Anda di halaman 1dari 5

Artikel

Penyegar ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME


INHIBITOR SEBAGAI TERAPI PASIEN
HIPERTENSI PRIMER DENGAN
OBESITAS
Muhamad Jiofansyah1
1Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar
Lampung

ABSTRAK

Hipertensi dan obesitas merupakan penyakit kronis yang saling berkesinambungan.


Jembatan penghubung antara hipertensi dan obesitas terdapat dalam Renin Angiotensin
System (RAS) dengan sitem hormon leptin dan adiponektin. RAS berfungsi untuk
mengatur tekanan darah melalui pengendalian osmolaritas darah. Leptin merupakan
hormon yang berfungsi dalam menurunkan rasa lapar. Adiponectin disekresikan oleh sel
adiposit untuk regulasi glukosa dan oksidasi asam lemak. Pada suatu penelitian,
ditemukan bahwa angiotensinogen pada RAS berkesinambungan dengan adiponectin.
Sehingga timbul pertanyaan apakah efek intervensi ke RAS akan berefek kepada
adiponectin yang merupakan salah satu hormon yang berperan dalam obesitas.
Disimpulkan dari penelitian oleh Fontana et.al terdapat efek ACE Inhibitor terhadap leptin
dan adiponectin. Subjek dengan hipertensi primer dilakukan terapi enalapril (ACE Inhibitor)
selama 8 minggu menunjukan peningkatan dalam kadar adiponectin dibanding dengan
subjek kontrol. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara intervensi dengan
leptin. Jurnal ini akan menerangkan teori-teori yang mungkin dapat menjelaskan fenomena
hubungan hipertensi dan obesitas, serta membuktikan terapi ACE Inhibitor sebagai terapi
yang cocok untuk pasien hipertensi dengan obesitas.
Kata Kunci : ACE Inhibitor, obesitas, hipertensi primer, adiponektin, leptin

ABSTRACT
Hypertension and obesity are the diseases that’s corelate to each other. The Bridge that
connects between hypertension and obesity lies on Renin Angiotensin System (RAS) and
leptin and adiponectin hormone system. RAS function to regulate the osmolarity of the
blood circulation to control blood pressure. Leptin is a hormone that inhibit food intake.
Adiponectin secreted by adipose cells to regulate blood glucose and performing the
oxidation of fatty acid. In recent studies found that there’s a correlation between
angiotensinogen with adiponectin. Then the question emerge about an intervention on
RAS could have an effect on adiponectin, the hormone that’s corelate to obesity. A study
from Fontana et.al found that there’s a correlation on using ACE inhibitor with leptin and
adiponectin. Subjects with primary hypertension with 8 weeks enalapril therapy shows an
increase in adiponectin level, whilst the control group didnt show any significant change.
There isn’t any correlation between subject and control on leptin level. This journal may
present the theories that may lead to explaining about the correlation between
hypertension and obesity, and if ACE Inhibitor is the right therapy for primary hypertension
patient with an obesity or not.
Keywords : ACE Inhibitor, obesity, essential hypertension, adiponectin, leptin

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 147


1. PENDAHULUAN tekanan darah melalu retensi natrium.
Hipertensi merupakan suatu Perjalanan dimulai dari hormon renin
penyakit dimana tekanan sistolik darah pada ginjal yang mengubah
seseorang melebihi 130 mmHg dengan angiotensinogen dari hepar menjadi
diastolik melebihi 80 mmHg.1 Dikatakan angiotensin I. Angiotensin I diubah
sebagai “primer” dikarenakan etiologi menjadi angiotensin II oleh enzim ACE
dari hipertensi primer tidak diketahui. yang diproduksi di paru-paru.
Sejumlah 80% - 90% hipertensi tidak Angiotensin II inilah yang akan
diketahui etiologinya (primer), tetapi meningkatkan aktifitas simpatis,
terdapat faktor yang dapat menimbulkan reabsorpsi natrium dibantu dengan
hipertensi primer, yaitu genetik, gaya aldosteron yang aktif akibat angiotensin
hidup, merokok, dan lainnya.2 Prevalensi II juga. Angiotensin II juga menyebabkan
hipertensi pada pasien umur 18 tahun tersekresinya Anti Diuretic Hormone
keatas di Indonesia mencapai angka yang akan menambah volume darah.
8,4%.3 Kompensasi dari tingginya ACE Inhibitor bekerja pada sistem RAA
tekanan darah adalah membesarnya di mana ACE inhibitor membuat ACE
ventrikel kiri jantung (Left Ventricle tidak bisa mengubah angiotensin I
Hypertrophy). Hal tersebut yang menjadi menjadi angiotensin II.2 Beberapa
salah satu akar dari komplikasi penelitian telah menyatakan adanya
hipertensi, yaitu infark miokard . Sistem hubungan antara angiotensinogen
RAA (Renin Angiotensin Aldosterone) dengan leptin, yang merupakan hormon
juga sangat berperan pada hipertensi. yang penting dalam patofisiologi
Sistem RAA yang aktif dengan obesitas. Maka dari itulah dibuatnya
rangsangan simpatis akan membuat jurnal tinjauan pustaka ini untuk
retensi natrium yang mengakibatkan mengkolerasikan kedua kejadian yang
volume darah jadi meningkat.2 Salah berbeda. Pasien dewasa yang
satu terapi farmakologi pada hipertensi terdiagonis hipertensi dan obesitas
adalah mengintervensi sistem RAA dengan terapi farmakologi yang
dengan ACE Inhibitor.4 mengintervensi ACE, yaitu ACE
Obesitas merupakan suatu Inhibitor.6
penyakit yang terjadi akibat keadaan
multifaktorial yang mengakibatkan 2. LANDASAN TEORI
kelainan dalam asupan makanan yang
masuk, metabolismenya dan kelainan Hipertensi
organik lainya. Secara singkat, obesitas Hipertensi merupakan salah satu
merupakan suatu keadaan dimana dari sekian banyak penyakit kronis yang
jaringan lemak terakumulasi banyak, memiliki komplikasi yang fatal. Definisi
yang pada akhirnya mengganggu sistem hipertensi sendiri menurut JNC 8 adalah
organ yang lain.2 Menurut data keadaan di mana seseorang mempunyai
Kementrian Kesehatan Republik tekanan darah setiap saat sebesar ≥ 130
Indonesia, dari tahun 2007 – 2018 terjadi mmHg.4 Terdapat dua tipe hipertensi,
peningkatan yang signifikan terhadap yaitu hipertensi primer (Essential
kejadian obesitas. Di mana prevalensi Hypertension) dan hipertensi sekunder.
pada tahun 2007 sekitar 13,6 hingga Perbedaan antara kedua hal tersebut
tahun 2018 sekitar 21,8. Hal ini juga hanya di patofisiologi terjadinya
terjadi pada nilai prevalensi overweight. 3 hipertensi, di mana hipertensi sekunder
Menurut WHO, obesitas didefinisikan memiliki sebab yang pasti, sedangkan
sebagai akumulasi lemak yang abnormal hipertensi primer bersifat idiopatik.2
yang bisa mengganggu kesehatan. Namun, ada beberapa faktor resiko yang
Setiap umur memiliki IMT sebagai acuan bisa dikaitkan dengan patofisiologi
apakah mereka terdiagnosis obesitas. Di terjadinya hipertensi primer. Pada suatu
tahun 2016 diestimasikan bahwa 13% penelitian di Kota Padang dengan subjek
orang dewasa terdiagnosa obesitas.5 92 laki-laki dewasa menunjukkan ada
Salah satu faktor pemain dalam obesitas keterkaitan antara merokok dengan
ini adalah hormon leptin, adiponektin dan kejadian hipertensi primer. Data
ghrelin. 2 dianalisis dengan chi-square dengan
Sistem RAA merupakan suatu p=<0,05. Hasil menunjukan bahwa
sistem hormonal yang mengontrol adanya hubungan antara kebiasaan

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 148


merokok dengan hipertensi (p=0,003) lemak. Hasil penelitian pada penderita
yang dipengaruhi dengan lama merokok obesitas, terdapat peningkatan pada
dan jenis rokok. Pada penelitian tersebut serum leptin dibandingkan ghrelin. Hal ini
juga menyatakan bahwa tekanan darah dikaitkan dengan kebiasaan pasien
naik saat subjek sedang merokok.7 obesitas dengan asupan gizi berlebih
Selain merokok, tentu saja masih ada tanpa dihambat oleh leptin. Kesimpulan
faktor resiko lain seperti genetik dan pola yang didapat layaknya diabetes yang
makan. terjadi resistensi insulin sehingga terjadi
Obesitas hiperinsulinemia pada pasien obesitas
Salah satu parameter yang kita terjadi resistensi leptin, sehingga tingkat
gunakan untuk mendiagnosa obesitas leptin meningkat, tetapi kebiasaan
adalah dengan tabel IMT yang berbeda asupan gizi berlebih tidak menurun.
antar ras dan daerah. Menurut WHO, Sedangkan untuk adiponektin tidak ada
sebab dari obesitas adalah tidak perubahan.8, 10
seimbangnya antara kalori yang masuk Angiotensinogen
ke dalam tubuh dengan kalor yang Angiotensinogen merupakan
dibutuhkan atau yang dikeluarkan oleh salah satu hormon yang disekresikan
tubuh. Dapat disimpulkan ada dua oleh hati. Angiotensinogen kemudian
sebab, di mana obesitas terjadi karena diubah menjadi angiotensin I oleh renin
asupan kalori berlebih dan aktivitas yang akan diubah menjadi angiotensin II
keseharian kurang untuk membakar oleh ACE. Angiotensin II kemudian
kalori yang telah dimakan. Obesitas bereaksi dengan berbagai organ, tetapi
merupakan faktor resiko terjadinya sistem RAA ini terfokuskan dalam
penyakit kardiovaskular, seperti keseimbangan tekanan darah. Produk-
hipertensi dan infark miokard.5 Dalam produk dari RAA (angiotensinogen,
suatu jurnal menyinggung bahwa angiotensin I dan angiotensin II)
patogenesis dari obesitas adalah adanya dibuktikan berhubungan dengan sel
resistensi leptin.8 Terdapat hubungan lemak. Penelitian tersebut menyatakan
juga antara obesitas dengan terjadinya bahwa angiotensin II memiliki efek
hipertensi. Suatu jurnal artikel proliferasi pada preadiposit.11 Sudah
mengungkapkan data lingkar perut jelas ada kolerasi positif antara
sebagai penanda obesitas sentral meningkatnya sel adiposa dengan
memiliki hubungan dengan hipertensi. tekanan darah, Salah satunya adalah
Responden berada di Minangkabau, karena angiotensinogen terdapat pula
Kota Padang, di mana lingkar perut pada sel adiposa. Penelitian ini
responden hipertensi rata-rata menunjang hipotesis bahwa jumlah
92,57±9,38cm, sedangkan responden angiotensinogen dan leptin yang
tanpa hipertensi rata-rata bersirkulasi di dalam darah, berkolerasi
87,36±14,07cm.9 positif dengan IMT tubuh
Leptin, Ghrelin dan Adiponectin (Angiotensiogen r=0,29, P<0,01 Leptin
Jika kita berbicara soal berat r=0,40, P<0,001).12 Hal ini menjembatani
badan dan asupan makanan, hormon obesitas dengan hipertensi. Dari
seperti leptin, ghrelin dan adiponektin landasan teori tersebut, dapat
pasti terlibat di dalam hal tersebut. Leptin dipertanyakan bagaimana jika dilakukan
dan ghrelin telah diketahui memiliki intervensi pada sistem RAA sehingga
peran penting pada keseimbangan ada perubahan pada hipertensi dan
energi. Leptin merupakan suatu mediator obesitas.
jangka panjang dari regulasi
keseimbangan energi. Leptin dapat 3. PEMBAHASAN
menekan food intake, sehingga sering Dari landasan teori, kita dapat
dikaitkan dengan obesitas. Ghrelin melihat beberapa hal. Yang pertama dan
merupakan suatu mediator jangka tentunya jelas, obesitas merupakan
pendek dari regulasi keseimbangan faktor resiko untuk terjadinya hipertensi.
energi yang berperan untuk Sehingga mungkin terdapat banyak
menstimulasi seseorang untuk makan. pasien yang memiliki hipertensi dengan
Adiponektin merupakan hormone yang obesitas. Namun, yang menjembatani
disekresi oleh sel lemak untuk mengatur kedua hal tersebut adalah hormon leptin
regulasi gula darah dan oksidasi asam dan adiponektin. Telah dijelaskan di atas,

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 149


bahwa IMT berkolerasi positif dengan Interna Publishing; 2014.
hormon leptin dan angiotensin. Hal ini 3. Kesehatan K. Hasil Utama Riskesdas
menjawab bagaimana obesitas bisa 2018. 2018.
mengakibatkan hipertensi. Kedua 4. Medications BP, Changes M. JNC 8.
penyakit ini memiliki kadar angiotensin 2014.
dan leptin yang tinggi. Untuk penderita 5. WHO. Obesity and Overweight
hipertensi dengan obesitas, jika [Internet]. fact Sheets. 2018.
diintervensi dengan ACE Inhibitor, Available from:
pastinya memiliki efek terhadap https://www.who.int/news-room/fact-
obesitasnya juga. Dalam suatu penelitian sheets/detail/obesity-and-overweight
mengenai efek ACE jika diinhibisi 6. Pilc K, Suchanek R, Pierzchala K,
(dengan enalapril) terhadap kadar leptin Namyslowski G, Misiolek M,
dan adiponektin pada hipertensi primer, Sodowski K, et al. Role of leptin,
menunjukan bahwa setelah sistem RAA ghrelin, angiotensin ii and orexins in
diintervesi dengan ACE Inhibitor 3t3 l1 preadipocyte cells proliferation
(enalapril), kadar adiponektin meningkat and oxidative metabolism. J Physiol
setelah terapi selama 8 minggu. Namun, Pharmacol. 2007;58(23):53–64.
kadar leptin tidak memiliki perbedaan 7. Octavian Y, Setyanda G, Sulastri D,
dengan grup kontrol.13 Lestari Y. Artikel Penelitian Hubungan
Merokok dengan Kejadian Hipertensi
4. KESIMPULAN pada Laki- Laki Usia 35-65 Tahun di
Kesimpulannya, banyak terapi Kota Padang. 4(2):434–40.
untuk hipertensi primer. Namun, dalam 8. Crujeiras AB, Carreira MC, Cabia B,
terapi farmakologinya memiliki efek yang Andrade S, Amil M, Casanueva FF.
berbeda-beda. Sudah didapatkan Leptin resistance in obesity : An
jembatan penghubung antara hipertensi epigenetic landscape. Life Sci
dengan obesitas. Terutama pada sisi [Internet]. 2015; Available from:
leptin dan adiponektin. Disimpulkan http://dx.doi.org/10.1016/j.lfs.2015.05
bahwa ACE Inhibitor memiliki efek untuk .003
meningkatkan kinerja adiponektin 9. Sulastri D, Ramadhani R, Gizi B,
sehingga mungkin terapi ACE Inhibitor Kedokteran F, Andalas U. Hubungan
merupakan terapi yang cocok untuk obesitas dengan kejadian hipertensi
diberikan terhadap pasien hipertensi pada masyarakat etnik minangkabau
dengan obesitas. Namun, belum di kota padang. Maj J Andalas. 36(2).
diketahui apakah pada semua ACE 10. Klok MD, Jakobsdottir S, Drent ML.
Inhibitor efek adiponektin tersebut ada. The role of leptin and ghrelin in the
regulation of food intake and body
5. SARAN weight in humans : a review. J Compil.
Untuk kelanjutan dari penelitian 2006;8:21–34.
ini, dapat disarankan apakah ada 11. Adamczyk-sowa M, Suchanek-raif R.
perbedaan antara satu jenis ACE Role of Leptin, Ghrelin, Angiotensin II
Inhibitor dengan yang lain dengan and Orexins in 3T3 L1 preadipocyte
obesitas. Atau penelitian yang sama Cells Proliferation and Oxidative
dengan ini, tetapi dengan subjek anak Metabolism. J Physiol Med Univ
maupun orang tua. Silesia. 2007.
12. Ulrike Schorr; Klaus Blaschke; Selma
DAFTAR PUSTAKA Turan; Armin Distler; Arya.
1. Simple GM. 2017 Guideline for the Relationship Between
Prevention, Detection, Evaluation, Angiotensinogen, Leptin and Blood
and Management of High Blood Pressure Levels in Young
Pressure in Adults 2017 Guideline for Normotensive Men. J Hypertens.
the Prevention, Detection, Evaluation, 1998;16(10).
and Management of High Blood 13. Fontana V, Paula A, Faria C De,
Pressure in Adults. 2017. Oliveira-paula GH, Silva PS, Biagi C,
2. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al. Effects of Angiotensin-
Simadribarta M, Setiyohadi B, Ari Converting Enzyme Inhibition on
Fahrial Syam. Buku Ajar Ilmu Leptin and Adiponectin Levels in
Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Essential Hypertension. Basic Clin

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 150


Pharmacol Toxicol. 2014;1–4.

JIMKI Volume 7 No.2 | Mei – Oktober 2019 151

Anda mungkin juga menyukai