Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pembelajaran Matematika Dalam Perspektif Al-Quran/Hadist


Beserta Contohnya

Dosen Pengampu:
Ulfa Masamah, M.Pd.

Disusun oleh:

A.Miftachul Ulum (210108110046)


Fika Nurama Dhanti (210108110048)
Larasati Diah P (210108110056)
Siti Hidayati (210108110059)
Qulya Alvin Jana N (210108110067)
M. Auliya’ Rahman (210108110073)

Jurusan Tadris Matematika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah yang berjudul Pembelajaran Matematika Dalam
Perspektif Al-Quran/Hadist Beserta Contohnya ini. Penyusunan makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika Berbasis
Al-Qur’an/Hadist.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II ........................................................................................................................3

PEMBAHASAN ........................................................................................................3

A. Pengertian konsep pembelajaran matematika ..........................................3

B. Integrasi konsep pembelajran matematika dalam Al-Qur’an ..................4

C. pembelajaran matematika bernuansa islami ............................................5

BAB III ....................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................12

A. Kesimpulan ............................................................................................12

B. Saran ......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal pokok dalam usaha meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Pendidikan merupakan proses pengembangan individu dan
kepribadian seseorang yang dilaksanakan secara sadar dan penuh tanggung jawab
untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap serta nilai-nilai
sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannnya.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengn proses pembelajaran yang diantaranya
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal. Hal pokok yang berkaitan
dengan pendidikan adalah belajar. Belajar merupakan komponen yang tidak bisa
dilepaskan dalam dunia pendidikan, baik secar formal, informal dan nonformal.
Tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pedidikan. Sehingga secara tidak
langsung dapat disimpulkan secara sementara bahwa keberhasilan pendidiakn
tergantung oleh berhasil pulanya proses belajar yang dialami oleh siswa. Sebagai
suatu proses, belajar hampir selalu mendapatkan tempat yang luas dalam berbagai
disiplin ilmu termasuk ilmu agama yaitu prespektif Islam.
Dalam agama Islam mengatakan bahwa belajar merupakan kewajiban setiap
muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat ilmu
pengetahuannya meningkat. Hal ini dinyatakan dalam surat AlMujadalah: 11,
yaitu:

ُ ‫ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم َواِذَا ِق ْي َل ا ْن‬


‫ش ُز ْوا‬ ‫ح ه‬ َ ‫س ُح ْوا َي ْف‬
ِ ‫س‬ َّ َ‫ٰ ٰٓيا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا ِق ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َمجٰ ل ِِس فَا ْف‬

‫ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا مِ ْن ُك ْۙ ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْالع ِْل َم دَ َرجٰ ٍۗت َو ه‬
11 ‫ّٰللاُ ِب َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخ ِبي ٌْر‬ ُ ‫فَا ْن‬.
‫ش ُز ْوا َي ْرفَ ِع ه‬

Artinya :Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah

kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan


memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,”maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti
apa yang kamukerjakan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep pembelajaran matematika?
2. Bagaimana intergrasi dalam konsep pembelajaran matematika?
3. Bagaimana pembelajaran matematika yang bernuansa islami?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pembelajaran matematika.
2. Untuk mengetahui integrasi dalam konsep pembelajaran matematika
3. Untuk mengetahui pembelajaran matematika yang bernuansa islami

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep
Penelitian yang dilakukan oleh para ulama Islam di masa lalu benar-benar
didasarkan pada Konsep Tauhid (keEsaan Tuhan) dari ajaran Islam itu sendiri
Semua ayat-ayat tidak hanya memunculkan konsep matematika tetapi juga
mengungkapkan penerapannya di setiap situasi kehidupan manusia. Matematika
adalah studi tentang angka, bentuk dan koneksi. Matematikawan memperhatikan
pola, merumuskan dugaan baru dan membangun kebenaran dengan deduksi ketat
dari aksioma yang dipilih secara tepat dan definisi. Matematika memainkan peran
besar dalam kehidupan manusia. Kata " Hisab ' atau perhitungan digunakan secara
luas dalam al - Quran dan meliputi banyak makna. Salah satu contoh adalah dalam
Surah Yunus (10: 5) yang bermakna tentang cara menghitung waktu :

‫اب َما َخلَقَ ه‬


ُ‫ّٰللا‬ َ ِ‫السنِيْنَ َو ْالح‬
َ ٍۗ ‫س‬ ِ َ‫عدَد‬ ِ ‫ض َي ۤا ًء َّو ْالقَ َم َر نُ ْو ًرا َّوقَد ََّر ٗه َمن‬
َ ‫َاز َل ِلت َ ْعلَ ُم ْوا‬ ِ ‫س‬ ْ ‫َو الَّ ِذ‬
َّ ‫ي َج َع َل ال‬
َ ‫ش ْم‬
5) َ‫ت ِل َق ْوم يَّ ْعلَ ُم ْون‬ ٰ ْ ‫َص ُل‬
ِ ‫اَّل ٰي‬ ِ ‫ق يُف‬ِ ٍۗ ‫ٰذلِكَ ا ََِّّل ِب ْال َح‬

Artinya : “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya,


dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui
bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu
melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui”.Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai
alat penting dalam banyak bidang. Pada awalnya matematika telah digunakan
dalam perdagangan, pengukuran tanah, lukisan, pola tenun dan pencatatan waktu.
Dalam dunia modern, matematika digunakan dalam ilmu alam, teknik, medis dan
ilmu kemasyarakatan. Penerapan matematika menginspirasi penemuan baru
matematika dan pengembangan disiplin ilmu matematika baru seperti statistik dan
teori permainan.

Menurut Shahari MD Zain dan Abdul Latif Samian, penemuan ilmu


matematika oleh pakar Islam dapat diungkapkan bahwa sumber dasar ilmu
matematika dari Allah Maha pencipta yang menginspirasikan ilmu kepada umat
manusia melalui kitab suci Al-Quran. Dengan adanya pemahaman tentang konsep
yang telah diajarkan dalam Islam, pakar-pakar muslim selanjutnya melanjutkan

3
dengan penelitian dan menemukan ilmu matematika yang baru. Ilmu-ilmu tersebut
selanjutnya diaplikasikan untuk keperluan masyarakat banyak untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan matematika pakar-pakar matematika
muslim selanjutnya menyadari bahwa ilmu dan kemampuan yang mereka miliki
pada dasarnya berasal dari Allah. Oleh karena itu penyadaran tersebut
meningkatkan kepatuhan mereka kepada Allah.

B. Integrasi Tentang Konsep Pembelajaran Matematika


1. Konsep pembelajaran pernah ada pada masa Nabi, diantaranya pada masa Nabi
Dawud. Pembelajaran yang dialami oleh nabi Dawud dalam surat al-
Anbiyâ‟)21):80.

َ ٰ ‫صنَ ُكم ِم ۢن بَأْ ِس ُك ْم ۖ فَ َه ْل أَنت ُ ْم‬


َ‫شك ُِرون‬ َ ُ‫علَّ ْم ٰنَه‬
ِ ْ‫ص ْنعَةَ لَبُوس لَّ ُك ْم ِلتُح‬ َ ‫َو‬
Artinya: Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah).
2. Proses pembelajaran dalam ayat ini menunjukkan pembelajar adalah Allah,
akan tetapi prosesnya dilakukan secara tidak langsung. Allah membelajarkan
nabi Dawudmembuat baju besi melalui wahyu. Dilihat dari substansi ayat,
nabi Dawud mampu melakukan percobaan demi percobaan dalam pembuatan
baju besi. Kemudian dalam QS. As Saba’ ayat 10:
َ‫طي َْر ۖ َوأَلَنَّا لَهُ ْٱل َحدِيد‬
َّ ‫اودَ مِ نَّا فَض ًًْل ۖ ٰ َي ِج َبا ُل أَ ِو ِبى َم َع ۥهُ َوٱل‬
‫َولَقَدْ َءات َ ْينَا دَ ُۥ‬
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami.
(Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-
ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya (QS. As-Saba’
ayat 10). (Syukri, 2011)
3. Dan QS As-Saba’ ayat 11:
‫ير‬
ٌ ‫ص‬ِ ‫ص ِل ًحا ۖ ِإنِى ِب َما ت َ ْع َملُونَ َب‬ ۟ ُ‫س ِب ٰغَت َوقَد ِْر فِى ٱلس َّْر ِد ۖ َوٱ ْع َمل‬
َ ٰ ‫وا‬ َ ٰ ‫أ َ ِن ٱ ْع َم ْل‬
Artinya: (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan
kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan
(QS As-Saba’ ayat 11).
Proses pembelajaran diawali mencari besi, melunakkan besi, mendesain pola,
dan membuat baju. Rangkaian proses pembuatan baju besi seluruhnya
dikontrol langsung oleh Allah. Pekerjaan yang cukup sulit bagi nabi Dawud
bagaimana merancang baju dari bahan besi, dan berkat olah pikir yang terus
menerus, akhirnya ia berhasil membuat baju dari bahan besi. Tentu saja
kesuksesan nabi Dawud menghasilkan
4 bajubesi berkat petunjuk verbal dari Allah
swt.(syukri,2011)

C. Pembelajaran Matematika Bernuansa Islami

a) Strategi Pembelajaran Matematika Bernuansa Islam


Strategi Pembelajaran merupakan seperangkat metode yang dipilih dalam rangka
mengoperasionalkan suatu program pembelajaran. Sehingga Strategi pembelajaran
dapat memberikan kemudahan / fasilitas kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran. Matematika ditinjau dari filosofinya bersumber dari Al Quran
dan Hadits. Hal ini dikuatkan oleh banyaknya ayat-ayat dalam Al-Quran yang
menuansai berhitung bilangan serta dalam beberapa hadits. Misalnya dalam:

1) surat An-Nazi‟at ayat 40 dan 41 yang menjelaskan tentang logika,


‫ع ِن ٱ ْل َه َو ٰى‬ َ ‫ام َربِ ِهۦ َونَ َهى ٱلنَّ ْف‬
َ ‫س‬ َ ‫َوأ َ َّما َم ْن خ‬
َ َ‫َاف َمق‬
Artinya: Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya (40)
41 ‫ِي ْال َمأْ ٰو ٍۗى‬
َ ‫فَا َِّن ْال َجنَّةَ ه‬.
Artinya : maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).

2) Al-Kahf ayat 25 dan HR Bukhari No. 1079 tentang bilangan,

َ ‫ َولَ ِبث ُ ْوا ِف ْي َك ْه ِف ِه ْم ثَ ٰل‬.


ْ ‫ث مِ ائ َة ِس ِنيْنَ َو‬
25 ‫ازدَاد ُْوا ِت ْس ًعا‬

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun.

H.R Bukhari No.1079 Dari „Abdullah bin „Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda,

“Sesungguhnya puasa yang paling dicintai di sisi Allah adalah puasa Daud dan shalat
yang dicintai Allah adalah shalatnya Nabi Daud „alaihis salam. Beliau biasa tidur di
separuh malam dan bangun tidur pada sepertiga malam terakhir. Lalu beliau tidur kembali
pada seperenam malam terakhir. Nabi Daud biasa sehari berpuasa dan keesokan harinya
tidak berpuasa.” )H.R Bukhari No.1079)

3) surat Al-‘Anbiya ayat 33, Surat Yasin ayat 40, dan surat Fatir ayat 27 menjelaskan
tentang konsep geometri,

33 َ‫س َو ْالقَ َم ٍۗ َر ُكل ِف ْي فَلَك يَّ ْس َب ُح ْون‬ َ ‫ي َخلَقَ الَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
َّ ‫ار َوال‬
َ ‫ش ْم‬ ْ ‫ َوه َُو الَّ ِذ‬.
5
Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

40 َ‫ار ٍَۗو ُكل فِ ْي فَلَك يَّ ْسبَ ُح ْون‬ َ ‫س يَ ۢ ْنبَ ِغ ْي لَ َها ٰٓ ا َ ْن تُد ِْركَ ْالقَ َم َر َو ََّل الَّ ْي ُل‬
ِ ‫سا ِب ُق النَّ َه‬ َّ ‫ ََّل ال‬.
ُ ‫ش ْم‬

Artinya : Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak
dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

ٌ ‫س َم ۤاءِ َم ۤا ْۚ ًء فَا َ ْخ َر ْجنَا ِب ٖه ث َ َم ٰرت ُّم ْخت َ ِلفًا ا َ ْل َوانُ َها ٍَۗومِ نَ ْال ِجبَا ِل ُجدَدٌ ۢ ِبي‬
ٌ ‫ْض َّو ُح ْم ٌر ُّم ْختَل‬
‫ِف‬ َ ‫اَلَ ْم ت ََر ا َ َّن ه‬
َّ ‫ّٰللا ا َ ْنزَ َل مِ نَ ال‬
27 ٌ‫س ْود‬ ُ ُ‫ا َ ْل َوانُ َها َوغ ََرا ِبيْب‬.

Artinya : Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu
dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di
antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.

4) Al-Kahfi ayat 49 tentang statistika pengumpulan data.

‫َِّل اَحْ صٰ ى َه ْۚا‬


ٰٓ َّ ‫ص ِغي َْرة ً َّو ََّل َك ِبي َْرة ً ا‬ ِ ‫ض َع ْال ِك ٰتبُ فَت ََرى ْال ُمجْ ِرمِ يْنَ ُم ْش ِف ِقيْنَ مِ َّما فِ ْي ِه َو َيقُ ْولُ ْونَ يٰ َو ْيلَتَنَا َما ِل ٰهذَا ْال ِك ٰت‬
َ ‫ب ََّل يُغَاد ُِر‬ ِ ‫َو ُو‬
49 ࣖ ‫ظ ِل ُم َربُّكَ ا َ َحدًا‬ ْ ‫اض ًر ٍۗا َو ََّل َي‬
ِ ‫عمِ لُ ْوا َح‬
َ ‫ َو َو َجد ُْوا َما‬.

Artinya: Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang
berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata,
“Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang
besar melainkan tercatat semuanya,” dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka
kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun.

Beberapa strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan penanaman nilai-nilai


ajaran islam yang dapat dilakukan dalam pembelajaran mata pelajaran matematika,
yaitu: selalu menyebut nama Allah, penggunaan istilah, Ilustrasi visual, aplikasi atau
contoh-contoh, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, penelusuran sejarah,
jaringan topik, simbol ayat-ayat kauniah:

1. Selalu menyebut nama Allah

Mengawali dengan membaca Basmalllah dan berdoa bersama-sama. Bahkan


terkadang dijumpai di beberapa RPP yang memuat secara tertulis
penyebutan/pengucapan Basmallah dan membaca doa sebelum memulai
pembelajaran. Kemudian pada setiap tahap demi tahap dalam penyelesaian
permasalahan matematika serta ketika mengakhiri kegiatan pembelajaran diupayakan
ditutup secara bersama-sama dengan mengucap Alham-dulillah.

2. Penggunaan Istilah 6
Istilah dalam matematika sangat banyak. Diantara istilah tersebut dapat dinuansi
dengan peristilahan dalam ajaran islam, antara lain : penggunaan nama, peristiwa
atau benda yang bernuansa islam. Misalnya : nama (Ahmad, Fatimah, Khodidjah),
peristiwa pembagian warisan.

3. Ilustrasi visual

Alat-alat dan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika dapat


divisualisasikan dengan gambar-gambar atau potret yang islami. Misalnya dalam
membicarakan geometri dapat dicontohkan dengan menampilkan ka’bah, dalam
statistika seperti data dan grafik haid Perempuan.

4. Aplikasi atau contoh-contoh

Dalam menjelaskan suatu kompetensi dapat menggunakan bahan ajar dengan


memberikan contoh-contoh aplikatif. Misalnya dalam pembahasan pecahan dapat
dikaitkan dengan pembagian harta warisan, bilangan untuk menghitung berapa jam
untuk mengkhatam al-Qur’an dalam waktu sehari dibulan ramadhan.
A) Sebagai Ilmu Aplikatif

Matematika sebagai pelayan bagi ilmu lain banyak digunakan pada berbagai
bidang seperti bidang ekonomi, fisika, kimia, agama dan lainnya. Pada dasarnya
matematika sudah digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tak urung
barangkali bisa dikatakan bahwa tanpa matematika atau masyarakat menganggap
sebagai perhitungan, maka akan mengalami kerugian baik didunia maupun
diakhirat. Dalam al-Quran surah ar-ra’du ayat 18 Allah swt berfirman:

Artinya: Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan


yang baik. dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka
mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi
itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu.
7 yang buruk dan tempat kediaman mereka
orang-orang itu disediakan baginya hisab
ialah Jahanam dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

Kata hisab disini menjadi kalkulasi bagi manusia untuk persiapan amalan kelak
diakhirat.Banyak hal-hal sederhana yang menggunakan hitungan matematika
misalnya mengenai bilangan untuk menghitung berapa jam untuk mengkhatam al-
Qur’an dalam waktu sehari dibulan ramadhan. Jika seseorang mengaji selembar dari
surah al-Qur’an selama 1 menit, maka jika jumlah halamannya 604, berarti waktu
yang dibutuhkan sebanyak 604 halaman x 1 menit = 604 menit dibagi 60 menit
adalah 10,07 dibulatkan menjadi 10 jam. Artinya waktu yang dibutuhkan seseorang
untuk mengkhatam al-Qur’an dalam sehari membutuhkan waktu 10 jam. Dalam hal
ini pentingnya untuk menghitung amalan –amalan secara matematis supaya terjaga
dari kelalaian.Hal-hal tersebut diatas adalah contoh sederhana bagaimana matematika
dijadikan alat untuk mengukur sesuatu hal yang akan menjadi renungan dalam
menindak lanjuti aktivitas selanjutnya. Dalam pembelajaran, matematika dan Al-
Quran mempunyai kaitan yang luar biasa, sehingga pengajar bisa menerapkan hal ini.
b) Masalah Sosial (Materi Simetri dan Relevansinya dengan Ayat Al Quran)
Berikut contoh salah satu pembelajaran yang menggunakan kaitan antara Al
Quran dan matematika pada materi simetri. Mengenai simetri ada sebuah kisah
dalam al-Qur’an tentang Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis dimana kisah itu
terdapat dalam QS anNaml ayat 38-42. Pada waktu itu Nabi Sulaiman menerima
kunjungan Ratu Balqis dari negeri Saba’. Nabi Sulaiman merasa tidak nyaman
mengenai istananya. Kemudian timbullah niat Nabi Sulaiman untuk membuat istana
yang sama persis dengan istananya Ratu Balqis. Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-
pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya
kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan
membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia
Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmatNya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."Alkisah selanjutnya sampailah Ratu Balqis
8 Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya:
di tempat Nabi Sulaiman. Dan ketika
"Serupa inikah singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini
singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-
orang yang berserah diri. Ibrah dari cerita ini adalah istana Sulaiman serupa dengan
istana ratu Balqis pada bentuknya, tetapi Nabi Sulaiman hanya merubah dalam hal
warna saja. Serupa inilah yang dimaksud sebagai salah satu konsep simetri.
Pengaitan materi simetri lipat dengan nilai-nilai islam akan mendukung proses
pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Misalnya, gambar wajah smile dengan
senyum yang tidak simetris akan terlihat tidak bagus, salah satu anggota tubuh kaki
atau tangan yang tiada juga menjadi tidak simetris, dan lain-lain. Jika dikaitkan
dengan nilai islam adalah betapa sempurna manusia ciptaan Allah, hal ini terdapat
dalam Alquran surah At-Tiin (95:4)

c) Masalah Arus Lalu Lintas (Sistem Persamaan Linear dan Relevansinya dengan
Ayat-Ayat Al Quran)

Berikut ini uraian mengenai sistem persamaan linear pada masalah arus lalu
lintas. Di bagian kota yang ramai dari satu kota tertentu, dua kelompok jalan
satu arah berpotongan seperti diperlihatkan dalam gambar

Contoh diatas pada arus lalu lintas yakni pada suatu perempatan agar tidak
terjadi kemacetan, maka banyaknya kenderaan yang masuk harus sama dengan
yang keluar. Hal ini adalah merupakan konsep yang terdapat surah Al Anbiyaa
ayat 33

9
Maknanya adalah Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda
angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya.
Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa
satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

5) Menyisipkan ayat atau hadits yang relevan

Dalam pembahasan materi tertentu dapat menyisipkan ayat atau hadits yang
relevan, misalnya dalam pembahasan aritmetika sosial, disisipkan. Ayat 9 dan 10
surat Al-Jumu’ah

Surat Al-Jumuah ayat 9:

‫وا ٱ ْل َب ْي َع ْۚ ٰذَ ِل ُك ْم َخي ٌْر لَّ ُك ْم ِإن‬


۟ ‫ّلل َوذَ ُر‬
ِ َّ ‫صلَ ٰو ِة مِ ن َي ْو ِم ٱ ْل ُج ُم َع ِة فَٱ ْس َع ْو ۟ا ِإلَ ٰى ِذ ْك ِر ٱ‬ ٰٓ
َ ‫ٰ َيأ َ ُّي َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٰٓو ۟ا ِإذَا نُود‬
َّ ‫ِى لِل‬
َ‫ُكنت ُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬

Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat


Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Surat Al- Jumuah ayat 10:

َ‫ِيرا لَّعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون‬


ً ‫ّلل َكث‬ ۟ ‫ّلل َوٱذْ ُك ُر‬
َ َّ ‫وا ٱ‬ ۟ ُ‫ض َوٱ ْبتَغ‬
ْ َ‫وا مِ ن ف‬
ِ َّ ‫ض ِل ٱ‬ ۟ ‫صلَ ٰوة ُ فَٱنتَش ُِر‬
ِ ‫وا فِى ٱ ْْل َ ْر‬ َّ ‫ت ٱل‬ ِ ُ‫فَإِذَا ق‬
ِ َ‫ضي‬

Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka


bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.

Kedua ayat tersebut tentang perniagaan. Ketika membahas tentang sudut dan
peta mata angin disisipkaan Al Quran surat Al an’am ayat 96 tentang peredaran
matahari dan bulan.

‫يز ٱ ْلعَل ِِيم‬ ُ ‫س َوٱ ْلقَ َم َر ُح ْسبَانًا ْۚ ٰذَلِكَ تَ ْقد‬


ِ ‫ِير ٱ ْلعَ ِز‬ َ ‫اح َو َجعَ َل ٱلَّ ْي َل‬
َّ ‫س َكنًا َوٱل‬
َ ‫ش ْم‬ ْ ‫فَا ِل ُق ٱ ْ ِْل‬
ِ َ‫صب‬

Artinya: Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat,


dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
10
6. Penelurusan Sejarah

Penjelasan suatu kompetensi dapat dikaitkan dengan sejarah perkembangan


ilmu pengetahuan oleh sarjana muslim. Misalnya dalam pembahasan bilangan
bulat dapat disampaikan penemu bilangan nol, yaitu Al-Khawarizmi, pada
penjelasan materi trigonometri dapat dijelaskan penemuan sinus dan kosinus
oleh Ibnu Jabbir Al Battani, penemuan rumus akar persamaan kuadrat (terkenak
rumus ABC) dalam aljabar yang ditemukan oleh Al Khawarizmi, yang
menemukan sebuah bilangan yang dapat dibagi oleh semua angka yang
ditemukan oleh Ali bin Abu Thalib.

7. Jaringan Topik

Pembelajaran matematika harus kita kaitkan dengan topik-topik dalam


disiplin ilmu lain. Sebagai contoh menjelaskan tentang terbentuknya bangun
ruang yang berasal dari bangun datar, bangun datar berasal dari sebuah garis,
sebuah garis berasal dari sebuah titik yang akhirnya titik berasal dari sebuah zat
yang diciptakan oleh Yang Serba Maha, yang sampai sekarang belum ada
seorangpun yang mampu mendefinisikan sebuah titik, karena sebuah titik
rahasia Allah SWT.

8. Simbol ayat-ayat kauniah (ayat-ayat alam semesta)

Dalam mengajarkan tentang simetri putar dapat diberikan contoh bertapa


teraturnya Allah menciptakan gerakan beredarnya bulan mengelilingi bumi dan
bumi mengelilingi matahari, atau tentang rotasi bumi pada sumbunya. Ketika
mengajarkan tentang bilangan tak hingga dapat dikaitkan dengan banyaknya
pasir di pantai atau berapa liter air laut di muka bumi ini atau berapa volume
udara yang dihirup oleh makhluk hidup selama masih ada kehidupan di dunia
ini.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran matematika dalam perspektif Al-Quran dan Hadis memandang
matematika sebagai salah satu sarana untuk mencapai pengetahuan, keadilan,
kemaslahatan masyarakat, dan kebersyukuran atas karunia Allah. Dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran matematika, siswa dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep
matematika dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka.

Studi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pesan-
pesan agama Islam sambil mengaitkannya dengan pemikiran dan perkembangan
ilmiah saat ini.
B. Saran

Pada penyusunan makalah ini, penyusun berharap agar para pembaca dapat
mengerti dan lebih memahami tentang Pembelajaran matematika dalam
perspektif Al-Quran dan Hadis. Makalah ini dapat dikembangkan lagi agar
menjadi lebih baik dan sempurna. Penyusun menerima dengan segala kerendahan
hati terhadap saran dan kritik dari pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Norliza Wan, Mathematic in the Holy Quran,Journal of Academic Minds,


Vol 5 No 1, 2011, h. 53-64
Mahdalena, Konsep Matematika dalam Al Quran
dan Aplikasinya (2016),
Kamel, Hussain, Majalah Al Arabiyyah edisi 237, Ogos, 1978
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim, )Beirut: Dar al-Kitab al-Ilmiah,
2003), hlm. 96
Abdorrakhman Gintings, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran
(Bandung, Humaniora, 2010)
Yasri, Strategi Pembelajaran Matematika yang Bernuansa Islami, Widyaiswara Madya
pada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama

13

Anda mungkin juga menyukai