Anda di halaman 1dari 19

Machine Translated by Google

UNDANG-UNDANG JENEWA PERJANJIAN LISBON TENTANG PENAMPILAN ASAL DAN


INDIKASI GEOGRAFIS

Daftar Artikel

Bab I : Pendahuluan dan Ketentuan Umum

Pasal 1: Ekspresi Singkatan


Pasal 2: Materi Pokok
Pasal 3: Otoritas yang Kompeten
Pasal 4: Daftar Internasional

Bab II: Pendaftaran dan Pendaftaran Internasional

Pasal 5: Aplikasi
Pasal 6: Pendaftaran Internasional
Pasal 7: Biaya
Pasal 8: Masa Berlaku Pendaftaran Internasional

Bab III: Perlindungan

Pasal 9: Komitmen untuk Melindungi


Pasal 10: Perlindungan Berdasarkan Hukum Para Pihak dan Instrumen Lainnya
Pasal 11: Perlindungan Sehubungan dengan Sebutan Asal dan Geografis yang Terdaftar
Indikasi
Pasal 12: Perlindungan Terhadap Menjadi Generik
Pasal 13: Perlindungan Terhadap Hak-Hak Lainnya
Pasal 14: Prosedur dan Upaya Penegakan Hukum

Bab IV: Penolakan dan Tindakan Lain Sehubungan dengan Pendaftaran Internasional

Pasal 15: Penolakan


Pasal 16: Penarikan Penolakan
Pasal 17: Periode transisi
Pasal 18: Pemberitahuan Pemberian Perlindungan
Pasal 19: Penghapusan
Pasal 20: Modifikasi dan Entri Lainnya dalam Daftar Internasional

Bab V : Ketentuan Administratif

Pasal 21: Keanggotaan Persatuan Lisbon


Pasal 22: Majelis Persatuan Khusus
Pasal 23: Biro Internasional
Pasal 24: Keuangan
Pasal 25: Peraturan

Bab VI : Revisi dan Amandemen

Pasal 26: Revisi


Pasal 27: Perubahan Pasal-Pasal Tertentu oleh Majelis
Machine Translated by Google

halaman 2

Bab VII : Ketentuan Akhir

Pasal 28: Menjadi Pihak dalam Undang-undang ini


Pasal 29: Tanggal Efektif Ratifikasi dan Aksesi
Pasal 30: Larangan Reservasi
Pasal 31: Penerapan Perjanjian Lisbon dan UU 1967
Pasal 32: Pengaduan
Pasal 33: Bahasa dalam Undang-undang ini; Tanda tangan
Pasal 34: Penyimpanan
Machine Translated by Google

halaman 3

Bab I
Ketentuan Pendahuluan dan Umum

Pasal 1
Ekspresi Singkatan

Untuk tujuan Undang-undang ini, kecuali dinyatakan lain secara tegas:

(i) “Perjanjian Lisbon” berarti Perjanjian Lisbon untuk Perlindungan


Sebutan Asal Usul dan Pendaftaran Internasionalnya tanggal 31 Oktober 1958;

(ii) “Undang-undang 1967” berarti Perjanjian Lisbon yang direvisi di Stockholm pada
tanggal 14 Juli 1967, dan diamandemen pada tanggal 28 September 1979;

(iii) “Undang-undang ini” berarti Perjanjian Lisbon tentang Appellations of Origin dan
Indikasi Geografis, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang ini;

(iv) “Peraturan” berarti Peraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25;

(v) “Konvensi Paris” berarti Konvensi Paris untuk Perlindungan Industri


Properti tanggal 20 Maret 1883, sebagaimana direvisi dan diubah;

(vi) “sebutan asal” berarti suatu denominasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2(1)(i);

(vii) “Indikasi Geografis” berarti indikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2(1)(ii);

(viii) “Daftar Internasional” berarti Daftar Internasional yang dikelola oleh


Biro Internasional sesuai dengan Pasal 4 sebagai pengumpul data resmi mengenai pendaftaran internasional
atas sebutan asal usul dan indikasi geografis, tanpa memandang media penyimpanan data tersebut;

(ix) “pendaftaran internasional” berarti pendaftaran internasional yang dicatat dalam


Daftar Internasional;

(x) “permohonan” berarti permohonan pendaftaran internasional;

(xi) “terdaftar” berarti dimasukkan dalam Daftar Internasional sesuai dengan


Undang-undang ini;

(xii) “wilayah asal geografis” adalah wilayah geografis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2(2);

(xiii) “wilayah geografis lintas batas” berarti wilayah geografis yang terletak di, atau
meliputi, Pihak-Pihak Penandatangan yang berdekatan;

(xiv) “Pihak Penandatangan” berarti setiap Negara atau organisasi antar pemerintah yang menjadi pihak dalam
Undang-undang ini;

(xv) “Pihak Asal” berarti Pihak di mana wilayah asal geografis berada atau Para Pihak di
mana wilayah asal geografis lintas batas berada;

(xvi) “Otoritas yang Kompeten” berarti suatu badan yang ditunjuk sesuai dengan
Pasal 3;
Machine Translated by Google

halaman 4

(xvii) “penerima manfaat” adalah orang perseorangan atau badan hukum yang berhak
berdasarkan hukum Pihak Asal untuk menggunakan sebutan asal atau indikasi geografis;

(xviii) “organisasi antar pemerintah” berarti organisasi antar pemerintah yang memenuhi syarat
untuk menjadi pihak dalam Undang-undang ini sesuai dengan Pasal 28(1)(iii);

(xix) “Organisasi” berarti Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia;

(xx) “Direktur Jenderal” berarti Direktur Jenderal Organisasi;

(xxi) “Biro Internasional” berarti Biro Internasional Organisasi.

Pasal 2
Materi Pokok

(1) [Sebutan Asal dan Indikasi Geografis] Undang-undang ini berlaku sehubungan dengan:

(i) setiap denominasi yang dilindungi di Pihak Asal yang terdiri dari atau
memuat nama suatu wilayah geografis, atau sebutan lain yang disebut merujuk pada wilayah tersebut,
yang berfungsi untuk menunjuk suatu barang yang berasal dari wilayah geografis tersebut, dimana kualitas atau
karakteristik barang tersebut secara eksklusif atau esensial disebabkan oleh lingkungan geografis,
termasuk faktor alam dan manusia, dan yang memberikan reputasi yang baik; sebaik

(ii) setiap indikasi yang dilindungi di Pihak Asal yang terdiri dari atau mengandung nama
suatu wilayah geografis, atau indikasi lain yang diketahui mengacu pada wilayah tersebut, yang
mengidentifikasi suatu barang berasal dari wilayah geografis tersebut, di mana kualitas, reputasi tertentu
atau karakteristik lain dari barang tersebut pada dasarnya disebabkan oleh asal geografisnya.

(2) [Kemungkinan Wilayah Asal Geografis] Wilayah asal geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat terdiri dari seluruh wilayah Pihak Asal atau wilayah, lokalitas atau tempat di Pihak Asal. Hal ini tidak
mengecualikan penerapan Undang-undang ini terhadap wilayah asal geografis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), yang terdiri atas wilayah geografis lintas batas, atau bagiannya.

Pasal 3
Otoritas yang Kompeten

Masing-masing Pihak harus menunjuk suatu badan yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Undang-undang ini di wilayahnya dan untuk komunikasi dengan Biro Internasional
berdasarkan Undang-undang ini dan Peraturannya. Pihak pada Persetujuan harus memberitahukan nama
dan rincian kontak Otoritas Kompeten tersebut kepada Biro Internasional, sebagaimana ditentukan dalam Peraturan.

Pasal 4
Daftar Internasional

Biro Internasional akan menyimpan Daftar Internasional yang mencatat pendaftaran internasional yang dilakukan
berdasarkan Undang-undang ini, berdasarkan Perjanjian Lisabon dan Undang-undang tahun 1967, atau berdasarkan
keduanya, dan data yang berkaitan dengan pendaftaran internasional tersebut.
Machine Translated by Google

halaman 5

Bab II
Aplikasi dan Pendaftaran Internasional

Pasal 5
Aplikasi

(1) [Tempat Pengajuan] Permohonan harus diajukan ke Biro Internasional.

(2) [Permohonan Diajukan oleh Pejabat yang Berwenang] Sesuai dengan ayat (3), permohonan pendaftaran
internasional atas suatu sebutan asal atau suatu indikasi geografis diajukan oleh Pejabat yang Berwenang
atas nama:

(Saya) penerima manfaat; atau

(ii) orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai kedudukan hukum berdasarkan hukum negara tersebut
Pihak Asal untuk menegaskan hak-hak penerima manfaat atau hak-hak lain dalam sebutan asal
atau indikasi geografis.

(3) [Permohonan Diajukan Secara Langsung] (a) Tanpa mengurangi ayat (4), jika peraturan perundang-
undangan Pihak Asal mengizinkan, permohonan dapat diajukan oleh penerima manfaat atau oleh orang
perseorangan atau badan hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)(ii).

(b) Sub-ayat (a) berlaku berdasarkan pernyataan dari Pihak pada Persetujuan bahwa pihaknya
peraturan perundang-undangan jadi mengizinkan. Pernyataan tersebut dapat dibuat oleh Pihak pada
Persetujuan pada saat penyimpanan instrumen ratifikasi atau aksesi atau pada waktu berikutnya. Jika
deklarasi tersebut dibuat pada saat penyimpanan instrumen ratifikasi atau aksesi, deklarasi tersebut akan
mulai berlaku pada saat berlakunya Undang-undang ini terhadap Pihak pada Persetujuan tersebut.
Apabila pernyataan tersebut dibuat setelah berlakunya Undang-undang ini terhadap Pihak pada Persetujuan,
maka pernyataan tersebut akan berlaku tiga bulan setelah tanggal diterimanya pernyataan tersebut oleh
Direktur Jenderal.

(4) [Kemungkinan Permohonan Bersama dalam Hal Wilayah Geografis Lintas Batas] Dalam hal wilayah
geografis asal terdiri dari wilayah geografis lintas batas, Para Pihak yang berdekatan dapat, sesuai
dengan persetujuan mereka, mengajukan permohonan bersama-sama melalui Otoritas Kompeten yang ditunjuk
secara umum.

(5) [Isi Wajib] Peraturan harus menentukan rincian wajib yang harus disertakan dalam permohonan, selain
yang ditentukan dalam Pasal 6 (3).

(6) [Isi Opsional] Peraturan dapat menentukan rincian opsional yang dapat disertakan dalam permohonan.

Pasal 6
Pendaftaran Internasional

(1) [Pemeriksaan Formal oleh Biro Internasional] Setelah menerima permohonan pendaftaran internasional
atas suatu sebutan asal atau indikasi geografis dalam bentuk yang semestinya, sebagaimana ditentukan
dalam Peraturan, Biro Internasional akan mendaftarkan banding asal tersebut, atau indikasi geografisnya,
dalam Daftar Internasional.

(2) [Tanggal Pendaftaran Internasional] Sesuai dengan ayat (3), tanggal pendaftaran internasional adalah
tanggal diterimanya permohonan oleh Biro Internasional.
Machine Translated by Google

halaman 6

(3) [Tanggal Pendaftaran Internasional Apabila Informasi Tidak Ada] Apabila permohonan tidak memuat seluruh
rincian berikut:

(i) identifikasi Pejabat yang Berwenang atau, dalam hal Pasal 5(3), pemohon atau para pemohon;

(ii) perincian yang mengidentifikasi penerima manfaat dan, jika berlaku, orang perseorangan
atau badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5(2)(ii);

(iii) sebutan asal, atau indikasi geografis, yang bersifat internasional


pendaftaran dicari;

(iv) barang atau barang-barang yang diberi sebutan asal, atau geografis
indikasi, berlaku;

tanggal pendaftaran internasional adalah tanggal diterimanya data terakhir yang hilang oleh Biro Internasional.

(4) [Publikasi dan Pemberitahuan Pendaftaran Internasional] Biro Internasional wajib, tanpa penundaan,
mempublikasikan setiap pendaftaran internasional dan memberitahukan Otoritas Kompeten dari masing-masing Pihak
mengenai pendaftaran internasional.

(5) [Tanggal Berlakunya Pendaftaran Internasional] (a) Dengan tunduk pada sub-ayat (b), suatu pernyataan asal atau
indikasi geografis yang terdaftar harus, di masing-masing Pihak yang tidak menolak perlindungan sesuai
dengan Pasal 15, atau yang telah mengirimkan kepada Biro Internasional pemberitahuan pemberian perlindungan
sesuai dengan Pasal 18, dilindungi sejak tanggal pendaftaran internasional.

(b) Suatu Pihak dapat, dalam suatu pernyataan, memberitahukan Direktur Jenderal bahwa, dalam
sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional atau daerahnya, suatu permohonan asal usul
atau indikasi geografis yang didaftarkan dilindungi sejak tanggal yang disebutkan dalam pernyataan, namun tanggal
tersebut tidak boleh lebih lambat dari tanggal berakhirnya batas waktu penolakan yang ditentukan dalam
Peraturan. sesuai dengan Pasal 15(1)(a).

Pasal 7
Biaya

(1) [Biaya Pendaftaran Internasional] Pendaftaran internasional untuk setiap sebutan asal, dan setiap indikasi
geografis, dikenakan pembayaran biaya yang ditentukan dalam Peraturan.

(2) [Biaya untuk Entri Lain dalam Daftar Internasional] Peraturan ini akan menentukan biaya yang harus dibayar
sehubungan dengan entri lain dalam Daftar Internasional dan untuk penyediaan kutipan, pengesahan, atau
informasi lain mengenai isi pendaftaran internasional. .

(3) [Pengurangan Biaya] Pengurangan biaya akan ditetapkan oleh Majelis sehubungan dengan pendaftaran
internasional tertentu atas permohonan asal usul, dan sehubungan dengan pendaftaran internasional tertentu atas
indikasi geografis, khususnya pendaftaran yang berkenaan dengan Pihak Asal. negara berkembang atau negara
kurang berkembang.

(4) [Biaya Perorangan] (a) Setiap Pihak pada Persetujuan dapat, dalam suatu pernyataan, memberitahukan kepada Direktur
Secara umum, perlindungan yang dihasilkan dari pendaftaran internasional akan berlaku hanya jika ada biaya yang
dibayarkan untuk menutupi biaya pemeriksaan substantif pendaftaran internasional. Jumlah
Machine Translated by Google

halaman 7

jumlah biaya individu tersebut akan disebutkan dalam pernyataan dan dapat diubah dalam pernyataan
selanjutnya. Jumlah tersebut tidak boleh lebih tinggi dari jumlah yang setara dengan jumlah yang disyaratkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan nasional atau regional dari Pihak pada Persetujuan dikurangi
dengan penghematan yang dihasilkan dari prosedur internasional. Selain itu, Pihak pada Persetujuan
dapat, dalam suatu pernyataan, memberitahukan kepada Direktur Jenderal bahwa pihaknya memerlukan biaya
administrasi sehubungan dengan penggunaan oleh penerima manfaat atas sebutan asal atau indikasi geografis di
Pihak pada Persetujuan tersebut.

(b) Tidak adanya pembayaran biaya individual, sesuai dengan Peraturan, akan berakibat
dampak bahwa perlindungan dicabut sehubungan dengan Pihak pada Persetujuan yang memerlukan biaya.

Pasal 8
Masa Berlaku Pendaftaran Internasional

(1) [Ketergantungan] Pendaftaran internasional berlaku tanpa batas waktu, dengan pengertian bahwa
perlindungan atas sebutan asal yang didaftarkan atau indikasi geografis tidak diperlukan lagi jika denominasi
tersebut merupakan sebutan asal, atau indikasi yang merupakan indikasi geografis, tidak lagi
dilindungi di Pihak Asal.

(2) [Pembatalan] (a) Pejabat yang Berwenang dari Pihak Asal, atau, dalam hal Pasal 5(3), penerima manfaat
atau orang perseorangan atau badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5(2)(ii ) atau Pejabat
yang Berwenang dari Pihak Asal, sewaktu-waktu dapat meminta Biro Internasional untuk membatalkan
pendaftaran internasional yang bersangkutan.

(b) Dalam hal denominasi tersebut merupakan sebutan asal terdaftar, atau
indikasi yang merupakan indikasi geografis terdaftar, tidak lagi dilindungi di Pihak Asal, Pejabat yang
Berwenang dari Pihak Asal akan meminta pembatalan pendaftaran internasional.

Bab III
Perlindungan

Pasal 9
Komitmen untuk Melindungi

Masing-masing Pihak harus melindungi permohonan asal-usul dan indikasi geografis yang terdaftar di
wilayahnya, dalam sistem dan praktik hukumnya sendiri, namun sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini,
dengan tunduk pada segala penolakan, penolakan, pembatalan atau pembatalan yang mungkin berlaku
sehubungan dengan wilayahnya, dan dengan pemahaman bahwa Negara-Negara Pihak yang tidak membedakan
dalam peraturan perundang-undangan nasional atau regionalnya antara sebutan asal dan indikasi geografis
tidak diwajibkan untuk memasukkan pembedaan tersebut ke dalam peraturan perundang-undangan
nasional atau regionalnya.

Pasal 10
Perlindungan Berdasarkan Hukum Para Pihak atau Instrumen Lainnya

(1) [Bentuk Perlindungan Hukum] Masing-masing Pihak bebas memilih jenis peraturan perundang-undangan
yang mendasari perlindungan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini, asalkan peraturan perundang-
undangan tersebut memenuhi persyaratan substantif Undang-undang ini.
Machine Translated by Google

halaman 8

(2) [Perlindungan Berdasarkan Instrumen Lain] Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang ini sama sekali tidak akan mempengaruhi
perlindungan lain apa pun yang dapat diberikan oleh suatu Pihak pada Persetujuan sehubungan dengan pendaftaran asal usul
atau indikasi geografis terdaftar berdasarkan undang-undang nasional atau regionalnya, atau berdasarkan undang-undang
internasional lainnya. instrumen.

(3) [Hubungan dengan Instrumen Lain] Tidak ada ketentuan dalam Undang-undang ini yang dapat mengurangi kewajiban yang
dimiliki Para Pihak terhadap satu sama lain berdasarkan instrumen internasional lainnya, dan tidak mengurangi hak apa pun yang
dimiliki oleh suatu Pihak berdasarkan instrumen internasional lainnya.

Pasal 11
Perlindungan Sehubungan dengan Sebutan Asal dan Indikasi Geografis yang Terdaftar

(1) [Isi Perlindungan] Sesuai dengan ketentuan Undang-undang ini, berkenaan dengan sebutan asal terdaftar atau indikasi
geografis terdaftar, masing-masing Pihak harus
menyediakan sarana hukum untuk mencegah:

(a) penggunaan sebutan asal atau indikasi geografis

(Saya) berkenaan dengan barang-barang yang sejenis dengan barang-barang yang diberi sebutan asal
atau indikasi geografis yang berlaku, tidak berasal dari wilayah geografis asal atau tidak memenuhi persyaratan lain yang berlaku
dalam penggunaan sebutan asal atau indikasi geografis tersebut;

(ii) sehubungan dengan barang-barang yang tidak sejenis dengan barang-barang yang diberi sebutan
asal atau indikasi geografis, atau jasa, jika penggunaan tersebut menunjukkan atau mengisyaratkan adanya hubungan antara barang
atau jasa tersebut dan penerima manfaat dari sebutan asal atau manfaat tersebut. indikasi geografis, dan kemungkinan besar akan
merugikan kepentingan mereka, atau, jika memungkinkan, merusak reputasi sebutan asal atau indikasi geografis dalam

Pihak yang berkepentingan, penggunaan tersebut kemungkinan besar akan merusak atau melemahkan secara tidak adil, atau
mengambil keuntungan secara tidak adil atas reputasi tersebut;

(b) praktik lain apa pun yang dapat menyesatkan konsumen mengenai asal usul, asal, atau sifat sebenarnya dari barang
tersebut.

(2) [Isi Perlindungan Sehubungan dengan Penggunaan Tertentu] Ayat (1)(a) juga berlaku untuk
penggunaan sebutan asal atau indikasi geografis yang merupakan tiruannya, meskipun asal usul sebenarnya dari barang tersebut
disebutkan, atau jika sebutan asal atau indikasi geografis digunakan dalam bentuk terjemahan atau disertai dengan istilah seperti
“gaya”. , “jenis”, “tipe”, “membuat”, “imitasi”, “metode”, “seperti yang diproduksi”, “suka”, “serupa” atau sejenisnya1 .

(3) [Penggunaan Merek Dagang] Tanpa mengurangi Pasal 13(1), suatu Pihak pada Persetujuan, secara ex officio jika
undang-undangnya mengizinkan atau atas permintaan pihak yang berkepentingan, menolak atau membatalkan pendaftaran merek
dagang berikutnya jika digunakan merek dagang akan mengakibatkan salah satu situasi yang dicakup dalam ayat (1).

1
Pernyataan yang Disepakati mengenai Pasal 11(2): Untuk tujuan Undang-undang ini, dapat dipahami bahwa apabila hal tertentu
unsur-unsur denominasi atau indikasi yang merupakan sebutan asal atau indikasi geografis mempunyai sifat generik di Pihak Asal,
perlindungannya berdasarkan ayat ini tidak diperlukan di Pihak lain pada Persetujuan. Untuk lebih pastinya, penolakan atau
pembatalan suatu merek dagang, atau ditemukannya pelanggaran, di Para Pihak berdasarkan ketentuan Pasal 11 tidak dapat
didasarkan pada komponen yang bersifat umum.
Machine Translated by Google

halaman 9

Pasal 12
Perlindungan Terhadap Menjadi Generik

Tunduk pada ketentuan-ketentuan Undang-undang ini, sebutan asal usul yang terdaftar dan indikasi
geografis yang terdaftar tidak dapat dianggap telah menjadi generik2 di suatu Pihak pada Persetujuan.

Pasal 13
Perlindungan Terhadap Hak-Hak Lainnya

(1) [Hak Merek Dagang Sebelumnya] Ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang ini tidak akan mengurangi merek
dagang sebelumnya yang digunakan atau didaftarkan dengan itikad baik, atau diperoleh melalui penggunaan dengan
itikad baik, di suatu Pihak pada Persetujuan. Apabila undang-undang suatu Pihak memberikan pengecualian terbatas
terhadap hak-hak yang diberikan oleh suatu merek dagang yang menyatakan bahwa merek dagang sebelumnya tersebut
dalam keadaan tertentu mungkin tidak memberikan hak kepada pemiliknya untuk mencegah permohonan asal
terdaftar atau indikasi geografis untuk diberikan perlindungan atau digunakan. di Pihak tersebut, perlindungan atas
sebutan asal terdaftar atau indikasi geografis tidak akan membatasi hak yang diberikan oleh merek dagang tersebut
dengan cara apa pun.

(2) [Nama Pribadi yang Digunakan dalam Bisnis] Ketentuan Undang-undang ini tidak mengurangi hak siapa pun untuk
menggunakan, dalam perdagangan, nama orang tersebut atau nama pendahulunya dalam bisnis, kecuali jika nama
tersebut adalah digunakan sedemikian rupa untuk menyesatkan masyarakat.

(3) [Hak Berdasarkan Suatu Denominasi Varietas Tanaman atau Jenis Hewan] Ketentuan-ketentuan dalam Undang-
undang ini tidak mengurangi hak setiap orang untuk menggunakan suatu denominasi varietas tanaman
atau jenis hewan dalam perdagangan, kecuali jika varietas tanaman atau hewan tersebut denominasi ras
digunakan sedemikian rupa untuk menyesatkan masyarakat.

(4) [Pengamanan Dalam Hal Pemberitahuan Penarikan Penolakan atau Pemberian Perlindungan]
Apabila suatu Pihak yang telah menolak dampak pendaftaran internasional berdasarkan Pasal 15 atas dasar
penggunaan merek dagang sebelumnya atau hak lain, sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, memberitahukan
penarikan penolakan tersebut berdasarkan Pasal 16 atau pemberian perlindungan. berdasarkan Pasal 18,
perlindungan yang dihasilkan atas sebutan asal atau indikasi geografis tidak boleh mengurangi hak tersebut atau
penggunaannya, kecuali perlindungan tersebut diberikan setelah adanya pembatalan, tidak dapat diperbaharui,
pencabutan atau pembatalan hak tersebut.

Pasal 14
Prosedur dan Upaya Penegakan Hukum

Masing-masing Pihak wajib menyediakan upaya hukum yang efektif untuk melindungi permohonan asal usul
yang terdaftar dan indikasi geografis terdaftar dan menetapkan bahwa proses hukum untuk memastikan perlindungan
mereka dapat dilakukan oleh otoritas publik atau oleh pihak yang berkepentingan, baik perorangan atau badan
hukum. entitas dan apakah publik atau swasta, tergantung pada sistem dan praktik hukumnya.

2
Pernyataan yang Disepakati mengenai Pasal 12: Untuk keperluan Undang-undang ini, dapat dipahami bahwa Pasal 12 adalah
tanpa mengurangi penerapan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini mengenai penggunaan sebelumnya, karena, sebelum
pendaftaran internasional, denominasi atau indikasi yang merupakan sebutan asal atau indikasi geografis mungkin sudah, seluruhnya
atau sebagian, bersifat umum di suatu Pihak pada Persetujuan lainnya. daripada Pihak Asal, misalnya, karena denominasi atau indikasi, atau
bagian darinya, identik dengan istilah yang lazim dalam bahasa umum sebagai nama umum suatu barang atau jasa di Pihak tersebut, atau
identik dengan istilah yang lazim dalam bahasa umum sebagai nama umum barang atau jasa di Pihak tersebut, atau identik dengan
kebiasaan nama varietas anggur di Pihak pada Persetujuan tersebut.
Machine Translated by Google

halaman 10

Bab IV
Penolakan dan Tindakan Lain Sehubungan dengan Pendaftaran Internasional

Pasal 15
Penolakan

(1) [Penolakan Dampak Pendaftaran Internasional] (a) Dalam batas waktu yang ditentukan dalam
Peraturan, Otoritas Kompeten dari suatu Pihak dapat memberitahukan Biro Internasional tentang penolakan
dampak pendaftaran internasional di wilayahnya. Pemberitahuan penolakan dapat dilakukan oleh
Pejabat yang Berwenang secara ex officio, jika peraturan perundang-undangannya mengizinkan, atau atas
permintaan pihak yang berkepentingan.

(b) Pemberitahuan penolakan harus menyebutkan dasar penolakan tersebut.

(2) [Perlindungan Berdasarkan Instrumen Lain] Pemberitahuan penolakan tidak akan merugikan perlindungan
lain yang mungkin tersedia, sesuai dengan Pasal 10(2), terhadap denominasi atau indikasi
terkait di Pihak pada Perjanjian yang menerima penolakan tersebut. berhubungan.

(3) [Kewajiban Memberikan Kesempatan bagi Pihak-Pihak yang Berkepentingan] Masing-masing Pihak wajib
memberikan kesempatan yang wajar, bagi siapa pun yang kepentingannya akan terpengaruh oleh suatu
pendaftaran internasional, untuk meminta kepada Pejabat yang Berwenang untuk memberitahukan penolakan
sehubungan dengan pendaftaran internasional.

(4) [Pendaftaran, Publikasi dan Komunikasi Penolakan] Biro Internasional mencatat penolakan dan alasan
penolakan dalam Daftar Internasional. Pihak tersebut harus mengumumkan penolakan dan alasan
penolakan tersebut dan menyampaikan pemberitahuan penolakan tersebut kepada Pejabat yang
Berwenang dari Pihak Asal atau, apabila permohonan telah diajukan secara langsung sesuai dengan
Pasal 5(3), penerima manfaat atau penerima manfaat. orang perseorangan atau badan hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5(2)(ii) serta Pejabat yang Berwenang dari Pihak Asal.

(5) [Perlakuan Nasional] Masing-masing Pihak wajib memberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
yang terkena dampak penolakan terhadap upaya hukum dan administratif yang sama seperti yang tersedia
bagi warga negaranya sehubungan dengan penolakan perlindungan atas sebutan asal atau indikasi
geografis.

Pasal 16
Penarikan Penolakan

Penolakan dapat ditarik kembali sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam
Peraturan. Penarikan dana harus dicatat dalam Daftar Internasional.

Pasal 17
Periode transisi

(1) [Pilihan untuk Memberikan Masa Transisi] Tanpa mengurangi Pasal 13, apabila suatu Pihak tidak menolak dampak
pendaftaran internasional atas dasar penggunaan sebelumnya oleh pihak ketiga atau telah menarik penolakan tersebut
atau telah memberitahukan pemberian perlindungan, jika peraturan perundang-undangannya mengizinkan, maka
pihak tersebut dapat memberikan jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Peraturan, untuk menghentikan
penggunaan tersebut.
Machine Translated by Google

halaman 11

(2) [Pemberitahuan mengenai Masa Transisi] Pihak pada Perjanjian harus memberitahukan Biro Internasional
mengenai jangka waktu tersebut, sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam Peraturan.

Pasal 18
Pemberitahuan Pemberian Perlindungan

Pejabat yang berwenang dari suatu Pihak dapat memberitahukan Biro Internasional mengenai hal tersebut
pemberian perlindungan terhadap sebutan asal atau indikasi geografis yang terdaftar. Biro Internasional
akan mencatat setiap pemberitahuan tersebut dalam Daftar Internasional dan mempublikasikannya.

Pasal 19
Penghapusan

(1) [Kesempatan untuk Mempertahankan Hak] Pembatalan akibat, sebagian atau seluruhnya, suatu
pendaftaran internasional di wilayah suatu Pihak dapat diumumkan hanya setelah
memberikan kesempatan kepada penerima manfaat untuk membela hak-haknya. Kesempatan tersebut juga diberikan
kepada orang perseorangan atau badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5(2)(ii).

(2) [Pemberitahuan, Pencatatan dan Publikasi] Pihak pada Persetujuan harus memberitahukan pembatalan
akibat pendaftaran internasional kepada Biro Internasional, yang akan mencatat pembatalan tersebut dalam
Daftar Internasional dan mempublikasikannya.

(3) [Perlindungan Berdasarkan Instrumen Lain] Pembatalan tidak akan merugikan perlindungan lain yang
mungkin tersedia, sesuai dengan Pasal 10(2), terhadap denominasi atau indikasi terkait di Pihak yang
membatalkan dampak pendaftaran internasional. .

Pasal 20
Modifikasi dan Entri Lainnya dalam Daftar Internasional

Prosedur untuk modifikasi registrasi internasional dan entri lainnya di


Daftar Internasional akan ditentukan dalam Peraturan.

Bab V
Ketentuan Administratif

Pasal 21
Keanggotaan Persatuan Lisbon

Para Pihak harus menjadi anggota Persatuan Khusus yang sama dengan Negara-Negara Pihak pada Persetujuan
Lisbon atau Undang-Undang tahun 1967, baik mereka merupakan pihak pada Perjanjian Lisbon atau Undang-undang
tahun 1967 atau tidak.
Machine Translated by Google

halaman 12

Pasal 22
Majelis Persatuan Khusus

(1) [Komposisi] (a) Para Pihak harus menjadi anggota Majelis yang sama dengan Negara Pihak pada Undang-
undang tahun 1967.

(b) Masing-masing Pihak wajib diwakili oleh satu delegasi, yang dapat dibantu
oleh delegasi alternatif, penasihat dan ahli.

(c) Setiap delegasi menanggung biayanya sendiri.

(2) [Tugas] (a) Majelis harus:

(i) menangani segala hal mengenai pemeliharaan dan pengembangan


Persatuan Khusus dan pelaksanaan Undang-undang ini;

(ii) memberikan arahan kepada Direktur Jenderal mengenai persiapan revisi


konferensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26(1), dengan mempertimbangkan setiap komentar yang dibuat
oleh anggota Persatuan Khusus yang belum meratifikasi atau mengaksesi Undang-undang ini;

(iii) mengubah Peraturan;

(iv) meninjau dan menyetujui laporan-laporan dan kegiatan-kegiatan Direktur Jenderal


mengenai Serikat Khusus, dan memberinya semua instruksi yang diperlukan mengenai hal-hal yang berada dalam
kompetensi Serikat Khusus;

(v) menentukan program dan mengadopsi anggaran dua tahunan dari Persatuan Khusus, dan
menyetujui perhitungan akhir;

(vi) mengadopsi Peraturan keuangan Persatuan Khusus;

(vii) membentuk komite dan kelompok kerja yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan Persatuan
Khusus;

(viii) menentukan Negara, organisasi antar pemerintah dan non-pemerintah mana yang
diperbolehkan menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut sebagai pengamat;

(ix) mengadopsi amandemen Pasal 22 sampai dengan 24 dan 27;

(x) mengambil tindakan lain yang sesuai untuk mencapai tujuan Persatuan Khusus dan menjalankan
fungsi lain yang sesuai berdasarkan Undang-undang ini.

(b) Sehubungan dengan hal-hal yang juga merupakan kepentingan Serikat-serikat lain yang dikelola oleh
Organisasi, Majelis akan mengambil keputusannya setelah mendengarkan saran dari Komite Koordinasi Organisasi.

(3) [Kuorum] (a) Setengah dari anggota Majelis yang mempunyai hak untuk memberikan suara mengenai suatu hal
merupakan kuorum untuk keperluan pemungutan suara mengenai hal tersebut.

(b) Menyimpang dari ketentuan-ketentuan sub-ayat (a), jika, dalam suatu sesi, jumlah anggota Majelis yang
merupakan Negara-Negara, mempunyai hak untuk memberikan suara mengenai suatu masalah tertentu dan diwakili
kurang dari setengah tetapi sama kepada atau lebih dari sepertiga anggota Majelis yang merupakan Negara-
Negara dan mempunyai hak untuk memberikan suara mengenai hal tersebut, Majelis dapat mengambil keputusan
tetapi, dengan pengecualian keputusan mengenai prosedurnya sendiri, semua keputusan tersebut hanya akan berlaku
jika syarat-syarat yang ditetapkan selanjutnya terpenuhi. Biro Internasional
Machine Translated by Google

halaman 13

akan mengkomunikasikan keputusan-keputusan tersebut kepada para anggota Majelis yang merupakan Negara-
Negara, mempunyai hak untuk memberikan suara mengenai hal tersebut dan tidak diwakili dan akan mengundang
mereka untuk menyatakan secara tertulis pilihan atau abstain mereka dalam jangka waktu tiga bulan
sejak tanggal keputusan tersebut. komunikasi. Jika, pada saat berakhirnya jangka waktu ini, jumlah anggota yang
menyatakan memilih atau abstain mencapai jumlah anggota yang tidak memenuhi kuorum dalam sidang itu
sendiri, maka keputusan-keputusan itu akan berlaku dengan syarat pada saat yang sama mayoritas yang
dibutuhkan masih diperoleh.

(4) [Mengambil Keputusan dalam Majelis] (a) Majelis berupaya mengambil keputusan berdasarkan
konsensus.

(b) Apabila suatu keputusan tidak dapat diambil melalui konsensus, maka permasalahan yang menjadi pokok permasalahanlah yang akan diambil
diputuskan melalui pemungutan suara. Dalam kasus seperti itu,

(i) masing-masing Pihak yang merupakan suatu Negara mempunyai satu suara dan hanya boleh memberikan
suara atas namanya sendiri; Dan

(ii) setiap Pihak yang merupakan organisasi antar pemerintah dapat memberikan suara, menggantikan
Negara-negara anggotanya, dengan jumlah suara yang sama dengan jumlah Negara anggotanya yang merupakan
pihak pada Undang-undang ini. Tidak ada organisasi antar pemerintah yang boleh berpartisipasi dalam pemungutan
suara jika salah satu negara anggotanya menggunakan hak pilihnya, dan sebaliknya.

(c) Mengenai hal-hal yang hanya berkaitan dengan Negara-Negara yang terikat oleh Undang-undang tahun 1967, Para
Pihak yang tidak terikat oleh Undang-undang tahun 1967 tidak mempunyai hak untuk memilih, sedangkan, mengenai hal-hal yang
hanya berkaitan dengan Para Pihak, hanya Negara-negara Pihak yang mempunyai hak untuk memilih. untuk memilih.

(5) [Mayoritas] (a) Sesuai dengan Pasal 25(2) dan 27(2), keputusan Majelis memerlukan dua pertiga dari suara
yang dikeluarkan.

(b) Suara abstain tidak dianggap sebagai suara.

(6) [Sesi] (a) Majelis akan mengadakan pertemuan berdasarkan pertemuan oleh Direktur Jenderal dan, jika tidak
ada keadaan luar biasa, pada periode dan tempat yang sama dengan Majelis Umum Organisasi.

(b) Majelis akan mengadakan sidang luar biasa setelah diadakan pertemuan oleh Direktur Jenderal, baik atas
permintaan seperempat jumlah anggota Majelis atau atas prakarsa Direktur Jenderal sendiri.

(c) Agenda setiap sidang disiapkan oleh Direktur Jenderal.

(7) [Aturan Prosedur] Majelis akan menetapkan aturan prosedurnya sendiri.

Pasal 23
Biro Internasional

(1) [Tugas Administratif] (a) Pendaftaran internasional dan tugas-tugas terkait, serta semua tugas administratif lainnya
mengenai Persatuan Khusus, dilaksanakan oleh Biro Internasional.

(b) Secara khusus, Biro Internasional akan mempersiapkan pertemuan-pertemuan dan menyediakan
Sekretariat Majelis serta komite-komite dan kelompok-kelompok kerja yang mungkin telah dibentuk oleh Majelis.
Machine Translated by Google

halaman 14

(c) Direktur Jenderal adalah Ketua Eksekutif Serikat Khusus dan mewakili Serikat Khusus.

(2) [Peran Biro Internasional dalam Majelis dan Pertemuan Lainnya] Direktur Jenderal dan setiap anggota
staf yang ditunjuk olehnya harus berpartisipasi, tanpa hak untuk memilih, dalam semua pertemuan Majelis,
komite dan kelompok kerja yang dibentuk oleh Majelis. Perakitan.
Direktur Jenderal, atau seorang anggota staf yang ditunjuk olehnya, akan menjadi Sekretaris ex officio dari badan
tersebut.

(3) [Konferensi] (a) Biro Internasional, sesuai dengan arahan Majelis, akan membuat persiapan untuk setiap
konferensi revisi.

(b) Biro Internasional dapat berkonsultasi dengan lembaga antar pemerintah dan internasional
organisasi non-pemerintah nasional mengenai persiapan tersebut.

(c) Direktur Jenderal dan orang-orang yang ditunjuk olehnya akan mengambil bagian, tanpa hak untuk
memilih, dalam pembahasan pada konferensi revisi.

(4) [Tugas Lain] Biro Internasional akan melaksanakan tugas lain yang diberikan kepadanya sehubungan
dengan Undang-undang ini.

Pasal 24
Keuangan

(1) [Anggaran] Pendapatan dan pengeluaran Serikat Khusus harus tercermin dalam anggaran Organisasi secara
adil dan transparan.

(2) [Sumber Pembiayaan Anggaran] Pendapatan Persatuan Khusus diperoleh


dari sumber berikut:

(i) biaya yang dipungut berdasarkan Pasal 7(1) dan (2);

(ii) hasil penjualan, atau royalti, publikasi Internasional


Biro;

(aku aku aku) hadiah, warisan, dan subvensi;

(iv) sewa, pendapatan investasi, dan pendapatan lainnya, termasuk pendapatan lain-lain;

(v) kontribusi khusus dari Para Pihak atau sumber alternatif apa pun yang berasal dari Para
Pihak atau penerima manfaat, atau keduanya, jika dan sepanjang penerimaan dari sumber-sumber yang
disebutkan dalam butir (i) hingga (iv) tidak cukup untuk menutupi biayanya, sebagaimana diputuskan oleh
Majelis.

(3) [Penetapan Biaya; Tingkat Anggaran] (a) Jumlah biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Majelis atas usulan Direktur Jenderal dan ditetapkan sedemikian rupa sehingga, bersama dengan
pendapatan yang diperoleh dari sumber lain berdasarkan ayat (2), pendapatan Persatuan Khusus, dalam
keadaan normal, harus cukup untuk menutupi biaya Biro Internasional untuk memelihara layanan pendaftaran
internasional.

(b) Jika Program dan Anggaran Organisasi tidak ditetapkan sebelum awal periode keuangan baru,
wewenang kepada Direktur Jenderal untuk menanggung kewajiban dan melakukan pembayaran akan sama dengan
tingkat pada periode keuangan sebelumnya.
Machine Translated by Google

halaman 15

(4) [Menetapkan Kontribusi Khusus sebagaimana dimaksud pada Ayat (2)(v)] Untuk tujuan menetapkan
kontribusinya, masing-masing Pihak harus termasuk dalam kelas yang sama seperti dalam konteks
Konvensi Paris atau, jika negara tersebut bukan merupakan Pihak pada Konvensi Paris, sebagaimana akan
menjadi anggotanya jika negara tersebut merupakan Pihak pada Konvensi Paris.
Organisasi antar pemerintah dianggap termasuk dalam kelas kontribusi I (satu), kecuali diputuskan lain
dengan suara bulat oleh Majelis. Kontribusi tersebut akan dibebani sebagian sesuai dengan jumlah
pendaftaran yang berasal dari Pihak pada Persetujuan, sebagaimana diputuskan oleh Majelis.

(5) [Dana Modal Kerja] Serikat Istimewa mempunyai dana modal kerja yang dibentuk dari pembayaran di
muka oleh masing-masing anggota Serikat Istimewa.
ketika Persatuan Khusus memutuskan demikian. Jika dana tidak mencukupi, Majelis dapat memutuskan untuk
menambahnya. Proporsi dan syarat-syarat pembayaran akan ditetapkan oleh Majelis atas usulan Direktur
Jenderal. Jika Serikat Khusus mencatat kelebihan pendapatan atas pengeluaran pada suatu periode
keuangan, uang muka Dana Modal Kerja dapat dibayarkan kembali kepada masing-masing anggota secara
proporsional dengan pembayaran awal mereka atas usulan Direktur Jenderal dan keputusan Majelis.

(6) [Uang Muka Berdasarkan Negara Tuan Rumah] (a) Dalam perjanjian kantor pusat yang disepakati dengan
Negara di mana Organisasi berkantor pusat, akan ditetapkan bahwa, apabila dana modal kerja tidak
mencukupi, Negara tersebut akan memberikan uang muka . Jumlah uang muka tersebut dan syarat-syarat
pemberiannya akan tunduk pada perjanjian terpisah, dalam setiap kasus, antara Negara tersebut
dan Organisasi.

(b) Negara sebagaimana dimaksud dalam sub-ayat (a) dan Organisasi masing-masing mempunyai hak
untuk membatalkan kewajiban memberikan uang muka, melalui pemberitahuan tertulis. Penarikan diri akan
berlaku tiga tahun setelah akhir tahun yang diberitahukan.

(7) [Audit Rekening] Audit atas rekening akan dilakukan oleh satu atau lebih Negara anggota Persatuan
Khusus atau oleh auditor eksternal, sebagaimana diatur dalam Peraturan Keuangan Organisasi. Mereka
akan ditunjuk, dengan persetujuan mereka, oleh Majelis.

Pasal 25
Peraturan

(1) [Materi Pokok] Rincian pelaksanaan Undang-undang ini diatur dalam Peraturan.

(2) [Perubahan Ketentuan-ketentuan Tertentu Peraturan] (a) Majelis dapat memutuskan bahwa ketentuan-
ketentuan tertentu dalam Peraturan dapat diubah hanya dengan suara bulat atau hanya dengan
tiga perempat mayoritas.

(b) Agar syarat kebulatan suara atau tiga perempat mayoritas tidak lagi diperlukan
berlaku di kemudian hari terhadap perubahan suatu ketentuan Peraturan, diperlukan kebulatan suara.

(C) Agar persyaratan kebulatan suara atau tiga perempat mayoritas berlaku dalam
di masa depan, untuk amandemen ketentuan Peraturan, diperlukan tiga perempat mayoritas.

(3) [Pertentangan Antara Undang-Undang Ini dan Peraturan] Dalam hal terdapat pertentangan antara ketentuan-ketentuan dalam
Undang-undang ini dan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan, yang berlaku adalah ketentuan yang pertama.
Machine Translated by Google

halaman 16

Bab VI
Revisi dan Amandemen

Pasal 26
Revisi

(1) [Konferensi Revisi] Undang-undang ini dapat direvisi melalui Konferensi Diplomatik Para
Pihak. Penyelenggaraan Konferensi Diplomatik mana pun akan diputuskan oleh Majelis.

(2) [Revisi atau Perubahan Pasal-Pasal Tertentu] Pasal 22 sampai dengan 24 dan 27 dapat diubah
baik melalui konferensi revisi atau oleh Majelis sesuai dengan ketentuan Pasal 27.

Pasal 27
Amandemen Pasal Tertentu oleh Majelis

(1) [Usulan Perubahan] (a) Usulan perubahan Pasal 22 sampai 24, dan Pasal ini, dapat diajukan oleh
Pihak mana pun atau oleh Direktur Jenderal.

(b) Usulan tersebut wajib dikomunikasikan oleh Direktur Jenderal kepada Pihak
Para Pihak setidaknya enam bulan sebelum pertimbangan mereka oleh Majelis.

(2) [Mayoritas] Pengambilan setiap amandemen terhadap Pasal-pasal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
memerlukan tiga perempat suara mayoritas, kecuali bahwa pengadopsian amandemen terhadap Pasal 22 dan
ayat ini memerlukan empat perlima suara mayoritas. mayoritas.

(3) [Mulai Berlaku] (a) Kecuali jika sub-ayat (b) berlaku, setiap perubahan terhadap Pasal-pasal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan mulai berlaku satu bulan setelah pemberitahuan penerimaan
secara tertulis, yang berlaku sesuai dengan konstitusi masing-masing. proses, telah diterima oleh
Direktur Jenderal dari tiga perempat Pihak yang, pada saat amandemen diadopsi, merupakan anggota
Majelis dan mempunyai hak untuk memberikan suara mengenai amandemen tersebut.

(b) Setiap amandemen terhadap Pasal 22(3) atau (4) atau sub-ayat ini tidak akan berlaku jika,
dalam waktu enam bulan setelah diadopsi oleh Majelis, salah satu Pihak memberitahukan Direktur
Jenderal bahwa pihaknya tidak menerima amandemen tersebut. .

(c) Setiap amandemen yang mulai berlaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan ayat ini akan
mengikat semua Negara dan organisasi antar pemerintah yang merupakan Pihak pada Persetujuan
pada saat amandemen tersebut berlaku, atau yang menjadi Pihak pada Persetujuan pada tanggal
berikutnya.
Machine Translated by Google

halaman 17

Bab VII
Ketentuan akhir

Pasal 28
Menjadi Pihak dalam Undang-undang ini

(1) [Kelayakan] Tunduk pada Pasal 29 dan ayat (2) dan (3) Pasal ini,

(i) Negara mana pun yang menjadi pihak pada Konvensi Paris dapat menandatangani dan menjadi pihak
pada Undang-undang ini;

(ii) Negara anggota Organisasi lainnya dapat menandatangani dan menjadi pihak dalam Undang-
undang ini jika negara tersebut menyatakan bahwa undang-undangnya mematuhi ketentuan Konvensi Paris
mengenai sebutan asal usul, indikasi geografis, dan merek dagang;

(iii) organisasi antar pemerintah mana pun dapat menandatangani dan menjadi pihak dalam Undang-undang ini,
dengan ketentuan bahwa setidaknya satu Negara anggota dari organisasi antar pemerintah tersebut merupakan pihak
pada Konvensi Paris dan dengan ketentuan bahwa organisasi antar pemerintah tersebut menyatakan bahwa mereka telah
diberi wewenang, sesuai dengan prosedur internalnya, untuk menjadi pihak pada Undang-undang ini dan bahwa,
berdasarkan konstitusi perjanjian organisasi antar pemerintah, berlaku peraturan perundang-undangan yang
mengatur hak perlindungan regional sehubungan dengan indikasi geografis.

(2) [Ratifikasi atau Aksesi] Setiap Negara atau organisasi antar pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menyetor

(i) instrumen ratifikasi, jika telah menandatangani Undang-undang ini; atau

(ii) instrumen aksesi, jika belum menandatangani Undang-undang ini.

(3) [Tanggal Efektif Penyimpanan] (a) Sesuai dengan sub-ayat (b), tanggal efektif penyimpanan instrumen ratifikasi
atau aksesi adalah tanggal penyimpanan instrumen tersebut.

(b) Tanggal efektif penyimpanan instrumen ratifikasi atau aksesi suatu Negara yang merupakan Negara anggota
suatu organisasi antar pemerintah dan dalam hal tersebut perlindungan atas sebutan asal usul atau indikasi geografis
hanya dapat diperoleh berdasarkan perundang-undangan yang berlaku antara Negara-negara anggota organisasi antar
pemerintah adalah tanggal penyimpanan instrumen ratifikasi atau aksesi organisasi antar pemerintah tersebut, jika
tanggal tersebut lebih lambat dari tanggal penyimpanan instrumen negara tersebut. Namun demikian, sub-ayat
ini tidak berlaku terhadap Negara-negara yang menjadi pihak pada Perjanjian Lisabon atau Undang-undang tahun 1967
dan tidak mengurangi penerapan Pasal 31 terhadap Negara-negara tersebut.

Pasal 29
Tanggal Efektif Ratifikasi dan Aksesi

(1) [Instrumen yang Perlu Dipertimbangkan] Untuk keperluan Pasal ini, hanya instrumen ratifikasi atau aksesi
yang disimpan oleh Negara atau organisasi antar pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28(1) dan
mempunyai tanggal efektif sesuai dengan Pasal 28 (3) harus dipertimbangkan.

(2) [Berlakunya Undang-undang ini] Undang-undang ini mulai berlaku tiga bulan setelah lima pihak yang berhak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 menyerahkan instrumen ratifikasi atau aksesi mereka.
Machine Translated by Google

halaman 18

(3) [Berlakunya Ratifikasi dan Aksesi] (a) Setiap Negara atau organisasi antar pemerintah yang telah menyerahkan
instrumen ratifikasi atau aksesinya tiga bulan atau lebih sebelum tanggal berlakunya Undang-undang ini akan terikat
oleh Undang-undang ini tentang tanggal berlakunya Undang-undang ini.

(b) Negara lain atau organisasi antar pemerintah akan terikat oleh Undang-undang ini
tiga bulan setelah tanggal penyerahan instrumen ratifikasi atau aksesinya atau pada tanggal berikutnya yang
disebutkan dalam instrumen tersebut.

(4) [Pendaftaran Internasional yang Dilakukan Sebelum Aksesi] Di wilayah Negara yang mengaksesi dan, jika
Pihak pada Persetujuan adalah organisasi antar pemerintah, wilayah di mana perjanjian yang membentuk
organisasi antar pemerintah tersebut berlaku, ketentuan-ketentuan Undang-undang ini akan berlaku di sehubungan
dengan pernyataan asal usul dan indikasi geografis yang telah terdaftar berdasarkan Undang-undang ini pada
saat aksesi mulai berlaku, dengan tunduk pada Pasal 7 (4) sebagai
serta ketentuan Bab IV yang berlaku secara mutatis mutandis. Negara atau organisasi antar pemerintah yang
mengaksesi juga dapat menetapkan, dalam suatu pernyataan yang dilampirkan pada instrumen ratifikasi atau
aksesinya, perpanjangan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15(1), dan jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. prosedur yang ditentukan dalam
Peraturan sehubungan dengan itu.

Pasal 30
Larangan Reservasi

Tidak ada keberatan terhadap Undang-undang ini yang diizinkan.

Pasal 31
Penerapan Perjanjian Lisbon dan UU 1967

(1) [Hubungan Antara Negara-Negara Pihak pada Undang-undang ini dan Perjanjian Lisbon atau Undang-undang tahun
1967] Undang-undang ini sendiri akan berlaku sehubungan dengan hubungan timbal balik antara Negara-negara pihak pada
Undang-undang ini dan Perjanjian Lisabon atau Undang-undang tahun 1967. Namun, sehubungan dengan pendaftaran internasional
atas permohonan asal barang yang berlaku berdasarkan Perjanjian Lisabon atau Undang-Undang tahun 1967, Negara-negara tidak
boleh memberikan perlindungan yang lebih rendah daripada yang disyaratkan oleh Perjanjian Lisabon atau Undang-
undang tahun 1967.

(2) [Hubungan Antara Negara-Negara Pihak pada Undang-undang ini dan Perjanjian Lisbon atau Undang-undang tahun
1967 dan Negara-Negara Pihak pada Perjanjian Lisbon atau Undang-undang tahun 1967 Tanpa Menjadi Pihak pada Undang-undang
ini] Setiap Negara pihak pada Undang-undang ini dan Perjanjian Lisbon atau Undang-undang tahun 1967 akan terus menerapkan
Perjanjian Lisbon atau Undang-undang tahun 1967, tergantung keadaannya, dalam hubungannya dengan Negara-negara pihak pada
Perjanjian Lisabon atau Undang-undang tahun 1967 yang bukan merupakan pihak dalam Undang-undang ini.

Pasal 32
Pengaduan

(1) [Pemberitahuan] Setiap Pihak dapat membatalkan Undang-undang ini dengan pemberitahuan yang ditujukan
kepada Direktur Jenderal.

(2) [Tanggal Efektif] Penarikan diri mulai berlaku satu tahun setelah tanggal diterimanya pemberitahuan oleh
Direktur Jenderal atau pada tanggal berikutnya yang disebutkan dalam pemberitahuan. Hal ini tidak akan mempengaruhi
penerapan Undang-undang ini terhadap permohonan apa pun yang tertunda dan pendaftaran internasional
apa pun yang berlaku sehubungan dengan Pihak yang melakukan pengaduan pada saat berlakunya pengaduan
tersebut.
Machine Translated by Google
halaman 19

Pasal 33
Bahasa Undang-undang ini; Tanda tangan

(1) [Teks Asli; Teks Resmi] (a) Undang-undang ini harus ditandatangani dalam satu dokumen asli dalam bahasa
Inggris, Arab, Cina, Perancis, Rusia dan Spanyol, semua teks mempunyai keaslian yang sama.

(b) Naskah resmi ditetapkan oleh Direktur Jenderal, setelah berkonsultasi dengan
Pemerintah yang berkepentingan, dalam bahasa lain yang mungkin ditunjuk oleh Majelis.

(2) [Batas Waktu Penandatanganan] Undang-undang ini tetap terbuka untuk ditandatangani di kantor pusat Organisasi
selama satu tahun setelah diadopsi.

Pasal 34
Penyimpanan

Direktur Jenderal adalah penyimpan Undang-undang ini.

Anda mungkin juga menyukai