Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ KENDALA PENGEMBANGAN PROFESI GURU ”


Mata Kuliah : Etika & Profesi Keguruan

Dosen Pengampuh :
Elva Yuliana, M.Ed

Disusun Oleh :

Nama : Rabiatul Adawiyah


Prodi : Pendidikan Bahasa Arab ( PBA )
Email : Adawiyah140103@gmail.com
NIM : 2021.123.00.02.0090

Pendidikan Bahasa Arab ( PBA )


Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH)
Peleyan Kapongan Situbondo
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami penjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul kendala pengembangan profesi guru dengan sebaik-baiknya, meskipun
masih jauh dari kata kesempurnaan. Shalawat beserta salam kami curahkan
kepada Rasulullah S.A.W.
Dalam menyelesaian makalah ini kami berusaha untuk melakukan yang
terbaik. Tetapi kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah kami yang akan datang.

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yang telah
memberikan dorongan, semangat dan masukan.

Semoga apa yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
masyarakat pada umumnya, serta mendapatkan ridha dari Allah S.W.T. Amin

ii
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar belakang ...........................................................................................1


B. Rumusan masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengertian Problematika............................................................................ 2
B. Problematika Guru..................................................................................... 2
C. Solusi ....................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6

A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai usaha untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional yang telah
diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahnu 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi manusia
seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai
dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan
profesional. Oleh sebab itu, guru dituntut agar terus mengembangkan kapasitas
dirinya sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum
regional, nasional maupun internasional.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemui menjadi guru seperti
pilihan profesi terakhir. Kurang dapat dipercaya, jika sudah tidak ada lagi
pekerjaan maka profesi guru menjadi pilihan. Bahkan guru ada yang dipilih
secara asal yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator
sebuah kurikulum pendidikan, ujung tombak pemberantas kebodohan, bahkan
guru adalah mata rantai dab pilar peradaban dan benang merah bagi perubahan
dan kemajuan suatu masyarakat bangsa.

2. Rumusan Masalah `
1. pengertian problematika?
2. Pengertian problematika guru

3. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui tentang problematika guru

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian problematika
Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu
problematic yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang
menimbulkan masalah; permasalahan; situasi yang dapat didefinisikan
sebagai suatu kesulitan yang perlu dipecahkan, diatasi atau disesuaikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), problematika
mempunyai arti: masih menimbulkan masalah, hal yang masih belum dapat
dipecahkan permasalahannya. Uraian pendapat tentang problematika adalah
berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam proses
pemberdayaan, baik yang datang dari individu (faktor internal) maupun
dalam upaya pemberdayaan SDM atau guru dalam dunia pendidikan.

2. Problematika guru
Secara umum problem yang dialami oleh para guru dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar, yaitu problem yang berasal dari dalam diri guru
disebut problem internal, sedangkan yang berasal dari luar disebut problem
eksternal.
1) Problem Internal
Problem internal yang dialami oleh guru pada umumnya berkisar pada
kompetensi professional yang dimilikinya, baik bidang kognitif seperti
penguasaan bahan/materi, bidang sikap seperti mencintai profesinya
(kompetensi kepribadian) dan bidang perilaku seperti keterampilan
mengajar, menilai hasil belajar siswa (kompetensi pedagogik) dan lain-
lain. Berikut ini problem internal seorang guru:
a. Menguasai bahan/materi
Menguasai materi harus dimulai dengan merancang dan
menyiapkan bahan ajar /materi pelajaran yang merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari guru kepada

2
anak didiknya. Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik, rancangan dan penyiapan bahan ajar harus cermat, baik dan
sistematis. Rancangan atau persiapan bahan ajar/materi pelajaran
berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanaan pembelajaran, sehingga
proses belajar mengajar dapat terarah dan efektif.
b. Mencintai profesi keguruan
Bertolak dari kompetensi guru yang harus dimiliki oleh guru dan
adanya keinginan kuat untuk menjadi seorang guru yang baik,
persoalan profesi guru di sekolah terus menarik untuk dibicarakan,
didiskusikan, dan menuntut untuk dipecahkan, karena masih banyak
guru yang punya anggapan bahwa mengajar hanyalah pekerjaan
sambilan, padahal guru merupakan faktor dominan dalam pendidikan
formal pada umumnya, karena bagi siswa, guru sering dijadikan
teladan dan tokoh panutan.
c. Keterampilan mengajar
Guru harus memiliki beberapa komponen keterampilan mengajar
agar proses pembelajaran dapat tercapai, di antaranya yaitu 10
kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi
seorang guru. Adapun 10 kompetensi guru tersebut menurut
Depdikbud, meliputi: a) Menguasai bahan, b) Mengelola program
belajar mengajar, c) Mengelola kelas, d) Penggunaan media atau
sumber, e) Mengelola interaksi belajar mengajar, f) Menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran, g) Mengenal fungsi layanan
bimbingan dan penyuluhan (BP), h) Mengenal menyelenggarakan
administrasi sekolah, i) Memahami prinsip- prinsip, j) Menafsirkan
hasil penelitian pendidikan guru untuk keperluan pengajaran.
d. Menilai hasil belajar siswa
Evaluasi diadakan bukan untuk hanya ingin mengetahui tingkat
kemajuan yang telah dicapai siswa saja, melainkan ingin
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa atau peserta
didik yang telah dicapai. Evaluasi adalah suatu kegiatan yang

3
dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana
kerberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru dalam
mengajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh guru dengan
memakai instrumen penggali data seperti tes perbuatan, tes tertulis
dan tes lisan.
2) Problem Eksternal
Problem eksternal yaitu problem yang berasal dari luar diri guru itu
sendiri. Kualitas pengajaran juga ditentukan oleh karakteristik kelas dan
karakteristik sekolah.
a. Karakteristik kelas seperti besarnya kelas, suasana belajar, fasilitas dan
sumber belajar yang tersedia.
b. Karakteristik sekolah yang dimaksud, misalnya disiplin sekolah, contoh
seperti perpustakaan yang ada di sekolah yang memberikan perasaan
nyaman, bersih, rapi dan teratur.
Dalam konteks pertimbangan faktor eksternal, terutama yang
menyangkut lingkungan kerja, secara rinci, bahwa ada beberapa hal yang
mempengaruhi semangat kerja, yaitu:
a. Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan.
b. Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim.
c. Pemahaman sikap dan pengertian di kalangan pekerja.
d. Sikap jujur dan dapat di percaya dari kalangan pemimpin terwujud
dalam kenyataan.
e. Penghargaan terhadap hasrat dan kebutuhan yang berprestasi.
f. Sarana yang menunjang bagi kesejahteraan mental dan fisik, seperti
tempat olah raga, masjid dan rekreasi.
3. Solusi
Penerapan profesionalisme tentunya bukan hanya tanggung jawab
semata dari guru tersebut, akan tetapi semua elemen yang mendukung
dalam tugas guru. Berbagai masalah dalam mencapi profesionalisme guru
kedepan sangatlah kompleks, dengan kondusi tersebut apabila tidak ada
kesiapan secara baik akan berdampak terhadap kualitas pendidikan di

4
Indonesia. Sementara saat ini, negara-negara di sekitar Indonesia
memendang peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan kinerja guru
sudah berkembang dengan pesat.
Perbaikan sumber daya dalam hal ini adalah guru merupakan
prioritas,perbaikan dalam hal jangka panjang untuk menyiapkan kemampuan
guru, misalnya dalam kemampuan penguasaan teknologi informasi.
Penguasaan teknologi informasi saat ini merupakan hal yang sangat
penting, melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat
pada saat ini. Perkembangan tersebut tentunya berdampak pula pada dunia
pendidikan, bagaimana pendidikan mampu beradaptasi dengan
perkembangan yang terjadi. Hal tersebut akan terwujud apabila
komponen-komponen di dalam pendidikan mampu beradaptasi pula.
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan harus mampu beradaptasi
juga, langkah awal yang harus dilakukan adalah menumbuhkan minat guru
terhadap teknologi informasi melalui stimulus-stimulus yang mengharuskan
guru berhubungn langsung dengan teknologi informasi. Sebagai contoh
sekolah memberikan instruksi kepada guru agar setiap kegiatan
pembelajaran menggunakan media teknologi. Dengan begitu secara terbiasa
guru akan mudah menguasai teknologi informasi, tentunya juga harus
didukung sarana yang memadai dari sekolah.
Pengembangan kemampuan guru dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang perlu disiapkan adalah kepemimpinan,
public speaking, penguasaan bahasa asing, dan jaringan. Apabila hal
tersebut mampu dikuasai oleh guru, maka akan mudah guru untuk
menghadapai MEA dan siap bersaing dengan SDM dari negara anggota
MEA serta mempunyai profesionalisme yang baik dalam bekerja.

5
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Dalam pengembangan profesi tenaga pendidik sebagai perancang masa
depan yang hal paling terpenting adalah membangun kemandirian di kalangan
pendidik sehingga dapat lebih mampu untuk mengaktualisasikan dirinya guna
mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Menjadi guru yang profesional
diperlukan beberapa literatul dan pengembangan dalam diri seorang guru
yaitu dapat bersikap inovatif dalam melaksanakan peran dan tugasnya
mendidik peserta didik menuju kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
 Saran
Kami menyadari bahwa makalah diatas masih banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Kami akan memperbaiki makalah ini dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggung jawabkan maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan diatas.

6
DAFTAR PUSTAKA
Nurdiansyah, Azis Shofi. Profesionalisme Guru dan Tantangan Kedepan Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan Pada Era Global
Parkay, Forrest W dan Beverly Hardcastle Stanford. Menjadi Seorang Guru. PT
Indeks.

Anda mungkin juga menyukai