Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 6 Pembaharuan dalam Pembel.

di SD

Masalah 1: Model Pembelajaran Terpadu

Model pembelajaran terpadu adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai


mata pelajaran atau disiplin ilmu dalam suatu konteks atau topik tertentu. Model ini bertujuan
untuk memperkuat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran dan memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih holistik dan berarti bagi siswa.

Selain model kurikulum yang berorientasi pada satuan mata pelajaran yang terpisah-pisah seperti
yang disusun oleh Jacobs, terdapat beberapa tokoh lain yang mengemukakan konsep
pembelajaran terpadu. Salah satunya adalah konsep pembelajaran tematik yang dikemukakan
oleh tokoh seperti Dewey dan Kilpatrick.

Konsep pembelajaran tematik menekankan pengajaran dan pembelajaran yang terintegrasi di


sekitar topik atau tema tertentu. Dalam pembelajaran tematik, siswa mempelajari berbagai mata
pelajaran melalui eksplorasi topik atau tema yang saling terkait. Misalnya, topik "keluarga" dapat
mencakup pelajaran Bahasa Indonesia (menulis cerita tentang keluarga), Matematika
(menghitung anggota keluarga), Sains (mempelajari hubungan genetik antara anggota keluarga),
dan sebagainya. Dengan demikian, siswa dapat melihat hubungan antara berbagai mata pelajaran
dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas.

Selain itu, terdapat juga konsep pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang
melibatkan siswa dalam proyek nyata atau tugas yang menuntut penerapan pengetahuan dari
berbagai mata pelajaran. Misalnya, siswa dapat diberi tugas untuk merancang dan membangun
model taman yang melibatkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan alam, matematika (ukuran
dan skala), seni (desain taman yang estetis), dan sebagainya. Dalam konsep ini, siswa belajar
dengan cara aktif dan kolaboratif sambil melibatkan aspek-aspek berbagai mata pelajaran.

Masalah 2: Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Model 221 dan Model PKR Lainnya

Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah model pembelajaran di mana siswa dari dua kelas
yang berbeda, biasanya dengan tingkat yang berbeda, belajar bersama dalam satu ruangan
dengan satu guru. Dalam PKR model 221, ciri utamanya adalah adanya dua mata pelajaran yang
sama atau berbeda yang diajarkan secara bersamaan.

Dalam PKR model 221, misalnya, seorang guru mengajar dua kelas berbeda secara bersamaan.
Contohnya, seorang guru mengajar matematika untuk siswa kelas 5 dan sains untuk siswa kelas
6 dalam satu ruangan yang sama. Dalam model ini, guru harus memiliki kemampuan untuk
mengelola dan mengajar dua mata pelajaran secara efektif, serta menyediakan materi yang sesuai
dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa dari kedua kelas tersebut.

Selain PKR model 221, terdapat juga model PKR lainnya, seperti PKR model 211, PKR model
212, dan seterusnya. Pada PKR model 211, seorang guru mengajar dua mata pelajaran yang
berbeda kepada dua kelas yang berbeda secara bergantian. Misalnya, seorang guru mengajar
matematika untuk siswa kelas 4 dan kemudian mengajar bahasa Inggris untuk siswa kelas 5 pada
jam berikutnya. Pada PKR model 212, seorang guru mengajar dua mata pelajaran yang berbeda
kepada dua kelas yang berbeda secara bersamaan. Misalnya, seorang guru mengajar matematika
untuk siswa kelas 4 dan bahasa Inggris untuk siswa kelas 5 dalam satu ruangan yang sama.

Model PKR ini memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Manfaatnya antara lain adalah
memungkinkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti ruangan dan waktu, serta
memungkinkan siswa dari kelas yang berbeda untuk saling belajar dan berinteraksi. Namun,
tantangannya adalah dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang berbeda untuk setiap kelas,
memastikan pemahaman dan kebutuhan siswa terpenuhi, serta memastikan adanya perencanaan
dan pengorganisasian yang baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Sekian jawaban dari saya, Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai