Anda di halaman 1dari 12

INDONESIA POROS MARITIM DUNIA;

MEWUJUDKAN KEKAYAAN LAUT INDONESIA

Ari Agus Thio S.


BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
ariagusthio97@gmail.com

Abstract
In this writing, the author would like to enrich the thinking, how should government policies,
strategies or ways to revitalize the Indonesian nation, as a descendant of a great and authoritative
seafaring nation in the past, as the world knows the greatness of the maritime countries of
Sriwijaya and Majapahit. That maritime history, is not a fabrication of politicians or the ruling
regime of the Indonesian state or NKRI, even the NKRI itself was not born when Seriwijaya and
Majapahit, then the Demak kingdom had echoed its majesty throughout the world to Madagascar.
The two big names once succeeded in making other seafaring nations such as Portugal, England
forced to fold when they wanted to control Makassar as the center of world spices. If this can
happen again, this is our contribution as children of the nation, helping to accelerate the
refitalization of Indoneisa's glory, a maritime nation with clear stages, starting from building
awareness of the greatness of the maritime history of our ancestors as sailors, at some point this
awareness will meet with the government program to reclaim the maritime axis if the government
is serious about doing it, economically and culturally, not just stopping building a physical form of
maritime excitement, but culturally empty.
Keywords: History, Maritime, Nation, Indonesia.

Abstrak
Dalam penulisan ini ingin sekali penulis memperkaya pemikiran, bagaimana seharusnya kebijakan
pemerintah, stregi atau cara merevitalisasi bangsa Indonesia, sebagai anak keturunan bangsa pelaut
yang besar dan berwibawa di masa lalu, sebagaimana bangsa dunia mengenal keagungan negara
maritim Sriwijaya dan Majapahit. Sejarah maritim itu, bukanlah rekaan politisi atau rezim yang
berkuasa dari negara Indonesia atau NKRI, malah NKRI itu sendiri belum lahir ketika Seriwijaya
dan majapahit, kemudian kerajaan Demak telah menggema keagungannya di Seantero dunia hingga
Madagaskar. Dua nama besar tersebut pernah berhasil membuat negri-negri bangsa pelaut lain
seperti portugis, inggris terpaksa harus melipir saat hendak menguasai makassar sebagai pusat
rempah-rempah dunia. Bila hal tersebut dapat terjadi lagi, inilah sumbangan kita sebagai anak
bangsa, turut mempercepat refitalisasi kejayaan Indoneisa, bangsa maritim dengan tahapan-tahapan
yang jelas, memulai dari membangun kesadaran akan kebesaran sejarah maritim nenek moyang
kita sebagai pelaut, di suatu titik kelak kesadaran ini bersua dengan program pemerintah untuk
merebut kembali poros maritim tersebut jika pemerintah serius melakukannya, secara ekonomi dan
budaya, bukan hanya berhenti membangun wujud fisik maritim yang gegap gempita, tapi kosong
secara budaya.
Kata Kunci: Sejarah, Maritim, Bangsa, Indonesia.
Pendahuluan berhasil menyusupkan kaki tanggan
bayarannya sampai ke meja DPR kita yang
Laut dan jati diri bangsa merupakan mulia. Buktinya, lebih dari 80.2 % produk
suatu kesatuan integral dalam satu tarikan UU DPR dalam lima tahun terakhir
nafas. Sejarawan Susanto Zuhdi dalam pidato ditengarai sarat titipan kepentingan asing.
pengukuhannya sebagi guru besar di UI
mengatakan bahwa mustahil membicarakan Dalam rangka meluruskan kesadaran
sejarah indonesia tanpa membicarakan laut. anak cucu akan asli darah bahari mereka,
Sebagai pelaut, saya diajari semesta untuk maka strategi urgensinya untuk terus
melihat lebih dalam lagi. mengkondisioning rakyat agar benar-benar
hidup dalam dan dengan “denyut nadi”
Bahwa Saat berbicara ketahanan bangsa bahari yang tercerdaskan genetiknya
pangan hendaknya jangan lepas dari konteks oleh nutrisi biota lautnya yang terolah
dan bisnis laut juga. Ketahanan pangan NKRI modern.
tidak hanya berasal dari daratan saja tapi juga
lautnya. Jika IPB yakin, nilai ekonomi Sriwijaya dan Majapahit, dan
kelautannya pertahun mencapai 7 kali APBN beberapa kerajaan maritim sesudahnya
tahun 2010 maka biota laut setelah menjadi paham bahwa “jati diri” kita ada disana.
produk olahan industri farmasi dan Maka tumbuhlah mereka sebagai bangsa
kosmetika (farmasetika) maka nilainya maritim berwibawa, menguasai teknologi
menjadi 4-5 kali lipat yaitu sbesar 9 trilyun maritim hingga armada perahu perang dan
dolar AS atau sebesar Rp. 81.000 trilyun dagang mereka sampai ke Madagaskar.
pertahun dengan potensi pertumbuhan WHO, Mereka jaya dilautan sendiri, jaya pula
sebesar 20-30 persen. dimana-mana membawa dinamika perdangan
yang damai.
Bayangkan, APBN 2018 kita hanya
Rp. 2.095 trilyun, itu untuk hidup lima tahun. Kita harus bisa mengulangi kejayaan
Bila di angkatan laut ada istilah see power masa itu, Buakan untuk perang, tapi untuk
yang dimaknai sebagai kekuatan militer AL, merasakan hasil-hasil biota laut kita yang
maka biota laut ini juga “sea power” dalam sudah terolah sebagai produk farmasi, bukan
arti ekonomis yang harus dijaga karena mengirim barang mentah biota laut yang tak
realitanya ini jadi bahan perebutan dunia. ada harganya.

Sekarang pun rakyat dijauhkan Ini bukan isapan jempol belaka.


pemahamannya dari kekayaan lautannya Fakta-fakta asaliah inilah yang seharusnya
yang sangat besar, hanya satu tujuannya agar menjadi landasan pembentukan fondasi
rakyat tidak mengganggu kepentingan karakter bangsa dan negara indonesia sebagai
mereka termasuk mental Inlander yang kini bekal membangun kembali “poros maritim”.
menghadapi para elit bangsa di Birokrasi, Tidak hanya dalam pembangunan fisiknya
DPR dan Partai Politik, mereka ingin saat saja yang jika kita kurang hati-hati melekat
hendak “memanen” kekayaan milik rakyat dalam riuh rendah pembangunan fisik poros
tidak ketahuan pemiliknya, persis seperti saat maritim tersebut, menyusup bermacam
kolonial Belanda membawa pergi dokumen- kepentingan asing yang membuat indonesia
dokumen, emas dan pusaka milik bangsa tergantung kepada mereka dalam waktu
dengan mengelabui rakyat, memutar sirine panjang sementara multiplier effect-nya tidak
bahaya seolah ada serangan udara, dan bisa dinikmati rakyat kita, seperti Freeport
penduduk Yogyakarta buru-buru mengunci contohnya.
pintu dan mematian lampu.
Dalam uraian ini, disertakan juga
gambaran berbagai hasrat kekuatan asing
yang ingin menggali NKRI yang kini telah
Hasil dan Pembahasan Data Badan Pemeriksa Keuangan
(2013) menunjukan, potensi pendapatan
A Poros Maritim & Prospek Ekonomi sektor perikanan laut jika kita tanpa ilegal
Kelautan Dalam Cengkraman Asing fishing mencapai Rp. 365 trilyun per tahun.
namun karena “dibajak” ilegal fishing,
Bagaimana mau mengatakan bahwa menurut perkiraan Kementrian Kelautan dan
bangsa kita bangsa bahari sedang kebijakan Perikanan 2011, pendapatan tersebut hanya
industrinya memandang lautan hanya sebagai berkisar Rp. 65 trilyun per tahun. Jadi
buangan limbah. Anak-anak muda jauh dari ratusan trilyun rupiah devisa negara hilang
laut, mereka hanya mengenal pantai saat setiap tahun.
pacaran. Nelayannya pun hanya bisa mengisi
dipinggiran laut karena tak sanggup membeli Pada halaman pendahuluan sudah
solar meskipun kita kayak akan minyaknya. kita singgung prospek mengenai potensi
Bagai mana mungkin bangsa ini bisa seperti pangan kita yang berbasis laut yang
yang dibayangkan Bung Karno yang diperkirakan mencapai Rp. 81.000 trilyun.
kesibukannya dilaut menandingi gelombang Tetapi untuk menuju kesana masih banyak
laut itu sendir? jalan terjal mendaki harus kita tempuh.
Terlebih dalam konteks poros maritim yang
Pidato yang puitik dan tembus jaman sedang diusahakan oleh presiden jokowi.
yang dikatakan Bung Karno. Mencapai tahap industrial di bidang farmasi
kelautan adalah satu soal. Proses poros
Isinya relevan saat kita
maritim adalah satu soal lain pula. pada
membicarakan isu potensial pangan Nasional
keduanya, membutuhkan keseriusan
dari laut ini. Terlebih saat dikaitkan tekad
tersendiri, terutama dalam pembiayaan.
pemerintahaan joko widodo & Jusuf Kala
Bagian ini ingin mengintip, bagaimana
(2014-2019) untuk mengangkat isu Poros
prospek pangan laut kita dilihat dari isu poros
Maritim.
maritim ini, dengan belajar dari masalalu.
Masalahnya, hingga kini kita masih
Di era orde lama, Bungkarno pernah
memiliki sejumlah masalah krusial yang
membuat sejarah poros Jakarta-Beijing-
perlu diatasi segera, sebelum kita mampu
Pyongyang. Sebuah penggal sejarah yang
mewujudkan Indonesia sebagai poros
mengisahkan hubungan istimewa Indonesia-
maritim dunia. Juga, sebelum kita mampu
RRC-Korea Utara yang notabene menganut
mengelola secara industrial Farmatikal
sistem dan ideologi komunis, tentu dengan
potensi maritim kita.
segala konsekuensinya terhadap dunia
Kejahatan Ilegal Fishing yang perpolitikan kita. Sedangkan dinamika politik
dilakukan oleh ribuan kapal asing (termasuk ini sangat besar pengaruhnya terhadap bidang
kapal asing “Ali Baba”, tercatat di manifes garap lainnya, termasuk ekonomi kelautan
milik paijo tapi Mentri Kelautan dan kita.
Perikanan (KKP) Susi Pujiastuti yang
Keunggulan bahari kita dulu
mengatakan negara mengalami kerugian
“dibenamkan” oleh politik penjajah, terhenti
sebesar Rp. 300 trilyun per tahun akibat
sebentar di jaman Bung Karno, tetapi setelah
pencurian ikan (ilegal fishing) terus saja
Bung Karno dilengserkan, masa
berlangsung terjadi.
pembenaman keunggulan maritim itu mulai
Di tahun 2015 Mentri Kelautan dan dilanjutkan oleh orde baru dan hingga kini.
Perikanan (KKP) Susi Pujiastuti yang Semua itu hancur lewat keputusan politik
mengatakan negara mengalami kerugian Rp. sebagai invisible hand yang tidak mudah
300 trilyun per tahun akibat pencuria ikan dipahami oleh mata awam bahkan oleh
(ilegal fishing) meskipun hal ini dibantah “politisi” yang ada di DPR sekarang (kalau
anggota banggar DPR RI, Anton Sihombing. benar mereka dapat disebut politisi bukan
karyawan yang sedang mencari nafkah biasa muskil bisa swadiri hidup dari potensi
hanya kebetulan berbaju yang “mulia”), dirinya kecuali bergantung dari potensi orang
mengutip dari tulisan Agus Pakpahan mantan lain. Seperti sekarang, NKRI dengan 242,3
Ketua Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi juta penduduk atau merupakan 40% total
Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) penduduk kawasan MEA. ini bukan mustahil,
yang menulis buku Petani Menggugat, jumlah ini setara Rp. 878,2 miliar dolar AS
kutipan ini akan melengkapi pemahaman atau lebih dari Rp. 9000 trilyun 38% dari
klita akan seperti apa perjalanan poros kekuatan ekonomi ASEAN. Bukan tidak
maritim akan mempengaruhi masa depan mungkin hanya akan menjadi pasar bagi
proyek kita menyelamatkan kekayaan laut bangsa lain. Kita merasakan ini pada saat
kita. mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) akhir tahun 2015
B Dari Ekonomi Kelautan Ke Penemuan
Kembali Jati diri Bangsa C Pangan dari Laut
Jika selama ini jumlah warga NKRI Bagaimana dengan kondisi laut kita
yang hidup dibawah garis kemiskinan masih yang memiliki 2.500 jenis ikan dan kaya
cukup banyak maka potensi “ekonomi akan protein, memiliki sekitar 13 dari 20
kelautan” yang sekitar 7 kali APBN adalah spesies lamun dunia, 682 spesies rumput laut,
indikator ekonomi nyata bahwa “jati diri” 2.500 spesies moulusk, 1.502 spesies
kita ada di laut atau sekurangnya harus krustasea, 745 spesies ekinodermata, disisi
dibangun dari laut. Terlebih muasal nenek lain rakyat kita dipesisir maupun
moyang kita yang melalui beberapa tahapan dipedalaman jarang sekali menyantap
evolusinya pernah tumbuh besar sebagai makanan kaya akan protein ini. Ironosnya
kerajaan maritim yang perkasa dan yang menyantap dan mengonsumsi ikan di
mengglobal seperti Sriwijaya dan Majapahit lautan indoneisa adalah orang-orang jepang,
dan itulah “sebuah arah” kemana kita china, korea dan negara-negara lain di benua
mestinya melanjutkan perjalanan menggali asia.
jati diri bangsa ini?
Jepang dikenal sebagai bangsa yang
Maka ajakan menyadari kedudukan cepat bangkit, hanya selisih beberapa waktu
NKRI sebagai poros maritim dunia adalah setelah hirosima dan nagasaki
kebenaran yang tak bisa dibantah pesris dilululantahkan bom atom Amerika kenapa?
seprti tulis Bung Karno presiden pertama Pertama, karena jepang adalah bangsa yang
kita. Bahwa bangsa pelaut adalah bangsa pandai menghargai guru. Beberapa jam
yang cakrawala hidupnya adalah samudra.
setelah di bom atom, kaisar jepang bertanya
Bangsa pelaut yang mempunyai armada
kepada para mentrinya, “berapa jumlah guru
niaga, bangsa pelaut yang mempunyai
amrada militer, bangsa pelaut yangv yang tersiisa?” bukan mobil atau gedung
kesibukannya dilaut menandingi irama yang ditanyakan. Guru adalah pendidik
gelombang laut itu sendiri. bangsa maka hilanngnya banyak guru adalah
kesedihan buat jepang. Kedua, Jepang
Ekspresif dan sangat indah sekali
presiden pertama kita ini. Ciri bangsa laut telah muncul sebagai negara
adalah bangsa yang kesibukannya di laut paling kejam. Oleh karena itu,
melebihi irama gelombang lautan itu sendiri. Ocean Axis Program
Kalau dari 300 juta penduduk NKRI yang
jadi nelayan hanya 4 juta seperti sekarang ini, mengatakan target konsumsi
masih bisakah kita menyebut diri bangsa ikan harus mencakup
pelaut? Apalagi jumlah 4 juta nelayan itu setidaknya 60 kg per orang per
semuanya masih berada dibawah garis
kemiskinan? orang yang tak kenal diri orang agar dunia mengetahui
bahwa tingkat kecerdasan orang Asupan DHA sangat dianjurkan
Jepang di atas rata-rata orang untuk bayi prematur (kurus).
Asia lainnya. Di sisi lain, Untuk itu, konsumsi ikan harus
konsumsi ikan di Indonesia ditingkatkan.
kurang dari 30 kg per orang per
tahun. Di Malaysia saat ini 37 kg
per orang per tahun. Selain itu, DHA adalah asam lemak
kemajuan ilmu pengetahuan tak jenuh yang membantu
dan teknologi Jepang tidak mencegah penyempitan dan
kalah dengan negara-negara penyumbatan pembuluh darah di
industri. Diketahui juga bahwa otak, jantung, dan sistem
orang Jepang berumur reproduksi pria. DHA sangat
panjang, hidup sehat hingga penting untuk perkembangan
usia 80 tahun dan memiliki otak, sekitar 60% dari seluruh
keinginan kuat untuk hidup. asam lemak di otak adalah DHA.
Selain itu, DHA berperan penting
dalam pembentukan struktur
Fakta inilah yang menjadi dasar membran di belakang mata.
mengapa menyarankan perlu segera merilis
bahwa laut & ikan dalam kehidupan .

Docosahexaenoic acid Dari sisi ini, kebijakan ketahanan


pangan bukan melalui sekedar soal produksi
(DHA) adalah bentuk rantai dan konsumsi pangan secara kuantitaif
panjang omega-3 yang terdiri namun juga soal kualitas konsumsi pangan
dari 22 atom karbon asam masyarakat, Dalam kerangka ketahanan
pangan, konsumsi pangan yang bagus bukan
lemak tak jenuh ganda. Sebuah hanya memenuhi kebutuhan dari rasa lapar,
atom hidrogen dan dua atom namun juga mempunyai dampak pada
oksigen (rumus molekul: naiknya kesehtan, kecerdasan, dan kualitas
hidup masyarakat.
C22H32O2)
Dengan adanya suplai yang
memadai, pasar da[pat menyerapnya menjadi
berbagai makanan olahan yang dekat dengan
Data penelitian
selera pasar. Kelas menengah yang terus
menunjukkan bahwa bayi yang tumbuh di Republik ini juga sebaiknya mulai
disusui memiliki IQ lebih tinggi, menggeser konsumsi karbohidrat dalam
jumlah banyak menjadi makananan dengan
kadar DHA lebih rendah, dan
sedikit karbohidrat (terutama karbohiodrat
berat otak lebih rendah sederhana) dan lebih banyak protein.
daripada bayi yang tidak
Ketahanan pangan merupakan
disusui. Sebagai komponen sebuah konsep yang baru muncul pertama
otak, DHA dibutuhkan sejak kali pada 1974, yakini ketika dilaksanakan
usia 3 bulan hingga 18 bulan. Konferensi Pangan dunia. Dari hasil Fish
World Food Conference 1974 tersebut., pada manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan
tahun 1975 PBB kemudian mendefinisikan berdasarkan kedaulatan sumber pangan,
ketahanan pangan sebagai “ketersediaan kemandirian pangan dan ketahanan pangan.
pangan dunia yang cukup dalam segala
waktu dan harga”. Menurut FHO 1992, Selain itu, berdasarkan definisi
ketahanan pangan adalah situasi dimana pangan yang secara ekplesit memasukan
semua orang dalam segala waktu memiliki komoditas perikanan sebagai sumber pangan
kecukupan jumlah atas pangan yang aman telah memberi ruang yang luas bagi sektor
dan bergizi demi kehidupan yang sehat dan kelautan dan perikanan untuk meningkatkan
aktif . peranananya dalam mendukung ketahanan
pangan nasional. UU tersebut sangat
Di era ini krisis pangan merupakan akomodatif dan memberi kesempatan
sebuah isu yang menjadi tantangan bagi komoditas perikanan yang merupakan
seluruh negara didunia. Pertumbuhsn sumber protein hewani utama masyarakat
penduduk dari tahun ke tahun perlu diiringi indonesia menjadi salah satu bagian pangan
dengan kecukupan bahan makanan yang pokok nasional.
layak. Harapan semua orang tentunya
masing-masing individu dalam negra Perikanan adalah hal
mendapat kehidupan yang sejahtra. yang wajar untuk dimasukkan
Dengan kembali melihat potensi sebagai sektor utama penopang
yang luar biasa besarnya di laut dapat kita perekonomian Indonesia,
simpulkan bahwa harapan kita adalah
terwujudnya kebijakan ketahanan pangan
mengingat luas wilayah
dari pemerintah yang diharapkan dapat Indonesia 75% lebih besar dari
memenuhi berbagai faktor, seperti daratan dengan luas wilayah 5,8
ketersediaan (availability), aksebilitas
juta km2.
(accessability), kestabilan (stability), dan
keamanan (safety).
Pangan merupakan kebutuhan utama Karena potensi kelautan
bagi umat manusia, agar kelangsungan hidup
dapat terjamin. Indoneisa yang terlahir dan perikanannya, Indonesia
dengan kodrat sebagai Negara Maritim, memiliki potensi pembangunan
sumber daya kelautan yang luar biasa yang jauh lebih besar dan
besarnya serta didiukung dengan mata
pencahaarian penduduknya yang lengkap beragam dibandingkan dengan
dalam artian, ada nelayan dengan melautnya, negara lain. Untuk itu, Indonesia
bertani dengan bercocok tanam. Dua kultur harus lebih maju dan mandiri
yang memiliki makna akan hidup baik di
darat maupun di lautan. Ironisnya saat ini kita dibandingkan dengan negara-
mengalami masalah serius yang menjadi negara lain di kawasan ASEAN,
bahan pokok rakyat Indonesia. apalagi saat ini telah bergabung
Lahirnya undang-undang No 18 dengan Masyarakat Ekonomi
tahun 2012 tentang pangan memberikan arah ASEAN (MEA). Pemerintah perlu
baru sekaligus perubahan paradigma dalam
benar-benar dan konsisten untuk membangun
penyelenggaraan pangan nasional, dari
paradigma baru dari lend based oriented
amanat UUD tersebut menyatakan secara
tegas bahwa penyelenggaraan pangan menuju maritime based oriented bila ingin
dilakukan kebutuhan untuk memenuhi memberdayakan potensi kelautan. Hal ini
kebutuhan dasar manusia yang memberikan bukan suatu kemewahan atau aroganis akan
tetapi untuk kemakmuran dan kesejahtraan
rakyat indoneisia.
Dengan kekayaan laut yang dimiliki
indonesia sebesar 14% dari terumbu karang
dunia ada di indoneisa. Diperkirakan lebih
dari 2.500 jenis ikan dan 500 jenis karang
hidup didalammnya.
Potensi laut indoneisa yang besar
sudah seharusnya menjadi fokus untuk
membawa indoneisa ke masadepan yang baik
dalam mengentaskan pengangguran dan
kemiskinan. Apabila seluruh potensi kelautan
ini dikelola dengan baik maka diperkirakan
85% perekonomian nasional bakal sangat
bergantung pada sumber daya kelautan
termasuk pangan. Laut memberikan
kontribusi paling penting bagi
ketahanan dan swasembada
pangan Indonesia. Masalah
ketahanan pangan tidak harus
datang dari pedesaan. Selama
berabad-abad, pemerintah
tidak melakukan apa pun untuk
mengamankan makanan dari
laut.

Banyak sumber pangan dari laut


yang belum dioptimalkan. Padahal biota laut
dapat menjadi sumber makanan alternatif dan
obat-obatan bagi masyarakat. Politik pangan
kelautan yang berpihak pada rakyat perlu
diterapkan dalam menjamin ketersediaan
kebutuhan pangan setiap individu secara
merata.
Kesimpulan Dan Saran keseluruhan.
Inilah blassing in disguise atau
Ketersediaan pangan rakhmat terselubung dari ketergencetan
menyebabkan pergeseran bangsa ini didaratan setelah bumi tanahnya
menuju pola makan daging memasuki stadium tinggi oleh gerusan
“kanker polusi” yang merembet ke seluruh
merah yang sehat. organ tubuhnya, jiwa raga, hutan dan
sungainya dan bahkan terhadap bayi sejak
dari kandungan ibunya akibat mengonsumsi
Politik pangan kelautan yang produk makanan pabrikan yang hanya
berpihak pada rakyat perlu diterapkan dalam mengejar keuntungan tanpa memperhatikan
menjamin ketersediaan pangan setiap kemanfaatan bagi konsumsinya.
individu secara merata. Laut merupakan
kontributor terpenting bagi ketahanan dan Pada saat kita melakukan
kemandirian pangan indonesia. moratorium untuk daratan tanah kita, kita
menengok potensi kelautan kita, samnbil
Ketersedian pangan adalah hak, dan sekligus menghidupkan dan mendinamisir
kewajiban setiap negara melaksanakan kembali jiwa bahari bangsa Indonesia menuju
amanat asasi yang sudah menjadi konsep seperti yang dilukiskan Bung Karno bahwa
yang sudah disepakati secara internasional bangsa bahari adalah bangsa yang dinamika
ini. Jadi pengabayan terhadap “ketahanan hidupnya di samudra lebih besar dari
pangan” warga negara adalah pelanggaran gelombang lautan itu sendiri.
hak asasi sekaligus menjadi pelanggaran para
penyelenggara negara terhadap amanat luhur Program utama pembangunan
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. pertanian perlu diarahkan kedua program
sebagaimana direkomendasikan dalam buku
Dalam Human Right Declaration pertanian dan pangan, bunga rampai
tahun 1948 dan World Conference on Human pemikiran menuju ketahanan pangan tahun
Right 1993 disepakati bahwa setiap individu 2000 yang dikeluarkan oleh direktorat jendral
berhak memperoleh pangan yang cukup. tanaman pangan dan holtikultura dan IPB
UUD 45 pasal 33 pun mengatur bahwa bogor, yaitu pertama program peningkatan
negara bertanggungjawab dalam memenuhi ketahanan pangan, dan kedua program
kebutuhan dasar, termasuk kebutuhan pengembangan argo bisnis. Sasaran program
pangan, bagi kelompok miskin, penyandang ini adalah
cacat dan anak terlantar.
Pertama, peningkatan produksi beras
Dari uraian ini menjadi jelas bahwa secara berkelanjutan untuk meningkatkan
terdapat masa yang cukup panjang dari sejak ketahanan pangan
jaman penjajahan hingga era reformasi
sekarang ini, Indoneisa semakin tercerabut Kedua, meningkatkan produksi
dari asal fitrahnya sebagai bangsa bahari pangan sumber karbohidrat alternatif non
yang dikaruniai alam darat dan lautan yang beras yang berakar pada sumberdaya budaya
kaya raya. Kita pernah terpakau pada daratan. lokal
Tapi fokus daratan itu, kini telah berakhir Ketiga, meningkatkan produksi
meninggalkan kerusakan sistem yang parah. sumber pangan protein, untuk memenuhi
Apa yang ada di DKI jakarta, Kekumuhan, kebutuhan gizi masyarakat dan meningkatkan
keriminalitas tinggi, hilangnya solidaritas keragaman pangan dan kualitas konsumsi
masyarakat dan kesemrautan jalannya yang pangan.
sudah sulit diatasi dengan cara apapun boleh
jadi menjadi contoh paling nyata bagi Bandingkan dengan Pengembangan
kerusakan daya dukung Indoneisa secara ekonomi kelautan, potensi ekonomi kelautam
kita dikaruniai potensi SDA yang beragam. Pertama, di tingkat
Rata-rata merupakan SDA “terbarukan”
seperti perikanan, terumbu karang, hutan
nasional, pemerintah perlu
mangrove, rumput lautdan produk mengubah paradigma ketahanan
bioteknologi, seperti yang tak terbarukan pangan dari darat menjadi laut
seperti minyak. Maupun jasa-jasa lingkungan
kelautan seperti pariwisata bahari dan
sebagai alternatif sumber
transportasi laut. pangan untuk dijadikan pilar
Rupanya diperlukan nyali besar
pembangunan ketahanan
seperti Soekarno dan kecerdasannya pangan. Secara bertahap,
sekaligus untuk memetik Go Hell With Your industri bioteknologi pangan laut
aid dengan cerdas dengan memberikan
alternatif bagi hasil yang lebih rasional dan
harus dikembangkan di
win solution melalui perencanaan yang seluruh wilayah pesisir laut
transparan dan berani menggugat hasil yang memiliki potensi produksi
perencanaan asing ke khalayak publik
perikanan yang kaya.
bangsa.
B.Indonesia Timur. Dalam hal
Indonesia dimasa reformasi telah
cukup kenyang ditelikung oleh figur semula
ini ketersediaan infrastruktur
yang tampak lantang sebagai reformasi yang memadai, logistik
ternyata adalah antek-antek asing yang perikanan, kapasitas tenaga
mengambil keuntungan pribadi ditengah
kerja, iklim investasi yang baik
kondisi bangsa yang sedang dihadapkan pada
posisi telor diujung tanduk. Masyarakat serta analisis potensi pasar
semakin cerdas umumnya sudah tahu siapa domestik dan ekspor. Kedua,
yang dimaksudkan sebagaimana disebutkan menghilangkan atau
trakhir ini.
meniadakan impor semua
Allah berfirman ; Rebutlah duniamu bahan pangan, terutama yang
dengan Shulton! Shulton yang berarti
kekuatan salah satunya adalah kekuatan berasal dari laut yang dapat
ekonomi Indonesia yang bersumber pada diproduksi di dalam negeri. Ini
pengolahan SDA kelautan yang banyak membutuhkan keberanian dan
memberikan nilai tambah ekonomi, dengan
produk yang menjadi hajat hidup orang visi nutrisi yang jelas dan benar.
moderen di dunia. Jika ini dapat terjadi maka Ketiga, kita akan mewujudkan
tibalah masanya, indoneisa leluasa mengatur sektor kelautan dan perikanan
pengelolaan kedaulatan pangannya dengan
cara yang lebihb cerdas. Dari laut kita capai dan menjadikannya sebagai
kedaulatan pangan yang rakhmatan lil sumber kekuatan ekonomi
alamin. nasional. Sudah saatnya
Kebijakan pemerintah dan solusi pembangunan pesisir dan
sebagai negara yang terdiri dari 17 ribu pedalaman, memperhatikan
pulau, bangsa indoneisa harus menyadari dan
melihat dirinya sebgai bangsa yang masalah ekonomi, sosial dan
identitasnya, kemakmurannya, dan masa budaya daerah sehingga
depannya, sangat ditentukan oleh bagaimana seluruh wilayah dapat
kita mengelola samudra.
merasakan protein laut kita.
Keempat, meningkatkan budget dan
anggaran untuk penelitian ketahanan pangan
dari laut. Adanya riset penelitian di bidang
pangan kelautan, akan menumbuh
kembangkan inovasi dan daya saing produk.
Kelima, perlu adanya niat dan
ketulusan peran pemerintah, Kementrian
terkait, TNI serta TNI Angkatan laut dalam
melindungi dan mensejahtrakan nelayan
sebagai pelaku usaha pangan.
Referensi
Salim. 2014 Kodrat Maritim Nusantara.
Leutikaprio
Salim. 2015 A Pathway to Indonesia
Maritime Future.
Zuhdi, Susanto. 2014. Nasionalisme, Laut,
dan Sejarah. Jakarta : Komunitas
Bambu.
Usman, Sunyoto (Editor). 2004. Politik
Pangan. Yogyakarta : Cired.
Wibowo, Rudi. 2000. Pertanian dan Pangan.
jakarta : Pustaka Sinar harapan
Jalan Kemandirian Bangsa, 2004. Jakarta :
Gramedia
British Maritime Doctrine, Third Edition
2004
Stiglitz. Joseph E, 20003. Dekade
Keserakahan. Jakarta : GH274.
Stiglitz. joseph E, 2003. Globalisasi dan
Kegagalan Lembaga-Lembaga
Keuangan Internasional. Jakarta: PT.
Ina Publikatama
Prasetyantoko, 2009. Krisis Finansial :
Dalam Prangkap Ekonpomi Neoliberal,
Jakarta : Kompas
Gie, Kwik Kian. 2016. Nasib Rakyat
Indonesia dalam Era Kemerdekaan.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Samantho. Ahmad. 2011. Peradaban
Atelantis Nusantara, Jakarta : Ufuk
Press
Bernhar Limbong, 2014. Poros Maritim
Dunia. Margaretha Pustaka jakarta
Setianegara, Hery. 2014. Strategi Maritim.
Yogyakarta: Leutikaprio
Maxi Gunawan, 2015. Kadin Indonesia
Bersatu, Gramedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai