Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 5.

PDP
Masalah 1

Bahmuller mengidentifikasikan sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap


perkembangan demokrasi suatu negara yaitu, bahwa tingkat perkembangan ekonomi,
kesadaran akan identitas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
demokrasi suatu negara. Pendapat ini diungkapkan pada tahun 1996.

Jelaskan faktor-faktor tersebut! Uraikan tentang konsep kesadaran akan identitas!

Masalah 2

Paradigma baru dalam pendidikan demokrasi dan HAM adalah pendidikan demokrasi
yang bersifat multidimensional. Oleh karena itu, paradigma baru ini menuntut hal-hal
seperti mengembangkan kelas sebagai democratic laboratory.

Jelaskan masalah democratic laboratory dan tuntutan lainnya!

jawaban masalah 1
argumen Bahmuller menyoroti pentingnya pembangunan
ekonomi dan kesadaran identitas dalam pengembangan demokrasi. Namun, penting untuk
dicatat bahwa faktor-faktor ini sangat kompleks dan dapat berinteraksi dengan berbagai faktor
lain untuk mempengaruhi perkembangan institusi dan norma demokrasi.
1. Tingkat Pembangunan Ekonomi:
Bahmuller berpendapat bahwa
pembangunan ekonomi merupakan faktor penting dalam perkembangan demokrasi.
Pembangunan ekonomi dapat mengarah pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, mobilitas
sosial, dan kelas menengah yang lebih besar. Faktor-faktor ini dipandang penting untuk
pengembangan institusi dan norma demokrasi.
2. Faktor Sosial Politik.
Faktor penting yang berkaitan dengan pembangunan demokrasi suatu negara dan mungkin sering
diabaikan adalah masalah perasaan kesatuan nasional atau identitas bangsa. Namun, perasaan
naionalisme dalam konstek ini bukanlah nasionalisme sempit atau berlebihan sebagaimana
pernah dialami oleh Nazi Jerman dan Fascis Italia. Semangat kebangsaan dan bernergara dari
setiap individu dalam suatu negara untuk menegakkan pemerintahan sendiri dan menjalankan
demokrasi. Salah satu kesulitan hidup berdemokrasi adalah ketika terdapatnya masyarakat yang
secara etnis terpisah-pisah dalam friksi-friksi golongan.
3. Faktor Budaya Kewarganegaraan dan Akar Sejarah.
Akar budaya suatu bangsa kewarganegaraan suatu bangsa ternyata dapat memberikan
konstribusi yang besar terhadap pembentukan dan pembangunan masayarakat demokratis.
Buhmeller (1996) mengungakapkan dari hasil temuan Rober Punam. Dari penelitiannya
menyimpilkan bahwa daerah-daerah yang memiliki tradisi kuat dalam nilai-nilai kewarganegaraan
menunjukkan tingkat efektifitas paling tinggi dalam upaya pembangunan demokrasi.
Kesadaran Identitas: Faktor kedua yang diidentifikasi oleh Bahmuller adalah kesadaran identitas.
Hal ini mengacu pada sejauh mana individu mengidentifikasi diri mereka dengan negara mereka
dan lembaga-lembaga politiknya. Bahmuller berpendapat bahwa rasa identitas nasional yang
kuat sangat penting untuk pengembangan lembaga-lembaga demokratis, karena memberikan
warga negara rasa tujuan bersama dan visi bersama tentang masa depan.
Mengenai konsep kesadaran identitas, hal ini mengacu pada sejauh mana individu
mengidentifikasi diri mereka dengan negara mereka atau dengan kelompok tertentu di dalam
negara tersebut. Kesadaran identitas dapat dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman
sejarah, tradisi budaya, bahasa, agama, dan etnis.
Rasa identitas nasional yang kuat dapat membantu menumbuhkan rasa tujuan bersama dan nilai-
nilai bersama, yang dipandang penting untuk pengembangan lembaga-lembaga demokratis.
Namun, rasa identitas yang kuat juga dapat menjadi sumber konflik, terutama ketika kelompok-
kelompok yang berbeda di dalam suatu negara memiliki identitas yang saling bersaing.

Jawaban masalah 2
Masalah 2
Dalam program pendidikan, paradigma ini menuntut hal-hal sebagai berikut:
Pertama, memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada
pengembangan pengertian tentang hakikat dan karekteristik aneka ragam demokrasi, bukan
hanya yang berkembang di Indonesia.
Kedua, mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja dirancang untuk
memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi sebagaimana cita-cita demokrasi telah
diterjemahkan kedalam kelembagaan dan praktik diberbagai belahan bumi dn dalam berbagai
kurun waktu.
Ketiga, tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu mengekplorasi sejarah
demokrasi di negara untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan
demokrasi yang di terapkan di negaranya itu secara jernih.
Keempat, tersedianya sumber belajar yang dapat mempasilitasi siswa untuk dapat memahami
penerapandemokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan yang luas tentang ragam
ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.
Stuasi sekolah dan kelas di kembangkan sebagai democratic laboratory atau lab demokrasi
dengan lingkungan sekolah/kampus yang diperlakukan sebagai micro cosmos of democracy atau
linkungan kehidupan yang demokratis yang bersifat micro ddan memperlakukan masyarakat luas
sebagai open global classroom atau sebagai kelas yang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai