Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANALISIS KEGAWATDARURATAN KASUS TENGGELAM DENGAN

METODE PICOT

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Dosen Pengampu:

Yulia Indah Permata Sari S.Kep.,Ners.,M.Kep.

DISUSUN OLEH:

Nama : Riska Aprilia

Nim : G1B120031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufik, rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapau untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah tentang “Makalah Analisis Kegawatdaruratan Kasus Tenggelam
Dengan Metode PICOT ”.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu metode pembelajaran pada mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun
makalah ini baik dari segi moral dan materil.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata, kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha
kita. Aamiin. Dan akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
pembaca. Terima kasih.

Jambi,08 Maret 2023

Riska Aprilia
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman (submersion/ immersion)


yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam. Apabila korban
mampu selamat dalam waktu kurang dari 24 jam maka disebut dengan istilah near drowning.
Dalam sepuluh tahun terakhir, lebih dari 50.000 orang meninggal akibat tenggelam di
Amerika Serikat, dan merupakan penyebab kematian terbanyak ke-4 akibat kecelakaan secara
umum (Colquhoun, 2004). Berdasarkan data statistik yang diambil dari halaman website e-
medicine, golongan lelaki adalah tiga kali lebih sering mati akibat tenggelam berbanding
golongan wanita. Kita juga tidak banyak mendengar berita tentang anak yang tenggelam di
kolam renang. Hampir setiap saat, terutama pada saat musim liburan, di objek wisata laut.
Banyak terjadi kasus wisatawan yang tenggelam, karena akibat air pasang atau kecerobohan
diri wisatawan tersebut. Selain itu, kasus tenggelam yang lainnya adalah akibat buruknya
transportasi laut di Indonesia. Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan
masalah pernapasan dan kardiovaskuler yang penanganannya memerlukan penyokong
kehidupan jantung dasar dengan menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui
resusitasi, dan mencegah insufisiensi. Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam
sebaiknya memastikan terlebih dahulu kesadaran, system pernapasan, denyut nadi, dan proses
observasi dan interaksi yang konstan dengan korban. Korban tenggelam merupakan salah
satu kegawatdaruratan yang perlu penanganan segera (Chin, 2003).

Permasalahan yang dirumuskan yaitu rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam


penanganan kegawatdaruratan tenggelam pada pengunjung dan upaya antisipasi yang dapat
dilakukan di tempat untuk mencegah resiko kecelakaan tenggelam pada pengunjung kolam.
Oleh karena itu pemberian edukasi kesehatan merupakan salah satu alternatif yang dapat
diberikan, untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai penanganan
kegawatdaruratan tenggelam dan upaya antisipasi yang dapat dilakukan di rumah untuk
mencegah resiko kecelakaan tenggelam pada pengunjung. Pemberdayaan masyarakat
merupakan proses pembangunan untuk meningkatkan kualitas kesehatan baik promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk memperbaiki situasi dan kondisi resiko korban
tengelam pada pengunjung, petugas penjaga kolam harus berinisiatif untuk memulai proses
kegiatan sosial tersebut
BAB 2

ANALISA JURNAL

2.1 Analisis Jurnal

Judul Jurnal 1 :

Sosialisasi Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam bagi Petugas Penjaga di Kolam
Renang Siharang-Karang, Kota Padangsidimpuan

A. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini berupa metode pendidikan
kesehatan. Panitia pelaksana terdiri dari : ketua tim dan anggota yang berasal dari
dosen dan mahasiswa program studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas
Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan. Metode ini dipilih
karena sesuai dengan permasalahan
petugas penjaga kolam yaitu belum menguasai panduan penanganan
kegawatdaruratan pada kasus tenggelam dengan benar. Petugas penjaga kolam juga
belum paham dalam menangani korban yang mempunyai masalah sumbatan jalan
nafas (airway), masalah pernapasan (breathing), masalah pembuluh darah dan jantung
(circulation), masalah penurunan tingkat kesadaran (disability), dan masalah
deformitas trauma (exposure). Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
ini dibagi menjadi beberapa tahap antara lain: persiapan, pelaksanaan, penyusunan
laporan, dan terakhir adalah tahap publikasi. Uraian kegiatan pada tahap-tahap
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan , Tahap persiapan meliputi: koordinasi dengan petugas penjaga
kolam untuk kesediaan kerjasama dalam program pengabdian kepada masyarakat,
menyusun jadwal kegiatan, dan melakukan pembagian tugas tim pelaksana. Ketua
bertugas menjelaskan maksud dan tujuan, pelaksanaan, dan evaluasi pengabdian
kepada masyarakat sedangkan anggota bertugas melaksanakan dan evaluasi
pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa bertugas membantu pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat.
2. Tahap Pelaksanaan, Tahap pelaksanaan meliputi: pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ke mitra berupa kegiatan pelatihan penanganan korban gawat
darurat melalui Basic Life Support (BLS) pada kasus balita tenggelam, dan
melakukan evaluasi hasil pelatihan. Rincian tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, yaitu: pendaftaran peserta, pembukaan, menjelaskan tujuan
kegiatan, pre-test materi keperawatan gawat darurat pada kasus balita tenggelam, Tim
melakukan pre-test materi pelatihan gawat darurat, tujuan pre-test adalah untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta tentang BLS dan penanganan pasien atau
korban pada kondisi gawat darurat pada kasus balita tenggelam, Pemaparan materi
pelatihan pertolongan gawat darurat Basic Life Support (BLS).

B. Hasil dan Pembahasan


Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 April 2019 yang dilaksanakan oleh Ns.
Febrina Angraini Simamora, M.Kep dan Ns. Fahrizal Alwi, M.Kep serta kelompok
mahasiswa prodi keperawatan program sarjana semester VI yang sedang mengikuti
perkuliahan kegawatdaruratan. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan
diantaranya meliputi; jumlah peserta yang hadir ada 5 orang beserta pemilik kolam.
Secara umum peserta tampak antusias dengan materi yang disampaikan, hal ini
ditunjukkan dengan selama materi disampaikan peserta memperhatikan, diakhir
kegiatan beberapa peserta menyampaikan pertanyaan - pertanyaan dan peserta dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan pada akhir acara. Dari kegiatan ini didapatkan
beberapa data terkait pengetahuan peserta baik sebelum maupun sesudah mendapat
pelatihan kesehatan tentang materi. Perbandingan tingkat pengetahuan peserta
sebelum dan sesudah mendapat pelatihan ini merupakan evaluasi jangka pendek
terhadap capaian tujuan kegiatan yaitu berupa peningkatan pengetahuan peserta
terhadap materi yang disampaikan yaitu tentang materi.
Peserta juga dapat mendemonstrasikan kembali tindakan pertolongan pertama yang
dilakukan pada korban tenggelam sesuai dengan materi yang sudah dipraktekkan oleh
penyaji sebelumnya, berupa Penanganan yang dilakukan pada korban tenggelam di
tempat kejadian meliputi menyelamatkan korban dari air, pemberian nafas bantuan,
kompresi dada, membersihkan muntahan yang memungkinkan terjadinya sumbatan
jalan nafas, mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh dan transportasi korban ke
fasilitas gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan pemantauan.
Kegiatan ini memberi bekal dan melatih para petugas penjaga kolam agar memiliki
keterampilan yang baik dalam memberikan pertolongan pertama dalam keadaan
gawat darurat korban tenggelam.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Gobel et al., 2014) bahwa tingkat pengetahuan
masyarakat nelayan tentang penanganan pertama korban tenggelam air lautsebelum
diberikan pendidikan kesehatan di nyatakan sebagian besar kurang
pengetahuan.Tingkat pengetahuan masyarakat nelayan tentang penanganan pertama
korban tenggelam air laut sesudah di berikan pendidikan kesehatan mengalami
peningkatan yang signifikan yang sebagian besar menjadi baik.

C. Analisa PICOT
Judul Jurnal :
Sosialisasi Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam bagi Petugas Penjaga di Kolam
Renang Siharang-Karang, Kota Padangsidimpuan.

1. POPULASI
pelaksanaan kegiatan pelatihan diantaranya meliputi; jumlah peserta yang hadir ada 5
orang beserta pemilik kolam. Secara umum peserta tampak antusias dengan materi
yang disampaikan, hal ini ditunjukkan dengan selama materi disampaikan peserta
memperhatikan, diakhir kegiatan beberapa peserta menyampaikan pertanyaan -
pertanyaan dan peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pada akhir acara.

2. INTERVENSI
kegiatan pada tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan , Tahap persiapan meliputi: koordinasi dengan petugas penjaga
kolam untuk kesediaan kerjasama dalam program pengabdian kepada
masyarakat, menyusun jadwal kegiatan, dan melakukan pembagian tugas tim
pelaksana. Ketua bertugas menjelaskan maksud dan tujuan, pelaksanaan, dan
evaluasi pengabdian kepada masyarakat sedangkan anggota bertugas
melaksanakan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa bertugas
membantu pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
2. Tahap Pelaksanaan, Tahap pelaksanaan meliputi: pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ke mitra berupa kegiatan pelatihan penanganan
korban gawat darurat melalui Basic Life Support (BLS) pada kasus balita
tenggelam, dan melakukan evaluasi hasil pelatihan. Rincian tahap pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu: pendaftaran peserta, pembukaan,
menjelaskan tujuan kegiatan.

3. COMPARISON
Dari kegiatan ini didapatkan beberapa data terkait pengetahuan peserta baik
sebelum maupun sesudah mendapat pelatihan kesehatan tentang materi.
Perbandingan tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mendapat
pelatihan ini merupakan evaluasi jangka pendek terhadap capaian tujuan kegiatan
yaitu berupa peningkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang disampaikan
yaitu tentang materi.

4. OUT CAME
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Gobel et al., 2014) bahwa tingkat
pengetahuan masyarakat nelayan tentang penanganan pertama korban tenggelam
air lautsebelum diberikan pendidikan kesehatan di nyatakan sebagian besar
kurang pengetahuan.Tingkat pengetahuan masyarakat nelayan tentang
penanganan pertama korban tenggelam air laut sesudah di berikan pendidikan
kesehatan mengalami peningkatan yang signifikan yang sebagian besar menjadi
baik.

5. TIME
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 April 2019 bertempat di di Kolam
Renang Siharang-Karang, Kota Padangsidimpuan.

D. Metode Telusur Artikel


Penelusuran artikel yang dilakukan dengan menggunakan situs indeks
nasional maupun internasional antara lain :
 Google Scholar
 Google Cendikia
 Research Gate

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini berupa metode


pendidikan kesehatan. Panitia pelaksana terdiri dari : ketua tim dan
anggota yang berasal dari dosen dan mahasiswa program studi
Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa
Royhan di Kota Padangsidimpuan.

Kata kunci : pertolongan pertama, korban tenggelam, bantuan hidup dasa

Alur bagan telusur artikel yaitu dengan cara:


a. Pastikan terhubung dengan internet
b. Buka aplikasi internet dan ketik alamat webside sesui dengan
pencarian jurnal yang di inginkan
c. Masukan password dan username bila dibutuhkan.
d. Kata kunci : pertolongan pertama, korban tenggelam, bantuan hidup dasa
e. Cari jurnal yang sesuai dengan karya tulis yang akan dibuat

f. Download artikel atau jurnal yang relevan


g. Analisis jurnal yang akan digunakan dengan menggunakan analisis
PICOT

E. ANALISIS ARTIKEL

Artikel atau jurnal penelitian yang sudah ada akan menjadi dasar dalam
pembuatan studi kasus ini dan telah peneliti analisis. Hasil metode yang
digunakan dari penelitian yang sudah di analisis telah sesuai dan hasil dari
penelitian valid. Alat ukur yang digunakan adalah post test and pre test
Hasil dari analisis jurnal penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan dan
memberikan dampak positif pada masyarakat .
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan angka
keselamatan korban gawat darurat karena mendapat pertolongan pertama yang
tepat sebelum sampai di tempat layanan kesehatan dan mendapat penanganan
lanjutan.
2.2 Analisa Jurnal
Judul Jurnal : Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penanganan Pertama
Korban Tenggelam Air Laut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat
Nelayan di Desa Bolang Itang Kabupaten Bolang Mongondow Utara

A. Metedologi Penelitian
Jenis penelitian adalah PraEksperimental dengan Desain one group pre-
post test yakni suatu rancangan penelitian dengan melibatkan dua
pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau
perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi
perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan setelah perlakuan.
Dasar pemikirannya sederhana, yaitu bahwa apabila suatu perlakuan tidak
memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol (Trihendradi,
2009). Pada penelitian ini populasinya yaitu 90 orang yang berprofesi
sebagai nelayan yang bertempat tinggal di Desa Bolang Itang II
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
dengan tujuan atau masalah penelitian sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Sampel
dalm penelitian ini adalah 47 sampel yang berada dan tinggal di Desa
Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memenuhi kriteria
sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 Juli 2014
bertempat di Desa Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mongodow Utara.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
lembar kuisioner sebelum diberikan pendidikan keseshatan dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan. Lembar kuisioner terdiri dari 10 item
pertanyaan dan setiap pertanyaan yang benar mendapat skor 1. Dengan 3
kategori penilaian yaitu Baik (8-10), Cukup (8-6), Kurang.
B. Hasil dan Pembahasan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berasal dari wilayah dari
Kabupaten Bolaang Mongondow yang terdiri dari cakupan wilayah :
Kecamatan Bintauna, Kecamatan Bolang Itang Barat, Kecamatan Bolang
Itang Timur, Kecamatan Kaidipang, Kecamatan Pinogaluman, dan
Kecamatan Sangkub. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki
luas wilayah keseluruhan ± 856,86 KM2 dengan penduduk ± 70.762 jiwa,
yang terbagi menurut jenis kelamin Laki-laki 36.061 jiwa dan Perempuan
34.701 jiwa pada tahun 2010. Kecamatan Bolang Itang Barat merupakan
kecamatan yang awalnya yaitu Kecamatan Bolang Itang, Namun dengan
adanya program otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah maka
pada tahun 2009 Kecamatan Bolang Itang dimekarkan menjadi dua
kecamatan yaitu Kecamatan Bolang Itang Timur dan Kecamatan Bolang
Itang Barat. Desa Bolang Itang II terletak di kecamatan BolangItang Barat
yang luas wilayahnya ± 1.75 Km² dengan jumlah penduduk ± 846 jiwa,
dengan wilayah Desa Bolang Itang II sebagian besarnya berada dipesisir
pantai sebagian penduduk berprofesi sebagai nelayan serta aktivitas
penduduk desa berada ditepi pantai.
Hasil penelitian mencakup analisis univariat yaitu umur, jenis kelamin,
pengetahuan Pre-test, dan pengetahuan Post-test sedangkan analisis
bivariat yaitu pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan masyarakat, sebelum dilakukannya pendidikan kesehatan
dalam hal ini Pre-test dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan
dalam hal ini Post-test.

C. Analisa PICOT
1. POPULASI DAN SAMPLE
Populasi : responden pada penelitian adalah nelayan dan aktivitas nya
yang berada di sekitar pantai. ini yaitu 90 orang yang berprofesi
sebagai nelayan yang bertempat tinggal di Desa Bolang Itang II
Kabupaten Bolang Mongondow Utara Kecamatan Bolang.
Sampel : Sampel dalm penelitian ini adalah 47 sampel yang berada dan
tinggal di Desa Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Dimana para responden diberikan soal pretest dan post test dan juga
pendidikan kesehatan mengenai penanganan utama korban tenggelam.

2. INTERVENSI
Jenis penelitian adalah Pra- Eksperimental dengan Desain one group pre-
post test yakni suatu rancangan penelitian dengan melibatkan dua
pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan
tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu
dan pengukuran kedua dilakukan setelah perlakuan. Dasar pemikirannya
sederhana, yaitu bahwa apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh
maka perbedaan rata-ratanya adalah nol.

3. COMPARISON
Perbandingan pada jurnal ini adalah diberikan pendidikan kesehatan
kemudian antar responden satu dan lainnya diberikan soal pre test dan
juga post test.

4. OUT CAME
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa : Tingkat pengetahuan masyarakat nelayan tentang
penanganan pertama korban tenggelam air laut sebelum diberikan pendidikan
kesehatan di nyatakan sebagian besar kurang pengetahuan. Tingkat
pengetahuan masyarakat nelayan tentang penanganan pertama korban
tenggelam air laut sesudah di berikan pendidikan kesehatan mengalami
peningkatan yang signifikan yang sebagian besar menjadi baik. Ada
pengaruh pendidikan kesehatan Tentang Penanganan Pertama Korban
Tenggelam Air Laut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat
Nelayan.
5. TIME
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 Juli 2014 bertempat di Desa
Bolang Itang II Kabupaten Bolaang Mongodow Utara.
D. Metode Telusur Artikel
Penelusuran artikel yang dilakukan dengan meggunakan situs-situs
indeks nasional dan internasional antara lain: Google Scholar atau
Google Cendikia dan ResearchGate, dan library universitas sam
ratulangi
Studi kasus ini menggunakan jurnal penelitian yang membahas tentang
efektivitas pemberian pendidikan kesehatan atau PENDKES mengenai
tentang penanganan utama pada masyarakat yang tenggelam .

Kata kunci yang diguanakan untuk mencari jurnal yang sesuai yaitu
Sink, Health Education
Alur bagan telusur artikel yaitu dengan cara:
a. Pastikan terhubung dengan internet
b. Buka aplikasi internet dan ketik alamat webside sesui
dengan pencarian jurnal yang di inginkan
c. Masukan password dan username bila dibutuhkan.
d. Ketik kata kunci yang akan dicari seperti : Sink, Health
Education
e. Cari jurnal yang sesuai dengan karya tulis yang akan dibuat
f. Download artikel atau jurnal yang relevan
g. Analisis jurnal yang akan digunakan dengan menggunakan
analisis PICOT

E. Analisis Artikel
Artikel atau jurnal penelitian yang sudah ada akan menjadi dasar dalam
pembuatan studi kasus ini dan telah peneliti analisis. Hasil metode yang
digunakan dari penelitian yang sudah di analisis telah sesuai dan hasil dari
penelitian valid. Alat ukur yang digunakan adalah post test and pre test.
Hasil dari analisis jurnal penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan
dan memberikan dampak positif pada masyarakat . Kesimpulan dari
penelitian adalah pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat
memberikan banyak pengetahuan baru kepada masyarakat kemudian
berpengaruh pada penanganan pertama tenggelam juga terhadap
peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya nelayan.
2.3 Analisa Jurnal
Judul Jurnal : Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Tenggelam pada
Nelayan dengan Metode Simulasi

A. Metedologi Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian masayrakat ini menggunakan penyuluhan dengan


metode simulasi. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan nelayan dalam memberikan
pertolongan korban tenggelam yang tepat, maka berdasarkan analisis tim
pengusul serta diberikan solusi yaitu melakukan penyuluhan pertolongan
korban tenggelam dengan metode simulasi kepada nelayan di pantai Watu
Pecak Desa Selok Awar Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang
sejumlah 48 nelayan. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol
kesehatan 3 M yaitu dengan mencuci tangan sebelum memasuki lokasi
pelatihan, memakai masker dan menjaga jarak. Kegiatan telah mendapat
ijin melalui Bankesbangpol Kabupaten Lumajang Nomor:
440/127/427.89.08/2021 tentang Peningkatan Pengetahuan Kesehatan
Masyarakat di Area Pesisir Watu Pecak.

Pre-test dilaksanakan dengan metode pengisian kuesioner form secara


online, pada saat peserta mengisi daftar hadir Soal pre-test disesuaikan
dengan bahasa masyarakat awam yang mana terdiri atas 12 soal dengan
skoring jawaban benar 1, jawaban salah 0 terdiri dari 6 pernyataan positif
dan 6 pernyataan negatif, terkait tentang pertolongan pertama pada korban
tenggelam. Hasil dari pre-test ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman nelayan sebelum diberikan penyuluhan dengan metode
simulasi pertolongan pertama pada korban tenggelam.

Penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang disampaikan,


target dan sasaran, antara lain tim pengusul kegiatan dengan kepakaran
ilmu masing-masing. Materi yang diberikan dalam penyuluhan ini tentang
teknik meminta bantuan saat melihat korban tenggelam, rencana sebelum
melakukan pertolongan, menyiapkan perlatan yang digunakan untuk
membantu korban tenggelam, dan teknik berenang membawa korban

tenggelam. dan langkah-langkah dalam penanganan korban apabila


korban mengalami henti nafas dan henti jantung, dengan melakukan
teknik resusitasi jantung paru (RJP).

B. Hasil dan Pembahasan

Responden mengikuti kegiatan penyuluhan pertolongan pertama korban


tenggelam dengan metode simulasi dengan antusias. Kegiatan ini
dilaksanakan selama kurang lebih 180 menit yang terbagi dalam tiga
tahapan yaitu : tahap pertama pra acara terdiri dari 30 menit awal
dilakukan pengisian daftar hadir dan mengisi kuesioner pre-test dengan
form online, lalu dilanjutkan acara inti terdiri dari 10 menit sambutan dari
ketua paguyuban nelayan, 10 menit sambutan dari tim keris Agroners
Prodi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember, dan 30
menit pemaparan materi pertolongan pertama pada korban tenggelam,
serta dilanjutkan dengan 40 menit simulasi kasus pertolongan pertama
pada korban tenggelam. 30 menit pendampingan kelompok kecil untuk
melatih nelayan mempraktekkan pertolongan pertama pada korban
tenggelam dan teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP), dan terakhir 30
menit melakukan post-test dan pembagian cinderamata berupa APD dan
sabun cuci tangan kepada para responden.

Didapatkan distibusi data demografi responden sebagai berikut; hampir


seluruhnya berjenis kelamin laki laki, sebagian besar berusia diatas 50
tahun, dan hampir seluruh-nya bekerja lebih dari 10 tahun sebagai
nelayan, dan hampir seluruh-nya berpendidikan terakhir Sekolah Dasar.
Berikut hasil analisis uji statistik tingkat pengetahuan responden tentang
pertolongan pertama korban tenggelam
C. Analisa PICOT
1. Populasi
Pelatihan ini kepada nelayan di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar
Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang melakukan sejumlah
48 responden.
laki-laki 40 dan Perempuan 8, untuk usianya
 ≤30 tahun = 8
 31-40 tahun =12
 41-50 tahun= 12
 >50 tahun =16

2. Intervensi
Penelitian ini menggunakan metode simulasi dan melakukan Pre-test
dilaksanakan dengan metode pengisian kuesioner form secara online.
Pemberian kuesioner posttest setelah simulasi berakhir

3. Comparation
Perbandingan pada jurnal ini adalah mereka melakukan pre-test secara
form online,mempraktikan pertama pada korban tenggelam dan teknik
Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan pembagian cinderamata berupa APD
dan sabun cuci tangan kepada para responden.

4. Outcame

Berdasarkan hasil penelitian hasil didapatkan analisis uji statistik


tingkat pengetahuan responden tentang pertolongan pertama korban
tenggelam dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan kemampuan
responden dari sebelum dilakukan pelatihan dan setelah dilakukan
pelatihan.

5. Time
01 – Mei 2022

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hasil kegiatan yang diberikan masih butuh pendampingan khusus bagi peserta
pelatihan penanganan kegawatandaruratan pada korban tenggelam, sehingga upaya
pelatihan ini bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat. Dengan adanya
pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan angka keselamatan korban gawat darurat
karena mendapat pertolongan pertama yang tepat sebelum sampai di tempat layanan
kesehatan dan mendapat penanganan lanjutan.

3.2 SARAN

1. Bagi tenaga kesehatan, khususnya bagi perawat hendaknya mampu menyampaikan


edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat mengenai pertolongan pertama pada
kasus tenggelam
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih mendalam
mengenai dukungan keluargaa terhadap pertolongan pertama pada kasus tenggelam

Anda mungkin juga menyukai