Anda di halaman 1dari 4

Ma'qulat (Intelligibles)

-Konsep universal = konsep intelek = dapat dipahami (ma'qūlāt)


- Konsep universal dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
1. PEMAHAMAN PERTAMA (ma'qulat awwal)  konsep whatness
2. PEMAHAMAN FILOSOFIS SEKUNDER (ma'qulat tsani falsafi)
3. SECONDARY LOGICAL INTELLIGIBLES (ma'qulat tsani manthiqi)

- pembagian tripartit ini berasal dari para filsuf Islam; Hal ini sangat berguna dan
penting untuk diskusi dan masalah epistemologi atau filsafat umumnya

- Kurangnya pemahaman mereka bersama dengan perbedaan di antara mereka dapat


membawa kita - seperti banyak filsuf - menuju pemikiran yang menyesatkan, kebingungan
dan kesulitan dalam diskusi filosofis. Kebingungan ini dapat ditemukan dalam kata-kata atau
karya-karya Kant, Hegel, positivis, post positivis, postmodernis.

Proses pembentukan divisi


- Konsep universal:
(1) Predicable of entified things (dapat didasarkan pada hal-hal eksternal) =
karakterisasi eksternal
(2) Hal-hal yang tidak dapat diprediksi  karakterisasi mental

- Karakterisasi eksternal:
1.1. untuk memperoleh secara otomatis dari kasus-kasus tertentu melalui indera
eksternal atau intuisi internal (sensasi - imajinasi - kecerdasan)  DIPAHAMI PERTAMA
1.2. untuk membutuhkan upaya mental, refleksi, perbandingan hal-hal satu sama lain;
cara keberadaan benda, jenis hubungan  PEMAHAMAN FILOSOFIS SEKUNDER
- karakterisasi mental: hanya konsep dan bentuk mental, yang diterapkan hanya pada
hal-hal mental  PEMAHAMAN LOGIS SEKUNDER
KEJADIAN KARAKTERISASI
(penerapan konsep predikat (kualifikasi objek)
ke objek)
PEMAHAMAN PERTAMA Eksternal Eksternal
PEMAHAMAN FILOSOFIS Mental Eksternal
LOGIS DAPAT DIMENGERTI Mental Mental

PERTAMA DIMENGERTI
- Jelaskan apa yang terjadi
- memiliki instantiasi eksternal (referensi)
- menentukan batas keberadaan mereka
- seperti kerangka kerja kosong untuk eksistensi
- Kejadian dan karakterisasi bersifat eksternal

INTELLIGIBILES FILOSOFIS SEKUNDER


- menggambarkan jenis eksistensi (bukan keputihannya, batas)
- Perlu refleksi, perbandingan dan analisis intelektual
- no possess entified referents (tidak memiliki contoh partikular)
- "Api menyebabkan panas"
(Istilah 'sebab' tidak mengacu pada esensi spesifik api tetapi menggambarkan "jenis
hubungan" yang dimilikinya dengan api, yang merupakan hubungan memiliki efek ('panas').
Demikian juga, ketika kita berbicara tentang panas sebagai penyebab "panas menyebabkan
mendidih", kita tidak menggambarkan dan menentukan esensi panas, tetapi
menggambarkan hubungannya dengan 'mendidih'
- Kita dapat mengatakan: Ini menggambarkan 'hubungan eksistensial' (hubungan
eksistensial) di antara objek-objek eksternal yang ada
- Tidak ada konsep / ide tertentu
- Semua konsep universal yang memiliki ide sensorik, imajiner atau khawatir adalah
konsep keputihan
- Tetapi itu tidak berarti bahwa setiap konsep whatish ada bentuk sensorik, imajiner
atau prehensive. Mis.: konsep 'jiwa' – konsep spesies konsep whatish, tetapi tidak ada
bentuk khusus darinya

DAPAT DIPAHAMI LOGIS SEKUNDER


- Hanya berlaku untuk konsep dan bentuk mental
- Hubungan formal antar ide
- bekas.:
o conversion: "Beberapa buku mahal"
"Beberapa barang mahal adalah buku"

o Prinsip kontradiksi:
"Manusia itu fana"
"Tidak ada manusia yang fana"
"Beberapa manusia tidak fana"

"Jakarta adalah ibu kota Indonesia"


"Jakarta bukan ibu kota Indonesia"

"Tuhan itu ada"


"Tuhan tidak ada"

KONSEP ETIKA DAN HUKUM

- konsep respectival (i'tibari) = 'konsep nilai'


- seperti 'seharusnya' dan 'tidak boleh', 'wajib', 'dilarang' (sebagai predikat)
'keadilan' dan 'ketidakadilan', 'kejujuran' dan 'ketidakjujuran', 'kepercayaan' dan
'pengkhianatan', 'hukum' dan 'ilegal', 'menepati janji' dan 'menentang janji' (sebagai subjek
proposisi)
- mis. konsep 'penyuapan'  itu terjadi pada atribut suatu tindakan dalam mengambil
dan memberikan sejumlah uang, tetapi tidak menggambarkan quiddity uang; Sebaliknya, ini
mengacu pada cara mengambil dan memberi uang, itu ilegal, cara yang tidak jujur
- Pertanyaan penting:
• "Apakah konsep etika dan hukum ini terkait dengan realitas eksternal dan objektif?"
atau "apakah mereka hanya ekspresi keinginan, perasaan, emosi individu dan sosial?"
• "Apakah proposisi etis dan hukum deskriptif atau hanya preskriptif?"
• "Apakah mereka memiliki nilai kebenaran?"

Anda mungkin juga menyukai