Anda di halaman 1dari 31

A.

INFORMASI UMUM

1. Identitas Modul
Satuan Pendidikan : SMA RIJAN PACET
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Judul Modul : Bahasa Indonesia (Teks Laporan Hasil Observasi)
Kode Modul Ajar : TLHO
Kelas : X ( Sepuluh )
Alokasi Waktu : 4 JP X 45 Menit
Pertemuan : 6 X 4 JP

2. Kompetensi Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta
didik sudah memiliki kemampuan dasar tentang materi Bahasa Indonesia
pada pembelajaran di jenjang pendidikan sebelumnya.

3. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang menjadi dasar penyusunan modul Bahasa Indonesia
ini dirumuskan sebagai berikut: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.”
Profil Pelajar Pancasila merumuskan enam karakter sebagai dimensi kunci yang
saling terkait dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah: 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3)
bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global.
Enam dimensi ini menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya
berfokus kepada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai
dengan jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Profil Pelajar
Pancasila telah merangkum kompetensi yang dibutuhkan siswa untuk menjelang
tantangan abad ke-21. Keenam dimensi ini diintegrasikan ke dalam kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia, dengan berbagai pendekatan.

4. Sarana dan Prasarana


a. Sarana
1) Digital dan nondigital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks di ruang
publik.
2) Video pembelajaran di internet
b. Prasarana
1) Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone)
2) Perangkat Lunak (Aplikasi Pembelajaran : LMS/Elearning, Whatsapp,
Youtube, dll)
3) Jaringan Internet

5. Target Peserta Didik


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di kelas X, , dengan
jumlah peserta didik sebagai berikut:
a. X -1 : 22 siswa
b. X -2 : 25 siswa
Total : 47 siswa

6. Moda Pembelajaran
Pembelajaran yang dilakukan secara bleanded learning yakni paduan antara
daring dan luring sesuai dengan pembagian shift peserta didik.

7. Ketersediaan Materi
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati,
menyimak, membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi,
bermain peran, menulis, atau lainnya) sehingga menghasil proses kognitif,
afektif dan psikomotorik yang membentuk karakter tediri:
a. Membaca buku dan dokumen, menuliskan hasilnya secara mandiri
melalui proses luring.
b. Mengamati lingkungan (dalam berita, jurnal, tayangan media) dan
menuliskannya
c. Penugasan proyek sederhana secara berkelompok/individu
d. Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar
dan video

8. Kata Kunci
Menyimak, mendengar dan memirsa, menulis, berbicara dan
mempresentasikan, teks laporan hasil observasi,
9. Persiapan Pembelajaran

Strategi Asesmen
No Materi Tempat Alat Bantu Waktu
Pembelajaran Diagnosis Formatif Sumatif
1. Menyimak teks laporan hasil Menyimak Kelas 1. Laptop 4 JP Mengukur Sambil siswa Di akhir kompetensi/tengah
observasi video/pembacaan 2. Speaker kemampuan atau melakukan proses semester/akhir semester
paparan teks 3. LCD pemahaman awal pembelajaran guru dilakukan tes secara holistik
laporan hasil 4. Jaringan peserta didik menanyakan secara dengan tujuan untuk
observasi interner acak kepada peserta menentukan kompetensi dan
5. Lembar didik terhadap ketuntasan belajar peserta
Kerja pemahaman materi didik

2. Membaca dan memirsa teks laporan Secara Kelas Print out 8 JP


hasil observassi berkelompok sebuah teks
peserta didik laporan hasil
membaca dan observasi
memirsa sebuah
teks laporan hasil
observasi
3. Menulis teks laporan hasil observasi Secara Kelas 1. Kertas 8 JP
berkelompok double
peserta didik folio
menulis sebuah 2. Pena
teks laporan hasil
observasi
4. Berbicara dan mempresentasikan teks Secara Kelas 1. Laptop 4 JP
laporan hasil observasi berkelompok 2. Spidol
peserta didik 3. Hasil
mempresentasikan kerja
hasil kerja mereka kelompok
di depan kelas
5.
10. Skema Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran tiap Subbab Pokok Materi Kosakata yang Alternatif Metode dan Sumber Belajar Utama Sumber Belajar
Ditekankan Aktivitas Pendukung
Mengevaluasi informasi yang tidak akurat Akurasi informasi dalam Toraks Abdomen Pembelajaran kolaborasi Buku paket bahasa KBBI
dan bias dalam laporan hasil obsevasi laporan hasil observasi Predator polifagus Indonesia kelas X PUEBI
dengan kritis dan reflektif. Memahami dan Membran Youtube
menganalisis gagasan dalam laporan hasil Struktur laporan hasil
observasi dengan kritis dan refletif. observasi
Memahami informasi pada teks laporan dan Kata-kata khusus Nokturnal Diskusi kelompok Buku paket bahasa KBBI
menilai akurasi serta kualitas data dalam Fakta dan opini Tungkai Indonesia kelas X PUEBI
laporan hasil observasi menggunakan Ensiklopedia Tesaurus
informasi pada teks eksplanasi sebagai
pembanding.
Menulis informasi dalam bentuk laporan Kalimat definisi dan Kopula Ceramah Buku paket bahasa KBBI
hasil observasi secara logis dan etis. kalimat deskripsi Imbuhan Diskusi kelompok Indonesia kelas X PUEBI
di-
Penulisan kutipan tidak
langsung
Mengubah laporan hasil observasi ke dalam Sistematika laporan hasil Pengamatan langsung Alam sekitar Ensiklopedia
format krea tif yang dapat dipublikasikan di observasi Observasi pustaka Youtube
media cetak maupun elektronik. PJBL
Mempresentasikan laporan hasil observasi Pengaturan intonasi dalam Intonasi Presentasi kelompok Buku paket bahasa Youtube
dengan runtut dan menggunakan intonasi presentasi tempo Indonesia kelas X Televisi
yang tepat
B. KOMPETENSI INTI

1. Tujuan Pembelajaran
a. Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Fase E Teks laporan hasil Pada akhir Fase E, peserta didik memiliki kemampuan
observasi berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai
dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja.
Peserta didik mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari
berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta
didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari
berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi
aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu
menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat
dan mempresentasikan serta menanggapi informasi
nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

b. Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai

Kode TP Tujuan Pembelajaran Teks Laporan Hasil Observasi


TLHO.1.1 Peserta didik mampu mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias
dalam monolog berupa paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan
reflektif.
TLHO.1.2 Peserta didik mampu memahami dan menganalisis gagasan dalam paparan
laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.

TLHO.2.1 Peserta didik mampu menemukan makna tersurat dan tersirat pada teks
laporan
TLHO.2.2 Peserta didik mampu menilai akurasi dan kualitas data dalam laporan dengan
menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai pembanding
TLHO.2.3 Peserta didik mampu memahami informasi dalam teks melalui identifikasi
kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik sains/sosial tertentu
dalam tulisan.

TLHO.3.1 Peserta didik mampu menulis gagasan dalam bentuk laporan hasil observasi
secara logis dan etis.
TLHO.3.2 Peserta didik mampu mengubah laporan hasil observasi ke dalam format
kreatif yang dapat diterbitkan di media cetak maupun elektronik.

TLHO.4.1 Peserta didik mampu mempresentasikan laporan hasil observasi multimodal


TLHO.4.2 Peserta didik mampu menyesuaikan intonasi dan metode presentasi dengan
perhatian atau minat pendengarnya.

2. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Menyimak Teks Laporan Hasil Observasi
a. Langkah-langkah pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif
melalui langkah-langkah berikut.
1) Guru menyiapkan teks Belalang Anggrek yang sudah dibagi menjadi 4–5
bagian ke dalam amplop yang berbeda.
2) Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4–5 siswa.
3) Guru menyampaikan gambaran aktivitas dan penjelasan terkait “tabel
prediksi”
4) Guru memberikan amplop berisi potongan-potongan teks Belalang Anggrek
kepada setiap kelompok.
5) Dalam satu kelompok, setiap siswa membacakan isi amplop masingmasing
secara bergiliran dan siswa lain menyimak.
6) Setelah seluruh siswa membacakan bagian wacananya, siswa mengecek tabel
prediksi yang telah diisi dengan informasi yang didapat.
7) Siswa mendiskusikan isian tabel prediksi dengan siswa lain. Mereka juga
dapat bertukar informasi terkait pernyataan yang didapat.
8) Mintalah setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan informasi
yang didapat dari wacana yang diperdengarkan.
9) Siswa lain menyimak dan menanggapi dengan kritis jika ada perbedaan
informasi yang disampaikan.
10) Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah disampaikan.
11) Siswa diperbolehkan membuka buku untuk mengecek informasi yang didapat
12) Siswa diminta untuk menyimak video tentang belalang anggrek yang dapat
diakses dengan memindai kode QR pada buku. Guru dapat menayangkan
video tersebut di depan kelas jika siswa tidak memungkinkan mengakses
video tersebut.
13) Siswa membandingkan informasi yang didapat dari teks dengan video yang
ditonton.
14) Guru mengajak siswa untuk mempelajari materi pada aktivitas 2 tentang
struktur teks laporan hasil observasi.
15) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.
16) Secara individu, siswa mengidentifikasi struktur teks Tonggeret yang
dibacakan oleh guru (guru dapat merekamnya terlebih dahulu)
17) Siswa mendiskusikan hasil jawaban mereka dalam kelompok.
18) Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusinya.
19) Guru memberikan apresiasi berupa pujian dan menyampaikan kunci jawaban
20) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan
pendapat.
21) Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
22)Guru menutup pembelajaran.

b. Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
1) Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?
2) Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung hasil observasi
kalian?
3) Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?

c. Materi Pembelajaran
1) Pengertian laporan hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang
didapatkan melalui proses pengamatan.
2) Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang didapat
selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan
informasi dan data yang indra kalian benar-benar dapatkan.
3) Struktur laporan hasil observasi
a) Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan
disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan
secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut. Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama
ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan
tempat hidup secara umum.
b) Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari
objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat
dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat,
kebiasaan unik, dll.
c) Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia
maupun bagi alam secara umum.

4) Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah


Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah.
Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya
tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam surat
kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih
lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis
atau yang lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan
makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca atau hasil pengamatan
lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusi-diskusi resmi, seperti
simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula disebut paper, yakni
tugas tertulis pada suatu mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa
kajian hasil obervasi lapangan. Makalah disajikan dalam bagian-bagian
sebagai berikut.
1) Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar
belakang masalah, perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, dan
sistematika pembahasan.
2) Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengembangkan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan.
Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan (hasil observasi)
serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini boleh saja disusun
lebih dari satu bagian.
3) Kesimpulan
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat
pada bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali
pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut,
penulis harus mengacu pada permasalahan yang diajukan dalam bagian
pendahuluan.

d. LKPD
Kegiatan 1
Kalian akan menyimak laporan hasil observasi berjudul Belalang Anggrek yang
akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Sebelum menyimak,
silakan kalian perhatikan tabel berikut.
1) Tentukan apakah empat pernyataan berikut benar atau salah!
2) Bandingkanlah prediksi kalian dengan informasi yang didapatkan setelah
menyimak!
3) Tulislah bukti informasi yang mendukung kebenaran atau kesalahan
pernyataan tersebut!
4) Bandingkan jawaban kalian dengan jawaban teman-teman kalian!

Tabel 1

Sebelum Pernyataan Setelah


Menyimak Menyimak
Benar Laporan ini menyajikan informasi tentang ciri khusus Benar
Salah belalang anggrek. Salah
Bukti informasi:
Benar Panjang tubuh belalang anggrek jantan dua kali lipat Benar
Salah lebih panjang daripada belalang anggrek betina. Salah
Bukti informasi:
Benar Belalang anggrek hanya memangsa satu jenis makanan. Benar
Salah Salah
Bukti informasi:
Benar Belalang anggrek tidak memberikan manfaat secara Benar
Salah langsung bagi manusia. Salah
Bukti informasi:

Belalang Anggrek

Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang
telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang
anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan
belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu
jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan
Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna
yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek
yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian
tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala
terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis
belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600 . Di bagian
toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan
kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang
sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi
sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang
tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm.
Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah.
Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu.
Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan
sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi
cahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemak an beberapa jenis
mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti
jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan
warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka
akan menggunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya
memangsa hewan yang masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina
dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk
buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi
telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar
enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah
menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut
mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek.
Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga.
Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-
teman semua.
(Disarikan dari berbagai sumber)

Kegiatan 2
Lihatlah hasil prediksi kalian pada kegiatan 1. Apakah prediksi kalian tepat?
Informasi atau pengetahuan awal kalian terhadap suatu teks akan sangat
membantu dalam membuat prediksi dan mengecek kebenaran informasi sebuah
teks. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ketepatan dan kebenaran
informasi yang disampaikan merupakan ciri khas laporan hasil observasi.
Selain sifat informasi yang disampaikan, laporan hasil observasi juga memiliki
ciri khas lain pada struktur teksnya. Kalian dapat mencoba memahami struktur
teks laporan hasil observasi dengan menganalisis laporan hasil observasi berjudul
“Belalang Anggrek” di atas. Jika kalian cermati, penulis laporan membagi
laporannya ke dalam tiga penjelasan pokok. Apa sajakah tiga penjelasan pokok
tersebut?

1
2
3

Bandingkan hasil analisismu dengan penjelasan berikut! Secara umum, teks


laporan hasil observasi disusun dengan struktur berikut.
1. Pernyataan umum atau klasifikasi Bagian ini berisi pembuka atau pengantar
mengenai hal yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan
dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas di bagian
ini adalah nama ilmiah, klasiikasi umum binatang (serangga, mamalia,
unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.
2. Deskripsi bagian Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau
bagian-bagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang,
hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan,
daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3. Deskripsi manfaat atau kesimpulan Bagian ini menjelaskan manfaat dari
objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun alam secara umum.
Untuk lebih jelasnya, pelajarilah struktur teks laporan hasil observasi Belalang
Anggrek berikut.

Tabel 2

STRUKTUR NOMOR ALASAN


TEKS PARAGRAF
Pernyataan 1 Paragraf ini menyajikan informasi umum mengenai
umum atau belalang anggrek, seperti nama ilmiah dan ciri-ciri
klasifikasi umum.
Deskripsi 2-5 Paragraf-paragraf ini memberikan informasi lebih
bagian terperinci tentang belalang anggrek.
1. Paragraf 2 menjelaskan tentang bagian tubuh.
2. Paragraf 3 menjelaskan tentang bentuk dan warna
tubuh.
3. Paragraf 4 menjelaskan tentang makanan belalang
anggrek.
4. Paragraf 5 menjelaskan tentang daur hidup.
Deskripsi 6 Paragraf ini menyampaikan informasi tentang manfaat
manfaat/ belalang anggrek sebagai pembasmi hama dan hewan
simpulan peliharaan.

Sekarang, simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelah itu,


identifikasikanlah bagian-bagian teks laporan hasil observasi tersebut
menggunakan tabel seperti pada contoh sebelumnya.

Tonggeret

Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara paling


nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup di dunia. Setiap
jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran me miliki tymbal
yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan
otot-otot penggerak. Ketika otototot itu di gerakkan, membran akan bergetar.
Getaran itulah yang meng hasilkan suara. Suara itu dapat semakin keras karena
perut tonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier. Rongga
itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka mengeluar kan suara
begitu keras untuk menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret
memiliki suara yang unik. Tonggeret tidak dapat kawin dengan jenis yang
berbeda. Selain untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut pun
berguna untuk melindungi mereka dari serangan burung yang akan
memangsanya.
Tonggeret dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 — 4 pekan. Beberapa
hari setelah kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan
3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang
atau batang pohon dan re rumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang
dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm dan
hidup dalam tanah selama 2—3 tahun. Namun, ada juga jenis tonggeret di
Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah hingga 17 tahun. Tonggeret
menyukai temperatur hangat, 24— 30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi
itu, nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari
makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat
masih berbentuk nimfa, tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk
bertahan hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai per tanda kemarau
akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar di peng hujung musim hujan alias
saat cuaca mulai panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap
untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau
akan segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret
tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakan sebagai tanda musim
kemarau akan datang. Meskipun begitu, tonggeret masih memiliki manfaat lain,
yakni dijadikan santapan dengan cara digoreng atau dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)

Tabel 3

STRUKTUR NOMOR ALASAN


TEKS PARAGRAF
Pernyataan
umum atau
klasifikasi
Deskripsi
bagian
Deskripsi
manfaat/
simpulan

Kunci Jawaban

STRUKTUR NOMOR ALASAN


TEKS PARAGRAF
Pernyataan 1 Paragraf ini memberikan informasi umum terkait
umum atau apa itu tonggeret.
klasifikasi
Deskripsi 2-5 Paragraf-paragraf ini memberikan informasi rinci
bagian tentang tonggeret.
1. Paragraf dua menjelaskan mengapa tonggeret
dapat berbunyi nyaring.
2. Paragraf tiga menjelaskan fungsi dari suara
tonggeret bagi tonggeret jantan.
3. Paragraf empat menjelaskan daur hidup
tonggeret.
4. Paragraf lima menjelaskan makanan
tonggeret.
Deskripsi 6 Paragraf ini menjelaskan manfaat tonggeret bagi
manfaat/ manusia.
simpulan

e. Penilaian

No Aspek Nilai dan criteria


. penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
isi teks mengidentifika mengidentifika mengidentifika mengidentifika
si seluruh si satu struktur si dua struktur si seluruh
struktur teks teks. teks. struktur teks.
dengan benar.

2 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa tidak


menyampaik menyampaika menyampaika menyampaika menyampaika
an alasan n seluruh n sebagian n alasan, tetapi n alasa
alasan yang alasan yang tidak logis.
disampaikan disampaikan
dengan logis. dengan logis.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 8]) 100

Pertemuan 2 dan 3
Membaca dan Memirsa Teks Laporan Hasil Observasi
a. Langkah-langkah pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut.
1) Arahkan siswa untuk melakukan kegiatan pra-membaca sebagai berikut.
a) Tuliskan judul teks yang akan kalian baca.
b) Tuliskan pertanyaan “Adik Simba” (Apa, di Mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, dan Bagaimana) yang muncul saat kalian membaca judul
teksDalam satu kelompok, setiap siswa membacakan isi amplop
masingmasing secara bergiliran dan siswa lain menyimak.
2) Minta siswa untuk membaca teks “Kunang-Kunang” secara komprehensif
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan siswa lain.
3) Setelah membaca, siswa melakukan aktivitas sebagai berikut.
a) Siswa menukar pertanyaan dibuat dengan pertanyaan siswa lain.
b) Siswa saling menjawab pertanyaan.
c) Siswa menuliskan informasi penting dari jawaban tersebut.
d) Siswa membuat ringkasan dari informasi yang didapat
4) Siswa dan guru membahas jawaban
5) Siswa diajak membaca teks eksplanasi “Kunang-Kunang yang Perlahan
Menghilang” untuk membandingkan informasi yang terdapat pada teks dengan
informasi pada teks “Kunang-Kunang” yang telah dibaca sebelumnya.
6) Siswa mengisi tabel yang sudah disediakan
7) Siswa dan guru membahas hasil jawaban pada tabel.
8) Siswa dapat diminta untuk mencari sumber informasi lain yang berkaitan
dengan tema.

b) Pemantik
Tanyakan kepada siswa pertanyaan berikut: apa yang dapat kalian lakukan untuk
meyakinkan bahwa informasi yang kalian temukan telah sesuai dengan fakta yang
diketahui masyarakat umum?

c) Materi Pelajaran
Dalam menyajikan data yang akurat, siswa dapat menggunakan sumber lain
sebagai pembanding terhadap hasil observasi di lapangan. Kali ini siswa akan
menggunakan sebuah teks eksplanasi sebagai bahan pembanding informasi pada
teks laporan observasi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana dan
mengapa suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial, terjadi.
Teks eksplanasi berisi tentang hubungan sebab-akibat atau proses sebuah fenomena
yang bersifat faktual.
Sumber bacaan lanjutan: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.
go.id/sumberbelajar/tampil/Struktur-dan-Kaidah-Teks-EksplanasiKompleks-
2015/konten14.html

d) LKPD

Kegiatan 1

Kali ini kalian akan membaca laporan hasil observasi “Kunang-Kunang”. Untuk
aktivitas membaca kali ini, ikuti langkah-langkah berikut.
Sebelum membaca
1) Tuliskan judul teks yang akan kalian baca!
2) Tuliskan pertanyaan “Adiksimba” (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana) yang muncul saat kalian membaca judul teks!
Setelah membaca
1. Tukarlah pertanyaan yang kalian buat dengan teman yang lain!
2. Jawablah pertanyaan yang kalian dapatkan!
3. Tuliskan informasi penting dari jawaban tersebut!
4. Buatlah ringkasan dari setiap paragraf!

Kunang-Kunang

Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya


yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan dari “sinar dingin” yang
tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah. Terdapat lebih dari 2000
spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di dunia.
Kunang-kunang hidup di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa, hutan
bakau, dan daerah yang dipenuhi pepohonan. Kunang-kunang juga ditemukan
pada daerah perkuburan yang tanahnya relatif gembur dan tidak banyak terganggu
oleh aktivitas manusia. Kunang-kunang bertelur saat hari gelap. Telur-telurnya
yang berjumlah antara 100 hingga 500 butir diletakkan di tanah, ranting, rumput,
di tempat berlumut atau di bawah dedaunan.
Pada umumnya, kunang-kunang akan keluar pada malam hari, namun ada juga
kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari ini
umumnya ditemukan tidak mengeluarkan cahaya.
Berdasarkan hasil pengamatan, tubuh kunang-kunang betina lebih besar
dibandingkan kunang-kunang jantan. Tubuh kunangkunang terdiri dari tiga
bagian: kepala, thorax, dan perut (abdomen). Kunang-kunang memiliki dua
pasang sayap. Sepasang sayap penutup yang berterkstur keras melindungi sayap di
bawahnya sekaligus melindungi tubuh kunang-kunang. Panjang badannya sekitar
2cm. Hampir seluruh bagian tubuh kunang-kunang berwarna gelap dan berwarna
titik merah pada bagian penutup kepala. Warna kuning pada bagian penutup
sayap, bermata majemuk, dan berkaki enam.
Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil,
serangga, atau cacing. Bahkan kunang-kunang memangsa jenisnya sendiri.
Makanan bagi hewan penting untuk pertumbuhan. Dengan makanan pertumbuhan
akan maksimal. Asupan yang maksimal dapat memberikan kebugaran bagi
makhluk hidup.
Cahaya yang dikeluarkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya, malah tidak
mengandung ultraviolet dan inframerah. Cahaya ini dipergunakan kunang-kunang
untuk memberi peringatan kepada pemangsa bahwa kunang-kunang tidak enak
dimakan dan untuk menarik pasangannya. Keahlian mempertontonkan cahaya
tidak hanya dimiliki oleh kunang-kunang dewasa, bahkan larva. Kunang-kunang
betina sengaja berkelap-kelip untuk mengundang pejantan. Setelah pejantan
mendekat, sang betina memangsanya. Kunang-kunang jantan lebih sedikit
bercahaya dibandingkan dengan kunang-kunang betina.
Kunang-kunang merupakan penanda kesehatan sebuah ekosistem
(bioindikator) sehingga dapat membantu manusia untuk menilai apakah sebuah
daerah masih bersih dan alami atau sudah tercemar. Kunang-kunang juga
membantu petani dalam proses penyerbukan dan sebagai pembasmi hama alami.
(Diadaptasi dari: Kadariah, 2017)

Kegiatan 2

Dalam menyajikan data yang akurat, kalian dapat menggunakan sumber lain
sebagai pembanding terhadap hasil observasi kalian di lapangan. Kali ini kalian
akan menggunakan sebuah teks ekplanasi sebagai bahan pembanding informasi
pada teks laporan observasi Kunang-Kunang.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana dan
mengapa suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial, terjadi.
Kali ini, kalian akan membaca teks ekplanasi yang menjelaskan fenomena
terancam punahnya kunang-kunang.

Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience menyatakan kunang-


kunang menghadapi ancaman kepunahan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
serangga ini terancam punah.
Penyebab pertama kepunahan kunang-kunang adalah hilangnya habitat hidup
kunang-kunang. Kunang-kunang menderita karena habitat yang menjadi tempat
untuk menyelesaikan siklus hidupnya telah menghilang. Misalnya, kunang-kunang
Malaysia (Pteroptyx tener), yang terkenal karena panjangnya, harus kehilangan
habitatnya untuk berkembang biak di kawasan bakau karena di konversi menjadi
perkebunan sawit dan pertanian budidaya.
Dalam penelitian lain juga di sebutkan bahwa polusi cahaya menjadi penyebab
kedua terbesar punahnya kunang-kunang. Penggunaan cahaya buatan pada malam
hari, yang semakin marak selama seabad terakhir, adalah ancaman paling serius
kedua bagi kunang-kunang. Banyak kunang-kunang mengandalkan
bioluminescence, reaksi kimia didalam tubuh mereka yang memungkinkan untuk
menyala saat menemukan dan menarik pasangan. Banyaknya cahaya buatan dapat
mengganggu fase ini.
Penelitian juga mencatat, tingkat kecerahan dibumi mengalami peningkatan
sebesar 23 persen. Selain itu, Avalon Owens, seorang kandidat PhD dalam biologi
di Universitas Tufts, menyampaikan bahwa polusi cahaya benar-benar
mengacaukan ritual kawin kunangkunang yang berdampak kepada regenerasi
kunang-kunang.
Penggunaan insektisida juga berperan dalam penurunan populasi kunang-
kunang. Profesor biologi dari Universitas Sussex, Dave Goulson mengatakan
hilangnya habitat menjadi faktor paling utama yang mendorong kepunahan
kunang-kunang, sedangkan pestisida adalah faktor sekunder yang tidak bisa di
kesampingkan.
Selain tiga faktor itu, pariwisata juga memicu kepunahan kunangkunang. Di
Jepang, Taiwan, dan Malaysia misalnya, meningkatnya angka wisatawan yang
mencapai 200 ribu pengunjung membuat populasi kunang-kunang menurun. Di
Thailand, peneliti juga mengatakan bahwa lalu lintas perahu motor di sepanjang
sungai bakau telah menumbangkan pohon dan mengikis tepi sungai dan
menghancurkan habitat kunang-kunang. Sementara spesies yang tidak dapat
terbang di injak-injak oleh wisatawan di Carolina Utara dan Nanacampila di
Meksiko.
(Diadaptasi dari: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200204163021-
199-471585/ habitat-hilang-kunang-kunang-di-ambang-kepunahan)

Bandingkan informasi yang terdapat pada teks laporan hasil observasi


“Kunang-Kunang” dengan informasi pada teks eksplanasi “Kunang-Kunang yang
Perlahan Menghilang”. Gunakanlah pengatur grafis berikut untuk membandingkan
informasi pada kedua teks tersebut. Perhatikan contoh pengisian yang terdapat
pada tabel.

Tabel 1.4 Tabel perbandingan antara informasi pada LHO dan teks eksplanasi

Informasi pada teks LHO “Kunang- Informasi pendukung pada teks


Kunang” “Kunang-Kunang yang Perlahan
Menghilang”
Kunang-kunang hidup di tempattempat ...kunang-kunang Malaysia (Pteroptyx
lembab, seperti rawa-rawa, hutan bakau, tener), yang terkenal karena panjangnya,
dan daerah yang dipenuhi pepohonan harus kehilangan habitatnya untuk
(Paragraf 2) berkembang biak di kawasan bakau....
(Paragraf 2
Kegiatan 3
Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi adalah bahasa
ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil observasi yang termasuk ke dalam
teks ilmiah.
1. Untuk memahami arti kata-kata ilmiah yang jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, kita dapat menggunakan cara-cara berikut.
2. Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam
teks. Contoh: Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan
beberapa jenis mangsa. Makna atau arti kata dapat kita temukan dari penjelasan
secara tidak langsung dalam teks.
Contoh: Tonggeret termasuk hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari
makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat
masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap cairan dari akar pohon untuk
bertahan hidup. Dari teks tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora
berarti hewan yang memakan tumbuhan atau bagian tumbuhan.
3. Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dengan menggunakan petunjuk visual
yang terdapat dalam teks.
4. Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau tesaurus, baik dalam
bentuk cetak maupun daring untuk mencari makna atau arti kata.

Sekarang, carilah makna istilah-istilah berikut dengan menggunakan cara-cara


di atas lalu buatlah kalimat lain dengan kata tersebut!
1. Abdomen
2. Bioindikator
3. Bioluminesence
4. Habitat
5. Membran
6. Nocturnal
7. Ooteka
8. Populasi
9. Predator
10. Pronotum

e) Penilaian
1. Jenis: Tes
2. Bentuk: Tes Tulis
3. Instrumen: Uraian Bandingkan informasi yang terdapat pada teks “Kunang-
Kunang” dengan informasi pada teks “Kunang-Kunang yang Perlahan
Menghilang”. Isilah hasil identifikasimu pada tabel 1.4!
4. Rubrik

No Aspek Nilai dan criteria


. penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
isi teks mengidentifika mengidentifika mengidentifika mengidentifika
si seluruh si satu struktur si dua struktur si seluruh
struktur teks teks. teks. struktur teks.
dengan benar.

2 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa tidak


menyampaik menyampaika menyampaika menyampaika menyampaika
an alasan n seluruh n sebagian n alasan, tetapi n alasa
alasan yang alasan yang tidak logis.
disampaikan disampaikan
dengan logis. dengan logis.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 8]) 100

Pertemuan 4 dan 5
Menulis Teks Laporan Hasil Observasi
a. Langkah-langkah pembelajaran
1) Guru mengaitkan pemahaman siswa terkait struktur teks laporan hasil
observasi dengan materi yang akan dipelajari mengenai struktur laporan hasil
obserasi yang disajikan secara ilmiah. Guru menggunakan metode SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam kegiatan membaca;
a) Survey: Siswa menuliskan judul teks yang akan dibahas.
b) Question: Siswa membuat pertanyaan “Adiksimba” (Apa, Di Mana,
Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana) dari judul teks.
c) Read: Siswa membaca teks “Mencari Kunang-Kunang di Situ Gunung”
dan mencari jawaban dari pertanyaan yang dibuat.
d) Recite: Siswa menuliskan informasi dan frasa penting dari jawaban
pertanyaan.
e) Review: Siswa membuat ringkasan dari setiap paragraf/bagian teks.
2) Perwakilan siswa menyampaikan ringkasan teks untuk kemudian ditanggapi
oleh siswa lain jika terdapat perbedaan informasi yang didapatkan.
3) Siswa mengidentifikasi perbedaan penggunaan bahasa dan struktur teks
laporan hasil observasi populer dan ilmiah.
4) Guru mengaitkan penggunaan istilah-istilah ilmiah dalam teks “Mencari
Kunang-Kunang di Situ Gunung” dengan materi yang akan dipelajari terkait
berbagai cara memahami arti atau makna kata ilmiah yang jarang diketahui.
5) Siswa mempelajari cara-cara memahami arti atau makna kata ilmiah yang
jarang diketahui.
6) Dengan bimbingan guru, siswa mengeksplor penggunaan KBBI dan tesaurus
daring.
7) Siswa mencari arti/makna kata dari beberapa istilah ilmiah yang terdapat di
buku siswa dengan berbagai cara yang sudah dipelajari.
8) Siswa dan guru membahas latihan yang diberikan.
9) Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah dikerjakan.
10) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan
pendapat.
11) Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
12) Guru menutup pembelajaran.

b. Pemantik
Mengajak siswa untuk menyusun huruf acak dan menebak arti kata tersebut. P-O-
L-I-G-A-F-U-S
c. Materi Pelajaran
Cara Mencari Arti/Makna Istilah Tertentu yang Jarang Ditemui
Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi adalah
penggunaan bahasa ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil observasi yang
termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk memahami arti kata-kata ilmiah yang
jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalian dapat menggunakan cara-
cara berikut.
1) Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam
teks. Contoh: Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan
beberapa jenis mangsa.
2) Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dari penjelasan secara tidak langsung
dalam teks. Contoh: Tonggeret termasuk ke dalam hewan herbivora.
Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan
mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap
cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup. Dari teks tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa herbivora berarti hewan yang memakan tumbuhan atau
bagian tumbuhan.
3) Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dengan menggunakan petunjuk visual
yang terdapat dalam teks.
4) Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau tesaurus, baik
dalam bentuk cetak maupun daring untuk mencari makna atau arti kata.

Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


Kalimat Definisi Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan suatu
hal, baik benda hidup maupun benda mati secara umum. Umumnya, penggunaan
kalimat definisi dalam teks laporan merujuk pada istilah teknis atau ilmiah yang
berkaitan dengan bidang tertentu.
Hal tersebut dapat membantu pembaca memahami istilah teknis atau ilmiah
yang muncul dalam teks. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti
kata adalah, merupakan, dan yaitu.
Contoh:
1) Belalang anggrek (Hymenopus Coronatus) adalah salah satu jenis belalang
sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia
Tenggara lainnya.
2) Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa
jenis mangsa
Kalimat Deskripsi Kalimat deskripsi digunakan untuk menggambarkan sifat-
sifat atau ciriciri yang khusus atau spesifik dari suatu benda. Kalian dapat
menggunakan kalimat deskripsi saat menjelaskan sifat sebuah benda kepada
pembaca berdasarkan apa yang indra kalian rasakan sehingga pembaca seolah-olah
benar-benar melihatnya atau merasakannya sendiri.
Contoh:
1) Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau
cerah.
2) Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya
lebih keras.
Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek, kalimat deskripsi
juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objek tersebut. Kalimat ini
menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu
benda, binatang, manusia, atau peristiwa.
Contoh:
1) Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
2) Saat bertelur tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau
batang pohon dan rerumputan.
d. LKPD
Latihan
Ubahlah informasi berikut menjadi kutipan tidak langsung. Lalu, tuliskanlah
sumber kutipan tersebut sesuai dengan aturan!
Contoh

Orang Mollo tak akan menebang pohon madu karena diibaratkan sebagai kulit dan
rambut, apalagi madu yang dihasilkannya memberikan banyak manfaat. Lebih
jauh, orang Mollo memperlakukan pohon madu dengan penghargaan yang sangat
tinggi. Mereka mengibaratkan lebah madu sebagai Feotany atau anak perempuan
raja.

Sumber informasi: Buku berjudul Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim:


Usaha Rakyat Memulihkan Alam Rusak karya Siti Maemunah yang diterbitkan
oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2015. Informasi tersebut muncul di
halaman 70.

Kutipan: Orang Mollo menganggap pohon madu seperti kulit dan rambut yang
sangat berharga. Mereka juga menganggap lebah madu sebagai putri raja atau
Feotany (Maemunah 2015:70)

Informasi 1
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis
semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan
berabad-abad yang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China),
semut ini digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Orang mengambil
sarang-sarang semut ini dari hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di
pohonpohon jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad
ke-12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini.
Sumber infomasi: Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang
diterbitkan oleh Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman
58.

Informasi 2
Pengetahuan rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang peng gunaan pestisida
yang dilakukan secara intensif memberikan peluang mereka untuk bertindak atau
berperilaku tidak baik terhadap lingkungannya. Kurangnya pengetahuan mereka
tentang serangga polinator yang berfungsi membantu penyerbukan, me nyebabkan
banyak serangga yang disemprot dengan pestisida. Kurangnya pengetahuan petani
apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah tertentu yang merupakan habitat
serangga polinator, membuat mereka menyiangi semua tumbuhan penutup tanah
dan menjadikannya makanan ternak. Sumber informasi: Buku Serangga Polinator
karya Budi Purwantiningsih yang diterbitkan oleh Universitas Brawijaya Press
pada tahun 2014. Informasi tersebut terdapat pada Halaman 101 s.d. 102.
e. Penilaian

No Aspek Nilai dan criteria


. penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
isi teks mengidentifika mengidentifika mengidentifika mengidentifika
si seluruh si satu struktur si dua struktur si seluruh
struktur teks teks. teks. struktur teks.
dengan benar.

2 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa tidak


menyampaik menyampaika menyampaika menyampaika menyampaika
an alasan n seluruh n sebagian n alasan, tetapi n alasa
alasan yang alasan yang tidak logis.
disampaikan disampaikan
dengan logis. dengan logis.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 8]) 100

Pertemuan 6
Berbicara dan Mempresentasikan Teks Laporan Hasil Observasi
a. Langkah-langkah pembelajaran
1) Guru mengajak siswa untuk mengamati informasi yang terdapat pada
infografik Kunang-kunang si Terang yang Terancam Punah.
2) Siswa diminta membuat tiga paragraf singkat yang berisi deskripsi umum,
deskripsi bagian, dan manfaat berdasarkan informasi yang didapat dari
infografik
3) Siswa diminta mempresentasikan teksnya. Siswa lain menanggapi jika ada
perbedaan atau ingin menguatkan pendapat.
4) Selama presentasi, siswa diminta juga untuk mengamati cara presentasi
temannya secara umum.
5) Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang cara presentasi yang
dilakukan oleh siswa.
6) Guru menyampaikan materi tentang teknik mengatur intonasi dalam presentasi
disertai pemodelan.
7) Siswa diminta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan media bantu berupa
scrap book atau power point sesuai dengan kondisi siswa.
8) Guru meminta siswa untuk melakukan penilaian antarteman terhadap
presentasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dibagikan
guru. Mintalah mereka menempelkan komentarnya pada scrap book yang
dipajang di kelas.
9) Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya terkait pelajaran
hari ini.
10) Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
11) Guru menutup pembelajaran.

b. Pemantik
Menantang siswa untuk melakukan tongue twister atau pembelit lidah dengan
mengucapkan kalimat berikut secara cepat.
“Toko-toko di kota kita tutup ketika kita tetap buka toko kita.” atau
“Kuku-kuku kaki kakekku kaku-kaku karena tertusuk paku.”

c. Materi Pelajaran
Cara mengatur intonasi saat presentasi
1) Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan harus
diingat oleh audiensi.
2) Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah poin
penting pada presentasi. Sebaliknya, gunakan tempo berbicara yang cepat
untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal penting, seperti cerita
atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi.
3) Tinggikan suaramu ketika menyapa audiens pada awal presentasi. Sebaliknya,
rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi, baik saat berada pada poin
yang penting atau pun tidak, kalian dapat mengondisikannya. Namun, kalian
harus mengatur agar suaramu tidak terlalu rendah hingga tidak dapat terdengar
oleh audiens, dan juga tidak terlalu tinggi hingga mengganggu pendengaran
audiens.
4) Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan.

d. LKPD
Kegiatan 1
Lihatlah infografik berikut. Diskusikan dengan teman kalian tentang informasi
yang kalian dapatkan dari infografik tersebut. Jangan lupa, kaitkanlah informasi
yang kalian dapatkan dari teks sebelumnya. Pastikan, informasi yang disusun
memuat struktur laporan hasil observasi.

Kegiatan 2
Setelah berdiskusi dengan teman kalian dan menulis informasi yang didapat,
saatnya kalian mempresentasikannya. Namun, sebelum melakukan presen tasi,
kalian sebaiknya mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam presentasi. Salah
satu hal yang penting saat melakukan presentasi adalah meng atur intonasi.
Penggunaan intonasi yang tepat akan membuat presentasi kalian menjadi lebih
menarik. Intonasi adalah lagu kalimat atau tinggi rendahnya suatu nada pada
kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu pada suatu kalimat.
Intonasi berbicara ketika presentasi penting untuk diperhatikan. Jelas tidaknya
kalimat yang diucapkan sangat berpengaruh kepada audiensi dalam pemahaman
pesan yang mereka terima.
Cara mengatur intonasi saat presentasi
1) Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan harus
diingat oleh audiensi.
2) Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah poin
penting pada presentasi. Sebaliknya, gunakan tempo berbicara yang cepat
untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal penting, seperti cerita
atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi.
3) Tinggikan suara kalian ketika menyapa audiensi pada awal pre sentasi.
Sebaliknya, rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi, Namun, kalian
harus mengatur agar suara kalian tidak terlalu rendah hingga tidak dapat
terdengar oleh audiens. Akan tetapi, tidak terlalu tinggi hingga mengganggu
pendengaran audiensi.
4) Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan.
(Disarikan dari berbagai sumber)

Sekarang, presentasikanlah hasil diskusi kalian dengan menggunakan intonasi


yang tepat.

e. Penilaian

No. Aspek Nilai dan criteria


penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
presentasi presentasi Presentasi Presentasi Presentasi
disajikan disajikan disajikan disajikan
secara runtut. secara runtut, secara kurang secara tidak
tetapi kurang runtut, tetapi runtut, tetapi
sistematis. tidak dan tidak
sistematis. sistematis.
2 Penggunaan Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
bahasa digunakan digunakan digunakan digunakan
sangat mudah cukup mudah agak sulit sangat sulit
dipahami. dipahami. dipahami. dipahami.
3 Ketepatan Intonasi tepat Intonasi Intonasi Intonasi tidak
intonasi dan dan artikulasi kurang tepat, kurang tepat tepat dan
kejelasan jelas. tetapi dan artikulasi artikulasi tidak
artikulasi artikulasi jelas. kurang jelas. jelas
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 12]) 100

3. Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan
segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil
penilaian harian. biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remidial.

No Langkah – Langkah Kegiatan Target Hasil

Diskusikanlah dengan kelompokmu Ada kelompok dengan nama


1
tentang Teks Laporan Hasil Observasi masing-masing
Hasil pengamatan dan diskusi,
buatlah power pointnya atau
lengkapilah dengan ilustrasi berupa
2
gambar, video, skema, atau bagan
yang sesuai serta dilakukan secara Ada hasil kerja
berkelompok
Untuk sumber informasi Gunakan
3 internet, perpustakaan, atau buku
sumber lain yang relevan
4 Presentasikan hasilnya kepada Ada laporan individu dan
kelompok lain untuk dibandingkan laporan kelompok
dan saling melengkapi.
Mintalah kelompok yang lain untuk
Ada tanggapan dari masing –
menanggapinya! Tanggapan dari
5 masing kelompok
teman jadikan masukan untuk
memperbaiki laporan tugas kalian

4. Remedial
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang
belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes tertulis
pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
3. Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang
berminat untuk memperbaiki nilai

5. Refleksi
a. Refleksi Guru
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan
mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap
pembelajaran yang diterima, Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada
siswa,dengan minta pendapat tentang cara mengajar, suasana pembelajaran,
pemahaman pembelajaran. Ataupun meminta kritik dan saran kepada siswa
terhadap pembelajaran dan dirinya. Hal ini dapat dilakukan menjelang
pembelajaran berakhir sehingga tidak menggangu pembelajaran.
a. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat
mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan
baik?
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
b. Bagaimana tanggapa siswa terhadapt materi atau bahan ajar yang saya
sajikan sesuai yang diharapkan? (apakah materi terlalu tinggi,terlalu
rendah, atau sesuai dengan kemampuan awal siswa) ?
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
c. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?
apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi
atau materi yang diajarkan ?
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
d. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang ?
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
e. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode atau teknik pembelajaran
yang saya gunakan?
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

b. Refleksi Siswa
Agar pembelajaran semakin menyenangkan dan bermakna untuk
kalian, yuk sejenak berefleksi tentang aktivitas pembelajaran kali ini.
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya
sesuai dengan perasaan kalian ketika mengerjakan suplemen bahan
materi ini!
Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat
mewakili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

1. Apa yang sudah kalian pelajari?


_________________________________________________________
_________________________________________________________
______________________________________________________
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
______________________________________________________
3. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_____________________________________________________
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Coba diskusikan dengan teman maupun guru kalian
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
____________________________________________________

6. Asesmen Formatif

1. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November
2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni
bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Gagasan pokok pada teks di atas adalah...
A. Wayang merupakan kebudayaan milik Unesco.
B. Pada 7 November 2003, PBB menetapkan Wayang sebangai warisan mahakarya
dunia.
C. Seni pertunjukan dan merupakan budaya asli Indonesia adalah wayang.
D. Unesco adalah lembaga PBB yang mengurus bidang kebudayaan.
E. Wayang merupakan seni bertutur asli Indonesia

2. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Dalam lingkungan hidup, ada ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem air memiliki
pengaruh lebih besar. Perlu diingat, 2/3 dari Bumi adalah air. Bahkan, dalam tubuh
manusia sekalipun, 60%-70%-nya adalah air. Ciliwung adalah sungai yang seringkali
menyebabkan banjir tiap tahun, terutama bagian hilir. Sungai dengan aliran utama
sepanjang 120 km ini melewati beberapa wilayah, sebut saja DKI Jakarta, Bogor, dan
Depok.
Gagasan pokok pada teks di atas adalah...
A. Lingkungan hidup memiliki dua ekosistem yakni ekosistem darat dan air.
B. Bumi lebih didominasi oleh air hingga 2/3 bagiannya adalah air.
C. Sungai Ciliwung adalah sungai penyebab banjir di daerah hilir.
D. Sungai merupakan ekosistem air yang memiliki pengaruh besar.
E. DKI Jakarta, Bogor, dan Depok merupakan daerah langganan banjir.

3. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang
kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang
motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem
pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Gagasan pokok pada paragraf di atas adalah...
A. Wayang Motekar terbuat dari plastik berwarna sehingga terlihat lebih indah.
B. Perbedaan wayang kulit dan motekar hanya pada warna bayangan yang menyertainya.
C. Warna bayangan wayang kulit adalah hitam.
D. Pertunjukan teater bayang-bayang sering disebut wayang motekar.
E. Wayang motekar memiliki bayang-bayang dengan warna-warni penuh.

4. Urutan struktur pembangun teks laporan hasil observasi menurut Mahsun adalah...
A. pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat
B. pernyataan umum, deskripsi manfaat, deskripsi bagian
C. deskripsi bagian, deskripsi manfaat, pernyataan umum
D. deskripsi manfaat, pernyataan umum, deskripsi bagian
E. deskripsi bagian, pernyataan umum, deskripsi manfaat
5. Pernyataan berikut yang tidak termasuk fungsi teks laporan hasil observasi adalah...
A. Untuk memberitahukan atau menjelaskan suatu kegiatan yang dilakukan.
B. Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi.
C. Alat untuk memulai suatu penelitian atau survei.
D. Bahan yang dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan.
E. Alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.

6. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Orang Kanekes atau orang Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-
etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten
termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah
satu keunikan Suku Badui sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau
ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Kata pada paragraf di atas yang tergolong kata verba dan nomina adalah...
A. Kenekes dan Badui
B. Banten dan Sunda
C. wajar dan pikukuh
D. keunikan dan menerapkan
E. menjaga dan masyarakat

7. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Beruang kutub merupakan beruang putih yang besar. Disebut beruang kutub karena di
dalam lingkaran Arktik dekat kutub utara.
Pada kalimat di atas yang tergolong afiksasi adalah...
A. beruang
B. merupakan
C. kutub
D. Arktik
E. Utara

8. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!

Semut pekerja (1) mungkin serupa dalam ukuran atau dalam berbagai ukuran. Semut (2)
cenderung suka di tempat gelap atau (3) di dalam tanah. (4) Spesies semut ada yang
berbeda berwarna hitam, merah bumi-nada, dan (5) coklat dasar pucat.
Kata yang dicetak miring pada paragraf di atas yang tergolong kata nomina adalah
nomor...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

9. Kalimat di bawah ini yang menyatakan definisi adalah...


A. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan
kaidah pulasan wayang pendalangan.
B. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak, seperti gagrak Kasunanan,
Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan
sebagainya.
C. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.
D. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu, ada juga wayang menak atau
sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.
E. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari
rumput.

10. Bacalah penggalan teks berikut dengan saksama!


Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (Sunda: berasal dari suku
sunda, wiwitan: asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang
pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu.
Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk
agama Islam.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks di atas adalah...
A. Kepercayaan suku Badui dikenal dengan nama Sunda Wiwitan.
B. Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan animisme.
C. Saat ini suku Badui sudah ada yang beragama Islam.
D. Sunda Wiwitan mendapat pengaruh dari Budha dan Hindu.
E. Animisme adalah kepercayaan memuja roh nenek moyang.
MODUL
BAHASA INDONESIA

(TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI)


DAFTAR ISI

Halaman
A INFORMASI UMUM ............................................................................................................................ 1
1. Identitas Modul ....................................................................................................................... 1
2. Kompetensi Awal ................................................................................................................... 1
3. Profil Pelajar Pancasila ........................................................................................................ 1
4. Sarana dan prasarana .......................................................................................................... 1
5. Target peserta didik ................................................ ........................................................... 2
6. Moda pembelajaran .............................................................................................................. 2
7. Ketersediaan materi ............................................................................................................. 2
8. Kata kunci .................................................................................................................................. 2
9. Persiapan Pembelajaran ..................................................................................................... 3
10. Skema Pembelajaran ............................................................................................................ 4

B KOMPONEN INTI ................................................................................................................................. 6


1. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................................... 6
2. Kegiatan Pembelajaran ....................................................................................................... 6
Pertemuan 1 ............................................................................................................................. 6
Pertemuan 2 dan 3 ................................................................................................................ 13
Pertemuan 4 dan 5 ................................................................................................................ 18
Pertemuan 6 ............................................................................................................................. 21
3. Pengayaan .................................................................................................................................. 23
4. Remedial ................................................... ............................................................................... 24
5. Refleksi....................................................................................................................................... 25
6. Asesmen Formatif .................................................................................................................. 26

C Daftar Pustaka. ............................................................................ ....................................................... 29


MODUL AJAR
BAHASA INDONESIA

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Satuan Pendidikan : SMA RIJAN PACET

Kelas :X

Fase :E

Semester : Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Mojokerto, Juli 2022

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,


Kepala Sekolah

HELISWAN, SP, M.Si Elfi Gusniarti, S. Pd.


NIP. 197501082008011003

Anda mungkin juga menyukai