Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya Struktur Organisasi Building Management

By Yuni Ayuningsih
|
Published On: 19 January 2023
Pentingnya Struktur Organisasi Building Management
Dalam mencapai tujuan sebuah perusahaan, tentu struktur organisasi yang baik perlu diperhatikan
kembali. Tim yang dibentuk dalam sebuah struktur organisasi adalah alat untuk mencapai sebuah tujuan
perusahaan. Seperti pada sebuah Struktur Organisasi Manajemen Proyek, struktur pada Building
Management juga memiliki beberapa divisi dan tim yang memiliki peran dan fungsinya tersendiri.
Apakah sebuah struktur organisasi dalam Building Management memiliki pengaruh yang besar dalam
sebuah gedung? Hal itu akan dijawab dalam artikel ini. Dibawah ini penjelasannya.

Apa itu Struktur Organisasi Building Management?


Setiap perusahaan tentu memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi bukanlah sebuah tujuan, tetapi
alat untuk mencapai tujuan. Setiap organisasi berusaha untuk mencapai targetnya dan strukturnya hanya
memfasilitasi saja.

Dilansir dari toppr, struktur organisasi hanyalah sebuah pola atau jaringan dari peran dan tanggung jawab
yang dibagi. Jadi, struktur organisasi menjelaskan siapa yang bertanggung jawab atas tugas yang dibagi.
Struktur seperti ini juga menggambarkan hierarki anggota organisasi.

Struktur organisasi building management adalah susunan peran atau jabatan dalam sebuah organisasi
yang memiliki tugas untuk melakukan upaya pemeliharaan dan operasi sebuah gedung.

Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan gedung bergantung pada tingkat kerumitan dan
kecanggihan suatu gedung, yang meliputi luas gedung, dimensi gedung, sistem gedung yang digunakan,
teknologi yang diterapkan, serta aspek teknis dan non teknis lainnya seperti :
Ukuran fisik bangunan.
Jumlah bangunan.
Jarak antar gedung.
Moda transportasi yang digunakan oleh pekerja dan pengawas.
Kinerja produksi atau operasional masing-masing lokasi.
Jenis peralatan dan perlengkapan.
Jenis dan fungsi bangunan.

Tujuan Struktur Organisasi Building Management


Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama dalam setiap struktur organisasi
perusahaan tersebut. Struktur tersebut untuk membantu organisasi bekerja menuju tujuannya. Dalam
Building Management, struktur tersebut telah diatur dalam Peraturan PU No 24/PRT/M/2008, 2008.
Diantaranya Building Manager, Chief Engineering, Chief House Keeping, Chief Customer Care, Chief
Finance & Administration, Engineering Supervisor, House Keeping Supervisor dan Fitter.

Adapun tujuan yang dimaksud dalam struktur organisasi building management, adalah sebagai pedoman
dan panduan setiap individu menjadi lebih bertanggungjawab atas jabatan yang diemban olehnya. Dan
juga akan membantu perusahaan membuat alur dan koordinasi yang jelas.

Sehingga pemeliharaan dan operasi kegiatan dalam gedung akan lebih terorganisir dengan adanya
struktur ini. Contohnya adalah ketika ada keluhan pelanggan ataupun pengguna unit gedung. Keluhan
tersebut akan lebih mudah kita atasi jika memiliki divisi yang berkaitan, yaitu Customer Care.

Jabatan dan Tanggung Jawab


Organisasi yang dibentuk bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan gedung, pelaksanaan operasi,
dan pemeliharaan sesuai prosedur yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif oleh instansi.

Berikut tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi pemeliharaan dan
perawatan gedung:

Building Manager
Building Manager merupakan jabatan yang paling tinggi dalam divisi ini. Seperti manajer pada
umumnya, tugasnya adalah mengkoordinasikan pekerjaan semua kepala departemen dibawahnya.

Adapun tugas dan tanggung jawab seorang Building Manager adalah :

Melakukan koordinasi serta mengawasi pelaksanaan pemeliharaan dan juga perawatan perlengkapan
gedung serta peralatannya, instalasi dan utilitas bangunan,
Melakukan pengarsipan dengan baik terhadap dokumen – dokumen dengan sistem yang baik,
Membuat hubungan kerja internal dan external lebih sehat dan harmonis.
Chief Engineering
Memiliki tanggung jawab dalam mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan pengawas
dan pelaksana yang berada di bawah kewenangannya. Selain itu, Chief Engineering memiliki tugas dalam
melakukan evaluasi terhadap pekerjaan dan memberi masukan tentang hal penggunaan bahan dan juga
energi serta biaya op, serta menyusun dan menyajikan laporan operasional sesuai dengan stadard operasi
atau SOP (Standard Operation Procedure).

Chief House Keeping


Chief House Keeping memiliki tugas mengkoordinir dan memberikan arahan kepada atasan. Dan juga
bertanggung jawab untuk menjalankan sekaligus mengendalikan/mengontrol seluruh operasional di
housekeeping department sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun tugasnya sebagai berikut :

Mengkoordinasikan serta memberi arahan kepada penyelia (Supervisor),


Menyusun RAB Kebersihan,
Cros check kebersihan secara intens / rutin,
Mengendalikan penggunaan bahan dan peralatan pembersih.
Chief Customer Care
Chief Customer Care adalah eksekutif yang bertanggung jawab di perusahaan pada divisi pelayanan
pelanggan untuk hubungan yang lebih baik dan sebagai penunjang perusahaan. Dan juga
mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengawasi kegiatan kerja yang berada di bawah koordinasinya.
Adapun tugasnya sebagai berikut :

Memeriksa serta mempertimbangkan laporan dan usulan yang disampaikan oleh pelanggan dan/atau
pimpinan.
Membahas bersama Manajer Bangunan masalah internal dan eksternal untuk mengatasi keluhan dan
usulan pelanggan.
Merumuskan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi serta mengawsai proses pengadaan barang dan
jasa yang berkaitan dengan administrasi gedung.
Chief Finance & Administration
Chief Finance & Administration adalah petugas dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab utama
untuk mengelola keuangan perusahaan atau instansi, termasuk perencanaan keuangan , manajemen risiko
keuangan , pencatatan, dan pelaporan keuangan. Di beberapa sektor, CFO juga bertanggung jawab atas
analisis data. Adapun tugasnya sebagai berikut :

Menyusun rencana kerja dan anggaran operasional manajemen untuk periode tertentu.
Meneliti laporan dan usulan permintaan alokasi dana.
Membahas bersama Manajer Bangunan tentang penggunaan dana taktis operasional.
Menyusun dan melaporkan penggunaan dana operasional.
Merumuskan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi serta mengawasi proses pengadaan barang dan
jasa yang berkaitan dengan realisasi anggaran.
Memeriksa pembelian, pengadaan barang/jasa serta pengeluaran uang sesuai wewenang yang ditetapkan.
Engineering Supervisor
Engineering Supervisor merupakan jabatan struktural perusahaan yang mempunyai kuasa atau wewenang
untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya. Selain
itu Engineering Supervisor juga melakukan inspeksi ke seluruh bagian gedung untuk melihat kondisi
peralatan/peralatan gedung, instalasi, dan utilitas gedung. Adapun tugasnya sebagai berikut:

Mengadakan pemeriksaan intens ke seluruh bagian bangunan untuk melihat kondisi


peralatan/perlengkapan bangunan, instalasi dan utilitas bangunan.
Memeriksa dan memantau pengoperasian peralatan mekanikal dan elektrikal secara rutin.
Memantau hasil pekerjaan penyedia jasa (kontraktor) ekanikal dan elektrikal secara rutin.
Melakukan kegiatan khusus tertentu, misalnya sistem kelistrikan, proteksi kebakaran, dll.
Menyusun serta menyampaikan laporan sesuai dengan bidangnya.
House Keeping Supervisor
House Keeping Supervisor merupakan kordinator dan pengawas serta mengecek hasil pekerjaan dari
Room Boy dan bagian – bagian yang lain di housekeeping. Serta mengatur dan mengawasi pelaksanaan
kebersihan. Berikut adalah tugasnya :

Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebersihan.


Mengatur dan memberikan arahan kepada pemimpin kelompok kerja.
Mengatur jadwal kerja harian, mingguan dan bulanan.
Menyusun dan menyampaikan laporan sesuai dengan
Fitter
Fitter merupakan orang yang mempunyai keahlian di bidang penyetelan, penyambungan dan instalasi /
erection pipa termasuk komponen yang berkaitan dengan perpipaan / piping, misalnya flange, valve,
stringer dan lain-lain.

Berikut adalah tugas – tugasnya : Memperbaiki sistem perpipaan; montir, Memperbaiki mesin yang
rusak; tukang listrik, memperbaiki instalasi listrik yang rusak.

Memperbaiki system perpipaan (montir)


Memperbaiki mesin yang rusak (tukang listrik)
Memperbaiki instalasi listrik yang rusak
Memperbaiki katup yang bocor.
Memperbaiki sistem plambing.
Memperbaiki saluran yang tersumbat.

Pentingnya Struktur Organisasi Building Management


Memfasilitasi Manajemen yang Efisien
Sebuah organisasi yang baik menghindari kebingungan, penundaan dan duplikasi pekerjaan. Hal ini
meningkatkan ketepatan waktu dan efisiensi, dan memotivasi karyawan pada divisi building management
untuk melakukan yang terbaik. Semua ini menghasilkan manajemen yang efisien.

Pemanfaatan Sumber Daya Manusia Secara Optimal


Organisasi yang baik memfasilitasi pembagian kerja dan spesialisasi. Ini membantu dalam memilih
“Orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.” Sehingga dengan jelas dapat mendefinisikan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing karyawan dan juga untuk memotivasi mereka untuk melakukan yang
terbaik.

Membantu Pertumbuhan Perusahaan


Organisasi yang baik membantu pertumbuhan, diversifikasi, dan perluasan perusahaan. Perusahaan besar
dan raksasa saat ini adalah hasil dari organisasi terbaik mereka.
Memanfaatkan Sains dan Teknologi
Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu hal yang penting dalam sebuah tujuan
organisasi yang baik. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan tentu tersedianya industri dengan mesin
terbaru. Sehingga hasil yang didapat adalah menyediakan konsumen dengan produk terbaru. Manfaat
yang didapatkan bagi sebuah organisasi juga pada pengurangan biaya dan kepuasan maksimal.

Memfasilitasi Koordinasi
Organisasi yang baik mengoordinasikan kegiatan individu, kelompok, dan departemen yang berbeda
untuk mencapai tujuan bisnis.

Mendorong Kreativitas, Inisiatif dan Inovasi


Terciptanya budaya organisasi yang baik dan sehat adalah dengan mendorong kreativitas dalam
perusahaan. Sehingga dapat menghasilkan ide-ide baru, imajinasi, visi, metode, dll.

Memotivasi Karyawan
Organisasi yang baik memberi karyawan lingkungan kerja yang lebih baik, remunerasi yang baik,
kebebasan yang wajar, dll. Semua ini menghasilkan kepuasan kerja bagi karyawan.

Memfasilitasi Pendelegasian Wewenang


Organisasi yang baik memudahkan pendelegasian wewenang. Artinya, top eksekutif dapat menyimpan
pekerjaan yang penting untuk dirinya sendiri sambil mendelegasikan (memberikan atau menyerahkan)
pekerjaan yang kurang penting kepada bawahannya. Hal ini mendorong bawahan untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan dan mencapai tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai