BAMBANG SUDARSONO
i
DASAR-DASAR PNEUMATIK
DAN HIDROLIK DI BIDANG OTOMOTIF
Penulis:
Bambang Sudarsono
ISBN: 978-623-315-995-1
Design Cover:
Arsie Kania Rackma
Layout:
Nofendy Ardyanto
ii
KATA PENGANTAR
Bambang Sudarsono
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB IV PENGAPLIKASIAN DAN PENGOPERASIAN
PERALATAN SISTEM PNEUMATIK DAN HIDROLIK
PADA KENDARAAN RINGAN ............................................38
A. System rem hydraulic .......................................................... 38
B. System kopling hydraulic ................................................... 41
C. Sistem power steering.......................................................... 44
D. Shock absorber ......................................................................47
BAB V PEMELIHARAAN SISTEM PNEUMATIK DAN
HIDROLIK .................................................................................. 50
A. Perawatan Berkala Sistem Hidrolik ...................................50
Kesimpulan hasil pemeriksaan : ........................................52
B. Pemeriksaan dan Pemeliharaan Peralatan Sistem
Hidrolik ................................................................................. 52
Kesimpulan hasil pemeriksaan : ........................................54
C. Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Steering Gear................ 54
D. Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Rumah Roda Gigi,
Penutup Samping dan Poros Output ................................ 59
E. Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Stub Shaft
dan Katup .............................................................................. 61
F. Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Rack Piston
dan Worm Shaft ....................................................................63
BAB VI EVALUASI ............................................................................... 72
A. Tes Teori ................................................................................ 72
B. Tes Praktek ............................................................................72
C. Kunci Jawaban ......................................................................73
D. Lembar Penilaian Praktek ................................................... 74
GLOSARIUM ......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 78
TENTANG PENULIS ...........................................................................79
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Pemeriksaaan Gerak Bebas Pedal Kopling
Pembentukan Busa Dan Tinggi Minyak
Pemasangan Pressure Gauge
Pressure Gauge Saat Katup Terbuka & Tertutup
Shock Absorber Tipe Twin-Tube
Pemeriksaan Kebocoran Sock Absorber
Kebocoran Sock Absorber Tipe Mc Pherson.
Melepaskan Penutup Samping
Melepaskan Rack Piston Dari Rumah Roda Gigi.
Melepaskan Perangkat Control Valve
Melepaskan Bidang Bearing Perangkat Worm Shaft Thrust
Pelindung Poros Output Dan Bearing
Melepaskan Ball Return Guides
Memasang Bola Dan Rack Piston
Memeriksa Worm Dan Piston Preload
Memasang Worm Pada Valve Body
Mengatur Output Shaft Preload
vii
DASAR-DASAR PNEUMATIK
DAN HIDROLIK DI BIDANG OTOMOTIF
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pneumatik
Pneumatik merupakan suatu hal yang berubungan
dengan udara yang terkompresi (Prede, 2000:6). Paling umum
ditemukan, udara terkompresi ini digunakan untuk melakukan
pekerjaan mekanis, yakni untuk menghasilkan gerak mekanik
yang menghasilkan gaya. Gaya gerak pneumatik bertugas untuk
mengkonversikan energi yang tersimpan dalam udara
terkompresi itu menjadi suatu gerakan atau mekanik.
Keunggulan dari udara bertekanan:
1. Ketersediaan, udara praktis terdapat dimana-mana dalam
jumlah yang tidak terbatas.
2. Transportasi, udara yang sangat mudah dapat
ditransportasikan melalui pipa saluran sampai jarak yang
sangat jauh.
3. Penyimpanan, udara bertekanan dari kompresor dapat
disimpan dalam tabung untuk digunakan, sehingga
kompresor tidak perl hidup terus menerus.
4. Temperatur, udara bertekanan relatif tidak peka terhadap
perubahan temperatur. Hal ini menjamin pengoperasian
yang handal, bahkan dalam kondisi yang ekstrim sekalipun.
5. Tahan Ledakan, udara bertekanan tidak mengandung resiko
terbakar atau meledak.
6. Bersih, Udara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih dan
tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
7. Konstruksi, Elemen kerja mempunyaai konstruksi komponen
yang sederhana, dengan demikian harganya murah.
8. Kecepatan, Udara bertekanan merupakan media kerja yang
cepat. Kecepatan yang tinggi dapat tercapai.
9. Pengaturan, Dengan menggunakan komponen-komponen
udara bertekanan, kecepatan dan gaya dapat diatur.
10. Beban Berlebih, Perkakas dan elemen kerja pneumatik akan
tetap aman terhadap beban berlebih yang diberikan.
1
Peralatan akan berhenti tanpa ada kerusakan. Agar dapat
lebih cermat menentukan cakupoan dari aplikasi pnueumatik,
tentu harus pula diketahui kekurangan- kekurangannya:
1. Pengadaan, Udara bertekanan harus dipersiapkan dengan
baik untuk mencegah timbulnya resiko keausan komponen
pneumatik yang terlalu cepat karena partikel debu dan
kondensasi.
2. Mampu dimampatkan, Udara bertekanan dapat
dimampatkan, sehingga tidak mungkin diperoleh kecepatan
piston yang teratur dan konstan.
3. Gaya, Udara bertekanan hanya efisien sampai kebutuhan
gaya tertentu.
4. Gangguan Suara, Udara buangan menimbulkan suara yang
sangat bising. Tetepi maslah ini dapat diatasi dengan
menggunakan peredam suara.
Silinder paling umum digunakan untuk penggerak
pneumatik. Silindersilinder tersebut mempunyai ciri dengan
konstruksi yang kuat, Suatu kisaran atau tipe yang luas, instalasi
yang sederhana, dan harga atau kinerja yang menguntungkan.
Sebagai akibat dari manfaat ini, maka pneunatik digunakan
dalam suatu kisaran aplikasi yang luas. Beberapa dari banyak
aplikasi pneumatik adalah: (1) Penanganan benda kerja (seperti
penjepit, penentu posisi, pemisah, penumpuk, pemutar); (2)
Pengemasan; (3) Pengarsipan; (4) Pembuka dan penutup pintu;
(5) Pembentukan logam (emboss dan presss); (6) Pengecapan.
Dibandingkan dengan bentuk energi yang lain, maka pneumatik
perlu dipertimbangkan sebagai alternatif untuk medi kendali
atau kerja (Croser, 1994:12).
B. Hidrolik
Masalah pemeliharaan pada system hydraulik adalah hal
yang sangat penting untuk menjamin system hidraulik bekerja
dengan benar sesuai prosedur yang ada. Hal ini untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang disebabkan system hidraulik tidak
bekerja dengan baik. Untuk itu kita perlu mengetahui prinsip
dasar dari system hidraulik seperti pada gambar dibawah ini.
2
Prinsip Dasar System Hidraulik
3
Pengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik:
1. Pompa piston aksial
2. Pompa piston radial
3. Pompa roda gigi
4. Pompa sudu / vane
5. Pompa sekrup
Fluida yang digunakan dapat digolongkan dalam dua jenis:
1. Fire Resistance Oils
2. Hydraulic Mineral Oils
Pengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik:
1. Silinder kerja tunggal
2. Silinder kerja ganda
Dari uraian dan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada
tiga bagian utama dari system hidraulik yaitu: Unit penghasil
energi hidraulik, Fluida dan katup-katup, Unit pengubah energi
hidraulik menjadi mekanik. Sehingga masalah pemeliharaan
system hidraulik harus dilakukan secara berkala pada tiga unit
tersebut.
Prinsip dasar yang mengilhami dasar dari hidrolik adalah
pemindahan gaya dan tenaga yang disebabkan oleh tekanan
fluida statik. Yang dimaksud dengan fluida sebenarnya ada 2
jenis yaitu fluida gas dan fluida cair. Penggunaan fluida gas
digunakan untuk sistem Pneumatik, sedangkan untuk fluida
cair penggunaannya untuk fluida hidrolik, sehingga apabila kita
mengatakan fluida pada sistem hidrolik berarti yang dimaksud
adalah fluida cair, dalam hal ini adalah oli. Sistem hidrolik pada
dasarnya mempunyai beberapa keuntungan maupun beberapa
kerugian, untuk itu akan disebutkan keuntungan maupun
kerugiannya.
Keuntungan penggunaan sistem Hidrolik adalah:
1. Bisa melakukan transmisi untuk kekuatan yang tinggi
meskipun tempatnya terbatas
2. Densitas energi yang tinggi
3. Mampu menyimpan energi
4. Terdapat dalam berbagai macam bentuk variasi, seperti
kecepatan, kekuatan dan tenaga putaran.
4
5. Mudah untuk mengawasi sumber tenaga yang dihasilkan
6. Dapat diputar karena mempunyai massa yang rendah
7. Cara kerjanya cepat
8. Gerakannya mulus (bebas dari goncangan)
9. Perbandingan transmisi yang luas
10. Bisa dirubah dari gerakan berputar (rotary) ke gerakan linear
atau sebaliknya.
11. Bentuk rancangannya yang baik
12. Penggerak input dan output dipisahkan oleh pipa –pipa
13. Semua kontrol digerakkan secara otomatis oleh pilot valve
(katup pilot) dan sinyal listrik
14. komponen-komponen standar dan sub assemblies dapat
dijalankan dengan mudah
15. Ada perlindungan dari beban yang terlalu berat.
16. Tidak cepat aus karena komponen-komponen hidrolik diberi
minyak pelumas oleh mesinnya sendiri.
17. Tahan lama
18. mampu tetap berjalan meskipun ada masalah.
5
DAFTAR PUSTAKA
Texo S.r.l, 1998, Manual Book Texo Sollevatori, Cappelle Sul Tavo
(PE), Italy.
78
TENTANG PENULIS
79