Kelompok 8 - Pertemuan 2
Kelompok 8 - Pertemuan 2
KONSELING GIZI
“TUMBUH KEMBANG ANAK”
Disusun oleh :
Velicia 22030120120006
Risa Indriyanti 22030120120014
Clara Alverina Putri Tari 22030120120024
Kelompok :1
No Langkah-Langkah Konseling Checklist Hasil Keterangan
. Pengamatan
1. Involving phase/Tahap awal: Baik - Konselor telah
1. Memberi salam memberikan salam
A. Salam verbal v kepada klien pada
B. Berjabat tangan x awal konseling,
2. Memperkenalkan diri v namun tidak berjabat
3. Small talk v tangan karena
4. Membangun tujuan konseling konseling dilakukan
A. Pertanyaan pembuka v secara online.
konseling memperkenalkan
Risa Indriyanti
Velicia
Kelompok :8
Simpulan Konseling
1. Saran yang diberikan :
- Memvariasikan asupan protein
- Pola asupan makan lebih diperhatikan
- Memperhatikan teknik pengolahan makanan
- Mengubah pola pemberian ASI apabila tidak memungkinkan diberikan secara
langsung
- Hindari susu formula
- Hnidari madu
- Hindari susu sapi
- Hindari kacang utuh
- Hindari sayur atau buah yang bertekstur keras
- Hindari konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi
2. Kesepakatan solusi :
- Memvariasikan asupan protein dengan memperkenalkan lauk hewani berupa daging
ayam.
- Mengubah pola pemberian ASI akibat ibu sibuk bekerja dengan cara memberikan ASI
perah. Pemberian ASI perah dapat dilakukan dengan cara memompa ASI ibu sebelum
berangkat kerja dan meletakkannya pada lemari pendingin.
- Menyediakan food finger seperti tahu kukus, kentang rebus, atau buah dengan tekstur
lunak untuk merangsang gerak motorik anak.
- Menggendong anak dengan posisi kepala yang tegak (anak digendong menggunakan
kain, kepala dihadapkan ke dada dan ditopang oleh tangan ibu) untuk memperbaiki
posisi kepala anak.
- Jenis makanan yang dianjurkan berupa ikan kukus, tahu kukus yang telah dipotong
kecil, sayur matang seperti wortel dan brokoli, serta buah dengan tekstur lunak seperti
pisang dan mangga.
3. Pertemuan selanjutnya : 2 minggu kedepan
Proses konseling berlangsung secara online. Proses konseling diawali dengan proses
attending dan small talk yang dilakukan oleh konselor. Klien melakukan konseling
didampingi oleh neneknya. Klien mengeluhkan kondisi tumbuh kembang anaknya yang
dilihat tidak sesuai dengan anak-anak lain di umur seusianya. Pada awal proses konseling,
konselor dank lien tidak melakukan jabat tangan. Hal ini disebabkan karena proses konseling
berlangsung secara online. Konselor mampu membangun tujuan konseling dengan
menjelaskan proses konseling dan memberikan pertanyaan terbuka kepada klien. Selama
proses konseling, tidak ada pengukuran antropometri secara langsung, melainkan
menggunakan data sekunder dari KMS anak. Selama pengkajian masalah gizi, konselor telah
mampu melakukan assessment atau pengkajian gizi lengkap dengan bertanya mengenai pola
kebiasaan makan anak, pemberian ASI dan MPASI serta aktivitas fisiknya. Selain itu
konselorjuga mampu meyakinkan klien untuk dapat merubah pola asuh kepada anaknya.
Namun, konselor belum dapat menrik kesimpulan mengenai identifikasi masalah dan
penyebab masalah yang dialami oleh An.X. Setelah proses pengkajian selesai, konselor
mampu untuk mendiskusikan alternatif pemecahan masalah bersama klien serta
menggunakan media konseling yang tepat seperti leaflet mengenai tumbuh kembang anak
dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta penampilan yang menarik. Dalam
tahap monitoring atau evaluasi tindak lanjut, konselor memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengulang komitemen yang telah disepakati bersama, memberitahu mengenai
kunjungan konseling berikutnya, memberikan salam perpisahan serta memberikan ekspersi
aspresiasi kepada klien karna sudah berpartisipasi dalam konseling ini. Namun, konselor
belum menunjukkan dukungan kepada klien. Selama proses konseling, konselor terlihat sabar
dalam mendengarkan penuturan klien. Hal ini dapat dilihat dari konselor tidak memotong
pembicaran klien dan memberikan kesempatan kepada klien untuk berbicara hingga selesai.
Konselor juga mampu memfokuskan pembicaraan selama konseling. Hal ini dapat dilihat dari
topik pembicaraan konseling yang terfokus pada masalah gizi pada An.X
Secara keseluruhan, proses konseling antara konselor, ibu An.X dan nenek An.X sudah
berjalan cukup baik. Konselor dilaksanakan secara sistematis serta konselor yang terlihat
ramah. Namun, terdapat beberapa masukan dan kritikan selama konseling yaitu terdapat
beberapa mata koselor tidak fokus menatap klien, konselor tidak menggunakan ilustrasi
gambar untuk menjelaskan posisi yang benar antara ibu dan anak serta konselor kurang dapat
melengkapi kesimpulan yang telah diutarakan oleh klien. Sebaiknya, selama proses
konseling, perhatian konselor sepenuhnya tertuju kepada klien agar klien merasa dihargai.
Penggunaan ilustrasi gambar juga diperlukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara
klien dan konselor serta melengkapi kesimpulan yang diutarakan klien diperlukan agar klien
dapat mengerti dengan benar hasil konseling yang telah disepakati bersama.
DATA KLIEN
A. Identitas Klien
1. Nama : An.X
2. Alamat :-
3. Usia : 8 bulan
4. Pekerjaan :-
5. Agama :-
6. Status perkawinan : Belum menikah
7. Pendidikan terakhir :-
B. Data Antropometri
1. Berat badan : 6,4 kg
2. Tinggi badan : 65 cm
3. Indeks massa tubuh :-
4. Perubahan berat badan :-
C. Riwayat Klien
1. Keluhan yang dirasakan : Berdasarkan hasil skrinng tumbuh kembang
usia 6 bulan, An.X belum bisa
mempertahankan posisi kepala tetap tegak
dan stabil serta belum dapat menggenggam
pensil.
2. Riwayat penyakit klien :-
3. Riwayat penyakit keluarga :-
4. Riwayat asupan makan
a. Pola makan : Pada usia 0-2 bulan, An.X mengonsumsi susu
formula sebagai pendamping ASI, namun saat
berusia 3 bulan An.X hanya mengonsumsi
susu formula saja. Memasukin usia 6 bulan,
An.X mengonsumsi MPASI dengan frekuensi
3x sebanyak 3-4 sendok dalam sekali makan.
Cemilan yang sering dikonsumsi An.X adalah
puree buah, bubur kacang hijau atau 2 keping
biscuit bayi.
5. Riwayat Konseling :-
6. Aktivitas fisik
a. Kebiasaan sehari-hari :-
b. Olahraga :-
7. Kebiasaan merokok :-
Kelompok :5
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
1. Involving phase/Tahap awal: Baik - Konselor telah memberikan
1. Memberi salam salam verbal, namun tidak
A. Salam verbal v melakukan jabat tangan
B. Berjabat tangan x karena konseling dilakukan
2. Memperkenalkan diri v secara online,
3. Small talk v memperkenalkan dirinya
4. Membangun tujuan kepada klien dan
konseling menanyakan nama klien.
A. Pertanyaan pembuka v - Konselor telah melakukan
Risa Indriyanti
Velicia
Kelompok :8
Nama Konselor : Clara Cecilia Nababan
Kelompok :5
Simpulan Konseling
1. Saran yang diberikan :
- Memperbaiki frekuensi asupan makan
- Menu makan yang dibuat harus mengandung asupan gizi yang lengkap
- Memperbaiki jenis makanan yang digunakan untuk selingan
- Hindari memberikan makanan manis atau gurih
- Hindari memberikan makanan cepat saji
- Hindari memberikan snack chiki
- Hindari memberikan minuman softdrink
- Memenuhi kebutuhan air bersih
2. Kesepakatan solusi :
- Frekuensi asupan makan terdiri dari 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan
- Dalam 1 kali makan, asupan harus terdiri atas karbohidrat, protein berupa lauk
hewani dan lauk nabati, serta sayuran.
- Selingan yang diberikan berasal dari makanan yang sehat seperti buah, bubur kacang
hijau, dan pudding buah.
- Menggunakan sumber air dan sanitasi yang bersih dengan membedakan sumber air
yang digunakan untuk minum, mencuci, dan mandi. Selain itu, dapat menggunakan
air galon agar air yang dikonsumsi terjaga kebersihannya.
3. Pertemuan selanjutnya : 1 bulan kedepan
DATA KLIEN
A. Identitas Klien
1. Nama : An.N
2. Alamat :-
3. Usia : 4 tahun
4. Pekerjaan :-
5. Agama :-
6. Status perkawinan : Belum menikah
7. Pendidikan terakhir : -
B. Data Antropometri
1. Berat badan : 15 kg
2. Tinggi badan : 92 cm
3. Indeks massa tubuh :-
4. Perubahan berat badan :-
C. Riwayat Klien
1. Keluhan yang dirasakan : Peningkatan tinggi badan An.N pada
KMS tidak meningkat sesuai dengan
usianya
2. Riwayat penyakit klien :-
3. Riwayat penyakit keluarga :-
c. Kesukaan :-
d. Makanan yang dihindari : Ikan dan telur
e. Alergi : Alergi terhadap makanan yang
mengandung protein tinggi seperti ikan dan
telur.
f. Riwayat diet :-
g. Konsumsi alkohol :-