Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi Lintas Budaya
PENDAHULUAN
• Proses komunikasi dapat menjadi sumber konflik atau menjadi media utama penyelesaian
konflik
• Istilah-istilah provokator, agitator, juru runding, perundingan perdamaian, konflik dsb
merupakan pelaku dan atau peristiwa komunikasi dalam masyarakat yang sangan erat
kaitannya dengan peristiwa komunikasi.
• Hampir 70% waktu hidup kita di luar wajtu tidur kita habiskan untuk berkomunikasi, baik
kepada diri sendiri (komunikasi intra personal), maupun komunikasi dengan orang lain
(interpersonal)
• Alat komunikasi juga begitu pesat berkembang dan semua orang seolah ikut berpacu
untuk terkena media tersebut. Surat kabar, radio, televisi, hp, internet, dsb
• Pada hakekatnya komunikasi merupakan proses yang merekat semua interaksi sosial
BEBERAPA PENGERTIAN
• Simbol : dalam proses komunikasi ini pesan ini dipertukarkan dalam bentuk symbol.
Simbol dapat berupa Bahasa tertulis, Bahasa lisan, gambar, gerakan, suara , mimik wajah,
bahsa tubuh, tanda2 lalu lintas, dsb.
• Simbol tersebut dimaknai berbeda oleh masyarakat yang menggunakannya. Contoh
makna/arti berbeda dari menggeleng dan mengangguk di Indonesia dan India.
SIMBOL
• Komunikasi yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan struktur masyarakat. Misalnya
Bahasa jawa yang menunjukkan siapa (status social) yang berbicara dan kepada sia[a dia
berbicara.
• Pembawa pesan terkadang lebih penting dari isi pesannya. Misalnya undangan pernikahan
langsung diantar kepada calon tamu yang dihormati. Di Minang yang menelfon adalah
keluarga, tidak pakai kartu undangan.
• Sedangkan pada masyarakat kota lebih sering menggunakan media (komunikasi sekunder)
: kartu undangan, online
6. KOMUNIKASI DUA LANGKAH
• Misalnya sebuah berita dibaca atau dipahami oleh seorang yang terkemuka di masyarakat,
baru disampaikan kepada masyarakat, barulah masyarakat tersebut paham dan percaya
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA