第3週
• Berdasarkan survey, 60 juta orang memeluk lebih dari 1 agama dalam waktu
yang sama.
Page 2
Agama pada Era Pra-Modern
• Menjelang modernisasi (Era Tokugawa, 1600-1868), penguasa mewajibkan
seluruh rakyat untuk berafiliasi pada salah satu kuil Buddha.
• Semua rakyat diwajibkan memperoleh surat bukti beragama Budha dari salah
satu kuil.
• Agama dan dewa-dewi mulai dikontrol Negara dan diwajibkan untuk memberi
manfaat duniawi kepada negara
Page 3
Modernisasi: Bencana bagi Dewa-dewi Buddha
Tindakan anarkis:
Penghancuran kuil dan patung-patung Buddha
Page 4
Patung Buddha yang dihancurkan di Nagasaki
Page 5
• Shinto dipaksa menjadi agama ‘asli’ Jepang
• Jinja yang masih menggunakan nama ala Budha diperintahkan untuk ganti
nama, perlengkapan ibadah & dekorasi ala Buddha dihilangkan, altar Buddha
untuk ritual kematian di istana kekaisaran disingkirkan
• Kaisar beralih status menjadi pemimpin tertinggi agama Shinto
• Berdirinya Negara modern membawa dampak destruktif bagi Buddha, tetapi
membawa angina segar bagi Shinto.
• 1870-an Kristen muncul di Jepang, berusaha membuktikan diri bermanfaat
bagi Jepang modern
Page 6
Reformasi & Rekayasa Buddha Jepang
Page 7
Penyebaran Agama Katolik
Page 8
Kemunduran Agama Buddha
Biksu tidak perlu lagi menyebarkan agama, Biksu hanya bertugas memimpin ritual
tak ada kekhawatiran umatnya pindah agama kematian dan berfoya2 memakai uang
derma dari umat
Biksu menjadi
Sekolah yg Proaktif
pasukan di medan
menawarkan menyebark
perang; mendidik
pendidikan an ajaran
tenaga penyuluhan;
modern agama
kampanye;
mendukung program
Rekayasa pemerintah
upacara Layanan menangkis
pernikahan agama yg radikalisme
ala Buddha duniawi
Page 10
1872
Page 11
1886
西本願寺
Page 12
1893
• 1903: Asosiasi tsb menerbitkan buku “Agama di Masa yang Akan Datang”
Page 14
1885
Tanaka Chigaku (田中智学), seorang
biksu Buddha dari sekte Nichiren
menetapkan dan mengumumkan
ritual pernikahan ala Buddha di kuil.
Page 15
Buddha sebagai Agama Asionalistik
Jepang akan dilanda 1274: Mongolia
Sekte Nichiren berdiri bencana karena ajaran
menyerang Jepang
abad ke-13 Buddha tidak dijalankan
dengan benar (bencana Nasional)
Nichiren terkesan:
menjunjung tinggi kepentingan nasional
Page 16
Nichiren-shuu
• Aktif menyebarkan agama terutama di daerah-daerah bekas jajahan dan semi
jajahan Jepang (Taiwan, Korea, Tiongkok utara dan timur).
Page 17
1930: Soka Gakkai (創価学会)
• Berdiri 1930 oleh Makiguchi Tsunesaburo
• Arti “Menciptakan Nilai” dengan tujuan pendidikan moral
• Tahun 1960 berkembang pesat karena mampu menarik masyarakat
• Pengaruh social dan kemampuan finansial meningkat
• Mendirikan sejumlah lembaga pendidikan dasar, menengah, perguruan tinggi,
lembaga penelitian bertemakan perdamaian dunia (pasifisme) baik di Jepang
maupun AS
• Kontribusi di bidang kebudayaan (orchestra dan museum seni di Prancis)
• NGO yg memiliki keanggotaan PBB di UNESCO
• Aktif membantu program PBB: penanganan pengungsi dan kampanye anti-perang
• Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat internasional te
• Merupakan ormas agama Buddha Jepang paling sukses
Page 18
Agama Shinto
神道(しんとう): “Jalan Dewa”
Agama?
• Tidak ada kitab suci
• Panteis
• Tidak ada figur sentral
• Tidak ada ajaran moral/ larangan
dengan konsekuensi yang jelas
• Dalam jinja sering terdapat patung
dewa Buddha (sinkretisme)
Page 19
‘Rekayasa’ Agama Shinto
Konfusianism
Buddha
/Konghuchu
(agama Referensi:
(Ideologi
Negara) Buku-buku anti Buddha
Negara)
dan anti-Konfusianisme
yang ditulis para pastor
Katolik dari ordo Jesuit
Oposisi menentang keduanya
dengan merekayasa agama
dan ideologi tandingan
Page 20
Giulio Aleni
Pastor Jesuit dari Venice (Italia)
datang ke Tiongkok tahun 1613
dalam misi menyebarkan agama
Katolik
三山論学期
San Shan Lun Xue Ji
Dialog dengan intelektual
Tiongkok
Page 21
Hirata Atsutane (平田篤胤)
Menyadur dan menulis ulang buku karya Aleni kemudian
bukunya menjadi buku acuan bagi penguasa baru dalam
upaya ‘rekayasa’ Shinto
Page 22
Shinto dalam Kronologi Waktu
1882: 2 sekolah untuk 1895: Dibangun Heian 1900: Asosiasi pendeta
mendidik calon pendeta Jingu (Kyoto) Shinto seluruh Jepang
Shinto
Kemendagri: 1905-1910:
Rakyat diminta hidup Sekitar 28% dari seluruh
hemat 1 desa 1 jinja
jinja dirobohkan
Page 23
Terbentuknya Rekayasa Agama Shinto
Majunya industry
Jepang menang Tanah jajahan semakin
manufaktur & sistem
melawan Russia luas
ekonomi kapitalistik
Page 24
Tradisi Shichi-go-san & Seijinshiki
Page 25
Kamidana (神棚) Pernikahan di jinja
Page 26
Tujuan Pernikahan di jinja
Page 27
Kristen: Simbol Budaya Modern & Progresif
Page 28
Universitas Doshisha (同志社大学)
Page 29
Universitas J.F. Oberlin (桜美林大学)
J.F. Oberlin
Page 30
Universitas Rikkyo (立教大学)
Channing Moore
Williams
Page 31
Sikap pemerintah & masyarakat terhadap Kristen:
ambivalen
nasional Jepang
Kristen mewakili peradaban maju, bertentangan dengan kepentingan
Pantas dicontoh Jepang Kristen mewakili kekuatan asing yg
Page 32
Fukuzawa
Yukichi:
Thing
Western
(西洋事情)
Samuel
Smiles:
Self-Help
Page 33
Kristen di Asia Timur
Page 34
Kristenisasi di Jepang kurang berhasil, mengapa?
Korea:
gagal RRC:
modernisasi, jadi semi tanah
jadi tanah jajahan
jajahan
Page 35
13 prinsip hidup Franklin
1. Hidup sederhana
2. Tidak bicara jika tidak perlu
3. Bertindak adil
4. Tulus
5. Rajin
6. Hemat
7. Tegas
8. Bekerja dan hidup sesuai jadwal
9. Rendah Hati
10.Tidak terbawa emosi
11.Berpegang pada prinsip
12.Menjaga kebersihan
13.Bertindak moderat (tidak moderat)
Page 36
Serikat buruhYuai-kai 1912
Suzuki Bunji
Page 37
Koperasi di Kobe (1920)
Kagawa Toyohiko
Page 38
Kesimpulan
• Buddha adalah agama yang lama berkuasa Jepang, tetapi dianggap asing.
• Shinto adalah agama ‘asli’ Jepang yang melahirkan beberapa tradisi yang
kita kenal saat ini.
Page 39