Anda di halaman 1dari 3

Masalah 1

Proses pembudayaan terjadi dalam tradisi pewarisan dari satu generasi satu ke generasi berikutnya.
Selain itu dapat terjadi melalui adopsi kebudayaan. Pewarisan budaya dikenal dengan istilah enkulturasi.
Selain itu dikenal pula istilah akulturasi. Uraikan tentang enkulturasi dan akulturasi! Uraikan tentang
konsep mendasar tentang proses pembudayaan.

Jawab:

Enkulturasi berkaitan erat dengan proses pengintegrasian budaya dalam kehidupan seseorang
sebagai bagian dari sebuah Masyarakat. Enkulturasi merupakan sebuah proses sosial yang harus dialami
oleh setiap individu dalam sebuah masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak. Enkulturasi bukan hanya
menyangkut sebuah tindakan penyesuaian seseorang dalam masyarakatnya akan tetapi juga proses
memperlajari budaya sebagai anggota dalam masyarakat. Enkulturasi berarti proses mempelajari
kebudayaan oleh seseorang secara umum dan dalam waktu panjang. Jadi Enkulturasi boleh dikatakan
proses pembudayaan, baik melalui media formal seperti sekolah maupun informal seperti di lingkungan
sosial secara tidak sengaja dan berjalan wajar. Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya.
Kultur itu ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok teman, sekolah,
lembaga keagamaan, lembaga pemerintahan merupakan guru-guru di bidang kultur. Enkulturasi terjadi
melalui mereka. . Proses enkulturasi itu tidak akan berakhir, tetapi akan terus berlangsung dari generasi
ke generasi berikutnya, dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan. Hal ini dikarenakan
kemampuan individu dalam merespon kebudayaan yang diterima. Adapun dengan proses enkulturasi itu
dapat berjalan dengan baik, jika ada penghargaan terhadap budaya, dan enkulturasi menjadi gagal ketika
ada penolakan dan pemberontakan dari individu tersebut.

Akulturasi dapat dipahami sebagai suatu hasil dari perjumpaan dan kontak dari kelompok-
kelompok kebudayaan yang berbeda, yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang
tidak terbatas. Hasil kontak antar kelompok yang berbeda tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan
dalam unsur-unsur kebudayaan asli yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Akulturasi juga dapat dipahami
sebagai sebuah fenomena yang disebabkan karena terjadinya kontak secara terus menerus antar
kelompok individu yang berbedabudayanya dan perubahan yang dialamioleh salah satu atau kedua
budaya yang berbeda tersebutsebagai hasil dari respon dalam interaksi antar dua budaya. Jadi dalam
proses akulturasi itu, berlangsung juga tindakan adaptasi dan adopsi unsur-unsur kebudayaan baru ke
dalam kehidupan budaya sendiri. Proses akulturasi merupakan suatu proses yang interaktif dan
berkesinambungan yang berkembang dalam dan melalui komunikasi seorang imigran dengan lingkungan
sosio-budaya yang baru.51 Potensi akulturasi seorang imigran sebelum berimigrasi dapat mempermudah
akulturasi yang dialami dalam masyarakat Pribumi. Potensi akulturasi ditentukan oleh faktor-faktor
berikut

Masalah 2

Teori belajar konstruktivisme merupakan landasan bagi pembelajaran berbasis budaya. Salah satu
prinsip dasar dari teori konstruktivisme dalam pembelajaran berbasis budaya adalah memungkinkan
terjadinya penciptaan makna secara kontekstual berdasarkan pengalaman awal guru/siswa sebagai
masyarakat budaya. Jelaskan teori belajar yang lain, serta berikan contoh!

Teori behavioristik

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage, Gagne dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan
orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik
ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas yang menuntut
pebelajar untuk mengungkapkan Kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan,
kuis, atau tes.Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau
akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan.Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum
secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/ buku wajib dengan
penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut.Pembelajaran
dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. Salah satu contoh penerapan teori belajar behavioristik
adalah adanya sistem point ketika siswa melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan di sekolah.

Teori kognitif
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana
informasi diproses. Teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi
atau pemahaman. Teori belajar ini lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Model
belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya (Asri Budinigsih, 2008-26).
Contoh penerapan teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru bisa mendorong siswa untuk
berdiskusi terhadap materi yang telah disampaikan, meminta siswa untuk memberikan ide atau
pendapat yang mereka miliki, dan hal-hal lainnya yang membuat siswa terus bergerak atau
menggunakan logikanya dalam pembelajaran.

Teori humanistik

Teori humanistik menyatakan bahwa belajar yaitu memanusiakan menusia, maksudnya adalah
menghargai segala yang ada pada manusia. Oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak
dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian
psikologi belajar. Pada teori ini juga lebih mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajarnya.
Proses belajar mengajarnya dari pengalaman hidup siswa, dengan pengalaman hidup nanti akan
dijadikan sebagai landasan materi. Contoh penerapan teori humanstik adalah pendidik hanya berperan
sebagai fasilitator jadi beberapa sikap yang harus diterapkan guru dikelas adalah Memperhatikan dan
memberikan motivasi belajar pada peserta didik, Memberikan penjelasan kembali apabila ada peserta
didik yang belum paham, Mampu memahami karakter dari setiap peserta didiknya, Menyediakan
fasilitas dan sumber belajar, baik buku, media visual, maupun audio, Tetap menjalin komunikasi yang
baik dengan peserta didik supaya kondisi pembelajaran tetap terkontrol, Memberikan dorongan untuk
peserta didik agar lebih peka dan kreatif, Memastikan suasana belajar tetap kondusif, Memacu keaktifan
tiap peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai