KREATIVITAS
Materi Kuliah Kreativitas dan Metode Pengembangannya
2017
Teori – Teori yang membahas tentang kreativitas
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :
Terdiri dari :
1. Teori Humanistik
a. Maslow
b. Roger
2. Teori Psikoanalisis
a. Suler
b. Sigmund Freud
c. Ernst Kris
d. Carl Jung
Teori HUMANISTIK
Teori humanistik berpandangan bahwa kreativitas lahir dari
hasil kesehatan psikologis tingkat tinggi sehingga dipercaya
kreativitas dapat berkembang selama hidup (dalam
Munandar 1999)
1. Teori Maslow
• Manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu,
diwujudkan sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang
terendah hingga yang tertinggi. Ketika individu mampu
mewujudkan dirinya pada hirarki tertinggi yaitu yang peak
experience, individu akan memperoleh flash of insight
yang menumbuhkan kegembiraan bagi dirinya dan
memunculkan rasa syukur akan kehidupannya (dalam
Munandar, 1999).
• Maslow (1962,1968) menyamakan kreativitas dg
keadaan aktualisasi diri, untuk dorongan yang membuat
seseorang dapat memunculkan ide-ide baru dan asli
(Selby, et al, 2005).
2. Teori Carl Rogers
Ada tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu :
• Keterbukaan terhadap pengalaman
• Kemampuan untuk menilai
• Kemampuan bereksperimen
Rogers (1962) ada 3 komponen pokok yang terlibat
dalam kreativitas, yaitu proses, individu dan lingkungan.
Dalam proses kreatif seseorang, ada beberapa elemen
penting yang berpengaruh, yaitu hasil karya yang
dihasilkan dari proses kreatif, dimana karya tersebut
adalah dalam bentuk baru sebagai bentuk manifestasi
idividu dalam berinteraksi dengan pengalamannya, dan
mencakup semua bidang kehidupan
2. Teori Carl Rogers
Di dalam diri individu, ada beberapa kondisi yang berperan
dalam kreativitas, yaitu motivasi yang oleh Rogers (1962)
disamakan dengan kecenderungan mengaktualisasikan diri,
eksistensiolitas (keterbukaan individu terhadap pengalaman),
serta kemampuan bermain dengan elemen dan konsep
Lingkungan yang aman secara psikologis dapat dibangun dengan
menerima individu seperti apa adanya (tanpa syarat), mencip-
takan suasana tanpa ada penilaian dari luar dan pemahaman
dengan emphati. Adanya kebebasan psikologis berarti seseorang
memiliki kebebasan penuh untuk berpikir, merasakan dan
membuat apa saja yang dapat memuaskan batinnya. Sehingga
dengan kebebasan psikologis yang dimiliki seseorang dapat
mengaktualisasi diri secara leluasa dan bersifat simbolik
Teori PSIKOANALISA
1. Teori Suler
Pandangan teori Psikoanalisis merupaka alat yang baik
dan fleksibel dalam memahami fenomena kreativitas
yang cukup kompleks.
Suler (1980) kreativitas dapat dipahami sebagai
bentuk khusus interaksi antara berpikir proses primer
dan sekunder. Sehingga dalam hal ini munculnya
gagasan baru atau insight lahir melalui pelepasan
pemikiran yang tidak logis dan fantastik dari proses
berpikir primer, yang oleh proses berpikir sekunder
dibentuk ke dalam konteks yang sesuai dengan nilai-
nilai sosial
2. Teori Freud
Proses kreatif adalah bentuk dari mekanisme pertahanan diri yg
meliputi :
• Represi (tekanan)
• Kompensasi (Pencarian kepuasan untuk memperoleh keseimbangan
dari kekecewaan)
• Sublimasi (Perubahan ke arah satu tingkat lebih tinggi)
• Rasionalisasi (pembuatan merasionalkan)
• Identifikasi (bukti diri)
• Introjeksi (pemasukan sikap atau gagasan ke dlm diri seseorang
tanpa sadar)
• Regresi (Proses berbalik ke tahap perkembangan prilaku
sebelumnya)
• Proyeksi (Perkiraan ttg keadaan masa yg akan datang berdasarkan
data yg ada)
• Pembentukan Reaksi (Pembentukan kegiatan aksi atas suatu akibat)
• Pemindahan (beralih atau bertukar tempat)
• Kompartementalisasi (pemisahan bagian)
2. Teori Ernst Kris
• Menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi sering
memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif, menurut teori ini adalah :
a. Mereka yg mampu “memanggil” materi yg dibutuhkan
dari alam pikiran bawah sadar.
b. Mereka yg dpt mempertahankan “sikap bermain”
mengenai masalah serius dalam kehidupannya.
c. Mereka yg mampu melihat masalah dengan cara yang
segar dan inovatif. Mereka melakukan pertahanan
regresi demi bertahannya ego
• Kris (dalam Munandar, 1999) ketika individu mampu
melakukan regresi pada kerangka berpikir atau pola perilaku
seperti anak-anak, maka rintangan antara alam pikiran sadar
dan tidak sadar menjadi berkurang. Dalam kondisi demikian,
bahan yang tidak disadari yang sering mengandung benih
kreativitas dapat masuk ke alam kesadaran
2. Teori Carl Jung
• Jung percaya bahwa alam ketidaksadaran
(ketidaksadaran kolektif) memainkan peran penting
dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi.
• Dari ketidaksadaran kolektif ini memunculkan teori,
seni, dan karya baru lainnya
• Jung percaya bahwa ketidaksadaran memainkan
peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat
tinggi (dalam Munandar 1999).
• Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa
lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif ini,
akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya
baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan
kelanjutan dari eksistensi manusia
PENDEKATAN PROSES
dan PRODUK KREATIF
Terdiri dari :
1. Teori Psikologi Sosial
2. Teori Investasi
3. Teori Sistem
4. Teori Komponensial
Teori Psikologi Sosial
Pandangan teori ini juga mengungkapkan adanya beberapa
faktor yang diperlukan bagi kreativitas seseorang, yaitu
kawasan tugas dan pekerjaan, pendidikan dan pelatihan
ketrampilan kognitif, sifat kepribadian tertentu, kemampu-
an bawaan atau bakat yang terkait dengan tugas yang
diberikan
Amabile (1996) kreativitas merupakan interaksi antara
faktor lingkungan, karakteristik kepribadian dan
kemampuan kognitif. Diuraikan lebih lanjut bahwa ada dua
elemen pokok yang terkait dengan definisi kreativitas, yaitu
hasil karya dan jenis tugas yang dikerjakan.
Amabile (1996) suatu karya dinilai kreatif ketika karya itu
memiliki aspek yang baru sekaligus sesuai, benar, atau
bernilai
Teori Investasi
Sternberg dan Lubart (1995) menganalogikan
kreativitas dengan penanaman modal di dunia bisnis.
Pandangan teori ini menekankan pada anggapan bahwa
untuk menjadi kreatif seseorang perlu bertindak seperti
good investor yang memiliki prinsip buy low and sell
high
Sternberg dan Lubart ada enam sumber penting bagi
kreativitas (dalam Runco, 2007), yaitu inteligensi,
pengetahuan, gaya berpikir, kepribadian, motivasi dan
lingkungan. Sinergi dari enam sumber tersebut
diasumsikan teori ini dapat melahirkan kreativitas.
Teori Sistem
Csikszentmihalyi (1996) kreativitas dapat diamati
hanya dalam sistem interrelasi antara 3 komponen.
Ketiga komponen itu adalah komponen kawasan
(domain) yang terdiri dari aturan-aturan simbolik dan
prosedur atau tata kerja, komponen lapangan atau
bidang (field) yang mencakup semua individu yang
bertindak sebagai penjaga gerbang suatu kawasan yaitu
bertugas menilai dan memutuskan apakah suatu
gagasan baru dapat masuk dalam suatu kawasan atau
tidak, dan komponen individu.
Csikszentmihalyi (1996) kreativitas adalah setiap
tindakan, gagasan atau produk yang mengubah kawasan
yang sudah ada atau mentrasformasikan kawasan yang
telah ada menjadi kawasan yang baru
Teori Sistem
Pandangan Csikszentmihalyi (1996) dalam teori Sistem
ini lebih melihat kreativitas sebagai suatu fenomena
sistemik dibandingkan fenomena individual.
Artinya, teori ini memandang kreativitas dalam konteks
interaksi antara pemikiran baru individu dengan konteks
sosial budaya yang ada, dengan asumsi bahwa
kreativitas merupakan pemikiran baru yang dihasilkan
seseorang yang disimbolkan dalam kawasan tertentu
dan telah dinilai atau diakui oleh sejumlah individu yang
berwenang di kawasan tersebut
Teori Komponensial
Runco (2007) ada sejumlah komponen yang berperan
dalam kreativitas, yaitu motivasi terhadap tugas, domain
ketrampilan yang sesuai dan proses kreativitas yang sesuai.
Woodman dan Schoenfeldt (dalam Runco, 2007) proses
kreativitas pada dasarnya tergantung pada interaksi antara
kondisi yang mendahului, karakteristik personal dan kondisi
situasional.
Runco dan Chand (dalam Runco, 2007) Jenjang pertama
teori ini menyebutkan bahwa kreativitas memiliki
ketergantungan pada proses yaitu motivasi (intrinsik dan
ekstrinsik) dan pengetahuan (baik deklaratif atau faktual atau
konseptual dan prosedural). Sedangkan jenjang berikutnya
berisi ketrampilan memecahkan masalah, penciptaan ide, dan
evaluasi.