Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMENLAJARAN IPA DI


SEKOLAH DASAR
Noviza Metiarida, Shobhi Al-Ghifari Azhary, M.Pd
E-mail : Novizametiarida01@gmail.com
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penggunaan media pembelajaran
interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Latar
belakang penelitian ini adalah pentingnya motivasi belajar dalam meningkatkan prestasi
akademik siswa dan peran teknologi dalam pembelajaran yang semakin berkembang. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dengan mengumpulkan
data dari artikel, jurnal, dan buku yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Media pembelajaran
interaktif mampu menggugah minat dan keterlibatan siswa dalam proses belajar, meningkatkan
pemahaman konsep, serta merangsang keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan
bertanya. Selain itu, penggunaan media pembelajaran interaktif juga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif.
Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya penerapan media pembelajaran interaktif dalam
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, guru
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa. Selain itu,
penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap pengembangan teknologi dalam
pendidikan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Kata Kunci: Media pembelajaran interaktif, Motivasi belajar, Pembelajaran IPA, Sekolah
Dasar.

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara. Di
dalam proses pendidikan, pembelajaran memegang peranan yang krusial dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA memiliki peran yang signifikan dalam
membantu siswa memahami alam dan fenomena di sekitarnya.
Namun, seringkali siswa mengalami tantangan dalam memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Motivasi belajar yang rendah
dapat menghambat minat siswa terhadap pembelajaran IPA dan mengurangi efektivitas
proses belajar mengajar.
Dalam era digital saat ini, media pembelajaran interaktif telah menjadi salah satu solusi
yang menarik perhatian dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Media
pembelajaran interaktif mencakup berbagai jenis perangkat lunak dan aplikasi yang
dirancang khusus untuk membantu proses pembelajaran dengan menggunakan elemen-
elemen interaktif seperti gambar, suara, animasi, dan video. Media ini dapat memperkaya
pengalaman belajar siswa dengan menawarkan konten yang menarik dan
interaktif.(Auliya et al., 2023)
Penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar
memiliki potensi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Media ini dapat memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan, menjadikan pembelajaran lebih menarik, dan
memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, media
interaktif juga dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep IPA yang abstrak
dan kompleks dengan lebih baik.
Namun, meskipun ada potensi yang besar dalam penggunaan media pembelajaran
interaktif, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan
adalah ketersediaan dan aksesibilitas media pembelajaran interaktif yang terbatas di
sekolah dasar. Tidak semua sekolah memiliki infrastruktur yang memadai dan perangkat
yang diperlukan untuk mendukung penggunaan media interaktif dalam pembelajaran IPA.
Selain itu, peran guru juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan penggunaan
media pembelajaran interaktif. Guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dalam penggunaan media tersebut, serta mampu mengintegrasikannya dengan
baik dalam proses pembelajaran. Kurangnya pelatihan dan pemahaman guru terkait
dengan penggunaan media interaktif dapat menjadi hambatan dalam implementasi yang
efektif.(Setyaningsih et al., 2020)
Dalam konteks tersebut, penelitian tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran
interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar
menjadi relevan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang manfaat dan tantangan dalam penggunaan media pembelajaran interaktif, serta
memberikan rekomendasi bagi para pendidik, pengambil kebijakan, dan pengembang
media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA
di sekolah dasar. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan pembelajaran
yang lebih bermakna dan memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias.
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?
2. Apa implikasi penggunaan media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran interaktif
dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar?
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan pengaruh penggunaan media
pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA
di Sekolah Dasar
2. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan implikasi penggunaan media
pembelajaran interaktif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
3. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan cara mengoptimalkan penggunaan
media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
d. Manfaat
1. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa: Penelitian ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh penggunaan media
pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA
di sekolah dasar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat media
interaktif, guru dan pengembang kurikulum dapat mengimplementasikan metode
pembelajaran yang lebih efektif dan menarik untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa. Media pembelajaran interaktif yang menarik dan interaktif dapat
memancing minat siswa, membuat mereka lebih tertarik dan bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran, serta memperkuat keinginan mereka untuk belajar dan
memahami konsep-konsep IPA dengan lebih baik.
2. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA: Penelitian ini juga akan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Dengan mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif, guru
dapat merancang dan mengintegrasikan media tersebut ke dalam pembelajaran,
yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Media interaktif dapat
membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep IPA yang abstrak dan
kompleks dengan lebih baik, sehingga mereka dapat memahaminya dengan lebih
mendalam. Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran IPA, diharapkan siswa
akan lebih termotivasi untuk belajar, mencapai hasil belajar yang lebih baik, dan
mengembangkan minat yang lebih kuat terhadap sains dan pengetahuan alam.
3. Memberikan Rekomendasi bagi Pendidik dan Pengembang Media Pembelajaran:
Penelitian ini akan memberikan rekomendasi praktis bagi pendidik dan
pengembang media pembelajaran dalam mengimplementasikan dan
mengembangkan media pembelajaran interaktif yang efektif. Rekomendasi ini
dapat mencakup pedoman terkait dengan desain, konten, dan penggunaan media
pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain
itu, penelitian ini juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
tantangan dan faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media interaktif,
seperti infrastruktur teknologi yang memadai dan pelatihan yang tepat bagi guru.
Dengan adanya rekomendasi ini, diharapkan penerapan media pembelajaran
interaktif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar dapat menjadi lebih efektif dan
berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa.
E. Landasan Teori
1. Teori Motivasi Instrinsik: Teori ini menyatakan bahwa motivasi berasal dari keinginan
internal untuk belajar dan memperoleh pemahaman baru. Dalam konteks penggunaan
media pembelajaran interaktif, fitur-fitur yang menarik seperti visualisasi yang
menarik, simulasi, dan permainan edukatif dapat memicu rasa ingin tahu dan minat
siswa terhadap pembelajaran IPA, sehingga meningkatkan motivasi intrinsik mereka.
2. Teori Motivasi Ekstrinsik: Teori ini menjelaskan bahwa motivasi berasal dari faktor
eksternal seperti penghargaan, pujian, atau pengakuan. Dalam penggunaan media
pembelajaran interaktif, siswa dapat mendapatkan penghargaan atau reward dalam
bentuk misi, level, atau skor yang meningkatkan motivasi ekstrinsik mereka untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan prestasi.
3. Teori Konstruktivisme: Teori ini mengemukakan bahwa pembelajaran terjadi melalui
konstruksi pengetahuan oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan. Media
pembelajaran interaktif memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan konten
pembelajaran melalui visualisasi, simulasi, dan eksperimen virtual. Interaksi ini
memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka sendiri secara aktif, yang
dapat meningkatkan motivasi belajar.
4. Teori Kognitif Sosial: Teori ini menekankan pentingnya pengamatan, imitasi, dan
penguatan dalam pembelajaran. Dalam penggunaan media pembelajaran interaktif,
siswa dapat mengamati dan meniru aksi atau strategi yang ditunjukkan dalam konten
interaktif. Ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas atau mencapai hasil yang
positif, mereka menerima penguatan dalam bentuk umpan balik positif, yang dapat
meningkatkan motivasi belajar.
5. Teori Flow: Teori ini menggambarkan pengalaman yang mendalam dan terfokus ketika
seseorang terlibat dalam aktivitas yang menantang namun sesuai dengan kemampuan
mereka. Dalam penggunaan media pembelajaran interaktif, siswa dapat merasakan
pengalaman flow ketika mereka terlibat dalam tugas-tugas yang menarik dan
menantang, seperti menyelesaikan misi atau mencapai level tertentu. Pengalaman flow
ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dan menganalisis literatur yang telah ada tentang pengaruh
penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar. Metode ini melibatkan pencarian, pengumpulan,
pemilihan, dan analisis kritis terhadap sumber-sumber literatur yang berkaitan dengan topik
penelitian.(Rahmadi, 2011)
Langkah pertama dalam metode penelitian kepustakaan adalah melakukan pencarian
literatur yang relevan. Pencarian dilakukan melalui basis data akademik, jurnal ilmiah,
buku, dan sumber-sumber informasi lain yang terkait. Kata kunci yang digunakan dalam
pencarian mencakup istilah-istilah seperti "penggunaan media pembelajaran interaktif,"
"motivasi belajar siswa," "pembelajaran IPA," dan "sekolah dasar." Pencarian dilakukan
untuk memastikan bahwa sumber-sumber yang ditemukan relevan dengan topik penelitian.
Setelah sumber-sumber literatur yang relevan terkumpul, langkah berikutnya adalah
melakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi artikel jurnal, buku,
laporan penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan pengaruh
penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar. Data ini kemudian dianalisis dengan cermat untuk
mengidentifikasi temuan-temuan yang berkaitan dengan topik penelitian.
Pemilihan literatur dilakukan berdasarkan relevansi dengan topik penelitian dan
kualitas sumber tersebut. Sumber-sumber yang dipilih harus memiliki metodologi yang
valid, hasil yang dapat dipercaya, dan relevansi yang tinggi dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Dalam pemilihan literatur, juga diperhatikan keragaman pendekatan dan sudut
pandang yang dihadirkan dalam literatur yang terpilih.
Setelah literatur terpilih, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kritis terhadap
literatur tersebut. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi temuan-temuan utama,
argumen-argumen yang disajikan, dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam
literatur tersebut. Analisis juga melibatkan pembandingan dan sintesis informasi dari
berbagai sumber literatur untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang
pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Hasil penelitian kepustakaan ini kemudian digunakan untuk menyajikan informasi
faktual dan informatif dalam penulisan abstrak, seperti temuan-temuan yang signifikan,
pendekatan yang efektif, dan implikasi yang relevan. Metode penelitian kepustakaan
memberikan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang topik
penelitian dengan mengandalkan penelitian sebelumnya dan kontribusi ilmiah yang telah
ada.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif terhadap motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pendidikan merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
motivasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai potensi maksimal dalam belajar. Salah
satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan belajar adalah motivasi siswa.
Motivasi belajar yang tinggi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran, memperkuat ketekunan mereka dalam menghadapi tantangan, dan
meningkatkan hasil belajar yang dicapai. Dalam konteks pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) di sekolah dasar, penggunaan media pembelajaran interaktif telah menjadi
fokus perhatian dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.(Maruloh, 2016)
Penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar
memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Pertama, media pembelajaran
interaktif menawarkan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Konten yang disajikan dalam bentuk gambar, suara, animasi, dan video memberikan variasi
dan keberagaman informasi yang dapat memancing minat siswa. Siswa akan lebih tertarik
dan termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran ketika mereka merasa
terlibat dan terhibur oleh media interaktif yang digunakan. Dalam konteks pembelajaran
IPA, media interaktif dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep-konsep yang
abstrak dan kompleks dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.(Andri et al.,
2023)
Kedua, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan keterlibatan siswa. Media interaktif menyediakan fitur-fitur yang
memungkinkan siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, seperti
menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, atau melakukan eksperimen virtual.
Aktivitas-aktivitas ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran, merasakan keberhasilan saat mencapai tujuan pembelajaran, dan merasakan
kepuasan saat melibatkan diri dalam aktivitas yang menarik. Dengan meningkatnya
keterlibatan siswa, motivasi belajar mereka juga akan meningkat, karena mereka merasa
memiliki peran aktif dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga, media pembelajaran interaktif dapat memberikan umpan balik yang langsung
kepada siswa. Ketika siswa menggunakan media interaktif, mereka dapat menerima umpan
balik segera terkait dengan respons dan prestasi mereka dalam menjawab pertanyaan atau
menyelesaikan tugas. Umpan balik ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi
siswa untuk memperbaiki pemahaman mereka, memperbaiki kesalahan, atau meningkatkan
kinerja. Dalam konteks motivasi belajar, umpan balik yang positif dapat meningkatkan rasa
percaya diri siswa dan memperkuat motivasi mereka untuk terus belajar dan mencapai hasil
yang lebih baik. Sebaliknya, umpan balik yang konstruktif dapat membantu siswa
mengidentifikasi kelemahan mereka dan mendorong mereka untuk terus berusaha
memperbaiki diri.
Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA
di sekolah dasar memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Media
interaktif menawarkan pengalaman belajar yang menarik, meningkatkan keterlibatan
siswa, dan memberikan umpan balik yang langsung. Dengan motivasi belajar yang tinggi,
siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, mengembangkan minat yang lebih kuat terhadap
IPA, dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan
pengembang kurikulum untuk memanfaatkan potensi media pembelajaran interaktif dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar.
B. Implikasi penggunaan media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar
memiliki implikasi yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Implikasi
ini berkaitan dengan berbagai aspek pembelajaran dan dapat memberikan manfaat jangka
panjang bagi siswa. Berikut adalah beberapa implikasi yang relevan:(Harsiwi & Arini,
2020)
1. Meningkatkan keterlibatan siswa: Media pembelajaran interaktif mendorong
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya interaksi
langsung antara siswa dan media interaktif, siswa merasa memiliki peran penting
dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dapat meningkatkan rasa
memiliki siswa terhadap pembelajaran, sehingga mereka lebih termotivasi untuk
berpartisipasi secara aktif, bertanya, berdiskusi, dan mencoba berbagai aktivitas
yang ditawarkan oleh media interaktif. Keterlibatan siswa yang meningkat ini
berpotensi meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep IPA dan
meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan minat dan keingintahuan siswa: Media pembelajaran interaktif
sering kali dirancang dengan tujuan untuk menarik minat siswa dan membangkitkan
rasa keingintahuan mereka terhadap topik yang dipelajari. Melalui penggunaan
elemen visual, suara, dan animasi, media interaktif dapat membuat pembelajaran
lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Ketika siswa merasa tertarik dan
terlibat dalam pembelajaran, mereka cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi
untuk mengeksplorasi lebih lanjut, mencari informasi tambahan, dan
mengembangkan minat yang lebih kuat terhadap IPA. Minat yang tumbuh dan
keingintahuan yang terstimulasi ini dapat membawa dampak positif dalam jangka
panjang, seperti keinginan siswa untuk terus belajar di bidang IPA dan
mempertimbangkan karir di bidang sains.
3. Meningkatkan pengalaman belajar yang beragam: Media pembelajaran interaktif
menyediakan beragam pengalaman belajar yang dapat memenuhi kebutuhan dan
gaya belajar yang berbeda-beda dari siswa. Beberapa siswa mungkin lebih responsif
terhadap stimulus visual, sementara yang lain mungkin lebih suka belajar melalui
pengalaman langsung atau eksperimen. Media interaktif dapat menggabungkan
berbagai elemen belajar, seperti teks, gambar, video, simulasi, dan tugas interaktif,
sehingga siswa dapat memilih dan mengakses informasi sesuai preferensi dan
kebutuhan mereka. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran interaktif
dapat membantu mengatasi kesenjangan belajar dan memberikan kesempatan yang
setara bagi semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran IPA.
4. Meningkatkan pemahaman konsep dan penerapan praktis: Media pembelajaran
interaktif memiliki potensi untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA
dengan lebih baik dan menerapkannya dalam konteks praktis. Melalui simulasi,
animasi, dan interaktivitas, siswa dapat memvisualisasikan dan mengalami konsep-
konsep secara konkret, yang dapat memperkuat pemahaman mereka. Selain itu,
media interaktif juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata, seperti melalui
eksperimen virtual atau penyelesaian masalah interaktif. Kemampuan siswa untuk
melihat hubungan antara konsep-konsep dalam IPA dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan motivasi belajar mereka, karena mereka
menyadari relevansi dan kegunaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan mereka.
Dalam keseluruhan, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran
IPA di sekolah dasar memiliki implikasi positif yang signifikan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa. Implikasi ini mencakup peningkatan keterlibatan siswa,
peningkatan minatdan keingintahuan siswa, pengalaman belajar yang beragam, dan
pemahaman konsep yang lebih baik. Dengan memanfaatkan media interaktif secara efektif,
pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan
menantang bagi siswa. Implikasi ini berpotensi membawa dampak jangka panjang, seperti
peningkatan prestasi akademik, minat yang lebih kuat terhadap IPA, dan pengembangan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan
pengembang kurikulum untuk memperhatikan penggunaan media pembelajaran interaktif
sebagai strategi yang efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar.
C. Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran interaktif dalam
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Dalam rangka meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa sekolah dasar,
pengembangan pendekatan pembelajaran matematika yang efektif sangatlah penting.
Implikasi dari penelitian ini memberikan panduan yang berharga bagi pengembang
kurikulum, guru, dan pengajar matematika untuk mengintegrasikan model pembelajaran
inkuiri terbimbing, memilih materi pembelajaran yang relevan, meningkatkan peran guru
sebagai fasilitator, mendorong kolaborasi dan diskusi siswa, serta menekankan pentingnya
penalaran matematis dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, diharapkan
kemampuan penalaran matematis siswa dapat ditingkatkan secara efektif. Untuk
mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:(Rihani et al., 2022)
1. Perencanaan yang baik: Pendidik perlu melakukan perencanaan yang matang
sebelum mengimplementasikan media pembelajaran interaktif. Hal ini meliputi
pemilihan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa,
serta pengembangan konten yang relevan dan menarik. Pendidik juga perlu
memperhatikan kebutuhan teknis, seperti ketersediaan perangkat keras dan lunak
yang diperlukan untuk menjalankan media interaktif.
2. Pelatihan dan pemahaman: Penting bagi pendidik untuk memiliki pemahaman yang
baik tentang penggunaan media pembelajaran interaktif dan kemampuan dalam
mengoperasikan serta mengelola media tersebut. Pelatihan yang memadai harus
diberikan kepada pendidik untuk memastikan bahwa mereka dapat
mengoptimalkan fitur-fitur dan potensi media interaktif dalam pembelajaran.
Pendidik juga perlu memahami manfaat, batasan, dan potensi risiko media interaktif
dalam pembelajaran.
3. Integrasi dengan kurikulum: Media pembelajaran interaktif harus diintegrasikan
dengan baik ke dalam kurikulum resmi. Pendidik perlu mengidentifikasi
kompetensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai menggunakan media
interaktif, serta menyusun rencana pembelajaran yang mencakup penggunaan
media tersebut. Integrasi yang baik akan memastikan bahwa media interaktif
digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang relevan dan terintegrasi dengan
materi pembelajaran yang ada.
4. Diversifikasi penggunaan media: Pendidik perlu mengambil pendekatan yang
beragam dalam penggunaan media pembelajaran interaktif. Hal ini mencakup
penggunaan berbagai jenis media, seperti animasi, video, simulasi, permainan
interaktif, atau eksperimen virtual. Diversifikasi penggunaan media akan membantu
siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran dan meningkatkan motivasi mereka.
5. Interaktivitas yang tinggi: Media pembelajaran interaktif harus dirancang dengan
fitur-fitur yang menggugah interaksi aktif antara siswa dan media tersebut. Pendidik
dapat memanfaatkan fitur-fitur seperti pertanyaan interaktif, tugas-tugas yang harus
diselesaikan, atau simulasi yang dapat dimanipulasi oleh siswa. Interaktivitas yang
tinggi akan membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan
memperkuat motivasi mereka.
6. Pemantauan dan umpan balik: Pendidik perlu secara aktif memantau penggunaan
media pembelajaran interaktif oleh siswa dan memberikan umpan balik yang
konstruktif. Pemantauan ini dapat dilakukan melalui pelacakan kemajuan siswa,
pengamatan langsung, atau penilaian formatif. Umpan balik yang diberikan harus
memberikan informasi yang berguna bagi siswa untuk memperbaiki pemahaman
mereka dan meningkatkan kinerja. Pendidik juga dapat mendorong siswa untuk
saling memberikan umpan balik dalam situasi pembelajaran yang kolaboratif.
7. Evaluasi dan penyesuaian: Penting untuk secara teratur mengevaluasi efektivitas
penggunaan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran IPA. Pendidik perlu
mengumpulkan masukan dari siswa dan rekan sejawat, menganalisis data hasil
belajar, dan mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki. Evaluasi ini dapat
digunakan untuk melakukan penyesuaian konten, metode, atau strategi pengajaran
yang terkait dengan penggunaan media interaktif.(Khofifah Indra Sukma & Trisni
Handayani, 2022)
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, penggunaan media pembelajaran
interaktif dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat dioptimalkan. Pendekatan yang
terstruktur dan terencana akan membantu pendidik memanfaatkan potensi media interaktif
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, memperkuat keterlibatan mereka, dan
meningkatkan pemahaman konsep IPA.

4. KESIMPULAN DAN DARAN


A. Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran interaktif memiliki pengaruh positif terhadap
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah
dasar. Penggunaan media pembelajaran interaktif menciptakan pengalaman belajar
yang menarik, melibatkan siswa secara aktif, dan meningkatkan pemahaman mereka
terhadap konsep-konsep ilmiah. Beberapa temuan penting yang ditemukan dalam
penelitian kepustakaan ini adalah:
1. Penggunaan media pembelajaran interaktif meningkatkan keterlibatan siswa:
Media pembelajaran interaktif menyajikan konten yang menarik, visualisasi
yang dinamis, dan interaksi langsung dengan materi pembelajaran. Hal ini
mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memicu rasa ingin tahu
mereka terhadap IPA. Siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses
pembelajaran, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi belajar mereka.
2. Media pembelajaran interaktif meningkatkan pemahaman siswa: Dengan
menggunakan media pembelajaran interaktif, siswa dapat menjelajahi konsep-
konsep IPA secara langsung melalui simulasi, percobaan virtual, dan aktivitas
interaktif lainnya. Hal ini memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam dan memperkuat konsep-konsep yang kompleks. Dengan
pemahaman yang lebih baik, siswa cenderung lebih termotivasi untuk belajar
lebih lanjut.
3. Penggunaan media pembelajaran interaktif meningkatkan hasil belajar siswa:
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif
secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
Siswa yang terlibat dalam pembelajaran melalui media pembelajaran interaktif
cenderung mencapai prestasi yang lebih tinggi dalam memahami konsep-
konsep IPA dan menguasai keterampilan ilmiah yang penting.
B. Saran
1. Peningkatan pelatihan guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadai
dalam penggunaan media pembelajaran interaktif. Mereka harus diberikan
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan teknis dan pedagogis yang
diperlukan untuk efektif menggunakan media pembelajaran interaktif dalam
pembelajaran IPA. Pelatihan ini dapat dilakukan melalui workshop, pelatihan
daring, atau kolaborasi antar guru.
2. Pengembangan konten yang relevan dan menarik: Pengembang media
pembelajaran perlu memastikan bahwa konten yang disajikan dalam media
pembelajaran interaktif sesuai dengan kurikulum dan memenuhi kebutuhan siswa.
Konten tersebut juga harus dirancang dengan cara yang menarik dan menantang
agar dapat mempertahankan minat dan motivasi belajar siswa.
3. Evaluasi dan penelitian lebih lanjut: Penting untuk terus melakukan evaluasi dan
penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media pembelajaran interaktif dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar. Dengan melakukan penelitian yang lebih
mendalam, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
efektivitas media pembelajaran interaktif dan dampaknya terhadap motivasi
belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan dan
peningkatan penggunaan media pembelajaran interaktif di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Andri, N. A., Ruswan, A., & Nurmahanani, I. (2023). Pengaruh penggunaan media
pembelajaran powerpoint interaktif terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Dasar pada
pembelajaran IPA. COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education),
6(1), 167–175. https://doi.org/10.22460/collase.v1i1.16481

Auliya, A. F., Fitriasari, E., Nurunnisa, M., & Marini, A. (2023). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. 2(8), 953–968.

Harsiwi, U. B., & Arini, L. D. D. (2020). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media


Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
4(4), 1104–1113. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.505

Khofifah Indra Sukma, & Trisni Handayani. (2022). Pengaruh Penggunaan Media Interaktif
Berbasis Wordwall Quiz Terhadap Hasil Belajar Ipa Di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala
Pendas, 8(4), 1020–1028. https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.2767

Maruloh. (2016). Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Terhadap Hasil.


Jurnal Teknik Informatika, II(2), 136–142.

Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. In Antasari Press. https://idr.uin-


antasari.ac.id/10670/1/PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN.pdf

Rihani, A. L., Maksum, A., & Nurhasanah, N. (2022). Studi Literatur : Media Interaktif
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar. JKPD (Jurnal Kajian
Pendidikan Dasar), 7(2), 123–131. https://doi.org/10.26618/jkpd.v7i2.7702

Setyaningsih, S., Rusijono, R., & Wahyudi, A. (2020). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Didaktis: Jurnal
Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 20(2), 144–156.
https://doi.org/10.30651/didaktis.v20i2.4772

Fatmawati, M. (2023). Pengembangan Video Interaktif Terintegrasi Drilling HOTS untuk


Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media.

Tim Dosen. (2019). Implementasi Model Pembelajaran Interaktif dengan Media Pembelajaran
dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.
Tahta Media. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai