Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL EVALUASI PROGRAM

PEMBANGUNAN TAMAN TITIK NOL KILOMETER


KECAMATAN SEMARANG UTARA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Evaluasi Perencanaan (PTPW6705)

Dosen Pengampu:
Widjonarko, S.T., M.T.
Dr. Eng. Maryono, S.T., M.T.
Dr. -Ing. Santy Paulla Dewi, S.T., M.T.
Dr. Ars. Rina Kurniati

Disusun Oleh:
Kelompok 6B

Inayah Widya Nita 21040120130108


Muhammad Ghozi 21040120120033
Muhammad Zaky Akmal Falah 21040120130130
Nadya Agustina Hastari 21040120140136
Yustina Galuh Candra Dewi 21040120140138

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................3
1.3 Tujuan dan Sasaran ..............................................................................................................4
1.3.1 Tujuan .........................................................................................................................4
1.3.2 Sasaran ........................................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup.....................................................................................................................4
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah .............................................................................................4
1.4.2 Ruang Lingkup Materi ................................................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan ..........................................................................................................5
BAB II GAMBARAN PROGRAM PEMBANGUNAN TAMAN TITIK NOL
KILOMETER ................................................................................................................................7
2.1 Gambaran Umum Wilayah Taman Titik Nol Kilometer .....................................................7
2.2 Program Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer ...........................................................7
2.2.1 Nama Program ............................................................................................................7
2.2.2 Tujuan Program ..........................................................................................................7
2.2.3 Sasaran Program .........................................................................................................7
2.2.4 Kegiatan Program .......................................................................................................8
2.3 Best Practice.........................................................................................................................9
BAB III INDIKATOR DAN METODE ANALISIS.................................................................10
3.1 Logical Framework ............................................................................................................10
3.2 Tabel Kebutuhan Data .......................................................................................................12
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................14
3.4 Metode Analisis Data .........................................................................................................14
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................................................15
4.1 Analisis Realisasi ...............................................................................................................15
4.2 Analisis Dampak ................................................................................................................16
4.3 Jadwal Kegiatan .................................................................................................................18
4.4 Pembagian Tugas ...............................................................................................................18
BAB V PENUTUP .......................................................................................................................20
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................................20
5.2 Rekomendasi ......................................................................................................................20
Daftar Pustaka .............................................................................................................................21

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota yang semakin berkembang menyebabkan kondisi demografi dan kehidupan
masyarakat semakin kompleks sehingga perkembangan perkotaan mengalihfungsikan area publik.
Secara harfiah dalam melakukan pembangunan perlu memperhatikan keberadaan lingkungan dan
penataan kota yang baik. Selayaknya kota yang memiliki keterpaduan sistem perkotaan, antar
fungsi kawasan perlu keselarasan proporsi penggunaan lahan sebagaimana yang telah diatur dalam
rencana tata ruang dan wilayah.

Ruang terbuka menjadi produk yang direncanakan dan dirancang guna menjamin
kontribusi dan dedikasi terhadap satu dan lainnya. Diketahui bahwa ruang terbuka ialah bagian
dalam atau kota yang membentuk area memanjang/jalur yang sifatnya terbuka dan kerap tanpa
bangunan. Ruang terbuka terdiri dari dua yakni ruang terbuka hijau dan non hijau. Mengacu pada
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menjelaskan kewajiban pemerintah
menyiapkan lahan peruntukan RTH di kawasan perkotaan (ATR/BPN, 2007). Selain itu dibahas
pula mengenai persentase penyediaan RTH yakni 30% yang terbagi atas 20% publik dan 10%
privat.

Kegiatan perkotaan yang kian dinamis menyebabkan disparitas penataan RTH yang
berimplikasi pada penurunan kualitas dan kuantitas. Diketahui bahwa RTH memiliki banyak
manfaat terhadap lingkungan dan juga bagi manusia yang hidup di kota tersebut. Penyediaan RTH
juga berimplikasi baik dan bermanfaat dari sisi ekologi. Penilaian tolok ukur berkembangnya kota
dapat ditinjau dari alih fungsi lahan guna memenuhi kebutuhan ekonomi sebagai dasar hidup.
Pertambahan penduduk yang dapat dilihat dari urbanisasi suatu kota akan meningkatkan aktivitas
dan mobilitas masyarakat disertai permintaan akan fasilitas RTH.

Di antara sekian banyak jenis ruang terbuka hijau sebagaimana yang tertulis dalam
Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan (RTHKP) ialah berupa fasilitas umum sebagai wadah beraktivitas bagi masyarakat
(Kemendagri, 2007). Pemerintah Kota Semarang perlu memfokuskan pada pengelolaan ruang
terbuka hijau guna mewujudkan persentase RTH 30% melalui pembangunan taman-taman di
lingkup perkotaan. Dari kondisi eksistingnya taman yang telah dibangun ada yang terjaga dan
termanfaatkan sebagaimana seharusnya, namun ada pula yang kondisinya kurang terawat dan
bahkan kurang potensial sehingga tidak dimanfaatkan seutuhnya. Maka dari itu penting untuk Kota
Semarang mengelola ruang terbuka hijau agar penggunaannya bisa maksimal dan porsinya sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Salah satunya dengan membangun Taman Titik Nol
Kilometer Semarang yang bertujuan sebagai upaya dalam penyediaan ruang hijau untuk
masyarakat sekaligus menghadirkan penanda pertautan wilayah di kawasan Semarang lama dan
modern sebagai tujuan wisata di kota Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang dimulai pada tahun 2022 sebagai
bagian dari inisiatif pengembangan ruang terbuka hijau Kota Semarang. Namun, progres

3
pembangunan taman ini belum mencapai tingkat optimal. Muncul berbagai permasalahan terutama
terkait pengaturan dan kelengkapan fasilitas di taman tersebut. Selain itu, juga terdapat kekurangan
dalam upaya menjaga keberlanjutan taman, seperti perawatan, pengelolaan, dan pemeliharaannya.
Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kendala-kendala
tersebut, merumuskan solusi yang efektif, dan memastikan bahwa Taman Titik Nol Kilometer
Semarang dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Melakukan evaluasi terhadap dokumen perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Taman Titik Nol Kilometer di Kecamatan Semarang Utara. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
mengkaji sejauh mana pencapaian program yang telah dijalankan dapat teridentifikasi. Selain itu,
evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana program ini dijalankan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

1.3.2 Sasaran
Sasaran evaluasi pada Proyek Pembangunan Taman Titik Nol kilometer Semarang sebagai berikut:

a. Melakukan survei lembaga-lembaga terkait guna mendapatkan dokumen perencanaan


Taman Titik Nol Kilometer;
b. Menyusun Struktur Kerja;
c. Menyusun desain survei sebelum memulai survei;
d. Menyusun rencana kegiatan evaluasi;
e. Mengidentifikasi karakteristik kawasan Taman Titik Nol Kilometer dan manfaat
pengadaan proyek pembangunan Taman;
f. Mengidentifikasi potensi, masalah, dan isu terkait proyek pembangunan Taman Titik Nol
Kilometer;
g. Mengevaluasi capaian pelaksanaan Program Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer
dengan kenyataan di lapangan.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam evaluasi ini dibagi menjadi dua yaitu ruang lingkup wilayah dan
ruang lingkup materi.
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah evaluasi adalah Taman Titik Nol Kilometer dan kawasan
jangkauannya yakni Kecamatan Semarang Utara. Taman Titik Nol Kilometer dibangun
pada tahun 2022 dan diresmikan pada 5 Mei 2023 dengan luas sebesar 1.290 meter2.

4
Gambar 1.1 Peta Delineasi Taman Titik Nol Kilometer Semarang
Sumber : Google Earth, 2023
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Pada ruang lingkup materi yang akan dibahas merupakan program evaluasi pembangunan
Taman Titik Nol Kilometer. Program Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer ini sebagai wadah
aktivitas sosial ekonomi di Kecamatan Semarang Utara. Berdasarkan dengan tujuan tersebut, maka
akan dilakukannya evaluasi untuk menilai ketercapaian Taman Titik Nol Kilometer dalam hal
penyediaan ruang publik yang dapat menampung aktivitas sosial ekonomi masyarakatnya.
Evaluasi ini akan dilakukan dengan mengkaji kondisi eksisting dari Taman Titik Nol Kilometer
berdasarkan dari literatur, peraturan atau kebijakan-kebijakan terkait dengan Ruang Terbuka Hijau
(RTH). Hal-hal yang akan dievaluasi antara lain adalah berkaitan dengan bagaimana peran Taman
Titik Nol Kilometer sebagai ruang publik serta pemanfaatannya.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang dari penyusunan laporan proposal, rumusan masalah,
tujuan dan sasaran dalam melakukan kegiatan evaluasi, ruang lingkup evaluasi yang terdiri dari
ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi, dan ruang lingkup waktu, logical framework, serta
sistematika penulisan laporan.

5
BAB II GAMBARAN PROGRAM PEMBANGUNAN TAMAN TITIK NOL KILOMETER
Pada bab ini akan dijelaskan terkait gambaran program yakni pembangunan Taman Titik Nol
Kilometer. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai sasaran, kegiatan dan best practice yang akan
digunakan dalam evaluasi program ini.
BAB III INDIKATOR DAN METODE ANALISIS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan
analisis yang dilakukan dalam melakukan evaluasi terhadap program pembangunan Taman Titik
Nol Kota Semarang.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis-analisis yang akan digunakan dalam evaluasi
program serta pembahasan dari analisis tersebut.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan terkait hasil analisis
evaluasi program.

6
BAB II
GAMBARAN PROGRAM PEMBANGUNAN TAMAN TITIK NOL
KILOMETER
2.1 Gambaran Umum Wilayah Taman Titik Nol Kilometer
Tugu atau Taman Nol Kilometer Kota Semarang terletak di taman yang ada di depan
Kantor Pos Besar Johar. Lokasi itu tepatnya di Jalan Pemuda No. 2 Kecamatan Semarang Utara
Kelurahan Kauman Kota Semarang atau bersebelahan dengan komplek Kota Lama Semarang.
Taman Tugu Nol Kilometer Kota Semarang awalnya sebuah tetenger atau penanda berupa patok
kecil.

Gambar 2.1 Kawasan Delineasi Taman Titik Nol Kilometer Semarang


Sumber: Google Earth, 2023
2.2 Program Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer
2.2.1 Nama Program
Program Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang
2.2.2 Tujuan Program
Tujuan dari program pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang adalah
menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai wadah integrasi sosial, ekonomi, dan ekologi di
Kecamatan Semarang Utara.
2.2.3 Sasaran Program
Untuk mencapai tujuan tersebut, disusun beberapa sasaran yaitu sebagai berikut:
a. Terbangunnya Taman Titik Nol Kilometer Semarang

7
Terbangunnya Taman Titik Nol Kilometer pada lahan yang sudah direncanakan dengan
karakteristik eropa dan art deco yang serasi dengan aksen dari Kota Lama Semarang.
b. Tersedianya vegetasi dengan berbagai fungsi di dalam Taman Titik Nol Kilometer
Tersedianya vegetasi dengan fungsi masing-masing di dalam taman Titik Nol Kilometer
seperti peneduh, estetika, penyerap, hingga pelindung.
c. Tersedianya fasilitas pendukung
Tersedianya kursi, lampu, air mancur, lahan parkir, tempat sampah, hingga perbaikan akses
jalan paving di sekitar taman.
d. Terbangunnnya sentra kuliner UMKM
Tersedianya sentra kuliner UMKM yang merupakan hasil CSR PT Wismilak Inti Makmur
serta kios-kios UMKM sebanyak 10 buah.
e. Terbangunnya landmark Taman Titik Nol Kilometer
Terbangunnya landmark Taman Titik Nol Kilometer Semarang berupa kolam dan air
mengalir yang hadir melalui nilai filosofis berupa nilai harmonis dan berkesinambungan
antara masyarakat dengan pemerintah.
f. Terpeliharanya Taman Titik Nol Kilometer
Terpeliharanya Taman Titik Nol Kilometer hingga 5 tahun ke depan yang merupakan hasil
kolaborasi antara Disperakim Kota Semarang dengan PT Wismilak Inti Makmur setelah
taman diresmikan.
2.2.4 Kegiatan Program
Program pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang dilakukan melalui empat
tahap yaitu:
a. Pembangunan taman titik nol kilometer semarang
Pembangunan taman titik nol kilometer dilakukan pada tahun November 2022 dan selesai
pada Bulan Mei 2023. Taman dibangun di atas lahan 1.290 m2 dengan dana Rp 1,5 Miliar
dengan sumber dana CSR PT Wismilak Inti Makmur.
b. Penyediaan vegetasi dengan berbagai fungsi
Penyediaan vegetasi dilakukan dengan penyesuaian vegetasi yang sudah ada sebelumnya
dengan bentuk taman dan fungsi yang dibutuhkan. Terdapat beberapa penebangan dan
penambahan vegetasi seperti pohon pule dan tabebuya.
c. Penyediaan fasilitas pendukung taman
Terpeliharanya Taman Titik Nol Kilometer hingga 5 tahun ke depan yang merupakan hasil
kolaborasi antara Disperakim Kota Semarang dengan PT Wismilak Inti Makmur setelah
taman diresmikan.
d. Penyediaan sentra kuliner UMKM
Penyediaan fasilitas kios UMKM yang merupakan hasil CSR PT Wismilak Inti Makmur
sebanyak 10 buah serta sentra kuliner sebagai fasilitas pendukung wisata di Taman Titik
Nol Kilometer.
e. Pembangunan Landmark Taman Titik Nol Kilometer
Penyediaan landmark Taman Titik Nol Kilometer Semarang dengan huruf “0” serta kolam
dan air mengalir.

8
f. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan oleh PT Wismilak Inti Makmur sebagai pihak CSR untuk 5 tahun
ke depan setelah taman diresmikan.
2.3 Best Practice
DKI Jakarta adalah salah satu kota yang memiliki banyak ruang terbuka hijau berupa
taman. Salah satunya adalah Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang berada di Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan. Taman yang memiliki luas 9.710 m2 ini telah dilakukan revitalisasi pada 21
Oktober 2021 hingga 18 September 2022. Taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti
tugu, kolam besar, air mancur, plaza anak, amphitheater, healing garden, kedai kopi, ruang baca,
ruang diskusi, toko buku, ruang literasi anak, serta fasilitas pendukung berupa mushola dan toilet.
Taman ini memiliki konsep TOD atau transit oriented development yang terhubung dengan
Stasiun MRT Blok M. Taman ini juga memiliki desain yang inklusif, seperti adanya ramp, toilet
khusus disabilitas, dan ruang gerak yang mendukung pengguna kursi roda.

Gambar 2.2 Taman Martha Christina Tiahahu


Sumber: www.rukita.co

9
BAB III
INDIKATOR DAN METODE ANALISIS

3.1 Logical Framework


Dalam mengevaluasi program pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang, dibutuhkannya logical framework untuk
memudahkan proses pengevaluasian dengan lebih sistematis dan terstruktur. Logical framework ini juga membantu dalam menetapkan
tujuan, input, aktivitas kegiatan, dan dampak apa yang ditimbulkan. Berikut merupakan logical framework evaluasi program
Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer Semarang.
Tabel 3.1 Logical Framework
Hierarki Deskripsi Indikator Baseline Target Parameter MoV Asumsi dan Risiko
Logis
Menyediakan ruang
- Dana
terbuka hijau (RTH)
pembangunan
sebagai wadah integrasi
Tujuan Taman Kota 0 1290 M2 Telaah Dokumen taman
sosial, ekonomi, dan
- Kerjasama antar
ekologi di Kecamatan
stakeholder terkait
Semarang Utara
Penyediaan lahan,
- Dana
Pembangunan taman, Lahan untuk
pembangunan
Penyediaan vegetasi, pembangunan ruang
Input 0 1290 M2 Telaah Dokumen taman
Penyediaan fasilitas taman, terbuka hijau berupa
- Kerjasama antar
serta fasilitas pendukung taman
stakeholder terkait
taman
- Dana pembebasan lahan
Tersedianya lahan untuk Luas lahan untuk
0 1290 M2 Telaah Dokumen terpenuhi
pembangunan taman pembangunan taman
- Tidak terjadi konflik lahan
- Kerja sama dengan CSR
terlaksana dengan baik
- Konstruksi dilaksanakan
tepat waktu
Output Terbangunnya taman titik Luas taman yang
0 1290 M2 Telaah Dokumen - Rekayasa lalu lintas di
nol kilometer terbangun
sekitar konstruksi berjalan
lancar
- Material menggunakan
material ramah lingkungan

Terbangunnya taman Terdapat vegetasi Buah per Telaah Dokumen - Vegetasi sesuai dengan
0
dengan vegetasi dengan berbagai jenis & Observasi peruntukan dan kondisi

10
fungsi (peneduh, lingkungan di Semarang
penyerap, estetika, Utara
serta pelindung) - Vegetasi dapat bermanfaat
baik untuk taman dan
lingkungan sekitarnya

Terdapat kursi, - Fasilitas taman lengkap


Tersedianya fasilitas Telaah Dokumen
lampu, landmark, 0 Buah - Fasilitas didesain secara
bermain taman & Observasi
serta tempat sampah inklusif

- Fasilitas pendukung dapat


Terdapat lahan bermanfaat bagi masyarakat
Tersedianya fasilitas Telaah Dokumen
parkir, toilet, serta 0 Buah sekitar
pendukung taman & Observasi
kios UMKM - Fasilitas dapat menunjang
pengunjung taman
Terdapat
berbagai jenis
Tingkat
acara seperti
keterlibatan - Masyarakat merespons
konser,
Menyediakan ruang Meningkatkan dan positif terhadap upaya
pameran seni,
terbuka hijau (RTH) Jumlah dan Ragam jumlah aktivitas partisipasi penyediaan RTH
pertemuan
sebagai wadah dari aktivitas sosial dan sosial dan masyarakat Wawancara dan - Tersedia anggaran dan
komunitas,
aktivitas sosial dan ekonomi Kecamatan ekonomi yang dalam observasi sumber daya yang cukup
kegiatan
Outcome ekonomi di Kecamatan Semarang Utara diadakan di RTH aktivitas yang untuk pengembangan dan
olahraga, dan
Semarang Utara diadakan di pemeliharaan RTH.
bazaar atau
RTH.
festival produk
lokal.

Berkurangnya kebutuhan Luas kebutuhan


Observasi dan
ruang terbuka hijau di kota Ruang Terbuka Kota 1500 1200 Ha
Telaah Dokumen
semarang Semarang
Adanya Peningkatan
Sudah ada
Pendapatan penambahan dan pendapatan
Meningkatnya beberapa
masyarakat yang bantuan pelaku usaha Wawancara dan Kondisi ekonomi masyarakat
kesejahteraan masyarakat UMKM yang
membangun UMKM pengembangan atau observasi menjadi baik
di sekitar taman beroperasi di
di sekitar taman UMKM di sekitar masyarakat
sekitar taman
Impact taman sekitar taman
Kemampuan
Total penyerapan
Mengurangi pencemaran Berkurangnya vegetasi
karbon dioksida Wawancara dan Lingkungan sekitar menjadi
udara 0 tingkat polusi taman dalam
(CO2) oleh vegetasi observasi lebih sehat
udara menyerap
taman
polusi

11
Tingkat
Masih kurang Penyediaan dan
Meningkatkan kualitas Kepuasan kepuasan dan
sarana penambahan Wawancara dan Terdapat sarana rekreasi
psikis pengunjung masyarakat terhadap peningkatan
hiburan/rekreas sarana observasi pelepas penat
ketersediaan taman jumlah
i di taman hiburan/rekreasi
pengunjung
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2023

12
3.2 Tabel Kebutuhan Data
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Data
Bentuk Teknik
No. Nama Data Jenis Data Tahun Sumber Data
Data Pengumpulan Data
Dokumen
Lahan Pembangunan
1. Angka Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Taman
(Disperakim)
Dokumen
Kepemilikan Lahan
2. Teks Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Taman
(Disperakim)
Dokumen
Luas Taman
3. Angka Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Terbangun
(Disperakim)
Dokumen
Jenis dan Jumlah
4. Angka Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Vegetasi
(Disperakim)
5. Kondisi Vegetasi Teks Primer 2023 Individu Observasi
Jenis dan Jumlah Dokumen
6. Fasilitas Pendukung Angka Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Taman (Disperakim)
Kondisi Fasilitas
7. Teks Primer 2023 Individu Observasi
Pendukung
Aksesibilitas menuju
Angka dan
8. Taman Titik Nol Primer 2023 Individu Observasi
Teks
Kilometer Semarang
Aksesibilitas internal
Angka dan
9. Taman Titik Nol Primer 2023 Individu Observasi
Teks
Kilometer Semarang
Masterplan Dokumen
10. Pembangunan Taman Teks Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Titik Nol Kilometer (Disperakim)
DED Pembangunan Dokumen
11. Taman Titik Nol Teks Sekunder 2023 Perencanaan Telaah Dokumen
Kilometer (Disperakim)
Peraturan Daerah Kota
Bapedda Kota
12. Semarang terkait Teks Sekunder 2023 Telaah Dokumen
Semarang
Pembangunan Taman
Tingkat Kepuasan
pengunjung terhadap
13. Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
kebersihan di Taman
titik 0 Kota Semarang
Tingkat Kepuasan
pengunjung terhadap
14 Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
kenyamanan di Taman
titik 0 Kota Semarang
Tingkat Kepuasan
pengunjung terhadap
15 Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
keamanan di Taman
titik 0 Kota Semarang
Tingkat Kepuasan
pengunjung terhadap
16 ketertiban parkir dan Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
sirkulasi di Taman titik
0 Kota Semarang
Tingkat Kepuasan
pengunjung terhadap
17 Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
PKL di Taman titik 0
Kota Semarang

13
Preferensi waktu
18 kunjungan ke Taman Teks Primer 2023 Individu Kuesioner
Tirto Agung
Jumlah Pengunjung
Kawasan Kota Lama
19 Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
Semarang sebelum
adanya Taman
Jumlah Pengunjung
Kawasan Kota Lama
20 Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
Semarang setelah
adanya taman
21 Motiviasi Kunjungan Angka Primer 2023 Individu Kuesioner
Kapan taman Nol
kilometer semarang Bapedda dan
22. Teks Sekunder Terbaru FGD
dibangun dan Disperakim
diresmikan?
Alasan dibangunnya
Bapedda dan
23. taman Nol kilometer Teks Sekunder Terbaru FGD
Disperakim
Semarang
Kendala dan cara
menghadapi kendala Bapedda dan
24. Teks Sekunder Terbaru FGD
dalam pembangunan Disperakim
taman Nol kilometer
Proses penyediaan
Bapedda dan
25. vegetasi dan fasilitas Teks Sekunder Terbaru FGD
Disperakim
pendukung taman
Kendala dalam
penyediaan vegetasi Bapedda dan
26. Teks Sekunder Terbaru FGD
dan fasilitas Disperakim
pendukung taman
Peraturan daerah
khusus untuk taman Bapedda dan
27. Teks Sekunder Terbaru FGD
Nol Kilometer Disperakim
Semarang
Dukungan pemerintah
terhadap pedagang di Bapedda dan
28. Teks Sekunder Terbaru FGD
taman Nol Kilometer Disperakim
Semarang
Peran pemerintah
Bapedda dan
29. dalam pengelolaan dan Teks Sekunder Terbaru FGD
Disperakim
pemeliharaan taman
Kendala dalam Bapedda dan
30. Teks Sekunder Terbaru FGD
pemeliharaan taman Disperakim
Harapan pemerintah
Bapedda dan
31. terhadap keberadaan Teks Sekunder Terbaru FGD
Disperakim
taman Nol Kilometer
Perbedaan kondisi
lingkungan di sekitar Masyarakat
32. Teks Primer Terbaru Wawancara
taman titik Nol Sekitar Taman
Kilometer
Pengaruh keberadaan
taman titik Nol
Masyarakat
33. Kilometer terhadap Teks Primer Terbaru Wawancara
Sekitar Taman
kondisi ekonomi
masyarakat
Pengaruh keberadaan
taman titik Nol
Masyarakat
34. Kilometer terhadap Teks Primer Terbaru Wawancara
Sekitar Taman
kondisi sosial
masyarakat

14
Manfaat taman titik
35. Nol Kilometer kepada Teks Primer Terbaru Pengunjung Wawancara
pengunjung
Kepuasan pengunjung
terhadap pelayanan
36. Teks Primer Terbaru Pengunjung Wawancara
dan fasilitas taman titik
Nol Kilometer
Urgensi keberadaan Pengunjung dan
37. taman titik Nol Teks Primer Terbaru Masyarakat Wawancara
Kilometer sekitar
Fungsi taman titik Nol
38. Kilometer bagi Kota Teks Primer Terbaru Pengelola Taman Wawancara
Semarang
Inovasi dalam
pengembangan taman
39. Teks Primer Terbaru Pengelola Taman Wawancara
titik Nol Kilometer
semarang sebagai RTH
Program atau sasaran
yang akan dicapai oleh
40. Teks Primer Terbaru Pengelola Taman Wawancara
taman titik Nol
Kilometer semarang
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2023
3.3 Metode Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui proses telaah dokumen. Data
sekundernya sendiri bisa berupa angka, teks, foto, dan lain-lain. membentuk Data sekunder yang
digunakan adalah pemetaan terkait konstelasi Taman Titik Nol Kilometer Kota Semarang.
Verifikasi dokumen dari berita, majalah, website dan data institusi. Suatu bentuk penelitian adalah
kerangka kerja dan dokumen untuk proyek pengembangan taman. Mulai dari pembangunan taman
hingga evaluasi dan pemantauan Pemerintah Kota Semarang.
b. Pengumpulan Data Primer
Observasi, angket, dan wawancara digunakan sebagai data primer. Observasi dilakukan
untuk mengetahui keadaan sebenarnya mengenai keluaran atau outcome. Formulir survei sekarang
digunakan untuk tujuan ini untuk mendapatkan data pengunjung. Sementara itu, teknik wawancara
juga dilakukan Untuk menilai kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang disediakan di dalam
taman.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam mengevaluasi program pembangunan Taman Titik
Nol Kilometer Kota semarang yaitu menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.
a. Analisis Kualitatif
Analisis penelitian kualitatif yaitu upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan. Untuk mendapat pemahaman itu, analisis perlu
dilanjutkan dengan berupaya mencari makna berdasarkan temuan.
b. Analisis Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang mengandalkan pengukuran objektif dan
analisis matematis (statistik) terhadap sampel data yang diperoleh melalui kuesioner, jajak
pendapat, tes, atau instrumen penelitian lainnya untuk membuktikan atau menguji hipotesis
(dugaan sementara) yang diajukan dalam penelitian.

15
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Realisasi


Tabel 4.1 Analisis Realisasi
Output Rencana Indikator Realisasi Keterangan Gambar

Tersedianya lahan Luas lahan untuk Sudah terealisasi Lahan yang


untuk pembangunan digunakan untuk
pembangunan taman pembangunan
taman taman memiliki
luas 1.290 meter
persegi Sumber: Google Earth Pro, 2003

Terbangunnya Luas taman yang Sudah terealisasi, Taman titik nol


taman titik nol terbangun tetapi mengalami kilometer
kilometer beberapa memiliki luasan
perubahan sebesar 1.200
meter persegi
Sumber: Google Earth Pro, 2023

Sumber: www.detik.com, 2003

Terbangunnya Terdapat vegetasi Sudah terealisasi Vegetasi yang


taman dengan dengan berbagai pada taman titik 0
vegetasi fungsi (peneduh, kilometer
penyerap, estetika, diantaranya adalah Sumber:Google Maps, 2023
serta pelindung) cemara, glodogan
tiang, dan tanaman
belati.

Tersedianya Terdapat kursi, Belum terealisasi Adanya fasilitas


fasilitas bermain lampu, serta bermain yang
taman tempat sampah memadai di ruang
terbuka hijau
dapat membantu
anak
mengeksplorasi
lebih banyak hal.

Tersedianya Terdapat lahan Belum terealisai Fasilitas


fasilitas parkir, toilet, serta pendukung
pendukung taman kios UMKM merupakan
fasilitas yang
bersifat
melengkapi, yang

16
membuat
pengunjung akan
memiliki aspek
kebetahan
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2023
4.2 Analisis Dampak
Tabel 4.2 Analisis Dampak
Tahapan Kegiatan Dugaan Dampak Negatif Dugaan Dampak Sumber
Kegiatan Positif

Tahap Pra Koordinasi Rencana pembangunan Rencana pembangunan Peraturan


Konstruksi Stakeholder Titik Nol Km Semarang Titik Nol Km Pemerintah (PP)
hanya melibatkan dan Semarang melibatkan Nomor 19 Tahun
bermanfaat untuk beberapa seluruh stakeholder 2021 tentang
stakeholder dan bermanfaat bagi Penyelenggaraan
seluruh kalangan Pengadaan Tanah
masyarakat bagi Pembangunan
untuk Kepentingan
Perijinan, dan ● Penolakan Lahan tersedia dapat Umum
pembebasan lahan pembebasan lahan oleh dimanfaatkan oleh
masyarakat seluruh masyarakat
● spekulan tanah yang Kota Semarang
dapat mempermainkan sebagai ruang terbuka
harga lahan hijau untuk sarana
beraktivitas, rekreasi,
hingga kegiatan sosial

● Perencanaan yang Perencanaan yang Perda 7 Tahun 2010


kurang matang dapat matang dapat Tentang Penataan
menyebabkan ketidak menghasilkan taman Ruang Terbuka
tepatan waktu maupun yang baik dan nyaman Hijau (RTH)
anggaran serta dapat digunakan
● Perencanaan yang bagi semua lapisan
tidak melibatkan masyarakat maupun
partisipasi masyarakat wisatawan yang
dapat menghasilkan berkunjung ke
perencanaan yang Kawasan Semarang
tidak menjadikan Utara
masyarakat sebagai
fokus utama

Sosialisasi oleh Informasi yang diberikan Masyarakat


pemerintah kepada pemerintah melalui memahami dan terlibat
masyarakat sosialisasi tidak mampu dalam program
didapatkan oleh semua pembangunan Taman
elemen masyarakat Titik Nol Km
Semarang

Tahap Pembangunan Dampak Lingkungan akibat


Konstruksi Taman Titik Nol dari konstruksi dan ● Penyerapan ● (Pi tana &
Kilometer pembangunan tenaga kerja baru Gayatri 2005

17
pemeliharaan taman ● Unsur alam dalam (Mis
seperti adanya wanto 2018)
aliran sungai dan ● (Erawan 1997
vegetasi dalam Aryani
● Asri/keindahan/n et al ., 2017)
yaman
(keindahan dan
kenyamanan)
● Teduh sehingga
membuat udara
lingkungan
menjadi sejuk

Pembangunan Proses konstruksi taman Taman bermain dapat Rahman, A.,


Fasilitas Bermain dapat menghasilkan limbah meningkatkan Kembaren, E. T., &
Taman konstruksi yang dapat interaksi sosial Baidhawi, B. (2023).
mencemari lingkungan antarwarga
sekitarnya jika tidak
dikelola dengan baik

Pembangunan Pembangunan fasilitas Pembangunan fasilitas Rakhmatsyah, A., &


Fasilitas Pendukung pendukung taman dapat pendukung taman Hasanuddin,
Taman menyebabkan pencemaran dapat memberikan Muhajirah, M. T.
lingkungan ruang yang nyaman (2019).
bagi masyarakat untuk
beraktivitas dan
melakukan kegiatan
sosial

Tahap Pengoperasian Timbul kebisingan dan Meningkatkan Badan Standarisasi


Pasca Taman Titik Nol kemacetan di sekitar perekonomian Instrumen
Konstruksi Kilometer kawasan Titik 0 KM masyarakat dan daya Lingkungan Hidup
Semarang tarik bagi sekitar dan Kehutanan
Taman Titik 0 Km Kementerian
Semarang Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
Pemeliharaan Timbulan sampah akibat Meningkatnya taraf (2022). Standar
Taman Titik Nol adanya aktivitas hidup masyarakat dari Pengembangan
Kilometer perdagangan di sekitar segi ekonomi dan Ruang Terbuka
kawasan Taman Titik 0 Km tingkat kebahagiaan Hijau untuk
Semarang masyarakat Usaha/Kegiatan
Risiko Menengah
Monitoring dan Penurunan standar kualitas Rendah.
Evaluasi taman titik nol kilometer ● Pemantauan
karena kegiatan secara teratur
pemantauan dan evaluasi terhadap dampak
yang tidak teratur pembangunan
taman terhadap
lingkungan
sekitarnya.
● Terjaganya
kelestarian taman
serta fasilitas

18
pendukungnya

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2023

Berdasarkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang sudah dilakukan


evaluasi proyek Pembangunan Taman Titik Nol Kilometer, dapat disimpulkan bahwa terdapat
dampak positif dan negatif pada setiap tahapan kegiatan pra konstruksi, konstruksi, maupun pasca
konstruksi. Adapun dampak positif yang berpengaruh antara lain keterlibatan dan pemahaman
masyarakat terkait Taman Titik Nol Kilometer, penyerapan tenaga kerja baru, peningkatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta terjaganya kelestarian taman. Sedangkan
dampak negatif yang dihasilkan seperti dampak lingkungan akibat konstruksi taman hingga timbul
kebisingan dan kemacetan di sekitar taman.
4.3 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan
Minggu ke
Kegiatan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4
Penyusunan Proposal
Pembuatan logframe
Pembuatan Desain Survey
Pembuatan Instrumen Survey
Survey data sekunder
Persiapan survey primer
Survey primer (observasi, wawancara,
kuesioner, atau FGD)
Pengolahan Data
Evaluasi Program
Penyusunan Laporan Akhir
4.4 Pembagian Tugas
Dengan adanya pembagian tugas ini, bertujuan untuk mempermudah koordinasi dalam kelompok
sehingga dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan terstruktur dengan baik. Berikut merupakan
pembagian tugas dari penyusunan proposal evaluasi program Pembangunan Taman Titik Nol
Kilometer Semarang.
Tabel 4.4 Pembagian Tugas
No Pembagian Tugas Nama Anggota

1. BAB
b I Pendahuluan

Latar Belakang Inayah Widya Nita

Rumusan Masalah

Nadya Agustina Hastari


Tujuan dan Sasaran

Ruang Lingkup Yustina Galuh Candra D

19
Sistematika Penulisan Muhammad Ghozi

2. BAB
B II Gambaran Umum Wilayah

Gambaran Umum Taman Titik Nol Kilometer Muhammad Ghozi

Gambaran Program
Muhammad Zaky Akmal Falah

Best Practice

3. BAB III Metode dan Analisis

Logical Framework Semua Anggota

Tabel Kebutuhan Data Muhammad Zaky Akmal Falah

Metode Pengumpulan Data Muhammad Ghozi

4. BAB IV Rencana Kegiatan Lapangan

Analisis Realisasi Semua Anggota

Analisis Dampak Semua Anggota

Jadwal Kegiatan Muhammad Zaky Akmal Falah

Pembagian Tugas Yustina Galuh Candra D

5 BAB V Penutup

Kesimpulan Inayah Widya Nita

Rekomendasi Yustina Galuh Candra D dan Nadya Agustina Hastari

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Ruang terbuka hijau adalah area atau lahan yang ditata secara khusus untuk fungsi rekreasi,
konservasi alam, atau pemandangan. Ruang terbuka hijau dapat mencakup berbagai tipe lahan,
seperti taman, taman kota, hutan kota, lapangan, dan area terbuka lainnya yang memiliki vegetasi,
biasanya berupa tanaman hijau. Dewasa ini, kebutuhan RTH semakin meningkat mengingat
semakin meningkat pula penggunaan lahan untuk area terbangun. Undang-undang Nomor 26
tahun 2007 tentang penataan ruang menjelaskan kewajiban pemerintah menyiapkan lahan
peruntukan RTH di kawasan perkotaan. Selain itu dibahas pula mengenai persentase penyediaan
RTH yakni 30% yang terbagi atas 20% publik dan 10% privat. Maka dari itu penting untuk Kota
Semarang mengelola ruang terbuka hijau agar penggunaannya bisa maksimal dan porsinya sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Salah satunya dengan membangun Taman Titik Nol
Kilometer Semarang yang bertujuan sebagai upaya dalam penyediaan ruang hijau untuk
masyarakat sekaligus menghadirkan penanda pertautan wilayah di kawasan Semarang lama dan
modern sebagai tujuan wisata di kota Semarang.
Namun kehadiran Taman Titik 0 Kilometer Kota Semarang masih memerlukan adanya
pembangunan dan penambahan fasilitas pendukung taman agar dapat dinikmati masyarakat dan
berfungsi secara maksimal sebagai RTH di Kota Semarang. Maka untuk menentukan langkah-
langkah apa yang perlu dilakukan dalam penambahan fasilitas Taman Titik 0 Kilometer Kota
Semarang dilakukan evaluasi terhadap pembangunan Taman Titik 0 Kilometer Kota Semarang ini.
Hal ini bertujuan untuk menentukan tindak lanjut dari terbangunnya taman tersebut sehingga dapat
menghasilkan taman yang berfungsi optimal. Setelah dilakukan evaluasi oleh kelompok 6 melalui
beberapa analisis, seperti analisis realisasi dan dampak maka didapatkan hasil bahwa Taman Titik
0 Kilometer Kota Semarang masih memerlukan penambahan fasilitas pendukung taman.
Diketahui masih banyak fasilitas pendukung yang belum terbangun dan tersedia. Diharapkan
dengan evaluasi ini dapat menjadi rekomendasi atau saran bagi pemerintah Kota Semarang untuk
meningkatkan fungsi Taman Titik 0 Kilometer Kota Semarang dengan menambahkan beberapa
fasilitas pendukung taman.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan terkait evaluasi program pembangunan Taman Titik
Nol Kilometer, Kecamatan Semarang Utara adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses evaluasi, dimana dapat dilakukan melalui
survei, wawancara, atau pertemuan publik untuk mendapatkan masukan dan umpan balik
dari mereka yang menggunakan taman.
2. Memeriksa strategi pemeliharaan taman yang telah dibangun untuk memastikan bahwa
taman tersebut dapat terus berfungsi dan tetap terawat dengan baik dalam jangka panjang.
3. Menyusun program kegiatan rutin atau acara khusus di taman untuk meningkatkan daya
tarik dan partisipasi masyarakat.

21
Daftar Pustaka
ATR/BPN. (2007). Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Revista
Brasileira de Ergonomia, 9(2), 10.
https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.abergo.org.br/re
vista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/artic
le/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/106

Kemendagri. (2007). Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan. Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, 1–8.

22

Anda mungkin juga menyukai