubah cara manusia berkomunikasi. Komunikasi menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah
dijangkau. Kita dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia dengan menggunakan
teknologi modern ini.

3. Kesehatan
Teknologi modern juga memiliki peran yang besar dalam bidang kesehatan. Dengan adanya
teknologi seperti mesin scan dan perangkat medis lainnya, diagnosis penyakit menjadi lebih
cepat dan akurat. Selain itu, teknologi modern juga membantu dalam proses penyembuhan
dengan adanya perangkat medis yang canggih.

4. Transportasi
Teknologi modern telah membawa perubahan besar dalam bidang transportasi. Kita dapat
merasakan kemudahan dalam bepergian dengan adanya teknologi modern seperti pesawat
terbang, kereta cepat, dan mobil listrik. Kita dapat mencapai tempat tujuan dengan lebih
cepat dan nyaman.

 Kekurangan Teknologi Modern

Di balik berbagai kelebihan yang dimiliki, teknologi modern juga memiliki beberapa
kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kekurangan utama adalah ketergantungan
manusia terhadap teknologi modern. Dalam beberapa kasus, manusia menjadi terlalu
bergantung pada teknologi sehingga kurang mampu berpikir kritis dan menyelesaikan
masalah secara mandiri.

b. Respon kekristenan terhadap teknologi modern

Menurut iman Kristen, teknologi adalah suatu segi yang sangat berharga dalam kehidupan manusia.
Karena teknologi dapat digunakan manusia untuk melawan kelaparan, kemiskinan, penderitaan, dan
wabah penyakit. Namun disisi lain teknologi menjadi alat bagi dosa untuk merajalela melalui
tanggungjawab moral dalam menggunakan teknologi yang tidak sesuai dengan iman Kristen.

Teknologi mesti disyukuri sebagai berkat Tuhan terhadap umat manusia. Teknologi merupakan
peluang untuk mewujudkan secara maksimal keselamatan yang telah dinyatakanNya di dalam
Kristus. Allah menghendaki manusia hidup sejahtera, teknologi memberi manusia rasa optimis
terhadap kehidupan yang lebih baik. Teknologi merupakan jaringan kehidupan yang meliputi seluruh
dunia dan semua aspek kehidupan. Didalam teknologi tersaji berkat Allah bagi umat manusia.

1. Teknologi sebagai Pembebas (Liberator)

sebanyak- banyaknya dari berbagai buku dan sumber belajar yang lain mengenai respons orang
Kristen terhadap teknologi modern!

Pada satu sisi, ada yang sangat positif dan menganggap teknologi sebagai pembebas, tetapi
sebaliknya ada juga yang sangat pesimis dan menganggap teknologi sebagai ancaman. Ada juga yang
berada di jalan tengah dan sangat berhati-hati dalam merespons teknologi modern. Kita akan
menggali pandangan-pandangan tersebut dalam bagian berikut ini. Ada tiga respons terhadap
teknologi, menurut Ian Barbour (Barbour 1993:4-21).

 standar kehidupan yang lebih tinggi.


Obat-obat baru, perhatian medis yang lebih baik, sanitasi dan nutrisi yang meningkat telah
meningkatkan masa/lama kehidupan manusia lebih dari dua kali di negara-negara industri
sepanjang abad yang lalu. Mesin-mesin, misalnya, telah membebaskan manusia dari
pekerjaan berat yang menghabiskan waktu dan energi. Kemajuan materiil berarti pula
pembebasan manusia dari tirani alam. Impian kuno untuk hidup bebas dari kelaparan
maupun penyakit sedang mulai terealisasi melalui teknologi. Jadi, banyak orang di negara-
negara sedang berkembang kini berpaling kepada teknologi sebagai sumber pengharapan
yang utama. Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi akhirnya akan membawa manfaat bagi
setiap orang.

 kesempatan untuk memilih.

Pilihan individu mempunyai cakupan yang lebih luas dewasa ini dibandingkan sebelumnya karena
teknologi telah menghasilkan opsi baru yang belum tersedia sebelumnya, dan juga menghasilkan
berbagai barang dan jasa. Mobilitas geografis dan sosial memungkinkan suatu pilihan yang lebih
besar baik untuk pekerjaan ataupun tempat. Dalam masyarakat industri urban (perkotaan), pilihan
atau opsi seseorang tidaklah terlalu dibatasi oleh ekspektasi/harapan orangtua maupun komunitas
seperti pada masyarakat pedesaan yang bersifat agraris. Dinamisme teknologi dapat membebaskan
manusia dari tradisi yang statis dan membelenggu untuk bertanggung jawab atas kehidupan mereka
sendiri. Kekuasaan atas alam memberi kesempatan yang lebih besar untuk mewujudkan kebebasan
manusiawi.

 lebih banyak waktu luang.

Peningkatan dalam produktivitas telah membawa kita kepada jam kerja yang lebih pendek. Komputer
dan otomasi menjanjikan untuk mengurangi banyak dari pekerjaan yang bersifat monoton yang
merupakan ciri dari industrialisasi fase awal. Sejak lama, waktu luang untuk menikmati hal-hal yang
bersifat kultural (nonton pertunjukan misalnya) hanyalah hak istimewa dari segelintir masyarakat
kelas atas, sedangkan kebanyakan warga masyarakat masih bergumul bagaimana bisa tetap hidup.

Di samping membuat daftar kegunaan teknologi sebagai pembebas (liberator), ada banyak penulis
dari dunia sekuler maupun dunia agama mengemukakan pandangan yang sangat optimis tentang
teknologi. Berikut ini disampaikan beberapa contoh pandangan para teolog Kristen yang mendukung
tipe ini.

Mereka pada dasarnya melihat teknologi bukan saja sebagai sumber standar hidup yang lebih tinggi,
melainkan juga sumber kebebasan yang lebih besar dan ekspresi kreatif.
 Harvey Cox, misalnya, dalam tulisan awalnya berpendapat bahwa kebebasan untuk
menguasai dan membentuk dunia melalui teknologi membebaskan kita dari kungkungan
tradisi. Kekristenan menyebabkan desakralisasi dari alam, dan memungkinkannya dikontrol
dan dipakai untuk kesejahteraan manusia.

 Norris Clarke, juga berpendapat bahwa teknologi merupakan suatu alat pemenuhan
manusiawi dan ekspresi diri dalam menggunakan inteligensi karunia Tuhan untuk mengubah
dunia. Pembebasan dari perbudakan alam adalah kemenangan roh atas hal yang materiil.
Sebagai kokreator Allah, kita dapat merayakan kontribusi akal/pikiran manusia untuk
memperkaya kehidupan manusia. Teolog-teolog lain malah mengonfirmasi bahwa teknologi
sebagai alat atau instrumen kasih dan belas kasih dalam meringankan penderitaan manusia
sebagai suatu respons modern terhadap perintah Alkitab untuk memberi makan kepada
yang lapar, dan menolong kebutuhan sesama.

 Pierre Teilhard de Chardin, berpendapat bahwa membangun dunia adalah suatu hal yang
penting karena tindakan itu berarti ikut bekerja sama dalam pekerjaan kreatif Allah.
Teknologi adalah suatu partisipasi dalam kreativitas Ilahi. Teknologi memberi visi tentang
masa depan planet yang di di dalamnya teknologi dan perkembangan spiritual dihubungkan
satu sama lain. Walaupun demikian, tidak kurang pula yang merespons secara kritis terhadap
pihak yang sangat optimis terhadap perkembangan teknologi. Ada sejumlah respons
terhadap para pendukung teknologi yang optimis

2. Teknologi sebagai ancaman

Teknologi, satu kata yang sangat berperan penuh dalam perkembangan kehidupan manusia saat ini.
Diera seperti saat ini mungkin hampir sebagian penduduk diseluruh dunia termasuk di Indonesia
sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi. Berbicara tentang teknologi tidak akan
terpisahkan dengan internet dan Gadget yang merupakan hasil dari teknologi itu sendiri.

Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia, bahkan dengan
kemajuan teknologi yang adapun bisa menciptakan peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah
tanpa harus meninggalkan rumah sekalipun. Namun mungkin tanpa kita sadari, teknologi yang ada
saat ini bisa berubah menjadi sebuah ancaman tersendiri, jika teknologi tersebut tidak mampu
dikelola dan justru menguasai kita.

Internet dan gadget adalah beberapa hasil dari kemajuan teknologi itu. Saat ini saja, segala
sesuatunya telah memanfaatkan fasilitas internet, salah satunya adalah dunia pendidikan. Di negara
kita, 2(dua) tahun terakhir ini hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi, termasuk Sekolah Dasar
(SD) hingga Sekolah Menengah Atas menggunakan fasilitas internet dalam proses
perekrutan/penerimaan siswa baru. Ini merupakan kemajuan yang sangat baik tentunya, mengingat
bahwa haruslah sedini mungkin teknologi itu diperkenalkan untuk pemanfaatan yang positif, juga
untuk bekal memasuki Pasar Bebas yang akan sangat menitik beratkan pada teknologi tentunya dan
memajukan masyarakat kita.

Selain itu juga membantu para orangtua yang sebelumnya memang tidak mengerti penggunaan
internet sehingga tanpa sengaja mereka akan belajar dan mencoba memanfaatkannya.

Namun, yang terjadi saat ini kebanyakan dari kita menyalahgunakan pemanfaatan teknologi,
begitupun yang terjadi pada anak-anak saat ini. Teknologi yang ada membuat mereka menjadi
pribadi yang lebih mengutamakn diri sendiri, jauh dari kehidupan sosial secara langsung, bahkan ada
yang sampai menjadikan teknologi atau lebih tepatnya media sosial itu sebagai pengganti keluarga,
orangtua dan teman.

Internet ataupun media sosial membuat mereka jauh dengan keluarga,dan terkadang mereka malah
menghabiskan waktunya berada didepan gadget/Komputer.

Kurangnya pengawasan dan tidak adanya informasi yang jelas tentang baik buruknya teknologi
menjadi faktor utama penyebab penyalahgunaan teknologi pada anak sehingga akan sangat bijak
ketika Teknologi yang ada dimanfaatkan sebaik-baiknya dan menjadi Peluang bukan
menjadi Ancaman.

3. Teknologi sebagai instrument kekuasaan

Mengutip kalimat dari seorang tokoh dialek Nihilisme, Friedrich Wilhelm Nietzsche bahwa “adanya
pengetahuan digunakan bukan untuk mencari kebenaran, akan tetapi untuk suatu kekuasaan”.
Sebagai seseorang yang berkontradiksi dengan kemapanan dalam berpikir, Nietzsche sangat berhak
mendapatkan gelar sebagai Rajawali kaum filsuf—pemikiranya lagi-lagi terbukti jelas depan mata
rakyat Indonesia terkait keterpurukan bumi pertiwi saat ini.
Sejak dulu pelanggengan kekuasaan ataupun usaha untuk melakukan kedeta sangat terkait erat
dengan tindakan hegemoni maupun represif—kalau dulu tindakan-tindakan tersebut berupa
hegemoni maupun represif yang bersifat fisik—sekarang dan sejak berakhirnya perang dunia ke-2,
tindakan tersebut mengerucut pada dominasi informasi dan bahasa-bahasa hegemoni. Itulah yang
sedang sama-sama kita nikmati di Indonesia—penuh dengan bahasa-bahasa, maupun informasi yang
berdalang intrik untuk melanggengkan atau mungkin mengambil alih kekuasaan. Timbul satu
permasalahan, bukan kita selesaikan dengan cepat dan tepat, maka kita menimbulkan lagi masalah
yang dibilang sebagai pengalihan isu. Betul saja yang dikatakan oleh tokoh reformasi kita akan status
kekuasaan dan kepemimpinan, Bapak Amien Rais “untuk 1 periode kepemimpinan (5 tahun) adalah
ideal, untuk selanjutnya (periode ke-2) adalah batas toleransi memimpin, dan apabila sampai pada
periode selanjutnya maka, kita akan merasa “sayang” untuk melepaskan jabatan”.

Seperti syarat suatu kebohongan, kalau kita ingin menutupi kebohongan, maka kita akan melakukan
kobohongan-kebohongan yang lebih banyak. Mungkin tepatnya adalah melakukan perencanaan
kebohongan. Tidak usah melirik pada pemerintahan Mubarok di Mesir yang berendam diri 30 tahun
dengan jabatan presiden, tidak perlu juga kita melihat sejarah romantis tragis yang di ukir oleh Bapak
pembangunan kita, Pak Soeharto—kejadian saat ini, di Indonesiapun syarat akan permainan
informasi dan bahasa, yang masyarakat intelegensiapun tidak tahu terminal akhir dari segala macam
informasi yang saat ini kita terima, apalagi untuk masyarakat Indonesia yang tidak bersekolah.
BAB IV
HUBUNGAN TEKNOLOGI DAN KEKUASAAN POLITIS, DAN SIKAP KRISTEN TERHADAP
TEKNOLOGI

1. Hubungan teknologi dan kekuasaan politik

Politik tanpa teknologi akan menjadikan kelumpuhan dan keterbelakangan dalam sebuah sistem, jika
kita berbicara negara maka mungkin tanpa teknologi, penyelesaian masalah akan menjadi lambat
bahkan lumpuh, bayangkan saja ada kebijakan untuk menyediakan jembatan untuk menghubungkan
dari pulau-kepulau namun belum ada yang mampu membuat jembatan maka hanya sebatas
kebijakan tanpa bukti penyelesaian

pandangan banyak orang mengenai teknologi dan politik yang tidak dapat disatukan, banyak orang
menyukai teknologi karena di Indonesia banyak yang percaya bahwa teknologi identik dengan
kemajuan dan perdaban modern dan orang menganggap politik selalu identik dengan perbuatan
yang merugikan seperti korupsi,kolusi,nepotisme konspirasi, permusuhan dan lain-lain. Itu semua
adalah persepsi, namun agar lebih adil memandang alangkah lebih baiknya kita ulik lebih dalam
maknanya sekali lagi.

 Kata teknologi disadur dari bahasa yunani, yaitu technologia, techne yang berarti keahlian
dan logia yang berarti pengetahuan. Arti teknologi dalam KBBI adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan. Menurut salah seorang ilmuwan Ursula
Fanklin (1989), teknologi adalah sebagai suatu cara praktis yang menjelaskan mengenai cara
kita semua sebagai manusia membuat segala sesuatu yang berada disekitar kita. Pengertian
ini merujuk pada penggunaan teknologi yang merupakan seluruh benda yang dibuat oleh
manusia dimana, setiap orang bisa saja membuat dan mengembangkannya apabila
mempelajarinya dengan baik dan dapat menerapkannya secara praktis.

 Sedangkan politik berasal juga dari kata yunani yaitu politikos yang berarti dari, untuk, atau
yang berkaitan dengan warga negara, adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan. Politik dalam KBBI adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan, segala urusan
dan tindakan (kebijakan, siasat dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau
terhadap negara lain. Menurut Plato dan Aristoteles politik adalah usaha untuk mencapai,
masyarakat politik (Polity) yang terbaik di dalam politik, manusia akan hidup bahagia karena
memiliki peluang untuk mengembangkan bakat hidup dengan rasa kemasyarakatan yang
akrab dan hidup dalam suasana moralitas.
Teknologi dan Politik keduanya memang dua hal yang sangat berbeda namun mempunyai peran
hubungan, contohnya :

Peranan teknologi dalam politik terutama dalam pemungutan suara contohnya adalah pemugutan

suara yang dikenal dengan istilah E-Voting, Teknologi pemungutan suara elektronik (eVoting) dapat
mencakup kartu punch , scan optik sistem voting dan kios suara khusus (termasuk mandiri langsung
merekam sistem voting elektronik , atau DRE). Hal ini juga dapat

melibatkan transmisi suara dan suara melalui telepon, swasta jaringan komputer , atau

internet.

Peranan-peranan E-voting adalah :

 Memudahkan dalam proses pemungutan suara


 Mempercepat dan mengurangi kesalahan dalam perhitungan suara
 Memberikan peningkatan aksesibilitas bagi para pemilih cacat.
 Dapat memfasilitasi kecurangan dalam pemilu .

Contoh lainnya terhadap politik :

politik yang identik dengan korupsi, permusuhan dan kesia-siaan membentuk persepsi yang salah
bahwa politik itu pasti buruk sehingga banyak orang yang enggan terjun kepolitik, enggan berbicara
politik,sentimen terhadap partai politik itulah akibat labelling yang keliru.

Oleh karenanya kita tidak boleh begitu saja menilai dan menyebabkan kita enggan untuk berpolitik,
karena iklim perpolitikan kita sedang buruk. Seperti yang dikatakan oleh Bertolt Brecht kita tidak
boleh sampai buta politik, karena sama saja kita membiarkan orang-orang tanpa kapasitas
memimpin dan orang-orang jahat berbuat seenaknya.

Teknologi dan politik , memiliki dua sisi, benar atau salah, baik atau buruk, ini semua tergantung
untuk apa dan oleh siapa. Teknologi dan politik akan baik jika digunakan untuk kebaikan dan
sebaliknya dan akan benar jika dilakukan untuk kebenaran dan sebaliknya.

Padahal tanpa politik seorang teknolog hanya akan menjadi pekerja semata, tanpa melihat yang
dikerjakannya untuk apa? Dampaknya bagi sosial dan lingkungan seperti apa? Tanpa politik teknologi
hanya akan menjadi bancakan bagi politisi dengan niat jahat untuk melakukan hal-hal merugikan
seperti korupsi dan sebagainya.

Mantan Presiden kita adalah lulusan kampus teknologi, mereka adalah bapak Ir. Soekarno dan
Bapak Ir. Habibie. Keduanya adalah seorang teknokrat, orang berlatarbelakang keteknikan namun
juga memiliki wawasan luas akan politik, ekonomi, hukum dan semua itu mereka miliki untuk
berkiprah mengelola negara. Ini bukti nyata teknologi dan politik dapat bersatu harmonis.

Jadi teknologi dan politik harus mampu kita harmonisasi untuk menciptakan kedamaian sebagai
akselerasi kemajuan seperti susu yang dimasak dengan bara api dengan media gerabah (akal),
menghasilkan susu beraroma unik dan mendamaikan.

pandangan Alkitab terhadap teknologi, jika dihubungkan dengan ayat dalam Alkitab yang
berbicara tentang penentangan Allah terhadap teknologi maka dapat diketahui bahwa teknologi
memang tidak bersalah, teknologi muncul karena kemampuan olah pikir yang diberikan Allah kepada
manusia. Sehingga manusia menciptakan, menggunakan dan mengembangkan teknologi. Namun
semuanya itu dibawa kontrolnya Allah. Artinya manusia yang menciptakan, menggunakan dan
mengembangkan namun tetap dibawa kobtrolnya Allah dengan tujuan agar manusia tidak
menciptakan teknologi untuk menyombongkan diri atau menyamakan diri dengan Allah tetapi untuk
kebutuhan manusia dan untuk kemuliaan Tuhan. Dalam hal ini, walaupun perintah tersebut
diberikan kepada Adam sebagai manusia pertama, namun perintah itu juga diberikan secara
tidak langsung kepada seluruh manusia hingga saat ini. Artinya Allah memperlengkapi manusia
dengan akal budi, pikiran dan perasaan sehingga lewat akal budi inilah manusia mengembangkan
teknologi dengan cepat, sesuai perkembangan zaman dan peradaban.

Dalam Alkitab mengatakan, “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah
orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Ams. 1:5). Dalam hal ini, Allah
sebenarnya menghendaki manusia untuk terus mengembangkan diri, menambah ilmu dan
pengertian. Sebagai orang Kristen tetap menerima segala kemajuan teknologi yang ada dengan dasar
Iman Kristen, yaitu takut akan Tuhan. Hal ini berarti bahwa tidak perlu menjauhi teknologi tapi justru
terus mengembangkannya menjadi lebih baik lagi. Sebab Tuhan sendiri yang memberikan pengertian
dan pengetahuan, keahlian, dalam berbagai pekerjaan kepada seseorang (Kel. 35:31). Sebagai mitra
Allah maka manusia diberi kemampuan untuk mengeta(Ams.1:7). Iman Kristen memberikan dasar
kepada kita untuk menerima perkembangan teknologi yang ada dalam iman Kristen yang menjadi
dasar adalah Tuhan (Allah adalah arsitek).

b. Sikap Kristen terhadap teknologi


 Pertama, Allah adalah sumber pengetahuan (Ams. 1:7) "Takut akan TUHAN adalah
permulaan pengetahuan”. Dalam hal ini, pengetahuan itu berasal atau bersumber
dari Tuhan dan sikap diri yang takut akan Tuhan akan menghasilkan
pengetahuan yanghui namun tetap dalam rasa hormat dan tunduk terhadap
otoritas Allah Sang Pencipta benar serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut
dengan bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan bagi sesama. Dengan
demikian, pengetahuan tersebut berasal dari Allah, maka teknologi memiliki
keterbatasan. Artinya seluruh ciptaan Allah atau yang berasal dari Allah memiliki
keterbatasan, hanya Allah sendirilah yang sempurna dan tidak terbatas. Secanggih
apa pun teknologi yang terus berkembang, dan hebatnya teknologi yang ada
sekarang ini, tetap saja tidak dapat membuktikan keberadaan Allah. Keberadaan
Allah dan kehadiran-Nya dalam diri orang percaya hanya dapat dipahami dengan
iman.
 Kedua, sebagai orang Kristen harus dapat menguasai teknologi dan bukan dikuasai
oleh teknologi (1 Kor. 6:12). "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya
berguna. Segala esuatu halal bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku
diperhamba oleh suatu apapun." Dalam hal ini, teknologi hasil dari akal budi
manusia diizinkan digunakan untuk mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan
hidup manusia. Akan tetapi, ketika teknologi yang merupakan hasil dari akal budi
manusia yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia itu telah digunakan untuk
menentang hukum Tuhan, maka manusia akan kembali menjadi budak dosa. Allah
tentunya akan memberikan hukuman kepada manusia yang telah menjadi budak
dosa dengan membuat teknologi sebagai "allah", yang karenanya manusia telah
diperhamba. Seperti halnya Allah mengacaukan upaya orang-orang Babel yang
membangun kota dan mendirikan menara dengan motivasi untuk mencari nama
dan melawan Allah.

c. Bagaimana orang Kristen memanfaatkan teknologi


 melengkapi sarana katekese audiovisual dengan membuat video, program animasi,
PowerPoint, dan penyajian informasi mengenai iman yang bisa disebarkan melalui
internet yang dapat dijangkau dengan bebas oleh umat yang dibutuhkan untuk
membangun perkembangan iman.
 Membuat forum diskusi mengenai iman di mana materi tidak hanya mencakup
tentang kegiatan-kegiatan gereja saja tetapi juga dapat mengenai sharing tentang
pengalaman iman yang dapat memotivasi dan saling mendukung dalam doa.
 Membuat aplikasi bersama seperti "Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram." Atau
situs rohani yang di dalamnya umat bisa dapat Merasakan layanan konsultasi,
seperti: konsultasi psikologi, kesehatan, belajar, karir, dan ekonomi. Tentunya di
dalam situs atau aplikasi itu juga disediakan ruang pengalaman iman dan
pengenalan sehingga sewaktu-waktu pengunjung yang lain bisa membaca dan
menjadikan itu sebagai penambahan pengetahuan ataupun perkembangan iman.
 Membuat situs yang dapat menampilkan kekuatan ajaran iman Kristen dalam
mengkaji persoalan-persoalan keseharian yang ada di tengah kehidupan
masyarakat dan juga dapat menampilkan titik temu dalam iman Kristen yang
berada di kebudayaan masyarakat Indonesia. Situs rohani seperti ini akan
membuka pintu dan dialog pencerahan bagi umat yang tengah mencari sang
kebenaran.
 Dapat mengambil bagian dalam milis-milis (group diskusi internet) membentuk
opini public yang menjadi garam dan terang di dalamnya, maksudnya di sini adalah
seseorang dapat menjadi seorang motivator dalam membuat opini akan tetapi
tidak lupa dalam penambahan teks Alkitab di akhir postingan
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Teknologi singkatnya adalah sebagai alat bantu yang hadir dengan membawa berbagai macam
dampak positif namun ada juga sisi negetifnya jika salah digunakan. teknologi muncul karena
kemampuan olah pikir yang diberikan Allah kepada manusia. Sehingga manusia menciptakan,
menggunakan dan mengembangkan teknologi. Namun semuanya itu dibawa kontrolnya Allah.
Artinya manusia yang menciptakan, menggunakan dan mengembangkan namun tetap dibawa
kobtrolnya Allah dengan tujuan agar manusia tidak menciptakan teknologi untuk menyombongkan
diri atau menyamakan diri dengan Allah tetapi untuk kebutuhan manusia dan untuk kemuliaan
Tuhan. Dalam hal ini, walaupun perintah tersebut diberikan kepada Adam sebagai manusia pertama,
namun perintah itu juga diberikan secara tidak langsung kepada seluruh manusia hingga saat ini.
Artinya Allah memperlengkapi manusia dengan akal budi, pikiran dan perasaan sehingga lewat akal
budi inilah manusia mengembangkan teknologi dengan cepat, sesuai perkembangan zaman dan
peradaban.

Saran

untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi sehingga teknologi digunakan menurut iman Kristen
maka perlu peran pendidikan agama Kristen melalui pengajaran yang di lakukan di lingkungan
keluarga, gereja dan sekolah. Dalam hal ini, peran pendidikan agama Kristen yang dilakukan dalam
keluarga untuk mengantisipasi penggunaan teknologi melalui peran orang tua dalam keluarga. Peran
yang orang tua harus lakukan dalam keluarga melalui peran pendidikan agama Kristen yakni orang
tua berperan untuk mengajar, mendidik, dan mendampingi anak dalam penggunaan teknologi
sehingga anak tidak menyalahgunakan teknologi namun tetap menggunakan teknologi sesuai
denagan iman kris
DAFTAR PUSTAKA

1. //id.wikipedia.org/wiki/
Perkembangan_Teknologi_Komunikasi_di_Masyarakat_Indonesia
2. http://iradewa.com/perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html
3. https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=176368
4. https://123dok.com/article/dominasi-pengetahuan-agama-hubungan-iman-kristiani-
ilmu-pengetahuan.q05d3wg9
5. https://www.its.ac.id/news/2017/08/15/teknologi-dan-politik-2/
6. Benget, Rumahorbo. "Pendayagunaan Ilmu Teknologi Komputer Ditinjau Dari Sudut
Iman Kristen." Methodika Vol.1, No. 1 (Maret 2015): 52. Diakses 12 Mei 2020,
http : //methomika. net/ index. php / sjmika /issue/view/6 .

Anda mungkin juga menyukai