Anda di halaman 1dari 10

RESUME PENGKAJIAN 2 MENIT DENGAN MASALAH ANSIETAS

PADA Ny. S AKIBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS JONGAYA


KOTA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

WINDAWATI, S.KeP

17.04.028

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2017/2018
Lembar Asli Pengkajian

PENGKAJIAN 2 MENIT
PETUNJUK ANAMNESIS, PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS PASIEN
DI PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PUSKESMAS)

KELUHAN UTAMA
SPONTAN

FISIK PSIKO-SOMATIK MENTAL EMOSIONAL


Keluhan yang bersifat fisik & tidak jelas Keluhan fisik yang biasanya berlatar Keluhan yang jelas berlatar
berlatar belakang mental emosional dan belakang mental emosional, biasanya belakang mental emosional yang
membutuhkan terapi utama fisik. berhubungan dengan sistem tubuh: berkaitan dengan alam
FISIK MURNI FISIK GANDA 1. Kardiovaskuler: Jantung berdebar- perasaan,pikiran, perilaku:
Keluhan fisik Keluhan fisik debar (Palpitasi), tengkuk pegal, 1. Gejala psikologis: Waham,
tanpa ada mental disertai keluhan tekanan darah tinggi. halusinasi, inkoheren,
emosional seperti mental emosional 2. Gastrointestinal: Sakit ulu hati, sakit katatonia, perilaku kacau.
bisul, batuk-pilek, sebagai penyerta perut, kembung, mencret kronis. 2. Gejala ansietas: Cemas,
demam, sakit (Komorbiditas). 3. Respiratorius: Sesak napas, bengek, Gangguan tidur, panik,
mata, pusing, Keluhan ini dapat asma. gelisah, takut, obsesi
rabun, mimisan, saling berkaitan 4. Dermis: Gatal-gatal, eksim. kompulsif.
sakit atau berdiri sendiri 5. Musculoskeletal: Encok/rematik, 3. Gejala depresi: Murung, tak
tenggorokkan, dll seperti kurang gizi pegal-pegal, sakit kepala, kejang. bergairah, putus asa, menarik
disertai mururng, 6. Endokrin: Berkeringat banyak, diri, puny ide bunuh diri.
demam tifoid gugup, gangguan haid, keputihan. 4. Pengunaan zat psikoaktif
disertai kesadaran 7. Urogenital: Mengompol, Impotent, 5. Gejala retardasi mental
menurun, Usia napsu seks berlebihan/kurang. 6. Gejala epilepsy
lanjut disertai 7. Gangguan perkembangan anak
pikun, gegar otak dan remaja
disertai gangguan
daya ingat, dll

PERTANYAAN AKTIF
1. Apakah timbul bila ada stress/bila sedang dalam banyak pikiran?
2. Bagaimana dengan produktivitas kerja, gairah belajar, napsu makan, dan gairah seksual?
3. Apakah ada masalah dalam keluarga/pekerjaan/sekolah/masyarakat?
4. Apakah selama ini menggunakan obat tidur/penenang, alkohol, rokok, narkotik atau zat psikoaktif
lain tanpa petunjuk dokter?
5. Khusus anak:Apakah ada gangguan perkembangan, masih mengompol, terlalu aktif, terlalu nakal,
gangguan makan, kesulitan belajar, tak mau sekolah, sering melarikan diri, sering menentang,
sering menantang?

Note : Bila salah satu pertanyaan diatas dijawab seperti jawaban yang dikurung, maka dapat
dikatakan bahwa pasien ini mempunyai masalah kesehatan jiwa.
TIDAK YA

Ada disertai kelainan organik Tanpa kelainan organik

D/Gangguan fisik Demensia D/G Psikotik


Delirium D/G Depresi
D/G Psikosomatik D/G Cemas
D/G Penggunaan zat D/G Kesehatan jiwa anak dan remaja
D/G Retardasi mental D/G Kepribadian
Epilepsy

PENGKAJIAN 2 MENIT KEPERAWATAN JIWA

DI PUSKESMAS JONGAYA MAKASSAR


Nama inisial : Ny. S
Umur : 68 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Kumala 2 No 39 RT/RW : 002/003
Tanggal Pengkajian :15 Agustus 2018

KELUHAN UTAMA
SPONTAN

PSIKO-SOMATIK MENTAL EMOSIONAL


FISIK
Pada saat pengkajian klien mengatakan Akibat hipertensi yang diderita
FISIK MURNI FISIK GANDA
menderita penyakit tekanan darah tinggi klien membuat klien merasa
Klien tidak Pada saat
(hipertensi) dan datang untuk kontrol cemas dengan kondisi
mengalami pengkajian klien
tubuhnya sehingga klien
keluhan fisik mengatakan sakit
mengatakan sulit tidur di
murni sehingga kepala, dan sulit
malam hari karna sering
datang ke tidur di malam hari.
merasa sakit kepala kalau naik
puskesmas
tekanan darahnya. Klien
khawatir penyakitnya akan
tambah parah dan tidak bisa
sembuh lagi, karena
sebelumnya klien pernah di
rawat di RS karena
penyakitnya tersebut

PERTANYAAN AKTIF
1. Sudah berapa lama keluhan itu ada ? (Hipertensi nya sudah 5 tahun dan keluhan sakit kepala
dirasakan sejak 1 sebelum datang ke PKM), dan timbulnya berapa kali dalam satu minggu? (2-
3x/hari).
2. Apakah timbul bila ada stress/bila sedang dalam banyak pikiran? (Ya)
3. Bagaimana dengan produktivitas kerja, gairah belajar, napsu makan, dan gairah seksual? (Menurun
secara bermakna)
4. Apakah ada masalah dalam keluarga/pekerjaan/sekolah/masyarakat? (Ya)
5. Apakah selama ini menggunakan obat tidur/penenang, alkohol, rokok, narkotik atau zat psikoaktif
lain tanpa petunjuk dokter? (Tidak)

YA
Tanpa disertai kelainan organik
D/G Cemas

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH ANSIETAS


PADA Ny. A AKIBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS JONGAYA
KOTA MAKASSAR

1. Pengkajian
Ny.S berusia 68 tahun, status menikah, bekerja sebagai seorang IRT berkunjung ke
Puskesmas Jongaya Makassar dengan keluhan sakit kepala, disertai sulit tidur
dimalam 3 hari. Setelah dilakukan pengkajian 2 menit didapatkan bahwa klien
mengalami gangguan psiko-somatik berupa klien mengidap penyakit Hipertensi
sudah 5 tahun dengan pengobatan teratur sehingga berdampak pada mental
emosional klien. Klien mengatakan merasa cemas dan takut dengan kondisi
penyakitnya, klien juga mengatakan sulit tidur di malam hari. Klien tampak gelisah.
Pemeriksaan Tanda-tanda vital didapatkan Tekanan darah 170/90 mmHg, Nadi 92
x/menit, Suhu 36,5 ºC, dan Pernapasan 23 x/menit.

2. Pohon Masalah

Ganguan Pola Tidur (Akibat)

Ansietas :Kecemasan (core problem)

Ketakutan (Penyebab)
3. Masalah Keperawatan
1. Ansietas ditandai dengan perasaan gelisah akan kondisi penyakitnya
2. Ketakutan ditandai dengan klien takut penyakitnya tidak sembuh
3. Gangguan pola tidur ditandai dengan klien mengalami susah tidur tiap malam
karena memikirkan kondisi penyakitnya.

4. Rencana Keperawatan

Diagnose Keperawatan NOC NIC


Ansietas ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan Anxiety Self-Control
perasaan gelisah akan kondisi keperawatan, cemas klien dapat 1. Jadi pendengar yang baik
penyakitnya berkurang dengan kriteria hasil: dengan penuh perhatian.
a. Mampu mengontrol kecemasan 2. Bangun kepercayaan.
Pengertian:
b. Mampu menggunakan teknik 3. Bantu klien mengidentifikasi
Ansietas adalah perasaan tidak
relaksasi untuk mengurangi situasi yang dapat
nyaman atau kekhawatiran
kecemasan menyebabkan ansietas.
yang samar disertai respons
c. Memapu memantau intensitas 4. Instruksikan klien untuk
autonom (sumber sering kali
kecemasan mengunakan teknik relaksasi
tidak spesifik atai tidak
d. Mampu menurunkan kaji pola verbal dan non-verbal.
diketahui oleh individu);
rangsangan cemas 5. Identifikasi ketika level
perasaan takut yang
ansietas berubah.
e. Mampu memonitor fisik dari
disebabkan oleh antisipasi
6. Kontrol stimulus yang dapat
kecemasan
terhadap bahaya.
menyebabkan ansietas sesuai
kebutuhan klien.
7. Kaji tingkat perspektif klien,
pada situasi yang membuat
stress.
8. Berikan informasi yang benar
berhubungan dengan diagnosis,
pengobatan dan perawatan
prognosis.
9. Ajarkan teknik relaksasi,
seperti tarik napas dalam.
Ketakutan ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan Peningkatan koping
klien takut penyakitnya tidak keperawatan, klien mampu 1. Kaji respons takut subjektif dan
sembuh. mengendalikan perasaan takut objektif klien.
dengan kriteria hasil: 2. Berikan penguatan positif apabila
Pengertian: a. Menghindari sumber ketakutan klien mendemonstrasikan
Takut adalah ansietas yang b. Menggunakan teknik relaksasi perilaku yang dapat menurunkan
disebabkan oleh sesuatu yang untuk menurunkan ketakutan atau mengurangi takut
dikenali secara sadar dan c. Mengendalikan respons 3. Jauhkan sumber ketakutan klien
bahaya nyata. ketakutan. apabila memungkinkan
4. Diskusikan respons alternative
terhadap situasi.
5. Gunakan pendekatan yang
tenang.
6. Dukung klien dalam menyatakan
perasaan, persepsi, dan ketakutan
secara verbal.
7. Ajarkan teknik relaksasi, seperti
tarik napas dalam.
Gangguan pola tidur ditandai Setelah dilakukan tindakan SLEEP ENHACEMENT
dengan klien mengalami susah keperawatan, klien dapat tidur 1. Observasi tanda-tanda vital.
tidur tiap malam karena dengan kriteria hasil: 2. batasi aktivitas sebelum tidur.
memikirkan kondisi a. Jumlah jam tidur meningkat (7- 3. kaji pola tidur klien.
penyakitnya. 8 jam setiap hari)
4. identifikasi kemungkinan efek
b. Kualitas tidur baik
obat terhadap pola tidur.
Pengertian: keadaan dimana c. Pola tidur baik
5. Monitor pola tidur dan jam tidur
individu mengalami atau d. Klien merasa segar ketika
klien.
beresiko mengalami suatu bangun tidur
6. Diskusikan pada klien
perubahan dalam kuantitas e. Tidak ada gangguan saat tidur
kemungkinan faktor lain yang
atau kualitas pola istirahatnya
menyebabkan gangguan pola
yang menyebabkan rasa tidak
tidur.
nyaman atau mengganggu
7. Monitor waktu pemberian obat
gaya hidup yang diinginkan.
dan tindakan diluar jam tidur.
8. Monitor kenyamanan
lingkungan, cahaya, dll sebelum
tidur.
9. Ajarkan klien tehnik relaksasi.
10. Kolaborasi pemberian obat tidur
5. Implementasi

No. Diagnosa Implementasi


1 1. Mengidentifikasi penyebab ansites
Ansietas ditandai dengan
2. Mengkaji tingkat perspektif klien, pada situasi yang membuat stress.
perasaan gelisah akan
3. Memberikan informasi yang benar berhubungan dengan diagnosis,
kondisi penyakitnya
pengobatan dan perawatan prognosis.
4. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
15 Agustus 2018, 09.10
Wita 5. Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan harian

2 Ketakutan ditandai 1. Mengkaji respons takut subjektif dan objektif klien.


dengan klien takut 2. Memberikan penguatan positif apabila klien mendemonstrasikan
penyakitnya tidak perilaku yang dapat menurunkan atau mengurangi takut.
sembuh. 3. Mendiskusikan respons alternative terhadap situasi.
4. Menggunakan pendekatan yang tenang.
15 Agustus 2018, 09.10
5. Mendukung klien dalam menyatakan perasaan, persepsi, dan
Wita
ketakutan secara verbal.
6. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
3 Gangguan pola tidur
1. Mengobservasi tanda-tanda vital.
ditandai dengan klien
2. Membatasi aktivitas sebelum tidur.
mengalami susah tidur
3. Mengkaji pola tidur klien.
tiap malam
4. Mengidentifikasi kemungkinan efek obat terhadap pola tidur.
15 Agustus 2018, 09.10 5. Memonitor pola tidur dan jam tidur klien.
Wita
6. Memonitor waktu pemberian obat dan tindakan diluar jam tidur.
7. Memonitor kenyamanan lingkungan, cahaya, dll sebelum tidur.
8. Mengajarkan klien tehnik relaksasi.
6. Evaluasi

No Diagnosa Evaluasi Paraf


1 15 Agustus 2018, 09.00 S: Klien mengatakan “cemas saya
Wita
mulai berkurang setelah
melakukan teknik relaksasi napas
dalam”
O: Klien dapat melakukan teknik
relaksasi napas dalam di depan
perawat.
A: Intervensi berhasil sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2 15 Agustus 2018, 09.15 S: Klien mengatakan “saya sudah
Wita
tidak takut lagi memikirkan
kondisi penyakitnya”
O: TTV dalam batas normal, klien
tidak tampak gemetar dan gelisah
A: Intervensi berhasil
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai