1. Dalam ajaran agama islam sering kita kenal istilah syariat islam, menurut
para ulama.
2. Beberapa prinsip dalam hukum Islam yang secara umum dapat dibagi
menjadi dua macam yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Yang dimaksud
dengan prinsip umum adalah prinsip keseluruhan hukum Islam yang bersifat
universal. Sedangkan prinsip khusus adalah prinsip-prinsip setiap cabang
hukum Islam. Secara garis besar prinsip umum hukum Islam ada tujuh prinsip,
َش َر َع َلُك ْم ِم َن الِّديِن َم ا َو َّصٰى ِبِه ُنوًحا َو اَّلِذ ي َأْو َح ْيَنا ِإَلْيَك
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu…” (QS. Asy-
Syura: 13)
َأْم َلُهْم ُش َر َك اُء َش َر ُعوا َلُهْم ِم َن الِّديِن َم ا َلْم َيْأَذ ْن ِبِه ُهَّللا
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang
mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Asy-
Syura: 21)
SYARIAT + ISLAM
Dalam khazanah ilmiah Islam, para Ulama mendefinisikan istilah syariat Islam
dengan kalimat yang cukup beragam. Imam Al-Qurthubi mendefinisikan syariat
Islam sebagai agama yang Allah syariatkan kepada hamba-hamba-Nya.” (Al-
Jami’ li-Ahkamil Qur’an, 19/154)
Imam Ibnu Atsir Al-Jazari menitikberatkan definisi Syara’ dan syariat kepada
agama yang Allah syariatkan atas hamba-hamba-Nya, yaitu agama yang Allah
tetapkan bagi mereka dan Allah wajibkan atas diri mereka. (An-Nihayah fi
Gharibil Hadits wal Atsar, 2/460)
2. Dalam ajaran agama islam sering kita kenal istilah syariat islam,
menurut para ulama.
Yang dimaksud dengan prinsip umum adalah : prinsip keseluruhan hukum islam
yang bersifat universal. Sedangkan yang khusus adalah : prinsip-prinsip setiap
cabang hukum islam.
Secara garis besar prinsip - prinsip umum hukum islam ada 7 macam yaitu :
1. Prinsip Tauhid
2. Prinsip keadilan
3. Prinsip amar makruf nahi munkar
4. Prinsip Al-Hurriyah ( kebebasan dan kemerdekaan )
5. Prinsip Musawah ( Persamaan /egaliter )
6. Prinsip Ta’awun ( Tolong-menolong )
7. Prinsip Tasamuh ( Toleransi )
1. Prinsip Tauhid.
Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia berada dibawah ketetapan yang
sama sebagai Hamba Allah. Beberapa ayat yang menjelaskan prinsip-prinsip ini
adalah : didalam firman Allah SWT yang artinya :
Dari ayat tersebut Nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya yaitu
ketika belum terlahir kedunia ( Alam Ruh ) telah mengakui keesaan Allah SWT.
Maka dalam Pandangan islam pada dsarnya semua manusia mempunya potensi
dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid dimana hal tersebut pernah
dikukuhkan /diakui sebelumnya.
“ jika kamu berbuat baik ( berarti ) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan
jika kamu berbuat jahat, maka ( kejahatan ) dirimu sendiri “. ( QS Al-Israa’ 17 :
7 ).
Ayat tersebut diatas ada dalam rangkaian ayat yang menjelaskan tentang puasa
rhamadhan, sehingga dalam urusan ibadah “Mahdhah” dapat dapat dirumuskan
suatu prinsip asas kemudahan atau meniadakan kesulitan .
2. Prinsip Keadilan.
Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur
persoalan manusia dari berbagai aspek harusnya dilandaskan kepada prinsip
keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan dirinya sendiri,
individu dengan manusia dan masyarakat serta hubungan antara individu
dengan lingkungannya. Beberapa ayat yang menjelaskan prinsip keadilan ini
adalah pada Firman Allah SWt yang artinya :
Bahkan terhadap kerabat sekalipun, keadilan harus tetap ditegakkan. Hal ini
diisyaratkan oleh Firman Allah SWT yang artinya :
“ Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia
adalah kerabat(mu)…
(QS Al-An’aam 6 : 152 ).
Kalau dalam hukum positif dikenal prinsip memiliki kedudukan sama dimuka
hukum maka islam mewajibkan bukan hanya mausia harus sama dimuka hukum
tetapi didalam seluruh aspeknya harus berlaku adil, bahkan terhadap musuh
sekalipun.
Dari prinsip keadilan ini maka hadirlah kaidah dalam hukum islam yang
menyatakan bahwa hukum islam dalam praktiknya dapat beradaptasi sesuai
ruang dan waktu. Ketika terjadi perubahan, maka yang sulit menjadi mudah
dan kemudahan tersebut sebatas terpenuhinya kebutuhan pokok. Dari sini
muncul kaidah “ Masalah –masalah dalam hukum islam apabila menyempit
maka menjadi luas , apabila masalah-maslah tersebut telah meluas maka
kembali menyempit “.
3. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar.
Prinsip ketiga (3) adalah konsekwensi dari prinsip pertama dan kedua (2). Amar
Ma’ruf ini megandung arti bahwa hukum islam ditegakkan untuk menjadikan
umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana
dikehendaki oleh Allah SWT. Sedangkan Nahi Mungkar mengandung arti
hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang
dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat.
Begitu pula dengan firman Allah yang lainnya pada surah yang sama yang
artinya:
“ dan hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyerui pada
kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar
merekalah orang-orang yang beruntung “. ( QS Ali-Imran 3 : 104 ).
4. Kemerdekaan dan Kebebasan.
Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum islam tidak diterapkan
berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan
argumentative yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya
menolak atau menerima sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing
individu.
Beberapa ayat menjelaskan tentang hal tersebut antra lain yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agam (islam). Sesungghnya telah jelas
jalan yang benardaripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar
kepada thaqhut (162) dan beriman kepada Allah, maka sesungghnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
maha mendengar lagi maha mengetahui “. ( QS Al-Baqarah 2 : 256 ).
“ Untukmu agamamu,dan untukkulah Agamaku “ ( QS AL-Kaafiruun 109 : 6 ).
5. Prinsip Persamaan.
Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia
adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam lahiriyahnya, baik warna kulit,
bahasa, suku bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut terutama dalam nilai
kemanusiaannya. Hukum islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak
menjadikan manusia berbeda dari segi nilai kemanusiaannya, sesunghnya
banyak ayat yang menjelaskan prinsip tersebut diatas yang artinya :
“ Hai manusia, sesunghnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungghnya orang yang paling mulai
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungghnya Allah Maha mngetahui lagi amah mengenal “. ( QS Al-Hujuraat
49 : 13 ).
Dari ayat tersebut juga terlihat bahwa yang membedakan nilai manusia dalam
pandangan hukum islam adalah bukan karena ras, warna kulit dan sisi lahiriyah
lainnya, melainkan factor ketaqwaannya. Didalam ayat lain Allah Lebih tegas
menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang lebih dimulyakan
dibandingkan jenis mahluk yang lainnya. Hal ini dijelaskan pada ayat sebagai
berikut yang artinya :
“ Dan sesungghnya telah kami muliyakan anak-anak adam, kami angkat mereka
dari daratan dan lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka dari kelebihan yang sempurna atas banyak mahluk yang kami
ciptakan “. ( QS Al-Israa’ 17 : 70 ).
6. Prinsip Tolong-Menolong.
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesama warga masyarakat harus saling
menolong demi tercapainya kemaslahatan bersama. Dan adapun ayat yang
menjelaskan prinsip tersebut adalah yang artinya sebagai berikut :
“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran “. ( QS Al-
Maai’dah 5 : 2 ).
7. Prinsip Toleransi.
Prinsip ini mengajarkan bahwa hikum islam mengharuskan kepada umatnya
untuk hidup dengan penuh suasana damai dan toleran. Toleransi ini harus
menjamin tidak dilanggarnya hukum islam dan hak umat islam. Hal ini
dijelaskan pada firman Allah SWT yang artinya :
“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap oran-
orang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari
negerimu. Sesungghnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil “. ( QS
Al-Mumtahanah 60 : 8 ).
Sumber:
(Shodiq/dakwah.id)
Pengertian Syariat Islam yang Perlu Anda Pahami dengan Baik (dakwah.id)
Edhokasilmu Oktober 29, 2021
https://www.pembelajaranmu.com/2021/10/7-prinsip-hukum-islam-
pembelajaranmu.html#