Anda di halaman 1dari 13

A.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT Sarihusada Generasi Mahardhika (PT SGM) adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil & menyusui dan anak dengan
rasa lezat, terjangkau serta berstandar internasional. PT SGM telah beroperasi di
Indonesia sejak tahun 1954 sebagai wujud nyata Program Kecukupan Protein Nasional
untuk mengatasi masalah malnutrisi yang terjadi, diselenggarakan oleh pemerintah
Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
PT SGM merupakan salah satu unit bisnis Danone di Indonesia, sebuah
perusahaan nutrisi yang tersebar di beberapa negara di dunia dengan lebih dari 100
tahun pengalaman menyediakan nutrisi terbaik bagi buah hati dan bunda. Didukung
oleh lebih dari 400 ilmuwan, Danone telah menghasilkan 263 penelitian dan 147 inovasi
mengenai ASI dan nutrisi awal kehidupan. Komitmen Danone terhadap nutrisi telah
berhasil dibuktikan sebagai peringkat 1 penghargaan Internasional Acces to Nutrition
Index (ATNI) pada tahun 2013.
Saat ini PT SGM menaungi lebih dari 1.000 karyawan di seluruh penjuru
Indonesia dan mengoperasikan fasilitas produksi di kawasan Yogyakarta dan Klaten,
Jawa Tengah untuk menghasilkan berbagai produk PT SGM seperti susu pertumbuhan
SGM, SGM Bunda, dan Lactamil.
Dalam praktek pemasaran produk, PT SGM mematuhi etik pemasaran internal
Danone Cardnial Rule. Kode etik tersebut merujuk pada etika dan prinsip World Health
Organization’s Internal Code of Marketing of Breast-Milk Subtitutes (WHO Code) dan
memiliki kesamaan tujuan dengan resolusi World Health Assembly.
PT SGM juga secara aktif berinteraksi dan bermitra dengan para praktisi
kesehatan, penggiat gizi, pengambil kebijakan dan pihak terkait lainnya untuk
memberikan edukasi yang diperlukan untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat
di masa kini dan masa datang.
PT. Sarihusada Generasi Mahardhika terletak di Jl. Kusumanegara No. 173,
Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun letak
PT. Sarihusada Generasi Mahardhika , batasnya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara: SMAK Negeri 5 Yogyakarta
b. Sebelah Timur: Jl. Kenari
c. Sebelah Barat: Bank Mandiri, Jl. Kusumanegara
d. Sebelah Selatan: Jl. Veteran

1
Logo PT SGM dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Logo PT Sarihusada Generasi Mahardika

Logo PT SGM memiliki 3 komponen yang saling melekat, yaitu:


a. Garis vektor yang membentuk siluet seorang ibu sedang menggendong
anaknya. Gambar ini mewakili fokus bisnis PT SGM yaitu penyedia nutrisi
sejak dimulainya kehamilan hingga anak-anak.
b. Persegi panjang berwarna merah dengan tulisan Sarihusada berwarna putih.
Warna merah putih mengacu pada Indonesia sebagai negara tempat PT SGM
lahir.
c. Komponen ketiga merupakan misi PT SGM yang melekat di bagian bawah
yaitu tulisan Nutrisi untuk Bangsa.
Logo Sarihusada terbaru dibuat pada tahun 2011 dengan tulisan Sari dan Husada
yang masih terpisah. Tahun 2012, seiring dengan perubahan nama PT Sari Husada
menjadi PT Sarihusada Generasi Mahardhika, kedua tulisan tersebut digabung menjadi
Sarihusada.
Adapun visi dan misi dari PT. Sarihusada Generasi Mahardhika adalah:
Visi: “Menjadi perusahaan nutrisi terdepan dan terpercaya dalam melengkapi
kebutuhan gizi, memberikan layanan dan edukasi kepada seluruh ibu dan anak di
Indonesia.”
Misi:
1. Memperbaiki nutrisi masa pertumbuhan anak-anak Indonesia.
2. Menyediakan produk nutrisi berkualitas, enak dan terjangkau yang
merupakan hasi riset dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan
asupan nutrisi ibu dan anak di 360 minggu awal kehidupan sebagai penentu
kualitas kesehatan di masa depan.

2
3. Berkontribusi aktif melalui kerjasama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan program sosial berkelanjutan yang berfokus untuk
meningkatkan status gizi ibu dan anak.
4. Menghasilkan pertumbuhan perseroan yang berkesinambungan melalui
sistem manajemen berkualitas tinggi dan pendekatan inovatif dalam budaya
integritas tinggi.
5. Mengutamakan kepuasan seluruh stakeholders.
PT. Sarihusada Generasi Mahardhika memiliki beberapa produk yang
diproduksi, diantaranya adalah:
1. Lactamil merupakan susu untuk ibu hamil dan menuyusui yang dilengkapi
dengan ADIK+ (Lactamil Inisis, Lactamil Pregnasis, Lactamil Lactasis)
2. SGM Eksplor merupakan susu untuk ibu hamil & menyusui dan anak dengan
formula presinutrisi+ dengan zat-zat gizi yang saling mendukung (SGM
Eksplor 1PLUS, SGM Eksplor 3PLUS, SGM Eksplor 5PLUS, SGM Eksplor
Soya, SGM Eksplor PHPro, SGM Eksplor 1PLUS dengan Buah & Sayur,
SGM Eksplor 3PLUS dengan Buah & Sayur)
3. SGM Bunda merupakan minuman khusus ibu hamil selama masa kehamilan
(SGM Bunda Hamil & Menyusui)

B. DESKRIPSI ALIRAN PROSES PRODUKSI DARI HULU KE HILIR


Proses produksi yang ada pada PT. Mayora Indah Tbk menggunakan beberapa
bahan baku yang sebelumnya diolah dari bahan mentah. Bahan baku tersebut kemudian
di kirim ke supplier untuk diolah. Bahan mentah yang dikirim ke supplier akan dikenai
beberapa proses terlebih dahulu sebelum menjadi produk biskuit yang diinginkan
konsumen. Proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku akan dilakukan oleh
pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama dengan PT.Mayora Indah Tbk seperti pabrik
alumunium, pabrik tebu, pabrik garam, dll. Bahan baku yang diolah tersebut kemudian
akan diproses kembali untuk menjadi biscuit kaleng dengan merk “Roma”. Kegiatan
produksi berlangsung di Pabrik PT.Mayora Indah Tbk pada bagian Warehouse, Quality
Control, lalu menuju Distribution Center, kemudian diproses di Departemen Produksi
yang meliputi proses mixing, ovening termasuk packing atau pengemasan, dan akhirnya
menjadi barang jadi yang siap didistribusikan.
Warehouse merupakan gudang penyimpanan seluruh bahan baku termasuk
bahan penunjang. Pada gudang ini, tepung yang menjadi bahan baku utama akan
dikelompokkan sesuai dengan jenis kebutuhannya. Apabila warehouse menerima

3
pesanan material dari Departemen Preparation, maka bahan baku yang akan
didistribusikan ke departemen tersebut sebelumnya dikirim terlebih dahulu ke Quality
Control. Pada bagian ini, tepung dan bahan penunjang lainnya akan dikenai proses
inspeksi. Jika bahan baku dikatakan lolos inspeksi maka bahan tersebut dapat
dilanjutkan menuju proses berikutnya ke Distribution Center.
Seluruh kain yang telah melewati tahap Quality Contol akan dikumpulkan dan
dikirimkan ke Distribution Center. Distribution Center merupakan pusat pengiriman
bahan mentah dan komponen-komponen produk yang siap diproduksi menjadi kaleng
biscuit dan isinya. Bahan yang sudah siap untuk di proses tersebut dipisahkan
berdasarkan satuan kebutuhan pada masing-masing lini produksi kemudian dikirim ke
Departemen Produksi bagian mixing untuk dicampurkan dan ovening secara
keseluruhan bahan di line yang telah ditentukan. Selanjutnya bahan tersebut akan
melalui beberapa tahap pemeriksaan kembali seperti pemeriksaan keretakan kaleng dan
pemeriksaan keutuhan biskuit. Biskuit yang lolos QC kemudian dikemas dalam kardus
dan disimpan di gudang untuk menunggu proses distribusi.

C. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM SUPLLY CHAIN


Rantai pasok menunjukkan adanya rantai yang panjang yang dimulai dari
pemasok sampai pelanggan, di mana adanya keterlibatan entitas atau disebut pemain
dalam konteks ini dalam jaringan rantai pasok yang sangat kompleks tersebut. Berikut
ini merupakan pemain utama yang terlibat dalam rantai pasok (Indrajit dan
Djokopranoto, 2002):
1. Supplier (chain 1)
Rantai pada rantai pasok dimulai dari chain 1, yang merupakan sumber
penyedia bahan pertama. Di sini adalah tempat di mana mata rantai penyaluran
barang akan mulai. Bahan pertama di sini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan
mentah, bahan penolong, suku cadang atau barang dagang.
2. Supplier-Manufacturer (chain 1-2)
Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer
yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang
(finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi
untuk melakukan penghematan. Misalnya, penghematan inventory carrying cost
dengan mengembangkan konsep supplier partnering.
3. Supplier-Manufacturer-Distributor (chain 1-2-3)

4
Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, di
mana biasanya menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan
pedagang besar dalam jumlah besar.

4. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets (chain 1-2-3-4)


Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets).
Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya
kepada pelanggan (customer), namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan
kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.
5. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer (chain 1-2-3-
4-5)
Pelanggan merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam rantai pasok, dalam
konteks ini sebagai end-user. Pada rantai ini, terjadi transaksi antara retailer dan
pelanggan yang meliputi seluruh proses yang secara langsung meliputi
penerimaan barang sekaligus memenuhi permintaan pelanggan.
Dari penjelasan mengenai pelaku-pelaku rantai pasok tersebut dapat
dikembangkan suatu model rantai pasok, yaitu suatu gambaran plastis mengenai
hubungan mata rantai dari pelaku-pelaku tersebut yang dapat berbentuk seperti mata
rantai yang terhubung satu dengan yang lain seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Mata rantai suplly chain

Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem manajemen rantai pasok atau Supply
Chain Management (SCM):
1. Penghasil bijih plastik

5
Penghasil kapas adalah petani yang menanam dan membudiyakan kapas. Bahan
mentah kapas ini akan digunakan untuk pembuatan kain katun dan benang
sebagai bahan baku garmen.
2. Pabrik plastik
Pabrik kancing akan memproses kertas menajdi kancing. Kancing ini akan
menjadi aksesoris dalam pakaian maupun celana.
3. Penghasil susu segar
PT. SGM menerima setoran susu segar dari KUD Warga Mulya Yogyakarta,
UPP Kaliurang, KUD Pakem Yogyakarta, KUD Sari Murni Yogyakarta, KUD
Puspita Sari Klaten, KUD Jatinom Klaten, KUD Karangnongko Klaten, KUD
Cepogo Boyolali, KUD Musuk Boyolali, dan KUD Supraba Purwokerto.
Koperasi Unit Desa (KUD) tersebut tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu
Indonesia (GKSI).
4. Pabrik skim milk powder
Merupakan bahan susu bubuk non fat yang mengandung protein dan laktosa.
Skim berbentuk bubuk diimport dari New Zealand, Eropa (Jerman, Belanda,
Inggris, Perancis) dan Amerika.
5. Penghasil Tebu
6. Pabrik Gula
Merupakan sumber karbohidrat yang digunakan untuk pembakaran dan mudah
diserap oleh usus halus dan mudah larut dalam air. Gula pasir diperoleh dari PG.
Gondang Baru dan PG. Tasik Madu serta diimport dari Thailand, Singapura,
Australia dan Korea.
7. Penghasil Minyak Kelapa, Minyak Kedelai, dan Minyak Palem
8. Pabrik Minyak Nabati
Minyak nabati meliputi: minyak kelapa, minyak kacang atau minyak kedelai,
dan minyak palem yang diperlukan sebagai pengganti asam lemak tak jenuh.
Pembelian semua jenis minyak dilakukan di Semarang yang dicampur oleh PT.
Kimia Farma Semarang.
9. Penghasilan Vitamin dan Mineral
Vitamin merupakan Nutrient Essensial untuk menjaga kesehatan. Vitamin yang
ditambahkan antara lain vitamin A, B, B2, B6, B12, C dan Vitamin D. Mineral
yang digunakan antara lain FeSO47H2O, ZnSO4, K3 Sitrat, Ca(OH)2,
Ca3(PO4)2, MgCl26H2O. Bahan ini diimport dari pabrik Rosche Swiss melalui

6
perwakilan Hongkong dan dari Takeda Jepang melalui agen PT. Enseval
Kanada.
10. Distributor
Penyalur produk garmen dari PT. Pan Brothers Tbk yang kemudian akan
dipasarkan kembali baik di dalam negeri maupun luar negeri.

11. Retail
Retail atau yang dikenal istilah toko adalah tempat yang menjual atua
memasarkan produk kepada konsumen akhir.
12. Konsumen (End User)
Konsumen atau pemakai akhir adalah orang yang memakai barang atau jasa,
dalam hal ini produk pakaian dan celana yang telah dijual oleh retailer.

D. GAMBARKAN SKEMA YANG DIBENTUK DALAM SUPPLY CHAIN

E. ALIRAN FISIK/BARANG
F. ALIRAN PEMBAYARAN/UANG
G. ALIRAN INFORMASI
H. DAFTAR PUSTAKA
A. GAMBARKAN SKEMA YANG DIBENTUK DALAM SUPPLY CHAIN
Gambar skema yang dibentuk dalam supply chain di PT. Pan Brothers Tbk dapat
dilihat pada Gambar 3.

7
Gambar 3 Skema yang dibentuk dalam supply chain di PT. Pan Brothers Tbk

8
Keterangan:
1 : Penghasil kapas
2 : Penghasil kuningan
3 : Penghasil kertas
4 : Penghasil kayu
5 : Pabrik tekstil
6 : Pabrik zipper
7 : Pabrik kancing
8 : Pabrik kardus
9 : Pabrik garmen
10 : Distirbutor
11 : Retail
12 : Konsumen
Dalam sistem rantai pasok produk garmen ini diawali dari penghasil bahan
mentah seperti penghasil kapas akan mengirimkan kapas kepada pabrik tekstil.Pabrik
tekstil akan mengolah serat kapas untuk menjadi benang dan kain katun sebagai bahan
baku produksi pakaian dan celana. Penghasil kuningan akan mengirimkan bahan
kuningan kepada pabrik zipper dan penghasil kertas akan mengirimkan bahan kertas
kepada pabrik kancing yang keduanya akan diolah menjadi bahan penunjang produk
garmen. Sedangkan penghasil kayu akan mengirimkan bahan tersebut kepada pabrik
kardus untuk diolah menjadi media pengemas produk jadi ketika akan dipasarkan.
Bahan baku pada pabrik tekstil, pabrik zipper, pabrik kancing, dan pabrik kardus
kemudian dikirim kepada pabrik garmen. Seluruh bahan tersebut, baik bahan baku
utama maupun bahan penunjang hingga pengemasan akan diproses oleh pabrik
garmen. Barang jadi yang sudah siap dijual akan dikirim kepada distributor seperti
pihak Uniqlo, Adidas, Polo Ralph Laurent, Prada, Disney, FILA, IKEA, dll.
Distributor-distributor tersebut akan mengirimkan produk kepada retail atau toko-toko
yang pada akhirnya akan dibeli oleh konsumen.

B. ALIRAN FISIK/BARANG
Aliran fisik atau barang dalam manajemen rantai pasok bergerak dari hulu
(sisi upstream) menuju hilir (sisi downstream). Hal ini ditunjukkan dengan adanya
transformasi dari bahan mentah yang diolah menjadi bahan baku sampai berbentuk
produk jadi untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pada PT. Pan Brothers Tbk aliran

9
barang diawali dari bahan-bahan mentah seperti kapas yang ditanam dan
dibudidayakan oleh petani kapas, kuningan dari penghasil kuningan, kertas dari
penghasil kertas, dan kayu dari penghasil kayu dimana masing-masing mengolah
bahan tersebut untuk memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Serat kapas akan
dikirimkan ke pabrik tekstil yang kemudian akan diolah menjadi benang dan kain
katun sebagai bahan baku garmen. Kuningan akan dikirim ke pabrik zipper sedangkan
kertas akan dikirim ke pabrik kancing dimana kedua bahan tersebut diolah menjadi
aksesoris garmen. Bahan kayu akan dikirim ke pabrik kardus untuk diolah sebagai
media pengemasan produk jadi. Seluruh bahan baku tersebut kemudian dikirim ke
pabrik garmen, dalam hal ini PT. Pan Brothers Tbk yang akan mengolah bahan baku
utama yaitu kain katun menjadi pakaian maupun celana dengan bahan baku
penunjang seperti benang, aksesoris, dan bahan pengemas. Produk yang telah dikemas
akan dikirimkan ke distributor untuk selanjutnya dikirim ke retail-retail baik dalam
negeri atau pun luar negeri. Pada retail-retail tersebut, produk akan dijual kepada
pemakai akhir atau dengan kata lain konsumen. Aliran fisik atau barang ditunjukkan
pada Gambar 4 sebagai berikut.

Gambar 4 Aliran Barang

C. ALIRAN PEMBAYARAN/UANG
Berbeda dengan aliran barang, alirang uang akan bergerak mulai dari bagian
hilir menuju hulu. Aliran ini dapat berbentuk invoice, cek, dan lain-lain. Aliran uang
diawali dari konsumen yang membeli garmen atau produk pakaian dan celana pada
retailer. Dari retailer akan memberikan pembayaran kepada distributor sebagai
penyalur barang yang menjual kembali produk-produk dari pabrik garmen. Kemudian
uang akan mengalir dari distributor menuju pabrik garmen yang selanjutnya akan
mengalir menuju pabrik-pabrik pengolah bahan baku seperti pabrik tekstil, pabrik
zipper, pabrik kancing, dan pabrik kardus. Aliran uang kemudian akan diteruskan oleh
pabrik-pabrik ini menuju penghasil bahan mentah. Aliran uang ditunjukkan pada
Gambar 5 sebagai berikut.

10
Gambar 5 Aliran Uang

D. ALIRAN INFORMASI
Aliran informasi memiliki bentuk aliran yang berbeda pula dengan aliran
barang dan aliran uang. Aliran ini dapat bergerak baik dari hulu ke hilir atau
sebaliknya yaitu hilir ke hulu. Dalam manajemen rantai pasok PT. Pan Brothers Tbk
pabrik garmen dan distributor membutuhkan informasi jumlah permintaan dari
konsumen melalui toko-toko atau retail yang menjual produk. Pabrik pengolah bahan
mentah menjadi bahan baku seperti pabrik tekstil, pabrik zipper, pabrik kancing, dan
pabrik kardus juga memerlukan informasi jumlah permintaan yang harus dipenuhi
dari pabrik garmen. Pabrik pengolah bahan mentah ini juga akan memberikan
informasi kebutuhan bahan mentah kepada penghasil kapas, penghasil kuningan,
penghasil kertas, dan penghasil kayu. Bagian retail dan distributor memerlukan
informasi mengenai jadwal pengiriman barang atau lead time dari pabrik garmen
untuk menghindari kekosongan persediaan. Selain itu distributor juga membutuhkan
informasi kapasitas produksi pabrik garmen dimana hal tersebut berkaitan dengan
pemenuhan permintaan oleh distributor. Aliran informasi ditunjukkan pada Gambar 6
sebagai berikut.

Gambar 6 Aliran Informasi

E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisis manajemen rantai pasok pada PT. Pan Brothers Tbk
yaitu antara lain:
1. Aliran proses produksi garmen pada perusahaan diawali dengan pengolahan
bahan mentah menjadi bahan baku oleh pihak-pihak yang telah menjalin
kerjasama dengan PT. Pan Brothers Tbk. Bahan baku tersebut kemudian
diolah oleh perusahaan untuk menjadi produk garmen yang siap dipasarkan.
Pengolahan ini meliputi tahap bagian Warehouse, Quality Control Fabric,
Departemen Preparation termasuk proses cutting, numbering, kemudian

11
menuju Distribution Center, lalu diproses di Departemen Produksi yang
meliputi proses sewing, dan pengemasan.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain antara lain penghasil kapas,
penghasil kuningan, penghasil kertas, penghasil kayu, pabrik tekstil, pabrik
zipper, pabrik kancing, pabrik kardus, pabrik garmen, distributor, retailer/toko,
dan konsumen atau end user.
3. Skema yang dibentuk dari sistem rantai pasok diawali dari setiap penghasil
bahan mentah mengirimkan barang kepada pengolah untuk menjadi bahan
baku. Seluruh bahan baku beserta komponen penunjang dikirimkan kepada
pabrik garmen untuk diproses menjadi produk pakaian atau celana. Produk
yang siap dipasarkan tersebut kemudian dikirimkan kepada distributor untuk
kemudian disalurkan atau dijual kembali kepada retail. Melalui retail/toko
konsumen akan membeli barang tersebut. Peran konsumen merupakan
pemakai akhir dalam sistem rantai pasok.
4. Aliran fisik/barang mengalir dari hulu ke hilir, aliran uang mengalir dari hilir
ke hulu, sedangkan aliran informasi dapat mengalir dari hulu ke hilir maupun
hilir ke hulu.

F. DAFTAR PUSTAKA
Putri, M. A., 2017, Laporan Kerja Praktek di PT. Pan Brothers Tbk,
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yoagyakarta.

Rokhmah, F., 2017, Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Management
(SCM)?, Online, Tersedia:
http://terastani.faperta.ugm.ac.id/2017/06/apa-yang-dimaksud-dengan-
supply-chain-management/, Diakses 8 September 2019.

Susanto, D., ______, Analisa Aliran Logistik, Online, Tersedia:


https://www.academia.edu/28823184/Analisa_Aliran_Logistik,
Diakses 8 September 2019.

DAFTAR PUSTAKA

12
Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT Bumi
Aksara,2001.
PT Pupuk Indonesua. Annual Report Pupuk Indonesia. Jakarta. 2018
H, Septian. 2015. MSDM Pengujian Seleksi Kelas Karyawan dalam.
S, Aldina. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia

13

Anda mungkin juga menyukai