Teori:
1. Jangan menulis pernyataan yg membicarakan menngenai Kejadian yg telah lewat kecuali obyek
sikap ttg masa lalu
Contoh pernyataan:
Dulu sebelum bungkus rokok bergambar penyakit akibat konsumsi rokok masyarakat tidak
sebaik sekarang pemahamannya tentang bahaya merokok.
2. Jangan menulis pernyataan yg berupa fakta atau dapat ditafsirkan sebagai fakta.
Contoh pernyataan:
Merokok telah menajdi permasalahan dunia.
5. Jangan menulis pernyataan yg sangat besar kemungkinan akan disetujui oleh hampir semua
orang atau bahkan hampir semua orang tak akan menyetujuinya.
Contoh :
Merokok merusak kesehatan.
7. Usahakan setiap peryataan ditulis dalam bahasa yang sederhana, jelas dan langsung. Jangan
menuliskan pernyataan dengan menggunakan keliamat-kalimat yang rumit.
Contoh:
Jika seseorang adalah seorang perokok aktif maka didalam paru-parunya akan mengandung
Karbon Monoksida yang dapat diikur dengan Smokerlyzer.
8. Setiap pernyataan hendaknya ditulis ringkas dengan menghindari kata-kata yang tidak
diperlukan dan yang tidak akan memperjelas isi pernyataannya.
Contoh:
Seorang ayah yang merokok di dalam rumah dapat ditiru oleh anaknya, yang kelak anaknya bisa
menjadi perokok seperti ayahnya.
9. Setiap pernyataan harus berisi hanya satu ide (gagasan yang lengkap).
Contoh:
Merokok di dalam rumah sangat berbahaya bagi anggota keluarga lainnya terutama balita pada
masa pertumbuhan dan ibu hamil.
10. Pernyataan yang berisi unsur universal seperti “tidak pernah”, “semuanya”, “ selalu, “tak
seorangpun dan semacamnya seringkali menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dan
karenanya sedapat mungkin dihindari
Contoh:
Tidak pernah merokok baik untuk kesehatan seseorang.
11. Kata-kata “hanya”, “sekedar”, “semata-mata”, dan semacamnya harus digunakan seperlunya
saja dan hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran isi pernyatan.
Contoh:
Merokok bukan semata-mata berbahaya bagi si perokok aktif, tetapi juga orang sekitarnya
sebagai perokok pasif.
12. Jangan menggunakan kata-kata atau istilah yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh para
responden.
Contoh:
Sosial Smoker lebih menyukai vape karena bisa memilih varian flavour yang disukai.
14. Hindarilah pernyataan sikap yangmengandung “social disability” yang tinggi, yaitu hal-hal yang
akan disetujui responden semata-mata karena isinya menggambarkan sesuatu yang dianggap
sudah semestinya.
Contoh:
Merokok merusak kesehatan.
Skala Thurstone
Contoh pertanyaan:
Bagaimana pendapat saudara tentang peraturan desa yang melarang merokok di dalam rumah?
Skala Likert
Contoh pernyataan: (pernyataan positif)
Tidak merokok di dalam rumah dapat mencegah anak meniru perilaku merokok orang tua
A Sangat setuju 4
B Setuju 3
C Tidak setuju 2
D Sangat tidak setuju 1
efektif 1 2 3 4 5 6 7 8 Tidak
efektif
Skala Guttman
Contoh pertanyaan:
Apakah anda ada keinginan untuk berhenti merokok
a. Ya
b. Tidak