Anda di halaman 1dari 3

Nama : May Salwa Elbasyarah

Kelas : MPI 2B
Mata Kuliah ; Filsafat
NIM : 21021039

DIALEKTIKA-
segala perubahan atau keadaan saling mengubah ini terjadi menurut pola tertentu yang
dinamakan dialektika yang terdapat dalam lingkungan alam.
Pengertian pokok dialektika adalah perubahan merupakan akibat dari adanya pertentangan
diantara kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan dan tidak dapat didamaikan.
Pandangan-pandangan manusia sangatlah penting, karena pandangan tersebut
menentukan perjuangan yang terjadi dewasa ini untuk merebut kekuasaaan yang dilakukan oleh
berbgai kelompok dan ideology.
Penganut komunisme memandang manusia sebagai hasil perjuangan kelas, sebab itu
mereka berusaha mengubah bentuk masayrakat menjadi suatu masyarakat komunis yang
didalamnya tidak lagi terdapat kelas ekonomi. Penganut ahli teologi telah memandang manusia
sebagai anak tuhan dan mengusahakan terbentuknya suatu Negara yang menghargai
agama.Penganut rasionalisme memandang manusia sebagai makhluk yang bebas, setidak-
tidaknya dalam berpikirnya.

MASALAH POLITIK-
Apakah Negara itu?

Persengketaan antara Negara-negara yang saling mencoba mendesakan kepentingannya


sendiri kian menjadi-jadi dan kiranya selalu berakhir dengan konflik senjata yang bersifat
terbuka dan meluas.khususnya di Amerika yang ditandai dengan bangkitnya kebebasan dan
mencuatnya kemajuan dibidang ilmu dan teknologi pada abad XX.
Ideologi-ideologi politik. Istilah-istilah “Demokrasi”,”Naziisme”(atau istilah genusnya
fasisme), dan “Komunisme” menyangkut suatu paham tentang Negara dan masing-masing dapat
diasosialiasikan dengan suatu nama tertentu. “Demokrasi mengingatkan kita tentang nama
Thomas Jefferson, “Naziisme” mengingatkan pada Adolf Hilter, “Fasisme” kepada Benito
Mussolini, dan “Komunisme” kepada Karl Marx. Masing-masing istilah tersebut kemudian
diasosiasikan dengan suatu Negara tertentu. Demokrasi dengan Amerika Serikat, Naziisme
dengan Jerman, dan Komunisme dengan Soviet Rusia.

MAKNA ISTILAH-
A. Organisasi ekonomi dilawankan dengan filsafat politik.
Usaha untuk membuat semacam definisi pendahuluan tentang istilah-istilah, berarti
mengabaikan segala macam persoalannya.
1. Demokrasi tidak sama sepenuhnya dengan Kapitalisme. Kapitalisme mengacu pada suatu
system ekonomi yang didalamnya terdapat kepemilikan pribada atas suatu sarana
produksi, dan perangsang bagi hasil kerja selanjutnya terletak pada keuntungan yang
diperoleh pengusaha.
2. Komunisme dan Sosialisme. Komunisme sebagai suatu system ekonomi ini lebih baik
disebut Sosialisme. Didalam ekonomi kapitalisme setiap orang berhak memupuk
kekayaan sebanyak-banyaknya, namun dalam ekonomi sosialisme memperoleh sesuai
kebutuhannya dan tersisa bagi kesejahteraan sekitar.
3. Fasisme dan Negara korporasi. Ekonomi korporasi dapat dipandang sebagai suatu
bentuk kapitalisme dimana seorang berperan sebagai sejenis yang mengatur segala
pekerjaan, Negara korporasi berusaha mempertahankan pemilikan dan prakarsa pribadi
dan keuntunmgannya.

B. Kemerdekaan (Liberty)
Fasisme acap kali ditolak, karena paham ini meniadakan kemerdekaan atau
kebebasan, sedangkan para penganut fasis mengatakan ‘hanya didalam suatu Negara
fasis anda dapat mempunyai kebebasan yang sejati’

Pengendalian pertentangan kelas. Satu-satunya cara yang dapat digunakan oleh Negara untuk
mengendalikan pertentangan tersebut hanyalah ia tetap menempatkan salah satu diantara kelas-
kelas tersebut didalam kedudukan yang tertindas.

Keharusan masyarakat tanpa kelas. Dalam fase ini Negara tidak lagi diperlukan, hasilnya
akan berupa suatu masyarakat tanpa kelas yang terdiri dari para penghasil yang bebas yang sama
kedudukannya dan inilah yang menjadi tujuan yang hendak dicapai penganut tindak komunis
yakni menciptkan kaum masyarakat komunis.

Revolusi menggulingkan Negara. Menurut Lenin, ada tiga tahapan dalam teori komunisme
tentangh Negara, pertama dengan jalan revolusi, dilanjutkan dengan demokrasi selanjutnya
menyempurnakan diktatur proletariat.

Penganut marxisme mendefinisikan kemerdekaan dan kesaam berdasarkan ekonomi dan bukan
atas dasar perbuatan-perbuatan. Ini tidak mengherankan jika kita mengingat teori mereka tentang
hakekat manusia.

Kini kita bicarakan masalah kemerdekaan. Didalam konstitusi Uni Soviet, kemerdekaan
didefinisikan berdasarkan atas kebebasan tertentu, yakni sebagai berikut.
Pasal 125. Sesuai dengan kepentingan rakyat pekerja, dan untuk memperoleh system
sosialis maka warga Negara Uni Soviet dijamin oleh hukum untuk menikmati :
1. Kebebasan berbicara
2. Kebebasan pers
3. Kebebasan berkumpul, termasuk mengadakan pertemuan-pertemuan massa
4. Kebebasan untuk mengadakan pawai-pawai jalan dan demonstrasi

Ungkapan-ungkapan penting yang terdapat didalam jaminan-jaminan tersebut dibatasi oleh dua
prinsip yaitu harus sesuai dengan kepentingan rakyat pekerja dan memperkokoh system sosialis.
Jadi kemerdekan hanya ada dalam batas-batas tertentu dan ini bertentangan dengan
kemerdekaan yang didefinisikan dalam sepuluh amandemen pertama terhadap konstitusi
Amerika Serikat. Apa yang dikatakan diatas secara tegas diakui oleh Krylenko, mentri
kehakiman Soviet, pada tahun 1937. Kebebasan tidak diperuntukan bagi mereka yang menentang
kaum komunis.

May Salwa Elbasyarah (21021039)

Anda mungkin juga menyukai