Diskusi 6 Pembaharuan Dalam Pembel
Diskusi 6 Pembaharuan Dalam Pembel
di SD
Selain model kurikulum yang berorientasi pada satuan mata pelajaran yang terpisah-pisah seperti
yang disusun oleh Jacobs, terdapat beberapa tokoh lain yang mengemukakan konsep
pembelajaran terpadu. Salah satunya adalah konsep pembelajaran tematik yang dikemukakan
oleh tokoh seperti Dewey dan Kilpatrick.
Selain itu, terdapat juga konsep pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang
melibatkan siswa dalam proyek nyata atau tugas yang menuntut penerapan pengetahuan dari
berbagai mata pelajaran. Misalnya, siswa dapat diberi tugas untuk merancang dan membangun
model taman yang melibatkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan alam, matematika (ukuran
dan skala), seni (desain taman yang estetis), dan sebagainya. Dalam konsep ini, siswa belajar
dengan cara aktif dan kolaboratif sambil melibatkan aspek-aspek berbagai mata pelajaran.
Masalah 2: Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Model 221 dan Model PKR Lainnya
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah model pembelajaran di mana siswa dari dua kelas
yang berbeda, biasanya dengan tingkat yang berbeda, belajar bersama dalam satu ruangan
dengan satu guru. Dalam PKR model 221, ciri utamanya adalah adanya dua mata pelajaran yang
sama atau berbeda yang diajarkan secara bersamaan.
Dalam PKR model 221, misalnya, seorang guru mengajar dua kelas berbeda secara bersamaan.
Contohnya, seorang guru mengajar matematika untuk siswa kelas 5 dan sains untuk siswa kelas
6 dalam satu ruangan yang sama. Dalam model ini, guru harus memiliki kemampuan untuk
mengelola dan mengajar dua mata pelajaran secara efektif, serta menyediakan materi yang sesuai
dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa dari kedua kelas tersebut.
Selain PKR model 221, terdapat juga model PKR lainnya, seperti PKR model 211, PKR model
212, dan seterusnya. Pada PKR model 211, seorang guru mengajar dua mata pelajaran yang
berbeda kepada dua kelas yang berbeda secara bergantian. Misalnya, seorang guru mengajar
matematika untuk siswa kelas 4 dan kemudian mengajar bahasa Inggris untuk siswa kelas 5 pada
jam berikutnya. Pada PKR model 212, seorang guru mengajar dua mata pelajaran yang berbeda
kepada dua kelas yang berbeda secara bersamaan. Misalnya, seorang guru mengajar matematika
untuk siswa kelas 4 dan bahasa Inggris untuk siswa kelas 5 dalam satu ruangan yang sama.
Model PKR ini memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Manfaatnya antara lain adalah
memungkinkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti ruangan dan waktu, serta
memungkinkan siswa dari kelas yang berbeda untuk saling belajar dan berinteraksi. Namun,
tantangannya adalah dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang berbeda untuk setiap kelas,
memastikan pemahaman dan kebutuhan siswa terpenuhi, serta memastikan adanya perencanaan
dan pengorganisasian yang baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.