Anda di halaman 1dari 13

HUKUM OPERASI PENGANGKATAN TAHI LALAT

DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH

ALI NUH DAULAY 2020100215


RAHMAD SUARI PULUNGAN 2020100202
VANDAWA SIPAHUTAR 2020100213

DOSEN PENGAMPU
SYLVIA KURNIA RITONGA, LC., M.SY.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah, rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Masailul Fiqh yang diberikan
oleh Ibu Dosen SYLVIA KURNIA RITONGA, LC., M.SY. dengan judul
“Hukum Operasi Pengangkatan Tahi Lalat Dalam Islam” ini dengan baik.
Shalawat serta salam taklupa pula kita kirimkan kepada junjungan kita Nabiyullah
Muhammad SAW. Yang membebaskan umat manusia dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang cerah.

Kami sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena dengan tugas ini dapat menambah wawasan kami. Adapun isi dari makalah
kami yang dikutip dari beberapa buku dan jurnal. Yang bersumber dari situs-situs
internet yang berhubugan dengan pembahasan materi makalah kami. Namun kami
sangat menyadari, materi makalah kami memiliki banyak kekurangan sehingga
kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca guna untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas dari makalah kami. Mudah-mudahan makalah kami berma-
nfaat bagi pembaca dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Wassalamu’ alaikum, Wr. Wb.


Padangsidimpuan, 03 November 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Masalah .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. Pengertian Tahi Lalat ......................................................................... 3

B. Munculnya Tahi Lalat ........................................................................ 3

C. Proses Pengangkatan Tahi Lalat .........................................................4

D. Hukum Pengangkatan Tahi Lalat Dalam Islam.................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8

A. Kesimpulan ......................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Allah yang sempurna. Mereka diciptakan dengan


bentuk yang paling baik di antara makhluk lainnya. Sebagaimana disebutkan
dalam firman Allah :

َ َ َ َ َ َ َ ََ
ْ ْ‫نْتق ِويم‬ ْ ‫لقدْْخلقناْال ِان َس‬
ْ ِ ‫انْ ِفيْْاحس‬

sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.

Meski begitu, beberapa orang masih enggan mensyukuri nikmatnya. Banyak


yang memutuskan untuk mengubah bentuk tubuh dan wajahnya, mulai dari
memasang tato, melakukan operasi plastik, implan payudara, dan lain
sebagainya.

Kecantikan dan keindahan mengalami fase yang berubah-ubah sesuai


dengan zamannya, cantik zaman dulu dan cantik masa kini berbeda. Cantik
zaman dulu belum tentu cantik masa kini, jika hal seperti ini diditetapkan
secara ketat dan pasti sama halnya perkara shalat, zakat dan puasa tentu ajaran
Islam akan ketinggalan model dan zaman. Maka dari itu Islam mengatur
dengan baik perihal berhias.Agama islam sangat memperdulikan kebersihan
dan keindahaan dalam diri. manusia, terutama kaum perempuan senantiasa
ingin tampil cantik dan selalu menjaga serta memelihara kebersihan dan
keindahan.

Berdandan dan berhias merupakan fitrah bagi seorang perempuan, Islam


pun mewajibkan bagi perempuan muslimah utuk berhias menikmati apa yang
diberikan oleh Allah SWT berupa pakaian, perhiasan dan hal-hal keindahan
lainnya yang mencerminkan perempuan. Penampilan merupakan proses dalam
menciptakan rasa kepercayaan diri terhadap dirinya sendiri baik itu dengan

1
cara berpakaian, berhias dan berperilaku baik yang dapat menimbulkan daya
tarik tersendiri bagi orang lain maupun diri sendiri.

Dalam menjaga syariat-syariat Islam, seperti batasan-batasan apa yang


dibolehkan dan apa yang diharamakan. Penampilan dalam diri perempuan
seperti pakaian dan perhiasan selalu menjadi suatu yang tidak dapat lepas dari
diri perempuan. Akan tetapi di zaman yang serba teknologi Bagi sebagian
orang, keberadaan tahi lalat di wajah dianggap menganggu estetika. Ada di antara
mereka yang akhirnya memutuskan untuk menghilangkan dengan cara operasi
pengangkatan tahi lalat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tahi lalat ?

2. Bagaimana muncul nya tahi lalat ?

3. Bagaimana proses pengangkatan tahi lalat ?

4. Bagaimana hukum pengangkatan tahi lalat dalam islam ?

C. Tujuan Masalah

1. Dapat mengetahui pengertian apa yang dimaksud dengan tahi lalat

2. Dapat mengetahui proses bagaimana muncul nya tahi lalat

3. Menegtahui Bagaimana hukum pengangkatan tahi lalat secara hukum islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tahi Lalat

Tahi lalat adalah bintik kecil berwarna cokelat atau kehitaman di atas
permukaan kulit. Tahi lalat terbentuk dari sel penghasil zat warna atau pigmen kulit
bernama melanosit yang berkelompok. Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya.
Akan tetapi, sebagian kecil tahi lalat bisa berubah menjadi kanker kulit.
Selain berwarna cokelat atau agak gelap, warna tahi lalat juga ada yang sama
persis dengan warna kulit. Bentuknya ada yang bulat, oval, menonjol, atau
datar. Tekstur permukaan tahi lalat juga bervariasi, ada yang halus atau kasar,
bahkan beberapa di antaranya ditumbuhi rambut. Sebagian besar tahi lalat
sudah ada sejak lahir atau baru tumbuh setelah lahir dalam rentang waktu 25
tahun pertama (usia 0-25 tahun). Jumlah rata-rata tahi lalat yang tumbuh secara
normal ialah 10-40 buah.1
B. Penyebab Munculnya Tahi Lalat

Tumbuhnya tahi lalat disebabkan oleh berkumpulnya melanosit pada satu


area di permukaan kulit. Melanosit adalah sel yang membentuk pigmen kulit.
Sel tersebut seharusnya tersebar secara merata di seluruh permukaan kulit. Saat
melanosit berkumpul, pigmen yang dihasilkan sel ini juga berkumpul dan
membentuk warna yang lebih gelap.

Beberapa ahli menyatakan bahwa karakteristik tahi lalat diwariskan secara


turun-temurun (genetik). Dengan kata lain, seseorang yang memiliki banyak
tahi lalat atau memiliki tahi lalat dengan ciri tertentu kemungkinan akan
memiliki keturunan dengan kondisi yang sama. Hanya saja hal tersebut masih
belum bisa dipastikan. Tahi lalat bukanlah suatu penyakit yang menimbulkan
gejala tertentu. Meski demikian, tahi lalat memiliki karakteristik yang khas dari
segi warna, tekstur, bentuk, dan ukuran. Berikut adalah karakteristik tahi lalat.

1
Sissy, Seri Biologi Organ Tubuh Manusia: Telinga Dan Kulit (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2011),hlm. 14.

3
Kebanyakan tahi lalat yang tumbuh berwarna cokelat dan hitam. Namun,
ada juga beberapa tahi lalat yang warnanya menyerupai warna kulit, merah,
merah muda, atau biru. Tahi lalat umumnya berbentuk bulat atau oval. Jika
diraba, tekstur tahi lalat dapat halus, rata, kasar, atau menonjol.
Diameter normal tahi lalat tidak lebih dari 6 mm. Namun, tahi lalat yang
tumbuh pada bayi baru lahir biasanya berukuran lebih besar dan dapat tersebar
di wajah serta tubuh. Tahi lalat bisa terjadi di bagian mana pun di tubuh,
termasuk ketiak, kulit kepala, kelopak mata, kulit di bawah kuku, hingga di
sela-sela jari tangan atau kaki.2

C. Proses Pegangkatan Tahi Lalat

Tahi lalat tidak memerlukan penanganan medis. Pengobatan hanya diperlukan


jika tahi lalat mengganggu penampilan, kenyamanan, rasa percaya diri, atau
bersifat kanker. Tahi lalat yang hanya mengganggu penampilan, kenyamanan,
atau menurunkan rasa percaya diri, bisa disamarkan dengan penggunaan make
up. Jika tahi lalat dianggap sudah sangat menganggu dan tidak bisa disamarkan
dengan make up, dokter dapat melakukan beberapa cara menghilangkan tahi
lalat, salah satunya dengan operasi bedah kecil.

Dalam prosedur tersebut, dokter kulit akan mengangkat tahi lalat hingga
rata dengan permukaan kulit, lalu menutup luka tersebut dengan
teknik cauterisation menggunakan energi panas. Sedangkan pada kanker kulit
melanoma, pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien
secara umum dan stadium kanker. Sejumlah cara bisa dilakukan untuk
menghilangkan tahi lalat. Namun, hal tersebut tergantung pada bentuk, ukuran,
dan lokasi tahi lalat pada tubuh.3

2
Harijanto, Ilmu Baca Muka (Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing), 2021),
hlm. 3.
3
Tri Pradesa Boco Pranowo, Arif Widiatmoko, Dan Diah Prabawati Retnani, “Laporan
Kasus : Eksisi Ellips Nevus Melanositik Intradermal Pada Area Wajah: Serial Kasus,” Majalah
Kesehatan 6, No. 2 (24 Juli 2019), Hlm. 146–158, Https://Doi. Org/10.21776/Ub. Majalah
kesehatan.006.02.8.

4
Sebelum melakukan operasi, dokter akan melihat terlebih dulu kondisi tahi
lalat dan kulit pasien. Jika tidak mengalami perubahan bentuk, warna, dan
ukuran, serta tidak dicurigai sebagai kanker kulit, umumnya tahi lalat tersebut
tidak perlu dioperasi karena dianggap tidak berbahaya. Namun, apabila tahi
lalat dicurigai sebagai kanker dan sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan
biopsi, maka dokter akan menyarankan operasi tahi lalat.

Ada beberapa prosedur operasi tahi lalat yang umum dilakukan, yaitu:

1. Bedah pencukuran (shave removal)

Metode ini bisa dilakukan untuk menghilangkan tahi lalat yang kecil dan
sedikit menonjol. Pada awalnya, dokter akan membius area yang ingin
diangkat dengan menyuntikkan anestesi lokal. Kemudian, pisau bedah
digunakan untuk mengangkat seluruh tahi lalat tersebut. Pembedahan ini
tidak memerlukan jahitan pada lokasi pembedahan karena kulit biasanya
segera sembuh dalam waktu beberapa minggu. Akan tetapi, hasil operasi
tahi lalat ini mungkin dapat menimbulkan bekas luka.

2. Pembedahan eksisi

Operasi tahi lalat dengan bedah eksisi dilakukan untuk menghilangkan tahi
lalat yang berukuran lebih besar. Seperti prosedur bedah pencukuran, dokter
akan menggunakan pisau bedah untuk mengangkat bagian tahi lalat hingga
ke akarnya. Setelah dibedah, bagian kulit bekas tahi lalat akan dijahit.

3. Bedah laser

Bedah menggunakan laser merupakan salah satu cara menghilangkan tahi


lalat yang sering dilakukan. Pemakaian laser dilakukan dengan
menembakkan sinar laser khusus ke bagian tubuh yang ditumbuhi tahi lalat
untuk menghilangkan pigmen pada kulit di bagian tersebut. 4

4
Redaksi Halodoc, “Operasi Tahi Lalat untuk Estetika atau Kesehatan?,” halodoc,
diakses 31 Oktober 2023, https://www.halodoc.com/artikel/operasi-tahi-lalat-untuk-estetika-atau-
kesehatan.

5
Selain dengan beberapa cara di atas, operasi tahi lalat juga bisa dilakukan
dengan teknik bedah beku dan bedah listrik atau kauter. Pelaksanaan operasi
tahi lalat di atas memiliki beberapa risiko dan komplikasi, seperti
meninggalkan bekas luka di kulit, nyeri, dan infeksi. Namun, operasi tahi lalat
yang berukuran lebih kecil biasanya dapat sembuh dengan cepat dan hanya
meninggalkan sedikit bekas luka.

D. Hukum Mengangkat Tahi Lalat Dalam Islam

Dalam penjelasan hukum mengenai pengangkatan tahi lalat ulama memiliki


tiga pendapat yakni boleh-boleh saja, haram, dan wajib diangkat. Ini disesuaik-
an dengan kondisi serta alasan yang melatarbelakanginya.5

Dikatakan haram di saat proses pengangkatan tahi lalat tersebut berbahaya


atau bersifat fatal bagi kesehatan dan keselamata sipemilik tahi lalat itu. Sebab
itu sama saja dengan membahayakan diri sendiri Jika alasannya adalah untuk
menghilangkan cacat, jumhur ulama sepakat memperbolehkannya. Namun, jika
alasannya untuk kecantikan semata, tindakan ini tidak dianjurkan dalam Islam,
bahkan dilarang. Landasan hukumnya adalah dalil berikut:

‫ك ا ل ند ث نا م حمد ب ن ي ي سف حد ث نا س ف يا‬ ‫ءن م ن صي ر ءن ا ب ر ا و يم ءن ءل لمة ءن ءب د ا اهلل‬

‫لءن ا اهلل ال ي ا شما ت و ال مي ت سما ت و ال م ت نم صا ت و ال م ج ف ل جا ت ل ل ح سن ال م غ يد ا ت خ لق‬

‫ل غ ي ءن ك ان ك‬ ‫ب ل غ ذ ل ك امرا ة م ن ب ن ي ا سد ي لا ل ل ىا ام ي ع لي ب ف جا ءت ف لا ل ت ان ه ب‬ ‫ااهلل ف‬

‫ي لءن ت ك يت وك يت ف لال يما ل ي ل ا ال عن م ن‬ ‫صل ااهلل ءل يه و س لم و م ن وي ف‬ ‫لءن ر سي ل ااهلل‬

‫ين اال لي ح ين ف ما و جد ت ف يه ما ث لي ل ك ا ل لءن ك نت ك ر‬ ‫ك جا ب ااهلل ف لا ل ت ل لد ك را ت ما ب‬

‫يه اما ك ر ا ت وما اث ا ك م ال ر سي ل ف خذ و ه وما ن ىا ك م ءن‬ ‫يه ل لد و جد ث‬ ‫ل ي ها ث‬ ‫ف ا ن جىي ا ك ا ل ت ب‬

‫ف ا ن ي ار ي او لك ي فءل ي ن ه ك ا ل ف ا ذ و ب ي ف ا ن ظر ي ف ذ و بت ك ا ل ف ان ه ك د ن ه ي ءن ه ك ا ل ت‬

5
Oase Media, Majalah Asy-Syariah edisi 110: Cara Salah Cari Berkah (Yogyakarta:
Oase Media - Yogyakarta, 2015), hlm. 42.

6
‫ي‬ ‫ف ن ظرةت ف لم ث ر م ن ح ا ج جىا ش يا ف لا ل ل ي ك ا ن ت ك ذ ل ك ما ج ا مءث ىا(اخ ر ج ه ال ب خا ري ف‬

‫ف س يد‬ ‫)ال لران ب اب وما اث كم ال ر سيل ف خذوه ك جا ب ث‬

Abdullah ibn Mas’ud r.a berkata: Allah melaknat wanita yang membuattahi lalat
palsu dan yang meminta dibuatkan, mencukur rambut wajahnya dan yang mengikir
giginya untuk kecantikan dan mengubah ciptaan Allah “keterangan ini didengar oleh
seorang wanita dari Bani Sa’ad yang dikenal dengan Ummu Ya’qub, maka segera ia
datang dan bertanya : “Aku dengan anda melaknat ini dan itu; Ibn Mas’ud menjawab
kenapa aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah SAW dan juga dalam
kitab Allah”Ummu Ya’qub berkata : Aku telah membaca kitb Allah dari awal hingga
akhir dan tidak menemukan apa yang anda katakan itu”Ibn Mas’ud berkata : jika
benar anda telah membacanya pasti anda telah menemukannya, apakah anda tidak
membaca tidak apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepadamu maka
terimalah dan apa-apa yang dilarang ats kamu jauhilah. Ummu Ya’qub berkata :
Benar’ Ibn Mas’ud berkata : Dan Nabi SAW melarang itu semua. Ummu Ya’qub
berkata: akan tetapi aku melihat keluargamu melakukan itu, Ibn Mas’ud berkata
pergilah dan lihatlah maka ia pergi dan melihatnya tapi ia tidak menemukan apa
yang ia maksud, Ibn mas;ud berkata jika itu terjadi aku tidak mengupulinya 6

Dalil tersebut menjelaskan bahwa tindakan mengubah tubuh atau wajah


hanya dibolehkan bagi orang yang memiliki aib atau cacat. Sedangkan bagi
orang yang normal, mengubah tubuh ataupun wajah dengan alasan kecantikan,
tidak diperbolehkan. Berbeda dengan pendapat tersebut, Buya Yahya dalam
ceramah singkatnya di Chanel Youtube Al-bahjah TV membolehkan umat
Islam untuk menghilangkan tahi lalatnya, meskipun dengan alasan kecantikan.
Tindakan ini dibolehkan dengan syarat tidak membahayakan.7

Jika menghilangkan tahi lalat dapat membahayakan kesehatan seseorang,


maka hukumnya adalah dilarang. Namun, jika tidak membahayakan, maka

6
“The Characteristics Of Language, Hukum Membuat Tato Dan Tahi Lalat Palsu,”
Kelebihan Dan Kekurangan Media Berbasis Web (Blog), Diakses 13 November 2023,
Https://Sebuahcatatankecilkami.Blogspot.Com/2017/07/Kelebihan-Dan-Kekurangan-Media-
Berbasis.Html.
7
Hukum Menghilangkan Tahi Lalat di Wajah | Buya Yahya Menjawab, 2021,
https://www.youtube.com/watch?v=w67mj0ZljTg.

7
diperbolehkan. Oleh karena itu, proses menghilangkan tahi lalat harus
dilakukan oleh profesional dan tidak boleh asal-asalan. Beliau mengatakan:

“Jika tahi lalat mengganggu, dilihat dulu proses dalam menghilangkannya.


Jika membahayakan diri, maka tidak diperbolehkan. Namun jika tidak
membahayakan dan justru baik untuk kesehatannya, maka diperbolehkan.”

Pendapat Buya Yahya ini selaras dengan pernyataan Ustadz Khalid


Basalamah dalam ceramah singkatnya. Melansir Chanel Youtube Khalid
Basalamah Official, beliau mengatakan bahwa memperindah diri dengan
menghilangkan tahi lalat diperbolehkan.8

Menurutnya, tindakan ini adalah bentuk ikhtiar seorang Muslim untuk


memperindah dirinya. Ini adalah fitrah manusia dan pada hakikatnya, Allah
pun menyukai keindahan. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah
SAW berikut:

‫ا مال‬ ‫يل ح‬ ‫⁠ ن اهلل‬

“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim


dari Ibnu Mas’ud ra)

8
bagaimana Hukum Memperindah Diri - Ustadz Dr Khalid Basalamah, Ma, 2021,
Https://Www.Youtube.Com/Watch?V=72-A7mlf7om.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keindahan dan estetika mengalami fase-fase yang berubah seiring
berjalannya waktu, keindahan masa lalu dan keindahan masa kini berbeda. Apa
yang indah di masa lalu, belum tentu indah di masa sekarang, jika hal-hal
tersebut didefinisikan secara ketat dan tepat, seperti shalat, zakat, dan puasa,
maka dengan sendirinya ajaran Islam akan ketinggalan jaman dan ketinggalan
zaman. Oleh karena itulah Islam mengatur desain interior dengan baik, Agama
Islam sangat memperhatikan kebersihan dan keindahan interior. Masyarakat
khususnya kaum hawa selalu ingin tampil cantik dan menjaga serta memelihara
kebersihan dan kecantikan.

Dalam Islam, hukum menghilangkan tahi lalat terbagi menjadi dua bagian,
halal dan haram. Hal ini disesuaikan dengan keadaan dan alasan. Jika
alasannya adalah untuk menghilangkan cacat, sebagian besar ilmuwan setuju
untuk mengizinkannya. Namun jika alasannya hanya untuk kecantikan,
aktivitas tersebut tidak dianjurkan dalam Islam bahkan dilarang. modifikasi
tubuh atau wajah hanya diperbolehkan bagi yang memalukan atau cacat.
Orang normal tidak diperbolehkan mengubah tubuh atau wajahnya karena
alasan kosmetik. “Jika tahi lalat mengganggu, lihat dulu proses
menghilangkannya. Kalau berbahaya, tidak boleh. Tapi kalau tidak berbahaya
dan benar-benar bermanfaat bagi kesehatan, maka boleh.”

B. Saran

Banyak kekurangan yang penulis cantumkan kami mohon kritik dan saran
agar lebih baik untuk kedepannya. Semoga ilmu pada materi ini bisa kita ambil
dantentunya dapat bermanfaat bagi para pembaca serta memperluas
pengetahuan.

9
DAFTAR PUSTKA

Bagaimana Hukum Memperindah Diri - Ustadz Dr Khalid Basalamah, Ma, 2021.


Https://Www.Youtube.Com/Watch?V=72-A7mlf7om.
Halodoc, Redaksi. “Operasi Tahi Lalat Untuk Estetika Atau Kesehatan?”
Halodoc. Diakses 31 Oktober 2023. Https://Www.Halodoc.Com/Artikel/
Operasi-Tahi-Lalat-Untuk-Estetika-Atau-Kesehatan.
Harijanto. Ilmu Baca Muka. Malang: Media Nusa Creative (Mnc Publishing),
2021.
Hukum Menghilangkan Tahi Lalat Di Wajah | Buya Yahya Menjawab, 2021.
Https://Www.Youtube.Com/Watch?V=W67mj0zljtg.
Kelebihan Dan Kekurangan Media Berbasis Web. “The Characteristics Of
Language, Hukum Membuat Tato Dan Tahi Lalat Palsu.” Diakses 13
November 2023. Https://Sebuahcatatankecilkami.Blogspot.Com/2017/07/
Kelebihan-Dan-Kekurangan-Media-Berbasis.Html.
Media, Oase. Majalah Asy-Syariah Edisi 110: Cara Salah Cari Berkah.
Yogyakarta: Oase Media - Yogyakarta, 2015.
Pranowo, Tri Pradesa Boco, Arif Widiatmoko, Dan Diah Prabawati Retnani.
“Laporan Kasus : Eksisi Ellips Nevus Melanositik Intradermal Pada Area
Wajah: Serial Kasus.” Majalah Kesehatan 6, No. 2 (24 Juli 2019): 146–
58. Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Majalahkesehatan.006.02.8.
Sissy. Seri Biologi Organ Tubuh Manusia: Telinga Dan Kulit. Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2011.

10

Anda mungkin juga menyukai