Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI

DI GUDANG PALA

“PT. MAMASA REMPAH INDONESIA”

Nama Anggota Kelompok 4 :

1. Indah Sumajow
2. Claudia Ong
3. Indah Soputan
4. Berliana Hartanto
5. Trivena Losung
6. Timothy Muaja

POLITEKNIK NEGERI MANADO


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PRODI D4 MANAJEMEN BISNIS

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaan hayati yang
sangat besar, khususnya tanaman rempah dan tanaman obat, salah satunya
adalahbuah pala. Produksi pala Indonesia merupakan produksi pala
terbesar untukkebutuhan dunia saat ini. Tercatat Indonesia memberikan
kontribusi sebesar 70%-75% produksi pala untuk total kebutuhan pasar
pala dunia setiap tahunnya, diikuti oleh Granada (spanyol) 20-25% serta
negara lainnya 0-5% (Direktorat Jendral Pertanian, 2012).
Upaya pengembangan bisnis komoditas pala perlu ditempuh
melaluidiversifikasi hasil perkebunan, dengan tidak saja menjual produk
primer tetapi juga dalam bentuk produk olahan. Berbagai macam jenis
olahan dapat dihasilkan oleh buah pala, dalam industri kesehatan diguakan
untuk obat-obatan dan lain lain, sedangkan untuk konsumsi sehari-hari
buah pala juga dapat diolah menjadi manisan pala, sirup pala, kue pala dan
lain-lain.
Kebutuhan pasar yang besar pada industri buah pala ini membuat
perusahaan dituntut untuk memiliki sistem yang komplit, dimana
perusahaan dapat beroperasi dengan waktu produksi dengan target yang
jelas dan biaya produksi yang rendah. Ketidaksesuaian antara produksi
dengan permintaan aktual dapat menimbulkan permasalahan bagi
perusahaan, dimana akan berdampak pada biaya yang dikeluarkan lebih
tinggi, baik untuk penyimpanan barang maupunbiaya untuk membeli
bahan baku untuk kasus kekurangan barang yang akan diproduksi.
Hal tersebut dapat terjadi apabila perusahaan belum memiliki
perencanaan yang tepat dalam proses produksi terhadap produk yang akan
dihasilkan. Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan dari perencanaan
produksi dimana kegiatan tersebut berkaitan dengan input dan output yang
dihasilkan oleh proses produksi. Perencanaan produksi yang tepat dapat
membantu perusahaan dalam mengoptimalkan tingkat keakuratan antara
perencanaan kuantitas produksi dengan permintaan aktual pasar sehingga
dapat meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana proses permintaan barang dari suplayer hingga penyaluran
barang ke konsumen.

C. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
permintaan barang dari suplayer hingga penyaluran barang kepada
konsumen. Selain itu, penelitian ini juga dibuat untuk mendukung materi
manajemen pergudangan logistik agar pemahaman mahasiswa lebih dalam
lagi.

D. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : senin, 09 oketober 2023

Lokasi : PT. MAMESA REMPAH INDONESIA


BAB 2

PEMBAHASAN

A. JENIS – JENIS PERSEDIAAN


Menurut Hanafi (2010:2), jenis persediaan adalah persediaan biasanya
mencakup beberapa jenis persediaan seperti persediaan barang mentah,
persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi (barang
dagangan). Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dagangan. Barang setengah jadi adalah barang yang
belum selesai sepenuhnya menjadi barang dagang, barang jadi adalah
barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.
Menurut Munawir (2010:16), jenis-jenis persediaan seperti berikut : untuk
perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan persediaan adalah semua
barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih
digudang/belum laku dijual.
Perusahaan manufakturing (yang memproduksi barang) maka persediaan
barang yang dimiliki meliputi :
1. Persediaan barang mentah
2. Persediaan barang dalam proses, dan
3. Persediaan barang jadi

Pada dasarnya jenis-jenis persediaan adalah persediaan barang mentah,


barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Perusahaan dagang
menggunakan jenis persediaan barang jadi yang didapat dengan cara dibeli
dengan tujuan dijual kembali tanpa mengubah bentuk fisik barang dagang
tersebut.
B. METODE PERSEDIAAN
Beberapa metode persediaan yang umum digunakan dalam gudang
melibatkan FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), dan
metode rata-rata. Pemilihan metode tergantung pada kebutuhan dan
karakteristik barang yang disimpan.
Dan di Gudang pala ini menggunakan metode :
FIFO ( First in, First out), karena pala tidak bisa disimpan lama, maka pala
yang baru masuk dari suplayer, pala tersebut akan langsung di proses
menjadi pala yang siap pakai dan akan langsung di ekspor ke luar negeri
yaitu negara Cina, Jepang, Vietnan dan India dan di dalam daerah sperti
kembes, koka, dan kauditan.

C. SUPPLY CHAINS
Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam
bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi
barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada
konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari
perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang
mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen,
supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan
retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.
Dan proses suplay chain dari Gudang ini dimuai dari:
Para sulayer dari dalam daerah memasukan hasil palanya untuk di proses dengan
cara obligasi atau penyemprotan dari hama lalu pala akan di jemur, setelah dipilih
dan di bersihkan dari situ akan muncul mana pala yang masuk kategori A yaitu
pala yang berkualitas tinggi, lalu pala berkategori B yaitu pala yang cukup bagus,
dan pala kategori C yaitu pala yang kurang berkualitas,
Lalu pala tersebut akan di kirim ke konsumen luar negeri dengan menggunakan
kapal laut ekpedisi yang PT. Jaya sakti yang telah bekerja sama dengan Gudang
dan dimasukan kedalam konteiner Tanto dan dikirim ke pulau Jawa baru akan di
teruskan ke negara tujuan yang di sewa oleh konsumen/perusahaan karena
biasanya jumlah pala yang di pesan sangat banyak dan waktu pengirimannya
paling lambat 1 bulan, dan untuk dalam daerah diantar menggunakan mobil
pickup/truck milik pembeli karena pesanan didalam daerah tidak terlalu banyak.
BAB 3

PENUTUP

 KESIMPULAN
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai