1
Logo PT SGM dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.
2
3. Berkontribusi aktif melalui kerjasama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan program sosial berkelanjutan yang berfokus untuk
meningkatkan status gizi ibu dan anak.
4. Menghasilkan pertumbuhan perseroan yang berkesinambungan melalui
sistem manajemen berkualitas tinggi dan pendekatan inovatif dalam budaya
integritas tinggi.
5. Mengutamakan kepuasan seluruh stakeholders.
PT. Sarihusada Generasi Mahardhika memiliki beberapa produk yang
diproduksi, diantaranya adalah:
1. Lactamil merupakan susu untuk ibu hamil dan menuyusui yang dilengkapi
dengan ADIK+ (Lactamil Inisis, Lactamil Pregnasis, Lactamil Lactasis)
2. SGM Eksplor merupakan susu untuk ibu hamil & menyusui dan anak dengan
formula presinutrisi+ dengan zat-zat gizi yang saling mendukung (SGM
Eksplor 1PLUS, SGM Eksplor 3PLUS, SGM Eksplor 5PLUS, SGM Eksplor
Soya, SGM Eksplor PHPro, SGM Eksplor 1PLUS dengan Buah & Sayur,
SGM Eksplor 3PLUS dengan Buah & Sayur)
3. SGM Bunda merupakan minuman khusus ibu hamil selama masa kehamilan
(SGM Bunda Hamil & Menyusui)
3
pesanan material dari Departemen Preparation, maka bahan baku yang akan
didistribusikan ke departemen tersebut sebelumnya dikirim terlebih dahulu ke Quality
Control. Pada bagian ini, tepung dan bahan penunjang lainnya akan dikenai proses
inspeksi. Jika bahan baku dikatakan lolos inspeksi maka bahan tersebut dapat
dilanjutkan menuju proses berikutnya ke Distribution Center.
Seluruh kain yang telah melewati tahap Quality Contol akan dikumpulkan dan
dikirimkan ke Distribution Center. Distribution Center merupakan pusat pengiriman
bahan mentah dan komponen-komponen produk yang siap diproduksi menjadi kaleng
biscuit dan isinya. Bahan yang sudah siap untuk di proses tersebut dipisahkan
berdasarkan satuan kebutuhan pada masing-masing lini produksi kemudian dikirim ke
Departemen Produksi bagian mixing untuk dicampurkan dan ovening secara
keseluruhan bahan di line yang telah ditentukan. Selanjutnya bahan tersebut akan
melalui beberapa tahap pemeriksaan kembali seperti pemeriksaan keretakan kaleng dan
pemeriksaan keutuhan biskuit. Biskuit yang lolos QC kemudian dikemas dalam kardus
dan disimpan di gudang untuk menunggu proses distribusi.
4
Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, di
mana biasanya menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan
pedagang besar dalam jumlah besar.
Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem manajemen rantai pasok atau Supply
Chain Management (SCM):
1. Penghasil bijih plastik
5
Penghasil kapas adalah petani yang menanam dan membudiyakan kapas. Bahan
mentah kapas ini akan digunakan untuk pembuatan kain katun dan benang
sebagai bahan baku garmen.
2. Pabrik plastik
Pabrik kancing akan memproses kertas menajdi kancing. Kancing ini akan
menjadi aksesoris dalam pakaian maupun celana.
3. Penghasil susu segar
PT. SGM menerima setoran susu segar dari KUD Warga Mulya Yogyakarta,
UPP Kaliurang, KUD Pakem Yogyakarta, KUD Sari Murni Yogyakarta, KUD
Puspita Sari Klaten, KUD Jatinom Klaten, KUD Karangnongko Klaten, KUD
Cepogo Boyolali, KUD Musuk Boyolali, dan KUD Supraba Purwokerto.
Koperasi Unit Desa (KUD) tersebut tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu
Indonesia (GKSI).
4. Pabrik skim milk powder
Merupakan bahan susu bubuk non fat yang mengandung protein dan laktosa.
Skim berbentuk bubuk diimport dari New Zealand, Eropa (Jerman, Belanda,
Inggris, Perancis) dan Amerika.
5. Penghasil Tebu
6. Pabrik Gula
Merupakan sumber karbohidrat yang digunakan untuk pembakaran dan mudah
diserap oleh usus halus dan mudah larut dalam air. Gula pasir diperoleh dari PG.
Gondang Baru dan PG. Tasik Madu serta diimport dari Thailand, Singapura,
Australia dan Korea.
7. Penghasil Minyak Kelapa, Minyak Kedelai, dan Minyak Palem
8. Pabrik Minyak Nabati
Minyak nabati meliputi: minyak kelapa, minyak kacang atau minyak kedelai,
dan minyak palem yang diperlukan sebagai pengganti asam lemak tak jenuh.
Pembelian semua jenis minyak dilakukan di Semarang yang dicampur oleh PT.
Kimia Farma Semarang.
9. Penghasilan Vitamin dan Mineral
Vitamin merupakan Nutrient Essensial untuk menjaga kesehatan. Vitamin yang
ditambahkan antara lain vitamin A, B, B2, B6, B12, C dan Vitamin D. Mineral
yang digunakan antara lain FeSO47H2O, ZnSO4, K3 Sitrat, Ca(OH)2,
Ca3(PO4)2, MgCl26H2O. Bahan ini diimport dari pabrik Rosche Swiss melalui
6
perwakilan Hongkong dan dari Takeda Jepang melalui agen PT. Enseval
Kanada.
10. Distributor
Penyalur produk garmen dari PT. Pan Brothers Tbk yang kemudian akan
dipasarkan kembali baik di dalam negeri maupun luar negeri.
11. Retail
Retail atau yang dikenal istilah toko adalah tempat yang menjual atua
memasarkan produk kepada konsumen akhir.
12. Konsumen (End User)
Konsumen atau pemakai akhir adalah orang yang memakai barang atau jasa,
dalam hal ini produk pakaian dan celana yang telah dijual oleh retailer.
E. ALIRAN FISIK/BARANG
F. ALIRAN PEMBAYARAN/UANG
G. ALIRAN INFORMASI
H. DAFTAR PUSTAKA
A. GAMBARKAN SKEMA YANG DIBENTUK DALAM SUPPLY CHAIN
Gambar skema yang dibentuk dalam supply chain di PT. Pan Brothers Tbk dapat
dilihat pada Gambar 3.
7
Gambar 3 Skema yang dibentuk dalam supply chain di PT. Pan Brothers Tbk
8
Keterangan:
1 : Penghasil kapas
2 : Penghasil kuningan
3 : Penghasil kertas
4 : Penghasil kayu
5 : Pabrik tekstil
6 : Pabrik zipper
7 : Pabrik kancing
8 : Pabrik kardus
9 : Pabrik garmen
10 : Distirbutor
11 : Retail
12 : Konsumen
Dalam sistem rantai pasok produk garmen ini diawali dari penghasil bahan
mentah seperti penghasil kapas akan mengirimkan kapas kepada pabrik tekstil.Pabrik
tekstil akan mengolah serat kapas untuk menjadi benang dan kain katun sebagai bahan
baku produksi pakaian dan celana. Penghasil kuningan akan mengirimkan bahan
kuningan kepada pabrik zipper dan penghasil kertas akan mengirimkan bahan kertas
kepada pabrik kancing yang keduanya akan diolah menjadi bahan penunjang produk
garmen. Sedangkan penghasil kayu akan mengirimkan bahan tersebut kepada pabrik
kardus untuk diolah menjadi media pengemas produk jadi ketika akan dipasarkan.
Bahan baku pada pabrik tekstil, pabrik zipper, pabrik kancing, dan pabrik kardus
kemudian dikirim kepada pabrik garmen. Seluruh bahan tersebut, baik bahan baku
utama maupun bahan penunjang hingga pengemasan akan diproses oleh pabrik
garmen. Barang jadi yang sudah siap dijual akan dikirim kepada distributor seperti
pihak Uniqlo, Adidas, Polo Ralph Laurent, Prada, Disney, FILA, IKEA, dll.
Distributor-distributor tersebut akan mengirimkan produk kepada retail atau toko-toko
yang pada akhirnya akan dibeli oleh konsumen.
B. ALIRAN FISIK/BARANG
Aliran fisik atau barang dalam manajemen rantai pasok bergerak dari hulu
(sisi upstream) menuju hilir (sisi downstream). Hal ini ditunjukkan dengan adanya
transformasi dari bahan mentah yang diolah menjadi bahan baku sampai berbentuk
produk jadi untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pada PT. Pan Brothers Tbk aliran
9
barang diawali dari bahan-bahan mentah seperti kapas yang ditanam dan
dibudidayakan oleh petani kapas, kuningan dari penghasil kuningan, kertas dari
penghasil kertas, dan kayu dari penghasil kayu dimana masing-masing mengolah
bahan tersebut untuk memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Serat kapas akan
dikirimkan ke pabrik tekstil yang kemudian akan diolah menjadi benang dan kain
katun sebagai bahan baku garmen. Kuningan akan dikirim ke pabrik zipper sedangkan
kertas akan dikirim ke pabrik kancing dimana kedua bahan tersebut diolah menjadi
aksesoris garmen. Bahan kayu akan dikirim ke pabrik kardus untuk diolah sebagai
media pengemasan produk jadi. Seluruh bahan baku tersebut kemudian dikirim ke
pabrik garmen, dalam hal ini PT. Pan Brothers Tbk yang akan mengolah bahan baku
utama yaitu kain katun menjadi pakaian maupun celana dengan bahan baku
penunjang seperti benang, aksesoris, dan bahan pengemas. Produk yang telah dikemas
akan dikirimkan ke distributor untuk selanjutnya dikirim ke retail-retail baik dalam
negeri atau pun luar negeri. Pada retail-retail tersebut, produk akan dijual kepada
pemakai akhir atau dengan kata lain konsumen. Aliran fisik atau barang ditunjukkan
pada Gambar 4 sebagai berikut.
C. ALIRAN PEMBAYARAN/UANG
Berbeda dengan aliran barang, alirang uang akan bergerak mulai dari bagian
hilir menuju hulu. Aliran ini dapat berbentuk invoice, cek, dan lain-lain. Aliran uang
diawali dari konsumen yang membeli garmen atau produk pakaian dan celana pada
retailer. Dari retailer akan memberikan pembayaran kepada distributor sebagai
penyalur barang yang menjual kembali produk-produk dari pabrik garmen. Kemudian
uang akan mengalir dari distributor menuju pabrik garmen yang selanjutnya akan
mengalir menuju pabrik-pabrik pengolah bahan baku seperti pabrik tekstil, pabrik
zipper, pabrik kancing, dan pabrik kardus. Aliran uang kemudian akan diteruskan oleh
pabrik-pabrik ini menuju penghasil bahan mentah. Aliran uang ditunjukkan pada
Gambar 5 sebagai berikut.
10
Gambar 5 Aliran Uang
D. ALIRAN INFORMASI
Aliran informasi memiliki bentuk aliran yang berbeda pula dengan aliran
barang dan aliran uang. Aliran ini dapat bergerak baik dari hulu ke hilir atau
sebaliknya yaitu hilir ke hulu. Dalam manajemen rantai pasok PT. Pan Brothers Tbk
pabrik garmen dan distributor membutuhkan informasi jumlah permintaan dari
konsumen melalui toko-toko atau retail yang menjual produk. Pabrik pengolah bahan
mentah menjadi bahan baku seperti pabrik tekstil, pabrik zipper, pabrik kancing, dan
pabrik kardus juga memerlukan informasi jumlah permintaan yang harus dipenuhi
dari pabrik garmen. Pabrik pengolah bahan mentah ini juga akan memberikan
informasi kebutuhan bahan mentah kepada penghasil kapas, penghasil kuningan,
penghasil kertas, dan penghasil kayu. Bagian retail dan distributor memerlukan
informasi mengenai jadwal pengiriman barang atau lead time dari pabrik garmen
untuk menghindari kekosongan persediaan. Selain itu distributor juga membutuhkan
informasi kapasitas produksi pabrik garmen dimana hal tersebut berkaitan dengan
pemenuhan permintaan oleh distributor. Aliran informasi ditunjukkan pada Gambar 6
sebagai berikut.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisis manajemen rantai pasok pada PT. Pan Brothers Tbk
yaitu antara lain:
1. Aliran proses produksi garmen pada perusahaan diawali dengan pengolahan
bahan mentah menjadi bahan baku oleh pihak-pihak yang telah menjalin
kerjasama dengan PT. Pan Brothers Tbk. Bahan baku tersebut kemudian
diolah oleh perusahaan untuk menjadi produk garmen yang siap dipasarkan.
Pengolahan ini meliputi tahap bagian Warehouse, Quality Control Fabric,
Departemen Preparation termasuk proses cutting, numbering, kemudian
11
menuju Distribution Center, lalu diproses di Departemen Produksi yang
meliputi proses sewing, dan pengemasan.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain antara lain penghasil kapas,
penghasil kuningan, penghasil kertas, penghasil kayu, pabrik tekstil, pabrik
zipper, pabrik kancing, pabrik kardus, pabrik garmen, distributor, retailer/toko,
dan konsumen atau end user.
3. Skema yang dibentuk dari sistem rantai pasok diawali dari setiap penghasil
bahan mentah mengirimkan barang kepada pengolah untuk menjadi bahan
baku. Seluruh bahan baku beserta komponen penunjang dikirimkan kepada
pabrik garmen untuk diproses menjadi produk pakaian atau celana. Produk
yang siap dipasarkan tersebut kemudian dikirimkan kepada distributor untuk
kemudian disalurkan atau dijual kembali kepada retail. Melalui retail/toko
konsumen akan membeli barang tersebut. Peran konsumen merupakan
pemakai akhir dalam sistem rantai pasok.
4. Aliran fisik/barang mengalir dari hulu ke hilir, aliran uang mengalir dari hilir
ke hulu, sedangkan aliran informasi dapat mengalir dari hulu ke hilir maupun
hilir ke hulu.
F. DAFTAR PUSTAKA
Putri, M. A., 2017, Laporan Kerja Praktek di PT. Pan Brothers Tbk,
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yoagyakarta.
Rokhmah, F., 2017, Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Management
(SCM)?, Online, Tersedia:
http://terastani.faperta.ugm.ac.id/2017/06/apa-yang-dimaksud-dengan-
supply-chain-management/, Diakses 8 September 2019.
DAFTAR PUSTAKA
12
Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit PT Bumi
Aksara,2001.
PT Pupuk Indonesua. Annual Report Pupuk Indonesia. Jakarta. 2018
H, Septian. 2015. MSDM Pengujian Seleksi Kelas Karyawan dalam.
S, Aldina. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
13