Panduan Oppe
Panduan Oppe
0
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PANDUAN EVALUASI PRAKTIK DOKTER
BERKESINAMBUNGAN (ON GOING
PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE)
Ditetapkan : Yogyakarta
Tanggal : 14 Maret 2022
DIREKTUR UTAMA
1
Lampiran 1 : Peraturan Direktur RSKIA Permata Bunda
Nomor : 220/SK-DIR/PB/III/2022
Tentang. : Panduan Evaluasi Praktik Dokter Berkesinambungan (ON GOING
PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE)
PANDUAN
EVALUASI PRAKTIK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING
PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE)
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
obyektif dan berbasis bukti. Evaluasi tersebut dilaksanakn melalui Evaluasi Praktek
Dokter Berkesinambungan atau Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE)
yang merupakan suatu proses untuk melakukan penilaian kompetensi dan perilaku
professional dari praktisi/staff medis. Hasil dari penilaian ini akan menjadi gambaran
kinerja praktisi medis sekaligus sebagai upaya feedback dan melakukan pembinaan
bila diperlukan.
Review melalui OPPE ini memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melihat
kecenderungan praktek dari seorang profesional medik yang dapat berpengaruh
terhadap mutu dan keselamatan pasien. Hasil proses review dalam OPPE tersebut
diharapkan dapat memberikan perubahan pada tanggung jawab staf medis terhadap
mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Proses review melalui OPPE harus terstandarisasi sehingga penilaian dapat bersifat
obyektif. Standarisasi ini terutama pada kriteria penilaian, sumber data, waktu
penilaian dan lain-lain. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan panduan dalam
proses OPPE yang merupakan bagian dari kebijakan rumah sakit.
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
1. Untuk pegangan Direktur & Kepala bagian Pelayanan Medis dalam
melaksanakan penilaian kepada staf medis.
2. Untuk mengontrol praktek staf medis agar mutu pelayanan dan keselamatan
pasien terjaga dengan baik.
3. Untuk digunakan sebagai salah satu perangkat pembinaan staf medis.
TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses yang dipakai
untuk melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap dokter.
2. Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus dikumpulkan untuk
evaluasi pada OPPE.
3
3. Untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari OPPE digunakan untuk
menentukan kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan (dilanjutkan,
dibatasi atau dicabut).
4. Untuk menentukan proses pengumpulan, investigasi dan menentukan masalah
pada praktik klinis, termasuk menentukan proses untuk identifikasi trend yang
mempengaruhi kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
5. Memastikan bahwa laporan terhadap evaluasi dari dokter professional yang sudah
diberikan kewenangan klinis dilakukan dengan cara yang seragam dan ditentukan
oleh kebijakan Rumah sakit..
6. Untuk menentukan tingkat kepedulian dari masing-masing staff medis terhadap
peningkatan pelayanan, terkait dengan performa dari dokter dan memastikan
bahwa temuan yang ada relevan dengan performa masing-masing individu staff
medis dan sesuai dengan standard yang ditentukan.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini ditujukan untuk mengevaluasi praktek semua dokter dan dokter gigi yang
telah diberikan kewenangan klinis sesuai Surat Penugasan Klinis masing-masing.
2. Ruang lingkup penilaian untuk evaluasi praktek dokter berkelanjutan meliputi aspek :
a. Prosedur operatif dan kinis lain beserta hasilnya
b. Pola peresepan dan penggunaan obat
c. Pola penggunaan darah dan produk darah
d. Pola lama rawat (LOS)
e. Data morbiditas dan moratalitas pasien yang dirawat
f. Pemanfaatan praktisi terhadap konsultasi spesialis lain
g. Aspek komunikasi dan profesionalisme
Definisi Operasional dari istilah yang digunakan dalam panduan ini meliputi :
5
BAB III
TATA LAKSANA
A. KEBIJAKAN POKOK
1. Setiap dokter dilakukan penilaian (OPPE) dengan menggunakan kriteria yang sudah
ditetapkan rumah sakit berdasarkan data yang relevan dan disampaikan kepada
anggota staff medis setidaknya sekali dalam setahun.
2. Informasi yang digunakan dalam OPPE didapatkan dari :
• Pengkajian data secaraperiodic atau grafik review berkala
• Observasi langsung
• Pemantauan terhadap teknik diagnosis dan pengobatan
• Monitoirng mutu klinis
• Umpan balik dari individu lain yang terkait di dalam pelayanan pasien,
termasuk dokter lain, asisten bedah, perawat dan staf administrasi secara
tertulis
• Hasil medical record review
• Hasil survey kepuasan pasien
• Surveilans PPI ( Pencegahan&PengendalianInfeksi)
• Notulen pertemuan komite medik (morning report, clinical meeting, meeting
kasus sulit/kematian)
• Laporan Insiden keselamatan pasien/Incident report
3. Semua masalah terkait performa dari dokter yang sudah mendapatkan kewenangan
klinis akan diinvestigasi secara seragam dan tertulis di dalam kebijakan ini.
4. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan apakah kewenangan klinis
yang telah diberikan akan diteruskan, dibatasi atau dicabut serta sebagai
pertimbangan perpanjangan kontrak.
5. Jika terjadi keraguan terhadap hasil dari OPPE ini, maka selanjutnya akan
mengikuti aturan yang sudah tertulis di Medical Staff Bylaws sebagai bentuk
evaluasi lebih lanjut.
6. Bila diperlukan, dapat dibuat panel peer review yang anggotanya diambil dari luar
rumah sakit (eksternal) untuk kasus evaluasi dokter senior atau konsultan.
7. Evaluasi ini dilakukan untuk mempertimbangkan kelanjutan kewenangan klinis
dokter dan bersifat rahasia..
6
B. PROSEDUR
B.1 Skrining
1. Manajer SDI dibantu unit lain yang terkait akan mengumpulakan data terkait
kriteria indikator evaluasi, yang berupa data dari survey keupasan pasien, Hasil
audit kasus oleh Komite Medis, data rekam medis, dan pertemuan focus group
discussion oleh perawat dan petugas lain.
2. Selanjutnya melakukan chart review secara bersamaan dan retrospektif dengan
menggunakan kriteria yang telah ditentukan
3. Setiap individu (termasuk pasien atau keluarga pasien, staf medis, tenaga
kesehatan atau staf RS lainnya) dapat melaporkan setiap perhatian khusus
terkait profesionalisme dan performa masing-masing dokter secara tertulis.
7
5. Batasan tentang kriteria dan penilaian tiap poin evaluasi terlampir beserta
panduan ini.
6. Kriteria / indicator mungkin dapat ditambahkan atau dikurangi berdasarkan
rekomendasi dari Sub Komite Mutu, Sub Komite Kredensial, dan Sub Komite
Etik yang akan disetujui jika ada persetujuan Direktur.
7. Daftar kriteria atau indikator akan ditinjau kembali secara terus menerus dan
sejalan dengan kebijakan ini
B.3 Penilaian
1. Diterima – tidak ada masalahdengan proses/ dokumentasi/ atau data atau
kualitas pelayanan yang diberikan
2. Perlu Perbaikan – terdapat masalah yang ringan – sedang terkait dengan proses/
dokumentasi/ atau data atau kualitas pelayanan yang diberikan
3. Tidak Diterima – terdapat masalah yang berat terkait dengan kriteria yang telah
ditentukan sehingga merugikan pasien, rumah sakit dan/atau dokter yang
bersangkutan,
4. Tidakdimonitor
8
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi OPPE dilaksanakan melalui :